Alveolus adalah salah satu bagian yang ada di paru-paru manusia. Meskipun tidak dapat terlihat oleh mata telanjang, bagian ini nyatanya fungsi alveolus sangat penting bagi kelangsungan hidup.
Alveolus memiliki struktur dan ciri-ciri yang unik. Bagian ini dapat melakukan pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida melalui kantung-kantung kecil. Meskipun terletak pada bagian dalam, alveolus juga dapat terkena penyakit dan penurunan fungsi. Untuk lebih jelasnya, Sedulur dapat menyimak artikel mengenai fungsi alveolus berikut ini.
BACA JUGA: 12 Sumber Protein Nabati Terbaik untuk Dikonsumsi Tubuh
1. Pengertian alveolus
Alveolus adalah bagian terminal dari sistem pernapasan yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses pertukaran gas. Alveolus merupakan kantung berongga kecil dengan lubang ke arah kantung alveolar dan bronkiolus.
2. Struktur alveolus
Struktur alveolus berbentuk seperti kantong. Setiap alveolus dilapisi dengan lapisan epitel yang terus menerus tetapi sangat tipis. Permukaan bagian dalamnya ditutupi dengan lapisan bahan lipoprotein yang bertindak sebagai surfaktan.
Lebih dari 95% dinding alveolus terdiri dari lapisan tipis protoplasma yang terdiri dari sel epitel alveolus (sel tipe I). Struktur parenkim paru yang berbentuk sarang lebah juga terutama dibentuk oleh dinding protoplasma yang berdekatan yang terdiri dari sel epitel alveolus.
BACA JUGA: 10 Manfaat Vitamin A Tak Hanya untuk Mata tetapi Juga Tubuh
3. Ciri-ciri
Ciri ciri alveolus memiliki bentuk seperti kantung atau cangkir dengan dinding yang sangat tipis. Alveolus juga dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang memiliki dinding yang tipis.
Ciri lain dari alveolus adalah mampu melakukan suplai darah yang luas untuk memastikan darah kaya oksigen diambil dari paru-paru dan darah kaya karbon dioksida dibawa ke paru-paru.
Alveolus adalah tempat pertukaran o2 dan co2 dengan struktur yang sangat tipis, berdinding tidak teratur dan sangat vaskularisasi.
4. Letak
Alveolus terletak di ujung bronkiolus atau terletak di ujung saluran udara di paru-paru. Alveolus pertama kali terletak di bronkiolus pernapasan yang menandai awal dari zona pernapasan. Mereka melapisi dinding duktus alveolar dan lebih banyak berada di kantung alveolar buntu.
BACA JUGA: Sistem Ekskresi: Pengertian, Organ, Fungsi & Penyakitnya
5. Jenis sel alveolus
Alveolus memiliki beberapa jenis sel yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Dua sel utama tersebut adalah pneumosit (sel Tipe I) dan pneumonosit (sel Tipe II). Mereka ditemukan di dinding alveolar dan sel fagosit (makrofag alveolar) yang bergerak di lumen alveoli dan di jaringan ikat.
1. Pneumosit (sel tipe I)
Pneumosit yaitu sel yang tipis, berbentuk skuamosa, dan merupakan sel-sel epitel datar yang membentuk struktur alveoli. Mereka memiliki ekstensi sitoplasma panjang yang menutupi lebih dari 95% dari permukaan alveolar.
Lapisan tipis sel ini memungkinkan terjadinya difusi cepat pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah di kapiler sekitarnya. Pneumosit tipe I tidak dapat bereplikasi dan rentan terhadap serangan toksik. Oleh karena itu, jika terjadi kerusakan, sel tipe II nantinya akan dapat berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel tipe I untuk mengimbanginya.
2. Pneumonosit (sel tipe II)
Pneumonosit merupakan sel berbentuk kuboid. Ukurannya jauh lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak dari sel tipe I. Sel tipe II di dinding alveolus mengandung organel sekretorik yang dikenal sebagai badan pipih yang menyatu dengan membran sel dan mensekresi surfaktan paru.
Surfaktan ini merupakan lapisan zat lemak yang menurunkan tegangan permukaan alveolus yang akan dilepaskan secara terus menerus melalui eksositosis dan berfungsi mencegah alveolus kolaps. Makrofag alveolus (sel debu) berada pada permukaan luminal internal alveolus, duktus alveolus, dan bronkiolus. Ini adalah bagian yang bergerak dan berfungsi untuk menelan partikel asing di paru-paru, seperti debu, bakteri, partikel karbon, dan sel darah dari luka.
6. Fungsi alveolus
Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan terbagi menjadi 5 fungsi utama. Fungsi tersebut antara lain adalah:
1. Tempat pertukaran gas
Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia yang pertama adalah tempat terjadinya pertukaran gas pada paru-paru, dimana disetiap dindingnya dilapisi oleh sel-sel tipis datar (skuamosa alveolar) serta memiliki banyak sekali kapiler.
