Woodstock 99 merupakan sejarah kelam dalam industri musik dunia dan juga festival acara musik. Banyak kejadian mengerikan yang terjadi sehingga akhirnya festival tersebut hanya meninggalkan luka dan trauma bagi masyarakat dunia.
Awalnya yang bertujuan sebagai perayaan perdamaian dan cinta, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Banyak kekerasan dan vadalisme yang terjadi. Terdapat beberapa fakta terkait insiden Woodstock 99. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Sosok Pencipta HP Pertama Kali dan Sejarah Perkembangannya
1. Latar belakang kekacauan Woodstock 99
Festival Woodstock 99 terinspirasi dari festival Woodstock asli yang terselenggara pada tahun 1969, sekaligus sebagai peristiwa penting dalam sejarah musik populer. Bagi generasi 1960-1970-an, Woodstock merupakan sebuah peristiwa yang berkesan dan berpengaruh.
Lima tahun sebelum 1999, sebuah acara Woodstock ’94 diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-25 acara aslinya. Itu dimaksudkan untuk meniru getaran “damai dan cinta” dari tahun 1969, tetapi berakhir dengan bencana.
Badai mengubah lokasi festival menjadi lumpur besar. Karena ada 350.000 orang hadir, pengendalian massa dan penyelamatan mustahil untuk dilakukan. Akhirnya, dua orang meninggal. Jadi, ada banyak pertanda buruk menjelang acara di tahun 1999, tetapi penyelenggara terus melanjutkan.
Woodstock ’99 diadakan di bekas pangkalan angkatan udara di Roma, wilayah negara bagian New York. MTV, yang menjadi penyelenggara musik terbesar, mensponsori acara tersebut. Sebagian besar acara berlangsung di atas area beton dan beraspal. Para peserta juga perlu berjalan kaki lebih dari tiga kilometer di antara dua panggung utama pertunjukan.
2. Hadiah uang dari Insane Clown Posse
Insane Clown Posse merupakan salah satu grup atu duo hip hop asal Amerika Serikat. ICP sudah menghiasi belantikan musik Amerika dari tahun 1989. Salah satu pemicu kerusahan merupakan insiden yang disebabkan oleh ICP.
ICP mendapatkan panggung di malam hari dan saat itu mereka memberikan sejumlah uang kepada penonton. Sekitar uang 100 dollar mereka lemparkan kepada penonton dan penonton pun berebut mendapatkan uang tersebut. Sehingga ICP memicu kerusuhan dan duduk santai menikmatinya di atas panggung.
3. Benih agresi dari Kid Rock
Puncak kekacauan Woodstock 99 terjadi pada Sabtu malam atau malam Minggu. Salah satu penampil dalam festival ini yaitu Kid Rock. Kid Rock mengetahui kekacauan festival musik ini dan membuatnya menjadi semakin buruk. Di sore hari sebelum tampil, Kid Rock menanamkan benih agresi kepada penonton.
Kid Rock ketika tampil dan berada di atas panggung menuntut penonton untuk terus melemparkan botol ke atas panggung. Hal tersebut secara teratur diminta oleh Kid Rock, seakan ia tenggah menanamkan benih agresi sehingga pecah kerusuhan pada festival Woodstock 99 ini.
4. Teriakan tentang “Tunjukan Payudara Anda!”
Dalam Woodstock 99, penonton menjadi semakin tidak logis dan semakin chaos. Faktanya, banyak tingkah aneh yang selalu ditunjukan pentonton. Salah satunya yaitu teriakan-teriakan yang berbunyi “Tunjukan Payudara Anda” kepada setiap musisi, kru, atau setiap perempuan yang ada di atas panggung.
Ketika Rosie Perez naik ke panggung untuk memperkenalkan DMX, penonton meneriakkan permintaan mereka, dan aktris itu mungkin menjatuhkan kalimat paling lucu dan berkesan, mengatakan “3,99 dolar AS, Blockbuster, sewalah Do the Right Thing,” merujuk pada film yang dibintanginya tahun 1989.
5. Sebuah truk yang melewati penonton
Pada saat penampilan dari musisi Fatboy Slim, yang terletak di area bawah hanggar pesawat. Terdapat insiden yang tidak diperkirakan sebelumnya. Bahkan acara kegiatan harus dihentikan sementara dengan terpaksa. Penyebabnya karena ada seseorang yang tidak sengaja mengemudikan truk dan masuk ke area penonton di dengan area bawah hanggar pesawat.
Namun kondisi ini tidak berlangsung lama, sekitar 10 menit Fatboy Slim kembali melanjutkan penampilannya dengan menyanyikan lagi Disko dari Carl Douglas dari tahun 1974 yang berjudul Kung Fu Fighting. Selanjutnya, Fatboy Slim melanjutkan penampilan dengan membawakan lagunya sendiri.
6. Polisi cabutan dan tidak profesional
Meski kerumunan dalam festival tersebut melebihi jumlah kehadiran polisi, kira-kira 500 personel polisi New York State ditambah polisi lokal lokal, pihak berwenang seharusnya memiliki sedikit lebih banyak dukungan berkat sukarelawan keamanan yang direkrut dari New York City.
