Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya

Pastinya Sedulur sudah sering mendengar tentang istilah pemanasan global. Istilah tersebut merujuk pada kenaikan suhu permukaan Bumi yang memiliki dampak negatif terhadap makhluk-makhluk di dalamnya.

Lalu, apa saja penyebab dari pemanasan global? Apa saja dampak-dampak yang dapat ditimbulkan apabila temperatur Bumi terus menerus mengalami kenaikan? Yuk, coba simak ulasan berikut ini!

BACA JUGA: Pencemaran Lingkungan: Pengertian, Jenis, & Dampaknya

Pengertian pemanasan global

Pemanasan global
News9Live

Mengutip dari situs National Aeronautics and Space Administration, pemanasan global atau global warming adalah kenaikan temperatur pada sistem iklim Bumi dengan jangka panjang. Pemanasan tersebut telah diobservasi setidaknya dari periode pra-industri (antara 1850 sampai 1900), dimana pada saat tersebut manusia sedang giat-giatnya menciptakan banyak inovasi di bidang energi yang sebenarnya dapat merusak alam. 

Pemicu utama dari kenaikan temperatur ini adalah aktivitas manusia yang merusak, seperti pembakaran dan penggunaan bahan bakar konvensional (gas, minyak, batu bara, nuklir), ia meningkatkan level emisi gas rumah kaca (greenhouse gas) yang memerangkap panas di atmosfer Bumi.

Lebih lanjut lagi, teori pemanasan global dapat didefinisikan sebagai fenomena peningkatan gradual dari temperatur permukaan Bumi. Banyak peneliti yang sudah memberikan data dan bukti relevan terkait naiknya suhu permukaan Bumi. Peningkatan tersebut dapat secara signifikan mengganggu sistem cuaca dan iklim di Bumi.

Sebagian besar pemicu fenomena kenaikan temperatur permukaan Bumi berasal dari ulah manusia, seperti deforestasi, penggunaan berlebihan dari kendaraan bermotor, chlorofluorocarbon, perkembangan dunia industri, agrikultur, dan juga overpopulasi. Tetapi, kenaikan suhu pada muka Bumi juga dapat terjadi karena alam, seperti karena letusan gunung berapi, penguapan air, melelehnya permafrost, dan juga kebakaran hutan.

Banyak yang beranggapan bahwa pemanasan global dan perubahan iklim adalah dua istilah yang bersinonim. Tetapi, para ahli dan peneliti menggunakan istilah perubahan iklim secara khusus untuk mendeskripsikan perubahan kompleks yang terjadi pada sistem cuaca dan iklim di planet Bumi, seperti beberapa daerah menjadi lebih dingin dan daerah lainnya menjadi lebih panas.

BACA JUGA: 12+ Fakta dan Manfaat Hutan Bakau untuk Kehidupan dan Lingkungan

Proses terjadinya pemanasan global

Pemanasan global
Gaming Deputy

Secara garis besar, proses terjadinya peningkatan temperatur permukaan Bumi adalah dikarenakan efek rumah kaca (greenhouse effect). Yang dimaksud dengan efek rumah kaca yaitu ketika gas-gas tertentu (gas rumah kaca) di lapisan atmosfer Bumi memerangkap panas. Gas-gas tadi membiarkan cahaya dari Matahari untuk masuk tetapi menahan panas agar tidak keluar dari Bumi, mirip seperti dinding yang terdapat pada rumah kaca.

Ketika Matahari bersinar, panas dan cahaya akan masuk ke permukaan bumi dan diserap, lalu kemudian dipancarkan kembali ke lapisan atmosfer sebagai panas. Pada lapisan atmosfer, beberapa molekul gas rumah kaca menjebak sebagian panas dan sisanya akan pergi ke luar angkasa. Semakin banyak gas yang terdapat pada atmosfer, maka semakin banyak pula panas yang terperangkap pada molekul tersebut.

Pada dasarnya, efek rumah kaca tidaklah berbahaya bagi makhluk hidup di Bumi. Bumi akan menjadi lebih dingin apabila ia tidak memiliki lapisan atmosfer, dan efek rumah kaca inilah yang membuat cuaca serta iklim di Bumi menjadi lebih hangat serta dapat ditinggali oleh makhluk hidup.

Pada tahun 1895, peneliti dari Swedia pertama kali menemukan fakta bahwa aktivitas manusia dapat meningkatkan efek rumah kaca pada Bumi, seperti produksi karbon dioksida yang berlebihan. Sepanjang sejarah merekam, level efek rumah kaca pada Bumi mengalami naik dan turun. Tetapi, semenjak periode pre-industri, atau sekitar 150 tahun yang lalu, levelnya meningkat dan diikuti pula kenaikan suhu permukaan bumi.

Aktivitas manusia yang merusak, seperti penggunaan bahan bakar konvensional yang berlebihan, telah secara konstan menyumbang gas-gas rumah kaca yang membuat Bumi semakin panas dan memicu perubahan iklim ekstrem dan bencana-bencana alam terkait.

