Bagi bangsa Indonesia, bulan Agustus merupakan bulan yang sangat bersejarah. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 yang lalu, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Kemerdekaan tersebut tentu tidak diraih begitu saja, banyak pahlawan kemerdekaan Indonesia yang rela berjuang mempertaruhkan nyawanya.
Sebagai generasi muda harapan bangsa, alangkah lebih baik jika kita mengenal siapa saja pahlawan kemerdekaan Indonesia tersebut. Tidak hanya mengenang jasa-jasa mereka, kita juga bisa mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan mereka. Hal ini karena pahlawan kemerdekaan adalah orang yang sangat berjasa bagi kita semua.
Nah, jika Sedulur Ingin tahu siapa saja pahlawan nasional dan perannya dalam kemerdekaan Indonesia, simak informasi berikut ini, ya!
BACA JUGA: 18 Tokoh Pahlawan Nasional Indonesia dan Profil Singkatnya
1. Ir Soekarno
Ir Soekarno merupakan salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Sosok yang terkenal dengan Bung Karno ini lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Selain terkenal sebagai presiden pertama Indonesia, Bung Karno juga dikenal sebagai Bapak Proklamator bersama Mohammad Hatta.
Ir Soekarno merupakan tokoh penting yang telah menginspirasi masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai ini mendapatkan gelar insinyur setelah lulus dari Technische Hogeschool yang saat ini berubah menjadi Institut Teknologi Bandung pada 25 Mei 1926.
Setelah lulus di tahun yang sama, Soekarno mendirikan Biro Insinyur bersama dengan Ir. Anwari. Setahun selanjutnya, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah. Namun, karena hal tersebut, ia harus dipenjara di Penjara Sukamiskin pada 29 Desember 1929.
Setelah melalui perjuangan panjang bersama para pahlawan Indonesia lainnya, pada tangga 17 Agustus 1945, ia berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar berdekatan dengan makam sang ibunda.
2. Mohammad Hatta
Selanjutnya adalah pahlawan nasional yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902. Mohammad Hatta atau yang lebih dikenal dengan Bung Hatta merupakan Bapak Proklamator yang sekaligus mendapat julukan Bapak Koperasi Indonesia.
Bung Hatta memulai pendidikannya di Sekolah Melayu Fort de Kock lalu melanjutkan ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, yang mana kecerdasannya ia gunakan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sebagai pahlawan kemerdekaan, Bung Hatta ikut merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menyumbang kalimat pertama untuk teks proklamasi. Ia juga ikut mendampingi dan menandatangani teks proklamasi bersama Bung Karno, dan pada akhirnya dilantik sebagai wakil presiden Indonesia pertama.
BACA JUGA: Biografi & Profil Kapitan Pattimura Pahlawan dari Maluku
3. Bung Tomo
Bung Tomo memiliki nama asli Sutomo merupakan salah satu pahlawan kemerdekaan yang lahir di Surabaya, pada 3 Oktober 1920. Bung Tomo memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat para pejuang muda Surabaya untuk melawan penjajah Belanda yang datang bersama tentara NICA. Peristiwa pertempuran tersebut terjadi pada 10 November 1945.
Setelah berhasil memperjuangkan tanah air dari para penjajah, Bung Tomo mulai aktif dalam kehidupan politik pada tahun 1950-an. Ia kemudian wafat pada tanggal 7 Oktober 1981 pada saat menunaikan ibadah haji dan akhirnya dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya.
4. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan nasional wanita yang lahir di Aceh Besar tahun 1848. Dalam upaya pembalasan dendam kematian suaminya, ia memimpin pasukan perang Aceh untuk melawan penjajah Belanda. Namun sayang, ia ditangkap, diasingkan, dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di Sumedang tanggal 6 November 1908.
BACA JUGA: 18 Tokoh Pahlawan Nasional Indonesia dan Sejarah Perjuangannya
5. Tuanku Imam Bonjol
Selanjutnya adalah Tuanku Imam Bonjol atau Peto Syarif yang lahir di Kampung Tanjung Bunga, Sumatera Barat pada 1772. Ia merupakan seorang ulama dan pimpinan masyarakat, yang akhirnya berperang melawan Belanda sebagai buntut pertentangan yang terjadi antara kaum Adat dan kaum Paderi (kaum agama).
Dirinya berjuang bersama kaum Paderi pada tahun 1803 hingga 1838. Namun, gara-gara pengkhianatan yang dilakukan oleh Belanda, ia kemudian ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, lalu Ambon, hingga yang terakhir ke Manado. Pada akhirnya, Imam Bonjol wafat pada 06 November 1864 dalam usia 92 tahun.
6. Jenderal Soedirman
Pahlawan kemerdekaan selanjutnya adalah Jenderal Soedirman yang lahir pada 24 Januari 1916 di Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Putra dari Karsid Kartawiraji dan Siyem ini mulai meninggalkan kampung halaman pada usia 8 tahun karena diangkat oleh Raden Cokro Sumonaryo menjadi seorang asisten wedana di Rembang.
Sudirman memulai karir militer dengan bergabung menjadi anggota tentara Peta (Pembela Tanah Air) pada tahun 1943. Setelah menyelesaikan pelatihan di Bogor, ia mendapat pangkat Shodanco dan ditugaskan sebagai komandan batalyon Peta di Kroya Jawa Tengah.
Perang besar pertama yang dipimpin oleh Sudirman yaitu perang melawan tentara Inggris dan NICA Belanda. Perang ini dikenal sebagai pertempuran Palagan Ambarawa yang terjadi pada November sampai Desember 1945 dengan hasil kemenangan untuk Indonesia. Karena prestasi militernya, pada 18 Desember 1945, Sudirman resmi dilantik menjadi jenderal oleh Presiden Soekarno.
