apa itu co dalam istilah digital

Kalau Sedulur baru terjun dalam dunia digital marketing atau digital business, Sedulur akan menemui begitu banyak penggunaan istilah asing. Penting bagi Sedulur untuk memahami dan menguasai berbagai istilah agar mampu merumuskan strategi digital marketing yang tepat dan efektif. Salah satu yang kerap jadi pertanyaan adalah apa itu CO dalam istilah digital?

Tapi sebelum menjawab apa maksud dari istilah CO dan beberapa jenis istilah lain dalam dunia digital. Mari simak simak dulu lebih awal mengenai dunia digital itu sendiri.

BACA JUGA: 10 Faktor Kegagalan Wirausaha dan Cara Mencegahnya

Mengenal Dunia Digital

pekerjaan mengetik
Unsplash/Christin Hume

Secara umum, digital adalah suatu gambaran terkait keadaan bilangan yang di dalamnya terdiri dari angka 0 dan 1, atau off dan on yang merupakan bilangan biner atau yang dikenal dengan istilah binary digit.

Pendapat lain ada yang menjelaskan bahwa digital adalah suatu data ataupun sinyal yang dinyatakan dalam serangkaian digit angka 0 dan 1 dan biasanya akan diwakili oleh berbagai kuantitas fisik, seperti polaritas magnetik atau tegangan.

Pengertian lain dari digital adalah suatu teknologi elektronik yang mampu melakukan penyimpanan, menghasilkan, dan juga memproses berbagai data yang terdapat dalam dua kondisi, yakni positif dan negatif. Kondisi positif akan diwakili atau dinyatakan dengan angka 1 dan negatif akan diwakili dengan angka 0.

Dengan begitu, data yang akan disimpan atau dikirimkan dengan teknologi digital nantinya akan dinyatakan dengan string 0 dan 1. Setiap digit dari status ini akan disebut sebagai bit dan serangkaian bit tersebut nantinya akan ditangani oleh komputer secara mandiri sebagai grup, yakni byte.

Sebelum kehadiran teknologi digital, transmisi elektronik pada masa lalu hanya sebatas pada teknologi analog saja, yang mampu menyampaikan data dalam wujud sinyal elektronik dari berbagai frekuensi ataupun amplitudo yang ditambahkan pada gelombang yang membawa frekuensi khusus.

BACA JUGA: Cara Menjadi Reseller Frozen Food Tanpa Modal untuk Pemula

Manfaat Era Digital Seperti Sekarang

Unsplash/Freestocks

Era digital adalah suatu era di mana setiap orang bisa saling melakukan komunikasi dengan makin dekat walaupun terhalang jarak yang jauh secara geografis. Beberapa manfaat lain dari era digital adalah sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam berkomunikasi

Kehadiran era digital yang terjadi seperti saat ini tentunya akan semakin memberikan rasa mudah dalam melakukan komunikasi. Dewasa ini, setiap manusia sudah dikelilingi dengan perangkat digital canggih seperti smartphone. Dengan adanya perangkat ini, maka setiap manusia bisa saling terhubung dengan manusia lainnya menggunakan teknologi internet. 

2. Mobile dan fleksibel

Era digital adalah suatu era yang mana setiap halnya bisa dilakukan dengan mudah dan tanpa ada batasan. Hal tersebut bisa kita buktikan dari adanya kemudahan untuk mengikuti berbagai jenis acara tanpa harus hadir di dalam acara tersebut. Saat ini, setiap masyarakat bisa mengerjakan hal apapun secara mobile. 

3. Internet lebih dominan daripada penggunaan pulsa

Di zaman digital seperti saat ini, internet memang jauh mendominasi untuk beragam keperluan masyarakat. Karena internet memiliki peranan yang penting, maka masyarakat lebih memilih kehabisan pulsanya daripada kehabisan paket data internet. 

4. Mudah berbelanja dan memperoleh berbagai hal yang diperlukan

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa dewasa ini, karena kehadiran internet, maka muncullah beragam ecommerce dan toko online. Sehingga, hal tersebut mempermudah masyarakat untuk berbelanja ataupun memperoleh berbagai hal yang mereka inginkan tanpa harus datang ke lokasi.