BACA JUGA: Bukti Peduli Lingkungan, Super Agen Gandeng Earth Hour Surabaya untuk Tanam Mangrove Bersama

Penyebab pemanasan global

Pemanasan global
Washington Post

Sebelumnya telah disinggung beberapa hal yang menjadi penyebab pemanasan global, mulai dari aktivitas manusia maupun akibat fenomena alam. Berikut ini merupakan penjelasan singkatnya.

  • Deforestasi

Deforestasi merupakan istilah lain dari penebangan hutan. Tumbuhan merupakan sumber utama dari oksigen yang kita hirup sehari-hari. Mereka menyerap karbon dioksida dan kemudian menghasilkan oksigen, dimana hal tersebut menyeimbangkan keadaan alam kita. Apabila hutan ditebang sembarangan dan berlebihan, maka cadangan produsen oksigen Bumi akan berkurang. Ketidakseimbangan tersebut nantinya akan berdampak pada pemanasan global karena tingginya kadar karbon dioksida di Bumi.

  • Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan

Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan juga turut menjadi salah satu faktor mengapa temperatur Bumi secara konstan mengalami kenaikan. Kendaraan bermotor saat ini masih didominasi mesin yang memanfaatkan bahan bakar konvensional. Kendaraan-kendaraan tersebut menghasilkan banyak karbon dioksida serta gas-gas beracun lainnya yang memenuhi atmosfer dan menyebabkan pemanasan global.

  • Chlorofluorocarbon

Chlorofluorocarbon, atau yang sering disingkat dengan CFC, merupakan hasil dari penggunaan pendingin ruangan (AC) dan juga kulkas yang berlebihan. CFC dapat menipiskan lapisan ozon pada atmosfer Bumi. Padahal, lapisan ozon merupakan salah satu bagian atmosfer yang penting karena ia menjaga kita dari sinar ultraviolet (UV) Matahari. Apabila lapisan ozon semakin menipis, maka tidak heran jika suhu di permukaan Bumi menjadi semakin panas.

  • Perkembangan dunia industri

Industrialisasi menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar yang menyebabkan naiknya temperatur Bumi. Pada tahun 2013 silam, Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC) melaporkan bahwa antara tahun 1880 dan tahun 2012, suhu di Bumi telah mengalami peningkatan sebesar 0,9 derajat Celcius. Secara keseluruhan, peningkatan yang terjadi adalah 1,1 derajat Celcius ketika rata-rata temperatur saat ini dibandingkan dengan rata-rata temperatur pada periode pra-industri.

  • Agrikultur

Kegiatan pertanian juga ternyata menyumbang peningkatan pada suhu permukaan Bumi, walaupun memang tidak sebesar aktivitas destruktif lainnya yang dilakukan manusia. Kegiatan pertanian berpotensi untuk menghasilkan lebih banyak karbon dioksida dan juga metana, yang dapat memperparah efek rumah kaca terhadap Bumi.

  • Overpopulasi

Semakin banyak manusia yang tinggal di Bumi, maka semakin tinggi juga kebutuhan oksigen dan semakin tinggi juga karbon dioksida yang berada pada udara.

  • Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi menjadi salah satu kontributor terhadap naiknya suhu Bumi dalam jangka panjang. Abu dan asap yang keluar dari letusan tersebut akan berpengaruh terhadap atmosfer dan iklim Bumi.

  • Penguapan air

Air yang menguap, seperti dari sungai, danau, ataupun laut, termasuk dalam jenis gas rumah kaca. Karena suhu Bumi yang terus menerus meningkat, sumber-sumber air mengalami penguapan, lalu uap tersebut berkumpul di atmosfer dan menambah parah efek rumah kaca.

  • Melelehnya permafrost

Permafrost merupakan sebutan untuk tanah beku berusia jutaan tahun yang mengandung dan memerangkap berbagai macam molekul dan zat, seperti gas, bakteri, dll. di bawah permukaan Bumi. Lokasi permafrost biasanya terdapat pada gletser. Ketika lapisan permafrost mencari, maka ia akan melepas berbagai macam gas yang akan mempengaruhi keseimbangan atmosfer.

  • Kebakaran hutan

Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh panasnya temperatur permukaan Bumi. Daun-daun kering yang terpapar teriknya sinar Matahari akan terbakar dan merembet ke tanaman-tanaman kering lainnya, menyebabkan kebakaran hutan. Hasil dari kebakaran tersebut adalah asap yang menyumbang naiknya suhu Bumi.

BACA JUGA: Teknologi Ramah Lingkungan: Pengertian, Contoh & Fungsinya

Pemanasan global dan cuaca ekstrem

Pemanasan global
The Green Politics

Para peneliti dan ahli telah menyetujui bahwa temperatur Bumi yang secara perlahan-lahan naik memiliki pengaruh terhadap frekuensi terjadinya cuaca ekstrem, seperti cuaca panas yang lebih lama dan lebih parah, curah hujan yang lebih deras, dan juga badai yang lebih kuat.

Pada tahun 2015, negara bagian California, Amerika Serikat, mengalami kekeringan terparah sejak 1.200 tahun silam, dimana pasokan air California sampai berkurang 15% hingga 20%. Pemanasan global dapat menyebabkan temperatur air laut di Bumi semakin hangat. Hal tersebut ternyata dapat memperbesar skala energi pada badai tropis. 

