Kubisme adalah salah satu aliran seni rupa yang sudut pandangnya dilihat dari suatu objek di dalam gambar. Pada aliran ini, karyanya cenderung terlihat seolah terpisah atau terfragmentasi. Seperti namanya, gambar yang terfragmentasi membentuk suatu geometris seperti kubus. Namun tak hanya itu, bisa juga bentuk yang muncul adalah segitiga, silinder, lingkaran, atau bentuk geometri lainnya.
Sekarang sudah tergambar bahwa bukan hanya karena namanya mengandung nama kubus lantas bentuk yang muncul kubus saja. Ada bentuk geometri lain yang memperkaya keindahan seni dalam aliran ini. Lukisan dari aliran kubisme mempunyai sudut pandang depan dan samping yang dapat dilihat secara bersamaan dari satu objek lukisan. Bentuk ini yang kemudian semakin menambah daya tarik karya seni.
BACA JUGA: Tari Jaipong: Sejarah, Gerakan, Properti dan Keunikannya
Pengertian aliran kubisme
Jika ditelusuri secara praktis, aliran kubisme adalah aliran seni lukis yang menyajikan subjek dalam bentuk bidang geometris dan bisa dipandang dari berbagai macam sudut. Namun, tak hanya sebuah sudut yang membentuk gambar, lebih dari itu, aliran ini juga menyimpan sejuta makna yang diekspresikan oleh sang pembuatnya.
Adapun dilihat secara filosofis, beberapa ahli mengemukakan pendapat bahwa aliran kubisme merupakan perumpamaan demokrasi karena setiap elemen visualnya memiliki posisi yang seimbang. Nah, selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa penganut kubisme paham bahwa kehidupan ini kompleks. Dengan demikian, kita hanya bisa mengatasinya dengan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Sejarah kelahiran kubisme
Aliran seni kubisme dipelopori oleh seorang seniman bernama Pablo Picasso dan Georges Braque. Tentunya nama itu termasuk familiar namun belum banyak yang tahu aliran yang dibawanya. Aliran ini mempersepsikan manusia dan benda dalam bentuk geometris. Jika ditarik ke belakang, asal mula munculnya aliran ini terbagi menjadi dua periode yaitu saat lahir dan berkembang.
Pada periode kelahiran, Picasso dan Braque merupakan seorang seniman yang sudah bergelut dalam aliran ini sejak 1905. Namun, karya mereka baru mulai terkenal pada 1916 melalui lukisan Demoiselles d’Avignon.
Kemudian Braque merasa tertarik dengan karya Picasso yang bernama Avant Garde. Ia merasa bahwa Picasso sukses menciptakan perspektif baru dalam merepresentasikan realita. Hingga kemudian Braque mulai mengikuti jejak Picasso dan ikut menciptakan lukisan kubisme lain yang bernama Large Nude.
Istilah Kubisme pertama kali muncul melalui seorang kritik seni bernama Louis Vauxcelles pada 1980. Nama itu berasal dari celetukan musuh Picasso dan Braque yang mengatakan bahwa lukisan keduanya mirip kubus. Pada masa ini dinamakan era Kubisme Analitis (Analytical Cubism). Meski ada pembencinya, karya mereka malah mendapatkan pengakuan dari masyarakat atas aliran ini.
Sejarah perkembangan aliran kubisme
Pada periode ini, lahirlah subgenre kubis yang paling terkenal dinamakan Kubis Sintetis (Synthetic Cubism). Kubis sintetis ini merupakan gerakan eksperimental diprakarsai oleh Picasso dan Braque sebagai pembuka dari gerakan sebelumnya. Gerakan yang saat itu masih baru ingin memperluas cakupannya pada kehidupan perkotaan.
Kemudian aliran ini terus-menerus berevolusi hingga kemudian menciptakan cabang lain, misalnya Orphic Cubism yang dikepalai Jacques Villon dan Raymond Duchamp-Villon, saudaranya. Namun pada saat itu, perkembangan ini terhenti karena adanya Perang Dunia I. Seniman-seniman yang saat itu aktif harus direkrut untuk menjadi bagian dari pasukan pembela negara di perang dunia.