BACA JUGA: Pasti Cuan! Ini 18 Usaha yang Menghasilkan Uang Setiap Hari

Apa itu CO dalam Istilah Digital?

apa itu co dalam istilah digital
Unsplash/Rupixen Com

CO adalah sebuah istilah yang artinya check dan out. Lalu, kalau begitu kenapa orang-orang seperti penjual dan pembeli menggunakan istilah ini? Istilah ini kerap digunakan oleh pihak yang sedang melakukan jual beli, mungkin bertujuan agar lebih cepat dan sengaja menyingkatnya agar lebih mudah atau fleksibel.

Lalu Apa itu Check Out?

Pengertian check out atau checkout adalah proses melanjutkan pembelian barang secara online yang dilakukan oleh pembeli untuk menyelesaikan pembelian. Ketika pembeli melakukan check out, mereka mendapatkan kesempatan untuk memilih jasa pengiriman yang akan mereka gunakan untuk mengantar barang hingga ke tujuan mereka pilih. 

Arti Check Out di Marketplace

Arti check out sebenarnya terdapat dalam beragam marketplace. Ragam marketplace yang sudah umum kita dengar adalah Shopee. Bagi Sedulur yang sudah sering membeli produk di tempat tersebut, pasti akan sering menemukan kata-kata check out ketika membeli produk tersebut.

Pembelian barang akan terjadi apabila Sedulur sudah berhasil dapat melewati langkah-langkah check out. Setelah berhasil check out, pesanan akan diterima oleh pemilik online shop kemudian mereka akan memproses pesanan kamu.

Contoh Penggunaan Check Out

Agar Sedulur dapat mengenal lebih dalam tentang istilah check out dalam jual beli online, Sedulur dapat melihat contoh penggunaan check out di bawah ini. Berikut ini contoh proses check out yang umum digunakan di berbagai marketplace. Untuk kali ini kita coba langkah-langkah checkout di Shopee.

  • Pilih item barang yang hendak Sedulur beli.
  • Kemudian klik icon keranjang.
  • Pada Ikon atas sebelah kanan, klik icon keranjang saya.
  • Selanjutnya pada halaman keranjang saya.
  • Kamu dapat memilih barang mana yang terlebih dahulu akan di check out, atau ditindaklanjuti untuk pembelian.
  • Contohnya adalah pada pembelian barang berikut, centang pada kolom paling kiri di sebelah nama toko.
  • Setelah itu klik checkout,
  • Kemudian Sedulur akan masuk ke halaman check out.

Biasanya setelah Sedulur masuk ke halaman check out, akan muncul beberapa menu seperti voucher toko, kemudian opsi pengiriman, pesan, voucher Shopee dan koin. Sedulur tinggal memilih kebutuhanmu.

BACA JUGA: Penting, Ini Tantangan Era Bisnis Digital yang Perlu Diperhatikan!

Mengenal Istilah-istilah di Dunia Digital

apa itu co dalam istilah digital
Unsplash/John Schnobrich

Ketika mulai menjalankan dunia digital, Sedulur tentu menyadari bahwa banyak istilah yang jarang kita dengar dan hanya ada di pembahasan digital, khususnya bidang marketing.

Terkadang, istilah tersebut ditujukan untuk menunjukkan tujuan dari pemasaran maupun langkah yang dilakukan dalam melakukan digital marketing. Untuk itu, berikut beberapa istilah dalam digital marketing yang kerap digunakan.