Cuaca panas yang ekstrem juga dirasakan di banyak tempat, seperti Afrika, Timur Tengah, setiap tahunnya. Situasi tersebut dapat menyebabkan kerugian material dan korban jiwa. Di wilayah Antartika, setidaknya 4 triliun ton metrik es telah mencair sejak tahun 1990-an. Fenomena ini menjadi alarm tersendiri bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia, karena air laut akan semakin naik dan menenggelamkan daerah pesisir pantai.

BACA JUGA: 6 Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan Hidup

Dampak pemanasan global

Es Kutub Mencair
Breaking Blue

Pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, sudah disinggung mengenai gejala pemanasan global terhadap Bumi kita. Berikut merupakan dampak-dampak lain yang dapat muncul sebagai akibat dari naiknya temperatur permukaan Bumi.

  • Gletser mencair, lapisan es pada gunung-gunung tinggi akan menghilang, kekeringan ekstrem akan terjadi lebih sering, pasokan air semakin menipis, dan juga meningkatnya resiko kebakaran hutan.
  • Permukaan air laut semakin meninggi, mengancam daerah pinggir laut dan juga wilayah kepulauan.
  • Hutan, wilayah pertanian, dan kota-kota akan menghadapi ancaman-ancaman dari jenis hama baru yang dapat mempengaruhi jalannya pertanian dan perikanan.
  • Dapat mengganggu habitat hewan, seperti terumbu karang dan juga padang rumput maupun hutan.
  • Wabah penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan akan semakin banyak muncul karena polusi udara yang tinggi.

Pemanasan global di Indonesia

Banjir di Indonesia
Head Topics

Indonesia menjadi negara ke-5 penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia. Bukan hal yang mengejutkan apabila dampak dari naiknya suhu Bumi dapat dirasakan langsung di negara kepulauan ini. Terdapat beberapa dampak pemanasan global yang bisa dengan mudah kita jumpai di Indonesia, dua diantaranya adalah meningkatnya suhu Bumi dan perubahan cuaca, serta naiknya level air laut dan penurunan muka tanah.

  • Kenaikan temperatur dan perubahan cuaca

Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa kota besar di Indonesia telah mengalami kenaikan suhu yang cukup signifikan. Salah satunya adalah Jakarta, yang diperkirakan dalam hitungan 100 tahun yang akan mendatang, kenaikan suhunya sudah mencapai 1,4 derajat Celcius.

Kenaikan suhu tersebut juga berdampak pada cuaca yang tidak menentu. Perubahan cuaca ini dapat dialami di sebagian besar wilayah Indonesia. Ketika seharusnya sudah memasuki musim hujan, tetapi daerah tersebut masih merasakan teriknya musim kemarau.

  • Kenaikan level air laut dan penurunan muka tanah

Kenaikan level air laut dan penurunan muka tanah merupakan salah satu dampak nyata dari pemanasan global di Indonesia. Seperti daerah pesisir utara Jawa yang diprediksi akan tenggelam karena air laut yang semakin naik, contohnya daerah Semarang dan juga Pekalongan. Kedua daerah tersebut juga tidak lepas dari ancaman banjir rob ketika musim hujan tiba.

Penurunan muka tanah juga terjadi pada ibukota Indonesia, Jakarta. Sepanjang tahun 2015 hingga tahun 2020, setidaknya tanah Jakarta telah turun sedalam 1,8 cm.

Mengatasi pemanasan global

Mengatasi Pemanasan global
Fimela

Setelah mengetahui fakta nyata contoh pemanasan global di Indonesia, pada bagian ini Sedulur akan mempelajari tentang bagaimana caranya mengatasi dan beradaptasi di tengah fenomena kenaikan temperatur muka Bumi. 

Indonesia menyadari bahwa wilayahnya merupakan satu dari sekian banyak yang terancam pemanasan global. Maka dari itu, pemerintah Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi dampak-dampaknya. 

Pemerintah Indonesia telah secara aktif berpartisipasi untuk mensukseskan hasil-hasil dari konvensi perubahan iklim tingkat internasional, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan kebijakan dalam mengurangi jumlah kendaraan pribadi berbahan bakar konvensional dan menggantinya dengan kendaraan bertenaga terbarukan (listrik), pemulihan kembali fungsi hutan di Indonesia, serta menggalakkan upaya reduce, reuse, dan recycle.

Sebagai masyarakat yang baik, Sedulur juga dapat berpartisipasi untuk membantu mengurangi dampak pemanasan global. Terdapat beberapa upaya sederhana yang dapat Sedulur lakukan, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke sepeda atau kendaraan umum, menanam pohon, dan mendaur ulang sampah.

Nah, itu tadi merupakan pembahasan dari pemanasan global, sebuah fenomena naiknya temperatur Bumi yang ternyata sangat berdampak pada keberlangsungan hidup manusia. Ingat terus ya, Sedulur, untuk selalu menjaga dan merawat alam sekitar dan tidak merusaknya demi masa depan anak dan cucu kita kelak.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!