Perang Dunia menyebabkan dunia seni dan aliran yang saat itu sudah ada berubah total. Para seniman yang dahulu bersemangat membuat lukisan dengan bentuk geometrinya hampir sulit ditemukan dan tergantikan dengan kengerian suasana perang. Akhirnya lukisan Picasso mulai berubah ke arah realisme seperti yang dapat terlihat pada Three Musician (1921) dan The Weeping Woman (1931) yang terinspirasi dari perang saudara.
Ciri-ciri aliran kubisme
Aliran ini memiliki beberapa ciri yang bisa memudahkan Sedulur membedakannya dengan aliran lain. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Secara umum, ciri-ciri yang paling mendasar dari aliran kubisme adalah adanya upaya menguraikan sebuah objek ke dalam bentuk-bentuk paling sederhana.
- Ciri berikutnya yaitu lukisan penganut kubisme menggunakan sudut pandang yang bermacam-macam dan beragam demi menampilkan objek yang terpecah-belah.
- Khusus untuk lukisan Kubisme Analitis, garisnya akan terlihat sangat tegas dan pilihan warnanya cenderung monokrom. Khusus untuk Kubisme Sintetis, gambarnya seperti kolase banyak media sehingga menciptakan kesan bidang datar.
BACA JUGA: Sishankamrata: Pengertian, Ciri-ciri dan Komponennya
Jenis-jenis kubisme
Aliran ini berkembang menjadi dua subgenre, di antaranya adalah Analytical Cubism kaku dan kasar, kemudian di sisi lain yang berjenis Synthetic Cubism yang berusaha memperluas cakupannya. Adapun jenis-jenis aliran seni yang satu ini tergolong menjadi tiga. Berikut ini jenis-jenisnya.
1. Cezannian Cubism
Pertama adalah Cezanne Cubism. Ini merupakan fase dari aliran kubisme yang masih secara mentah terinspirasi dari karya-karya Cezanne. Pandangan retrospektif terhadap Cezanne banyak mengilhami para seniman untuk mengambil sisi positif dari karya-karya mereka. Salah satunya yaitu kebebasan perspektif yang bisa membuat sebuah karya menjadi lebih dinamis dan tidak hanya mengimitasi alam saja.
2. Analytical Cubism
Era Analytical Cubism berlangsung dari tahun 1908 sampai 1912, gambar cenderung terlihat abstrak dan non-representasional karena lukisannya sendiri hanya terdiri dari untaian garis dan bidang dalam spektrum warna gelap dan mencekam.
Fase ini berkembang dengan cara yang cukup sistematis. Karya yang didasarkan pada observasi objek dalam konteks latar belakang dan eksplorasi melalui berbagai sudut pandangnya. Picasso dan Braque membatasi subjek mereka pada genre potret tradisional serta still-life. Selain itu, mereka juga membatasi palet pada warna bumi dan abu-abu yang dimatikan. Hal itu bertujuan mengurangi kejelasan antara bentuk figur dan objek yang terfragmentasi.
3. Synthetic Cubism
Untuk jenis Synthetic Cubism merupakan lanjutan dari subgenre sebelumnya, Analytical Cubism. Pada tahun 1912, subgenre ini muncul dan bertahan 2 tahun sampai 1914. Jika dilihat secara estetika, elemen visualnya lebih sederhana dan nampak seperti potongan-potongan surat kabar.
Di tahun 1912, Picasso dan Braque mulai mengenalkan unsur-unsur asing ke dalam komposisi mereka. Picasso menambahkan sebuah wallpaper yang mirip dengan anyaman pada karyanya yang berjudul: Still Life with Chair-Caning tahun 1912. Sementara Braque menempelkan guntingan koran ke kanvasnya, kemudian mulai mengeksplorasi gerakan kolase. Pada intinya, fase ini disebut dengan sintetis karena mereka mulai menyusun dan menggabungkan sebuah benda non-cat di lukisan mereka.