  • Bandwidth: Besaran konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya disebut dengan bit per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu.
  • Bootstrap: Metode standarisasi foldering dan stylesheet yg digunakan untuk membuat tampilan frontend yang responsive.
  • Bounce Rate: Ratio pengunjung website yang tidak melakukan klik kedua pada website tersebut. Hal ini dimaknai sebagai sebagai ‘bounce’ yang bisa berarti kunjungan palsu, atau pengunjung tidak tertarik pada isi website.
  • Customer Acquisition: Atau sebagai akuisisi pelanggan, yang merupakan sebuah hasil yang didapat dari proses marketing dan penjualan untuk mendapatkan pelanggan. Hanya digunakan kepada pelanggan baru yang masuk ke dalam database pelanggan.
  • Conversion Rate: Istilah untuk presentasi audiens atau pelanggan yang tertarik dengan produk Sedulur dan melakukan tindakan pada campaign digital marketing yang sedang dijalankan.
  • Push Marketing: Sebuah strategi digital marketing yang didesain untuk menjangkau pelanggan secara langsung melalui pesan yang dikirim kepada audiens yang telah dikelompokkan sesuai dengan target marketnya.
  • Pull Marketing: Berfokus kepada ‘menarik’ audiens untuk masuk ke dalam website dan mengenal lebih jauh tentang brand dan produk maupun layanan yang dimiliki.
  • CAN SPAM (Controlling Assault of Non Solicited Pornography and Marketing): Undang-undang yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat dan berlaku di beberapa negara yang mengatur tata cara pengiriman email marketing. Pengirim email dapat dikenai sanksi jika tidak mematuhi ketentuan yang ada dalam undang-undang ini.
  • CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart): Sebuah metode yang digunakan untuk mengenali apakah sebuah action pada halaman web dilakukan olah manusia atau bot.
  • CMS (Content Management System): Sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola content/isi dari sebuah website.
  • CPA (Cost per Action): Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu ‘action’. ‘Action’ dapat berupa membeli atau mendaftar, tergantung setup awal. Umumnya digunakan untuk menentukan efektifitas banner.
  • CPC (Cost  per Click): Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu ‘click’. Umumnya digunakan sebagai istilah dalam metode pembayaran banner.
  • CPM (Cost per Mile-impression): Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan 1000 impresi. Umumnya digunakan sebagai istilah dalam metode pembayaran banner.
  • CSS (Cascading Style Sheet): Bahasa pemrograman yang menginduk pada HTML,  yang secara spesifik digunakan untuk menentukan tata letak tampilan pada website.
  • CTR (Click Through Rate): Iistilah yang digunakan untuk mendefinisikan rasio klik dari setiap view yang terjadi. Umumnya digunakan untuk menentukan efektifitas banner. Satuannya %.
  • DeepMail: System yang dimiliki oleh Dipstrategy untuk melakukan pengiriman email blast. Secara standard, DeepMail memiliki kapasitas pengiriman sebanyak 50,000 email dalam satu hari.
  • DMZ (De-Militerized Zone): Istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu area pada skema security server.
  • Domain Name: Nama yang digunakan untuk merujuk ke salah satu alamat website (misal, www.namadomain.com).
  • DDOS (Distributed Denial of Service): Sebuah metode hacking yang menggunakan brute force (cara kasar) untuk melumpuhkan sebuah server/jaringan. Hal ini dilakukan dengan membanjiri server/jaringan dengan traffic dari berbagai sumber dalam satu kurun waktu tertentu.
  • Display Planner: Suatu fitur di Google Adword yang digunakan untuk mencari tahu besarnya trafik  di website-website yang tergabung dalam program AdSense dari Google.
  • DNS (Domain Name Servers): Server-server yang ada di seluruh dunia yang memetakan nama domain (mis: www.namadomain.com) dan IP Address yang dituju. Server-server ini saling melakukan sinkronisasi secara berkala untuk menjaga kekinian datanya.
  • Editorial Plan: Rencana konten media sosial selama 1 minggu ke depan yang sudah dipetakan hari dan jam tayangnya.
  • Email Client: Aplikasi-aplikasi yg kita gunakan untuk membuka dan mengelola email, seperti Outlook, Entourage, Mail, dll.
  • Facebook Insight: Fitur pada Facebook yang digunakan untuk memantau kinerja sebuah Fanpage.
  • GDN (Google Display Network): Jaringan iklan digital dari Google.
  • GA (Google Analytic): Aplikasi monitoring dari Google yang dapat digunakan untuk membaca statistik kinerja sebuah website.
  • Green Bar SSL: Kasta tertinggi dalam sertifikat SSL di mana dalam pengajuannya diharuskan menyertakan informasi legal dari perusahaan. Secara visual, browser akan menampilkan garis hijau berisi info perusahaan saat membuka website yg memiliki Greenbar SSL.