Pertukaran gas terdiri dari penyerapan oksigen serta pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh. Pertukaran gas yang terjadi di paru-paru bersifat difusi pasif, yaitu sel-sel pada organ tidak akan memerlukan energi untuk dibakar saat proses pertukaran gas berlangsung.
Gas yang mengalami proses pertukaran akan bergerak melalui gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Dengan demikian, kadar oksigen dalam alveolus akan berada pada konsentrasi yang tinggi. Oksigen kemudian akan berdifusi ke dalam darah yang berada dalam gradien oksigen dalam konsentrasi rendah. Proses tersebut disebabkan tubuh yang memerlukan oksigen secara terus menerus.
Kondisi serupa juga terjadi pada gas karbondioksida. Kandungan karbondioksida yang ada dalam darah berada dalam konsentrasi yang tinggi, sedangkan kadar karbondioksida dalam alveolus berada dalam gradien konsentrasi yang rendah.
2. Tempat pertukaran gas dari alveolus ke kapiler darah
Fungsi yang kedua adalah tempat pertukaran gas dari alveolus ke kapiler darah. Proses ini terjadi ketika oksigen (O2) yang terdapat dalam alveolus melakukan difusi untuk menembus dinding alveolus dan selanjutnya menembus dinding kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Oksigen kemudian akan masuk ke dalam pembuluh darah dan akan melalui proses pengikatan yang dilakukan oleh hemoglobin yang terkandung di dalam sel-sel darah merah, untuk menghasilkan oksihemoglobin (HbO2). Darah kemudian akan mengedarkan oksigen ke seluruh organ tubuh.
BACA JUGA: Sistem Pernapasan Pada Manusia: Organ, Proses & Cara Kerja
3. Pertukaran gas dari kapiler darah ke alveolus
Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi sebelumnya. Gas karbondioksida merupakan hasil dari proses pembentukan energi yang dilakukan oleh oksigen yang masuk ke dalam tubuh.
Hal yang perlu diketahui adalah kadar CO2 yang dilepaskan dari darah kembali ke paru-paru adalah sekitar 10 persen, sisanya akan berfungsi untuk menjaga keasaman pH darah dalam bentuk bikarbonat (HCO3-).
4. Tempat penyimpanan udara dalam tubuh untuk sementara waktu
Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia yang keempat adalah sebagai tempat penyimpanan udara meskipun hanya sementara waktu. Fungsi ini akan memungkinkan penyerapan udara yang berisi oksigen ke dalam darah dapat terjadi dengan baik.
5. Pertahanan saluran pernapasan
Adanya partikel kecil yang masuk ke dalam saluran pernapasan dapat tersaring di alveolus. Namun, untuk partikel yang ukuran diameternyalebih kecil dari 0,5 mikrometer tetap tersuspensi di dalam udara alveolus dan nantinya akan keluar melalui ekspirasi.
BACA JUGA: 18 Manfaat Renang Secara Rutin, Baik untuk Kesehatan Tubuh
7. Penyebab penurunan fungsi pada alveolus
Penurunan fungsi alveolus dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Merokok merupakan kebiasaan yang dapat menyebabkan masalah serius pada alveolus dan paru-paru secara keseluruhan. Merokok dapat menyebabkan terjadinya penyakit paru-paru obstruktif kronis atau PPOK yang dapat merusak fungsi paru-paru.
2. Usia. Selain kebiasaan yang tidak sehat, hal lain yang dapat mempengaruhi penurunan fungsi alveolus adalah usia. Penuaan menjadi proses alami yang bisa menurunkan fungsinya karena seiring bertambahnya usia, maka fungsi seluruh organ tubuh akan mengalami penurunan secara perlahan tak terkecuali pada alveolus.
3. Polusi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi fungsi alveolus adalah kondisi udara yang tidak sehat. Kondisi ini dapat merusak paru-paru karena tubuh yang terbiasa menghirup udara tidak sehat akan mudah terserang penyakit, salah satunya yaitu pneumonia.
8. Penyakit terkait gangguan fungsi alveolus
Gangguan fungsi alveolus dapat menimbulkan penyakit yang cukup serius. Beberapa penyakit yang terkait gangguan fungsi ini adalah sebagai berikut:
1. Pneumonia merupakan penyakit akibat paparan polusi udara yang terus menerus. Pneumonia atau radang paru adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Penyakit ini dapat berupa peradangan alveolus pada satu atau kedua bagian paru-paru.
2. Emfisema merupakan penyakit paru-paru kronis. Masalah kesehatan ini umumnya banyak dialami oleh perokok dalam jangka waktu yang lama. Penderita emfisema ini dapat mengalami peradangan paru-paru maupun terjadinya gangguan pada alveolusnya.
3. TBC ialah penyakit radang yang terjadi pada dinding alveolus. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri Tuberculosis. Bakteri tersebut dapat berkembang biak dalam alveolus, dalam arti TBC bisa menyebabkan pertumbuhan massa di jaringan paru sehingga sel alveolar dapat hancur.