4. Crystal Cubism
Crystal Cubism merupakan era kemunduran karena pasca-peperangan, mental para prajurit terutama yang dulunya seniman nyaris sirna. Pada saat itu, gaya aliran ini sempat dijuluki sebagai ‘gaya abstrak lainnya’, alih-alih mengatakan bahwa ini adalah aliran kubisme.
Kubisme kristal merupakan sebuah bentuk penyederhanaan dari berbagai macam fase sebelumnya. Pada fase ini, aliran kubisme ditekankan pada bidang geometris datar yang saling bertumpuk. Di sinilah kubisme menjadi dekat dengan abstrak formalistik karena bentuk non-representatif geometris hampir mengontrol semua elemen karya seni.
Tokoh seniman kubisme
Dari pembahasan terkait jenis dan aliran kubisme di atas, telah disinggung beberapa tokoh seniman yang merupakan pelopor dari kubisme. Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama menyimak penjelasan lebih lengkap terkait riwayat hidup dari tokoh seniman yang menjadi pelopor tersebut. Yuk, simak!
1. Pablo Picasso
Sudah sering disebutkan sebelumnya nama tokoh ini, yaitu tokoh aliran kubisme tak akan lepas dari Pablo Picasso dan Georges Braque. Selain dikenal sebagai dalam aliran cubism, Picasso juga terkenal sebagai pelukis revolusioner yang pada abad ke-20 sangat cakap dalam membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet, bahkan tata panggung. Ia merupakan sosok seniman yang serba bisa.
2. George Braque
Kemudian ada Georges Braque, ia juga merupakan seorang pembuat patung. Braque memang dibesarkan dan dilatih untuk menjadi seorang pelukis dan dekorator rumah seperti ayah dan kakeknya. Braque juga belajar melukis selama di École des Beaux-Arts, Le Havre, dari sekitar 1897 hingga 1899.
3. Metzinger
Selain kedua tokoh itu, ada lagi tokoh lainnya yang belum disebutkan, yakni Metzinger. Pelukis yang satu ini berasal dari Prancis dan merupakan seorang penulis. Dahulunya, Metzinger banyak dipengaruhi oleh fauvisme dan impresionisme, namun akhirnya beralih pada aliran kubisme. Ia bersama dengan Albert Gleizes menciptakan risalah besar pertama pada aliran ini, Du Cubisme, pada tahun 1912.
Tak hanya di luar negeri, ada juga tokoh aliran kubisme Indonesia seperti Ahmad Sadali, Oesman Effendi, Salim, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin. Mochtar dengan perjalanannya selama tujuh tahun dari hidupnya (1951-1959), ia mengambil inisiatif melakukan perjalanan keliling Eropa untuk melihat dan mengunjungi museum seni.
4. Juan Gris
Terdapat juga tokoh penting dalam aliran ini, yaitu Juan Gris. Kemampuan dari Juan Gris cukup berbahaya untuk membuat Picasso merasa terancam. Gaya kubismenya dibangun di fondasi Kubisme awal namun selanjutnya ia mengarah ke arah kubisme baru. Sebagai anggota dari kelompok seniman avant-garde di Paris.
Gris mengadaptasi eksperimen Pablo Picasso dan Georges Braque. Lukisan-lukisan Gris unik, berbeda dari seniman lainnya karena latar belakangnya sebagai ilustrator, ia terbiasa bermain dengan elemen-elemen desain yang biasa digunakan untuk membuat gambar komersial.
Seperti Picasso dan Braque, ia juga mulai menempelkan kertas koran dan iklan ke dalam karyanya. Ciri khasnya dalam teknik kolase adalah ia meninggalkan potongan iklan/koran yang lebih besar, seolah-olah tetap ingin menjaga integritas informasi aslinya.