Terdapat banyak polisi cabutan dan pihak keamanan yang cenderung tidak profesional. Namun, banyak dari para sukarelawan itu tanpa basa-basi meninggalkan pekerjaan dengan berjalan ke arah penonton, membuat polisi kekurangan tenaga ketika keadaan jadi tidak terkendali.
Ketika kerusuhan terjadi, wajar jika keramaian dan keruihan tidak bisa dihentikan karena personil keamanan yang kurang dan tidak profesional.
7. Tidak ada kamar penginapan tersisa
Festival Woodstcok 99 sangat tidak beruntung, karena festival tersebut berlangsung saat hawa tengah panas dan terasa seperti membakar. Ditambah lagi, setiap penonton festival kehabisan kamar hotel di sekitar area festival.
Bahkan motel kecil yang terletak di wilayah Roma, New York, dengan sangat terpaksa harus menolak artis papan atas seperti Alanis Morisette, Howard Stern hingga Goerge Clinton karena kamar sudah sangat penuh. Karena kondisi yang rumit ini. Diduga mempengaruhi kodisi psikologi penonton.
Bisa jadi akibat kondisi cuaca yang panas saat festival berlangsung, dibuat semakin parah dengan tidak mendapatkannya penginapan, mengharuskan penonton harus bertahan dengan tidur seadanya. Kondisi-kondisi tersebut tentu saja sangat mempengarui psikis.
Ditambah kondisi fisik yang kelelahan selama menonton festival dan beberapa pemicu lainnya, wajar jika terjadi kerusuhan di Woodstock 99, ditambah tidak adanya pencegahan atau mitigasi agar kerusahan dapat dicegah dan dikendalikan.
8. Festival yang terlalu padat
Seakan masalah tidak ada hentinya di festival Woodstock 99. Salah satunya kepadatan penonton yang sampai pada taraf mengkhawatirkan. Tidak seperti saat ini, ketika tiket masuk sebuah festival musik hanya dengan sebuah microchip di gelang.
Saat itu, ratusan hingga ribuan orang membanjiri pintu masuk dengan tiket palsu hanya untuk menghindari membayar harga tiket masuk. Wajar, karena harga tiket masuk saat itu adalah $157, jika dirupiahkan dan dikonversi dengan nilai mata uang saat ini, tiket Woodstock 99 seharga Rp2juta.
Tiket akhir pekan bahkan membengkak menjadi 180 dolar AS sehari sebelum Woodstock ’99 dimulai. Banyak laporan yang menyampaikan bahwa penjaga keamanan mendapatkan beberapa tiket palsu yang digunakan untuk masuk. Bahkan tiket palsu yang didapatkan sebanyak 50 buah per jam hanya di satu gerbang.
Meski tidak terjual habis, jumlah tiket yang terjual dibatasi hingga 250 ribu, tidak mungkin mengetahui berapa banyak pengunjung festival yang menyelinap masuk dan bagaimana hal itu merusak apa yang direncanakan penyelenggara secara logistik. Sehingga bisa pecah dan menjadi kerusuhan.
9. Serangan seksual
Dalam festival terjadi setidaknya lima pemerkosaan yang dilaporkan pada pihak berwajib. Ditambah dengan kasus pelecehan dan penyerangan seksual lainnya yang terjadi sepanjang acara. MTV yang meliput festival tersebut menyatakan bahwa ada dua wanita yang diperkosa secara ramai.
Mirisnya, para pelaku serangan seksual yang terjadi pada festival ini tidak pernah ditangkap. Meskipun banyak laporan yang diterima, bahkan dari 44 oang yang ditangkap pada festival Woodstock 99, hanya satu yang didakwa melakukan serangan seksual. Tentu hal ini tidak sebanding dengan laporan yang diterima saat itu.
BACA JUGA: 18 Peristiwa Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Wajib Tahu!
10 Festival yang panas dan penuh kekerasan
Woodstock 99 merupakan festival yang panas. Panas dalam festival tersebut menyebabkan terjadinya kekerasan. Didukung dengan line band dalam festival yang didominasi oleh band rock membuat rasa panas semakin mendorong untuk melakukan kekerasan.
Saat band Red Hot Chili Peppers menutup pertunjukan, sebuah organisasi anti kekerasan senjata membagikan lilin ketika lagu Under The Bridge dinyanyikan. Tujuannya adalah sebagai bentuk perlawanan politik. Tetapi, aktivitas ini hanya menambah situasi berbahaya. Menurut laporan, ada satu menara audio dibakar. Dari situ lah banyak kekerasan terjadi secara beruntun.
Nah itulah 10 fakta terkait inseden Woodstock yang merupakan festival paling mengerikan yang pernah terselenggara di muka bumi ini. Akibat kengerian yang terjadi, Woodstock pun tidak pernah diselenggarakan lagi hingga saat ini.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.