BACA JUGA: Sejarah Hari Pahlawan dan Makna Perjuangan 10 November
7. Moh. Yamin
Pahlawan kemerdekaan selanjutnya merupakan sosok yang lahir di Talawi, Sawahlunto pada 24 Agustus 1903. Moh. Yamin merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang juga ikut serta dalam merumuskan isi dasar negara Pancasila. Tidak hanya itu, Moh. Yamin juga bergabung dalam Panitia Sembilan serta ikut merumuskan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
8. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah pahlawan kemerdekaan yang lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785. Memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo, Pangeran Diponegoro merupakan anak sulung dari Sultan Hamengkubuwono III yang terlibat dalam Perang Diponegoro tahun 1825-1830.
Perang yang menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia ini diawali dengan siasat licik Belanda pada tahun 1830 yang berpura-pura mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding di Magelang. Namun, dalam perundingan itu, Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibuang ke Manado. Tak sampai disitu, Pangeran Diponegoro juga dipindah ke Ujung Pandang dan pada akhirnya meninggal pada 08 Januari 1985.
BACA JUGA: 40 Kata Kata Kemerdekaan untuk Kobarkan Semangat Juang
9. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin merupakan pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan yang juga dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur. Sultan Hasanuddin lahir pada tahun 1631 di Makassar dan merupakan putra kedua dari Sultan Malikussaid.
Setelah diangkat menjadi Sultan di Kerajaan Gowa, Sultan Hasanuddin kemudian berusaha menggabungkan beberapa kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur untuk melakukan serangan kepada Belanda. Karena merasa kalah, Belanda akhirnya meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat yang bernama Somba Opu. Setelah mengundurkan diri dari jabatannya, Sultan Hasanuddin kemudian wafat pada 12 Juni 1670.
10. Ki Hadjar Dewantara
Sosok pahlawan selanjutnya adalah Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Pahlawan yang lahir di Yogyakarta pada 02 Mei 1889 ini merupakan sosok dibalik perguruan Taman Siswa yang didirikan pada 1929 dan sangat berkontribusi untuk memberikan pendidikan kepada para pribumi yang saat itu yang tidak dapat sekolah. Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 dalam usia 70 tahun.
11. Agus Salim
Pahlawan kemerdekaan lainnya adalah KH Agus Salim yang terlahir dengan nama Mashudul Haq. Ia lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat pada tanggal 8 Oktober 1884. Setelah terjun di dunia politik, ia kemudian menjadi pemimpin organisasi Sarekat Islam. KH Agus Salim juga tergabung dalam Panitia Sembilan yang ikut serta merumuskan dasar Negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.
BACA JUGA: 85 Pantun Kemerdekaan, Bangkitkan Semangat Kemerdekaan
12. Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura merupakan pahlawan nasional yang lahir di Ambon pada 1783 dengan nama Thomas Matulessy. Ia berjuang melawan Belanda karena tidak ingin Maluku dikuasai dengan cara menindas rakyat, memaksa kerja rodi, dan menguras kekayaan Maluku.
Kapitan Pattimura kemudian menyatukan dua kerajaan besar, yakni Kerajaan Ternate dan Tidore untuk mengusir penjajah pada tahun 1817. Karena menolak menawarkan kerja sama yang diajukan Belanda, Kapitan Pattimura akhirnya dihukum mati pada 16 Desember 1817.
13. Raden Ajeng Kartini
Selanjutnya adalah pemilik semboyan “Habis Gelap Terbitlah Terang”, yakni Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal sebagai RA Kartini. Lahir sebagai putri Bupati Jepara pada tanggal 21 April 1879, RA Kartini selalu memperjuangkan kesetaraan hak perempuan semasa hidupnya. RA Kartini meninggal saat berusia 25 tahun pada 17 September 1904, dan kemudian dimakamkan di Rembang, Jawa Tengah.
14. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir merupakan pahlawan asal Padang Panjang, Sumatera Barat yang lahir pada 05 Maret 1909. Ia memulai sepak terjang di dunia politik saat mendirikan Jong Indonesia atau Pemuda Indonesia.
Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, ia mengorganisir kemerdekaan Indonesia. Karena jasanya, ia kemudian dipilih sebagai perdana menteri pada awal kemerdekaan. Sutan Syahrir wafat pada 9 April 1966 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
BACA JUGA: 20 Hadiah Lomba Agustusan yang Bermanfaat dan Murah
15. Raden Dewi Sartika
Pahlawan nasional wanita selain Cut Nyak Dien dan RA Kartini adalah Raden Dewi Sartika. Ia merupakan putri dari R. Rangga Somanegara dan R.A. Rajapermas yang lahir di Cicalengka pada 4 Desember 1884. Raden Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh pendidikan modern untuk anak perempuan di Jawa Barat.
16. Achmad Soebardjo
Pahlawan kemerdekaan Indonesia yang terakhir adalah Achmad Soebardjo, salah satu pahlawan nasional dari Karawang, Jawa Barat. Ia merupakan bagian dari golongan tua yang membujuk Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Achmad Soebardjo merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Sebelumnya, ia sempat aktif sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan juga Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Nah, itulah informasi mengenai pahlawan kemerdekaan Indonesia dan profil singkatnya. Semoga informasi mengenai lebih dari 10 pahlawan nasional ini dapat menambah wawasan Sedulur mengenai sosok-sosok yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya masih ada lebih dari 35 pahlawan nasional yang ada di Indonesia, namun informasi selengkapnya dapat Sedulur pelajari lebih lanjut dalam pelajaran Sejarah Indonesia.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.