BACA JUGA: Gamelan: Sejarah, Fungsi, Jenis & Cara Memainkannya
Contoh karya kubisme
Contoh aliran kubisme yaitu ada banyak, namun akan kita coba bahas sedikit untuk memperkenalkan bentuknya. Nah, contoh karya yang pertama adalah Le Demoiselles d’Avignon (1907) karya Pablo Picasso. Lukisan ini memperlihatkan perempuan bertelanjang dan merupakan seorang pekerja seks yang dilukis dengan pose yang agresif. Lukisan ini sangat diminati oleh banyak orang dan termasuk lukisan yang bombastis.
Berikutnya adalah Maisons et Arbre (1908) karya Georges Braque. Percayakah Sedulur bahwa lukisan Braque yang satu ini memunculkan dua golongan yang bertolak belakang? Mereka adalah penggemar fanatik lukisan dan mereka yang mengutuk keberadaan lukisan ini. Dalam lukisan ini, Braque meminjam teknik sapuan kuas dan penyederhanaan subjek menggunakan bentuk geometris.
Contoh terakhir yang bisa Sedulur ketahui adalah Conquest of the Air (1913) karya Robert de la Fresnaye. Berbeda dengan lukisan lain, Robert banyak menambahkan kesan ceria menggunakan warna warni cerah pada karyanya. Lukisan ini menceritakan Robert yang sedang duduk santai bersama saudaranya bernama Henri.
Selain kubisme, terdapat beberapa aliran lain dalam seni lukis yang memainkan peran penting dalam sejarah dunia. Berikut ini adalah aliran lain yang tidak kalah memainkan peran penting dalam seni lukis.
1. Romantisisme
Aliran lukisan selain kubisme adalah romantisisme. Lukisan yang menggambarkan suatu kenyataan melalui berbagai cara yang terkesan dramatis dan mempunyai suasana seperti di dalam mimpi. Misalnya, kapal terombang-ambing karena cuaca badai, sesosok manusia yang berdiri di puncak bukit ketika senja datang, dan lain sebagainya. Romantisisme mengungkapkan tentang keindahan sebuah tema dari gaya teatrikalnya, tak hanya mengandalkan subjek yang indah-indah saja.
Ciri-ciri dari romantisisme adalah sebagai berikut.
- Bersifat imajinatif, walaupun tetap realistis atau tidak ada fantasi di dalamnya. Selain itu, adegannya juga terlihat lebih dramatis dari kenyataannya.
- Subjektif yaitu penciptaan seni dinilai sebagai sebuah ekspresi diri seniman.
- Menggunakan intensitas emosional yang cukup tinggi.
- Suasana atau pencitraannya mempunyai kualitas seperti mimpi.
- Menggambarkan perasaan yang amat kuat dan tidak harfiah atau menggunakan perumpamaan serta simbol.
Beberapa tokoh penting dalam aliran ini yaitu Francisco Goya, Caspar David Friedrich, JMW Turner, Theodore Gericault, dan Henry Fuseli.
2. Naturalisme
Aliran kedua adalah naturalisme, yang dari gambarnya kita bisa tahu bahwa aliran ini menggambarkan alam dengan akurasi tinggi. Naturalisme adalah ajang apresiasi untuk para seniman kepada alam. Umumnya, para seniman akan memilih keadaan waktu tertentu misalnya senja atau golden hour untuk melukis pemandangan yang sangat istimewa dan luar biasa.
Ciri-ciri dari naturalisme adalah sebagai berikut.
- Aliran ini sangat mengutamakan keakuratan dan kemiripan gambar pada lukisan dengan objek yang akan dilukis sesuai referensinya.
- Senjata utama dari para pelukis adalah teknik dan kemampuannya.
- Membawakan tema lukisan yang indah tapi berdasarkan kemurniannya.
- Aliran naturalisme merupakan sebuah bentuk apresiasi para seniman untuk keindahan alam.
- Selalu mengangkat tema keindahan alam atau pemandangan yang ada di sekitar seniman.