  • GTM (Google Tag Manager): Aplikasi dari Google yang digunakan untuk merangkum berbagai tagging code dari berbagai monitoring tools.
  • Keyword Planner: Suatu fitur dari Google Adword untuk mengetahui seberapa besar volume pencarian dengan menggunakan kata kunci tertentu di mesin pencari Google pada kurun waktu tertentu.
  • Managed Service: Metode billing ke klien di mana klien membayar untuk total service yang kita berikan, bukan produk. Secara hasil kerja dapat juga disamakan dengan metode outsourcing.
  • Media Buying: Upaya membeli slot iklan di berbagai media dan waktu, yang diupayakan sesuai dengan target market dari sebuah produk.
  • Mock Up Design: Tampilan desain dari website/aplikasi yang akan dibangun.
  • MySQL: Database berbasis Linux yang paling populer untuk digunakan dengan bahasa pemrograman PHP.
  • Native Ads: Iklan berbayar yang berbentuk artikel dan seringkali diselipkan di antara artikel-artikel dengan tema yang senada, pada suatu portal berita.
  • Paid Promote: Walau menggunakan istilah ‘paid’ namun umumnya mekanisme ini tidak melibatkan transaksi finansial, melainkan lebih kepada pemberian produk/jasa secara cuma-cuma kepada buzzer yang bersangkutan.
  • Penetration Test: Sebuah upaya mencari tahu kelemahan sebuah website dengan melakukan White Hat Hacking.
  • Pixel Tracking: Metode yang digunakan untuk melakukan tracking pada suatu halaman website/email. 
  • Programatic Buying: Sebuah metode Media Buying yang hanya menyasar netizen yang sesuai dengan demografi, SES, atau minat dari target market sebuah produk.
  • Proof of Concept: Tampilan dummy dari sebuah website/aplikasi yang dibuat untuk membantu menjelaskan alur kerja dan tampilan desain yang direncanakan.
  • Remarketing: Sebuah istilah dalam Media Placement yang mengacu pada upaya menyasar target market yang sebelumnya pernah berinteraksi dengan kita.
  • Responsive Design/Fluid Design: Istilah dalam desain web di mana tampilan website mampu menyesuaikan diri dengan resolusi layar. 
  • SEM (Search Engine Marketing)/Adword: Metode berbayar dari Google untuk menampilkan iklan dalam format text saat user menggunakan Google untuk mencari kata kunci tertentu.
  • SEO (Search Engine Optimization): Upaya untuk meningkatkan posisi suatu website di mata mesin pencari.
  • SERP (Search Engine Result Page): Nilai yang diberikan pada website sesuai dengan posisinya saat tampil di mesin pencari Google.
  • SIT (System Integration Test): Test yg dilakukan oleh pihak IT dari sisi klien untuk memastikan bahwa website/aplikasi yang dibuat vendor sudah sesuai dengan standarisasi teknis mereka.
  • Site Map atau Peta Situs: Gambaran besar dari struktur informasi yang ada pada sebuah website.
  • SMTP (Simple Mail Transfer Protocol): Protokol yang digunakan untuk mengirimkan email. Umumnya menggunakan port 25.
  • SMTP Server: Server yang digunakan untuk melakukan pengiriman email.
  • SQL Injection: Sebuah metode hacking yang memanfaatkan celah entry pada website dengan memasukkan code SQL.
  • XSS (Cross Site Scripting): Celah keamanan yang menyebabkan hacker dapat melakukan entry data dari halaman/site yang berbeda. Jika ini dapat dilakukan, maka semua protokol sekuriti yang ada dapat di-bypass.
  • SQL Server: Database keluaran Microsoft yg lazim digunakan dalam pemrograman web berbasis Windows.
  • SSL (Secure Socket Layer): Standar keamanan yang menghasilkan komunikasi terenkripsi antara server dengan browser.
  • SSL Certificate: Sertifikat digital yang berisi data perusahaan dan kunci enkripsi komunikasi antara server dengan browser.
  • Topic Plan: Versi lebih sederhana dari editorial plan, bertujuan untuk melakukan pemetaan topik pembahasan dari suatu akun media sosial.
  • UAT (User Acceptance Test): Test yg dilakukan oleh user (klien) untuk memastikan bahwa website/aplikasi yang dibuat vendor sudah sesuai dengan kebutuhan.
  • Web Traffic: Besarnya kunjungan pada suatu website dalam satu kurun waktu tertentu.
  • White Hat Hacking: Upaya hacking yang terkendali, bertujuan untuk mencari celah sekuriti pada sebuah website dan memberikan rekomendasi cara penutupan celah tersebut.
  • Wireframe: Draft perencanaan layout yang dibuat untuk memetakan penempatan fitur-fitur dan alur kerja dari sebuah website/aplikasi.
  • XML (eXtensible Markup Language): Format bahasa pemrograman yang digunakan untuk melakukan pertukaran data secara universal dari ke berbagai bahasa pemrograman lainnya.

Jadi, apa itu CO dalam istilah digital? Ada singkatan dari check out. Jadi sekarang sudah nggak bingung lagi kan?