Tokoh Pahlawan

Terbebasnya Indonesia dari cengkraman penjajah tidak lepas dari perjuangan para pahlawan di masa lalu. Tak hanya rela menumpahkan darah untuk bangsa, para tokoh pahlawan juga mencurahkan semua pikiran untuk membuat strategi agar negara ini bisa merdeka.

Perjuangan yang begitu keras ini sudah sepatutnya kita kenang, karena jika tidak ada perjuangan para pahlawan di masa lalu tentu kita tidak bisa merasakan kebebasan seperti sekarang ini. Sedulur juga harus mengingat satu petuah dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yaitu ‘JAS MERAH! Jangan sekali-kali, melupakan sejarah!’.

Pemerintah Indonesia sendiri juga membuat aturan tentang siapa saja para pejuang di masa lalu yang masuk dalam kategori pahlawan nasional. Dan berikut ini lebih dari 10 daftar pahlawan nasional yang ada di Indonesia!

BACA JUGA: Demokrasi Liberal: Pengertian, Sejarah, Ciri-Ciri & Contohnya

1. HOS Tjokroaminoto

tokoh pahlawan hos cokroaminoto
HISTORI

Tokoh sejarah Indonsia yang pertama adalah Raden Hadji Omear Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal dengan nama HOS Cokroaminoto. Sosok pahlawan satu ini memang sangat terkenal, khususnya karena jasa-jasanya dalam melawan penjajah dan mengembangkan dunia perdagangan tanah air.

HOS Cokroaminoto diketahui sebagai pendiri organisasi pertama di Indonesia bernama Sarekat Islam atau SI yang sebelumnya bernama Serikat Dagang Islam. Organisasi ini menjadi salah satu organisasi terkuat yang menyokong pendanaan para pejuang agar bisa bebas dari kolonialisme Belanda dan Jepang.

2. RM Tirto Adi Soerjo

Tokoh pahlawan tirto
Tagar ID

Selanjutnya ada salah satu tokoh pahlawan daerah bernama aden Mas Tirto Adi Soerjo. Dia adalah pahlawah nasional yang berasal dari Blora, Jawa Tengah. Nama RM Tirto Adi Soerjo memang tak begitu dikenal, tapi dirinya adalah pendiri surat kabar pertama di Indonesia.

Pada tahun 1903, Tirto Adi Soerjo mebentuk sebuah surat kabar benrama Soenda Berita, Medan Prijaji dan Putri Hindia. Surat kabar ini yang menjadi kunci persebaran informasi dan pembangkit semangat agar seluruh masyarakat di Indonesia mau berjuang bersama untuk mencapai kemerdekaannya.

Akibat propaganda dan kritik yang masih dilontarkan Titro Adi Soerjo lewat media beritanya, pemerintah Hindia Belanda langsung mengambil tindakan tegas. Hingga akhirnya, RM Adi Soerjo ditangkap dan dbuang ke Pulau Bacan, Maluku Utara.

3. Moh Hatta

tokoh pahlawan
Fimela

Tokoh pahlawan selanjutnya adalah Mohammad Hatta atau Moh Hatta. Pahlawan satu ini memang jadi salah satu yang paling terkenal karena menjadi wakil presiden pertama di Indonesia. Dia juga menjadi sosok yang paling vokal dalam menyusun naskah proklamasi Indonesia bersama pahlawan lainnya.

Namun, bukan itu saja yang membuat Hatta menjadi pahlawan nasional Indonesia. Dia memiliki keahlian dalam bidang ekonomi dan menjadi pencetus ekonomi kerakyatan untuk halauan sistem perekonomian bangsa.

Salah satu konsep ekonomi yag dicetuskan oleh Mohammad Hatta adalah sistem koperasi. Lewat sistem ini, perkembangan ekonomi Indonesia yang mengutamakan saling tolong menolong antar sesama rakyat berhasil membuat Indonesia lepas dari krisis pasca dinyatakan merdeka.