3. Realisme
Terdapat juga aliran realisme, aliran lukisan yang menunjukkan sebuah peristiwa berkaitan dengan keadaan nyata sehari-hari. Aliran ini memungkinkan untuk mengambil lukisan dengan sempurna dari yang dilihat dari peristiwa, tema, atau apa pun hal yang realistis.
Ciri-ciri dari aliran ini adalah sebagai berikut.
- Mengangkat tema mengenai peristiwa keseharian yang terjadi dan dialami oleh orang-orang kebanyakan.
- Menggambarkan mengenai masyarakat yang ada di dalam situasi nyata dan khas dengan lingkungan sehari-hari.
- Karya realis akan menunjukkan tentang manusia dari semua kelas di dalam kondisi dan situasi aslinya.
- Realisme tidak pernah setuju dengan subjek seni yang dibesar-besarkan atau dramatisasi ala aliran romantisisme.
- Mempunyai detail gambar yang menyerupai aslinya atau natural menggunakan teknik tinggi yang dikuasai oleh para pelukisnya.
BACA JUGA: Pengertian Karya Seni Aplikasi Beserta Cara Membuatnya
4. Surealisme
Aliran lukisan yang menghadirkan objek nyata dilukis secara abstrak dan dalam keadaan tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Sehingga, citranya seperti yang ada di dalam mimpi. Gambar yang nyata namun dalam kondisi tidak nyata, misalnya gambar manusia melayang, jam dinding yang meleleh, atau potret wajah dengan mulut dan hidung posisinya tertukar.
Surealisme biasanya menggunakan pendekatan teori psikologi Freud. Di mana aliran tersebut mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi seorang manusia sebagai salah satu gambaran dari sebuah hasrat manusia.
Ciri-ciri dari surealisme adalah sebagai berikut.
- Memuat gambar suatu objek yang nyata dalam kondisi yang tidak nyata.
- Pencitraan seperti yang ada di dalam mimpi.
- Mempunyai kontras yang tinggi, itu artinya, ada wujud besar yang bersebelahan dengan wujud yang kecil.
- Memainkan imajinasi yang ada di dalam mimpi dengan dunia nyata.
- Terlihat seperti fantasi tapi tetap berpegangan pada referensi dunia nyata.
5. Impresionisme
Terakhir yaitu aliran impresionisme, aliran dalam seni lukis yang hanya melukiskan sebuah impresi dari suatu subjek yang akan dilukis. Aliran tersebut muncul karena adanya kamera yang sudah bisa mengambil alih fungsi dari seni sebagai salah satu media dokumentasi. Dibandingkan dengan replika warna yang serupa dengan cara pandang manusia dalam melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna murni berdasarkan proses terjadinya pembentukan warna secara alami.
Ciri-ciri dari aliran ini adalah sebagai berikut.
- Gambar pada lukisannya cenderung tidak detail, lukisan hanya akan terlihat mirip apabila dilihat dari jauh
- Palet warna yang kontras dan cerah berdasarkan teori pengelompokan lingkaran warna.
- Fokus untuk melukis pantulan cahaya pada subjeknya.
- Memakai teknik kuas yang disebut dab, sebuah istilah luar untuk cocolan saus.
- Tidak pernah menggunakan warna hitam.
Sebenarnya masih banyak aliran seni lukis lainnya yang tidak dijelaskan dalam artikel ini. Pada dasarnya, setiap aliran dari seni lukis memainkan peran penting dan turut andil dalam membuat dunia seni berkembang pesat. Beberapa aliran lukisan yang dibahas di atas merupakan contoh aliran lukisan yang banyak diterapkan oleh para pelukis dunia.
Semoga ulasan aliran kubisme mudah dipahami dan mampu menambah wawasan Sedulur tentang karya seni. Kubisme bisa dicirikan dengan adanya unsur geometri dalam sebuah karya. Unsur tersebut dapat menjadi daya tarik dan membuat nilai seninya menjadi lebih tinggi.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!