Sistem yang dicetuskan oleh Mohammad Hatta ini juga menjadi dasar kemunculan toko berbasis kerakyatan seperti toko kelontong. Toko ini memiliki sistem yang berbeda dengan toko modern zaman sekarang yang banyak menganut sistem kapitalis dalam operasionalnya.

toko kelontong
Super

Namun, toko kelontong menjadi salah satu usaha yang begitu erat dengan sistem yang diciptakan oleh Mohammad Hatta sampai sekarang. Dimana masyarakat bisa merasakan kebutuhan pokok yang murah dan terjangkau dengan kualitas yang setara dengan toko modern.

Keberadaan toko kelontong sendiri juga menjadi salah satu penyokong ekonomi kerakyatan yang masih dipakai oleh pemerintah sampai sekarang. Beberapa contoh dari penggunaan sistem toko kelontong yang baik ada di Surabaya. Dimana ada Aplikasi Super yang mengembangkan sistem toko kelontong yang modern lewat aplikasi di ponsel. Aplikasi ini tak hanya memberikan kemudahan, tapi juga memberikan banyak manfaat seperti potongan harga bagi para pelanggan.

Toko kelontong offline yang diberi nama Super Agen juga tidak kalah menarik karena setiap orang bisa membuka usaha ini di rumahnya. Super membuat masyarakat bisa mudah membuka usaha agar bisa mencapai kesejahteraan secara ekonomi.

Jadi tidak heran jika jasa Mohammad Hatta sebagai bapak koperasi dan pencetus ekonomi kerakyatan di Indonesia membuatnya menjadi pahlawan nasional paling terkenal di Indonesia.

BACA JUGA: Agresi Militer Belanda 1: Sejarah, Sebab, Kronologi, & Dampak

4. Frans Seda

Frans Seda
Wikipedia

Tokoh yang sangat berjasa bagi perekonomian nasional lainnya, adalah Frans Seda. Pria bernama lengkap Franciscus Xaverius Seda ini punya jasa yang tidak bisa dianggap enteng bagi perekonomian Indonesia, terutama di bidang keuangan.

Dikutip dari Wikipedia, Frans Seda pernah memegang jabatan Menteri Perkebunan pada periode 1964-1966 dan Menteri Pertanian pada 1966. Posisi ini dipegangnya di masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Pada pemerintahan Soeharto, dia dipercaya sebagai Menteri Keuangan periode 1966-1968. Kala itu, perekonomian Indonesia morat-marit. Inflasi menembus angka 650 persen. Berkat tangan dinginnya sebagai Menteri Keuangan, inflasi fantastis itu bisa diredam hingga 120 persen.

Tak hanya itu, Frans Seda juga membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih stabil. Dia juga menerapkan kesatuan penganggaran pemerintah di Kementerian Keuangan dan menerapkan model anggaran penerimaan dan belanja yang berimbang.

5. Loekman Hakim

Lukman Hakim Menteri Keuangan
MUBI

Loekman merupakan Menteri Keuangan Republik Indonesia di era Soekarno. Dia juga menjadi salah satu tokoh pahlawan nasional dalam bidang ekonomi.

Pria asal Tuban ini memiliki jalan perjuangan yang cukup berbeda dengan pahlawan nasional lainnya. Dia membantu Ir. Soekarno dan pahlawan lainnya dengan melakukan terobosan dan lobi ekonomi dengan berbagai negara luar negeri agar mau membantu mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.

Usai memastikan Indonesia lepas dari tangan penjajah, Loekman diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Inspektur Keuangan (1942-1945), anggota Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (1946), Komisaris Keuangan untuk Sumatra, Direktur Javasche Bank, Gubernur Bank Indonesia, Direktur Bank Dunia (World Bank), Direktur Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund, IMF), Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Sjahrir II ( 2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947), Menteri Keuangan merangkap Menteri Kehakiman ad interim RI Darurat (19 Desember 1948 – 13 Juli 1949) dan lain-lain.

6. Jenderal Soedirman

Tokoh pahlawan
Sindo News

Soedirman tidak hanya tercatat sebagai Panglima Tentara dan Jenderal Republik Indonesia pertama, tetapi juga menjadi yang termuda dalam sejarah.

Pada usia 31 tahun, dia sudah bergabung dengan para pahlawan kemerdekaan yang lain untuk berjuang mengusir penjajah Jepang, Belanda dan sekutu.

7. Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien
Good News From Indonesia

Cut Nyak Dien adalah pahlawan wanita Indonesia yang dikenal karena keberaniannya. Dia tak hanya mendukung dari balik layar, tapi ikut terjun langsung dalam perang melawan penjajah di Perang Aceh.

Kebencian Cut Nyak Dien pada pihak kolonial Belanda memuncak usai suaminya dibunuh oleh para penjajah. Kekuatan diplomasi dan status sebagai pemimpin wanita di wilayah Aceh yang sangat dihormati oleh masyarakat membuat Cut Nyak Dien menjadi wanita yang paling ditakuti oleh pihak Belanda saat itu.

8. Tuanku Imam Bonjol

Tokoh Pahlawan
Pinterest

Peto Syarif yang dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol adalah sosok yang lahir di Kampung Tanjung Bunga, Sumatra Barat pada 1772. Di sana, dia adalah seorang ulama dan pimpinan masyarakat.

Sebagai buntut pertentangan kaum Adat dan kaum Paderi (kaum agama), Imam Bonjol akhirnya melawan Belanda. Dirinya berjuang bersama kaum Paderi pada tahun 1803 sampai 1838.

Gara-gara pengkhianatan Belanda, Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, lalu Ambon, hingga yang terakhir ke Manado. Imam Bonjol pada akhirnya wafat pada 06 November 1864 saat usianya 92 tahun.

BACA JUGA: Tri Koro Dharmo: Sejarah Berdiri, Tujuan, dan Tokoh Pendirinya

9. Pangeran Diponegoro

Tokoh Pahlawan
Pinterest

Pangeran Diponegoro berperan besar dalam memimpin Perang Jawa yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun, yaitu pada tahun 1825 hingga 1830.

Perang ini berkobar di hampir seluruh daerah di Pulau Jawa dan merupakan salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perjuangan melawan Belanda.

Walaupun berakhir dengan kemenangan Belanda, Pangeran Diponegoro sempat membuat Belanda mengalami kesulitan dan kerugian akibat gugurnya ribuan serdadu Belanda.

10. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin
Lensa Budaya

Sultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur. Dia adalah Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan Malikusaid. Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di Makassar.

Pasca diangkat sebagai Sultan Kerajaan Gowa, dia berusaha menggabungkan beberapa kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur dan melawan Belanda dengan sengit.

Hal ini mengakibatkan Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat Gowa, yakni Somba Opu, pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dan wafat pada 12 Juni 1670.

11. Ki Hadjar Dewantara

Tokoh Pahlawan
Parboaboa

Selanjutnya ada pahlawan Indonesia laki-laki bernama Ki Hadjar Dewantara. Sosok satu ini pasti banyak dikenal oleh jutaan masyarakat Indonesia karena jasa-jasanya dalam dunia pendidikan.

Ki Hadjar Dewantara saat masa penjajahan mendirikan banyak sekolahan untuk rakyat dimana kala itu pendidikan hanya boleh diberikan untuk masyarakat kelas atas dan keturunan Belanda. Salah satu sekolah yang didirikannya adalah Yayasan Taman Siswa yang kini memiliki pendidikan dari jenjang SD sampai perguruan tinggi.

12. Kapitan Pattimura

Tokoh Pahlawan
Detik

Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Ambon pada 1783. Pattimura melawan Belanda karena mereka menguasai Maluku, menindas rakyatnya, memaksa kerja rodi, dan menguras kekayaan Maluku.

Pattimura juga menyatukan Kerajaan Ternate dan Tidore untuk mengusir penjajah pada tahun 1817. Sebetulnya, Belanda pernah menawarkan kerja sama, namun Pattimura menolaknya. Sosok ini dihukum mati pada 16 Desember 1817.

BACA JUGA: Sejarah Muhammadiyah Beserta Tujuan dan Perkembangannya

13. RA Kartini

RA Kartini
Parboaboa

Tokoh pahlawan perempuan selanjutnya ada Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini. Sebagai salah satu pahlawan wanita, Raden Adjeng Kartini telah berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan hak kaum perempuan semasa hidupnya.

Latar belakang bangsawan tidak lantas membuatnya tunduk kepada para penguasa dan nilai-nilai mereka yang konservatif. Malah, Kartini dinilai telah memelopori bangkitnya perempuan pribumi dengan pemikirannya yang lebih moderat.

14. Dewi Sartika

Dewi Sartika
Wikipedia

Kali ini ada Dewi Sartika. Tokoh pahlawan perempuan ini juga berjuang dalam dunia pendidikan. Memanfaatkan previlege sebagai keturunan ningrat, Dewi Sartika akhirnya membantu banyak masyarakat agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Dalam perjuangannya, Dewi Sartika berhasil membangun ratusan sekolah khusus wanita di era penjajahan Belanda.

15. Prof. Muhammad Yamin

Moh Yamin
Universitas Indonesia

Muhammad Yamin adalah anggota Jong Sumatranen Bond yang lahir pada 28 Agustus 1903 di Sawahlunto. Tokoh ini dikenal sebagai bagian dari yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II serta penggagas falsafah Pancasila dalam BPUPKI.

Muhammad Yamin meninggal pada 17 Oktober 1962 dan dikebumikan di tanah kelahirannya.

16. Sutan Sjahrir

Sutan Syahrir
Unifa

Sutan Sjahrir merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena jasanya dalam mengorganisasi kemerdekaan Indonesia.

Bersama dengan Bung Karno dan Bung Hatta, ketiganya disebut dengan triumvirat kemerdekaan Republik Indonesia. Pada awal berdirinya republik, Sjahrir juga sempat menjabat sebagai perdana menteri.

17. Haji Agus Salim

Tokoh Pahlawan
Good News From Indonesia

Haji Agus Salim mempunyai peran yang besar pada masa perjuangan kemerdekaan dan setelahnya. Pahlawan ini lahir 08 Oktober 1884 di Kota Gadang.

Semasa masih hidup, Haji Agus Salim memimpin organisasi Islam terbesar Sarekat Islam, menjadi anggota PPKI, memimpin surat kabar, dan banyak melakoni peran lainnya.

Agus Salim adalah tokoh Indonesia yang menguasai banyak bahasa asing. Pahlawan yang dikenal sebagai diplomat ulung itu meninggal di Jakarta 04 November 1954.

18. Ir. Soekarno

Tokoh Pahlawan
Fajar Pendidikan

Tokoh pahlawan terakhir yang tentu tidak boleh dilewatkan adalah Ir. Soekarno. Pahlawan ini adalah bapak proklamasi dan jadi presiden pertama Republik Indonesia.

Sukarno atau Bung Karno lahir 06 Juni 1901 di Kota Surabaya. Sejak sekolah di HBS Surabaya, dia sudah aktif dalam aktivitas pergerakan nasional. Setelah sepak terjangnya itu, Bung Karno menjadi Presiden Indonesia pertama mulai tahun 1945 sampai 1967.

Banyak peran yang dilakoni Bung Karno, mulai dari mencetuskan dasar negara Pancasila, menjadi proklamator, hingga orator yang membangkitkan semangat perjuangan rakyat. Jadi tidak heran jika Bung Karno merupakan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia paling penting.

Bung Karno akhirnya wafat pada 21 Juni 1970. Beliau dimakamkan di tanah kelahirannya di Blitar, Jawa Timur.

Demikian tadi daftar tokoh pahlawan nasional Indonesia yang perlu Sedulur tahu dan kenali. Mengenang para pahlawan bukan hanya penting untuk menjaga sejarah bangsa, tapi juga bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua agar bisa terus memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
 
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.