Pengertian Filsafat Beserta Tujuan, Karakteristik & Manfaatnya

Filsafat adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mencapai hidup yang paling hakiki. Ilmu ini sering digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, mencari jalan keluar sebuah masalah, maupun untuk berargumentasi.

Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu “philosophia” yang berarti cinta kebijaksanaan. Filsafat digunakan dalam penyelesaian masalah mendasar dan umum, baik tentang persoalan eksistensi, akal, pikiran, pengetahuan, nilai, dan bahasa.

Apakah Sedulur ingin tahu mengenai filsafat lebih mendalam? jika iya, artikel ini akan menjelaskan mengenai apa itu ilmu filsafat dan contohnya. 

Pengertian filsafat

pengertian filsafat
iStock

 

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang cara berpikir. Filsafat menjadi cabang ilmu yang mempelajari tentang hakikat realitas dan keberadaan dengan mengandalkan akal budi.

Filsafat adalah jurnal pengetahuan yang penting untuk memahami hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Seorang ahli filsafat dikenal dengan sebutan filsuf atau filosof.

BACA JUGA: Apa itu Etika: Pengertian, Jenis, Fungsi & Contohnya

Pengertian filsafat menurut para ahli

Berikut adalah pengertian filsafat menurut para ahli.

Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang isinya tentang suatu kebenaran, yang memiliki unsur ekonomi, metafisika, estetika, retorika, politik dan juga logika.

Menurut Immanuel Kant, pengertian filsafat adalah sebuah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang mencakup empat persoalan, yaitu apa yang dapat diketahui (metafisika), apa yang seharusnya dilakukan (etika), sampai di mana harapan kita (agama), dan apa hakikat manusia (antropologi).

Menurut W.J.S Poerwadarminta, pengertian filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengetahui kebenaran dan arti “adanya” sesuatu.

Menurut Bertrand Russel, pengertian filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan.

Sistem filsafat

sistem filsafat
iStock

 

Sistem filsafat adalah kumpulan ajaran yang terkoordinasi dengan ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan sistem lain. Salah satu contohnya adalah saat mempelajari Pancasila.

Mempelajari Pancasila sebagai sistem filsafat mencakup 3 aspek penting, yaitu aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, dan saling berikatan. Pancasila sebagai sistem filsafat juga merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan saling berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya.

BACA JUGA: Penjelasan Hubungan Kausalitas dalam Teks Eksplanasi

Filsafat hukum

Contoh filsafat yang ada di sekitar adalah filsafat hukum. Filsafat hukum adalah salah satu objek dalam materi filsafat. Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan mengenai apa hakikat hukum itu, apa tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Filsafat hukum merupakan ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis yang dikaji secara luas mendalam sampai kepada inti atau dasarnya yang disebut dengan hakikat.

Tujuan mempelajari filsafat hukum adalah untuk memperluas cakrawala pengetahuan sehingga dapat memahami dan mengkaji secara kritis atas hukum. Tujuan lainnya yaitu diharapkan akan menumbuhkan sifat kritis sehingga mampu menilai dan menerapkan kaidah-kaidah hukum. Filsafat hukum ini berpengaruh terhadap pembentukan kaidah hukum sebagai hukum in abstract.

Beberapa pertanyaan yang menjadi masalah filsafat hukum antara lain (1) hubungan hukum dan kekuasaan; (2) hubungan hukum dengan nilai-nilai sosial budaya; (3) apa sebab Negara menghukum seseorang; (4) apa sebab orang menaati hukum; (5) masalah pertanggungjawaban; (6) masalah
hak milik; (7) masalah kontrak dan (8) masalah peranan hukum sebagai sarana pembaruan masyarakat.

Metode filsafat

sistem filsafat
iStock

Filsafat terdiri dari beberapa metode, antara lain sebagai berikut.

Metode kritis

Metode kritis adalah metode yang bersifat analisis istilah dan pendapat. Metode ini menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan cara berdialog, membedakan, bertanya, membersihkan, menyisihkan, dan menolak sehingga pada akhirnya dapat ditemukan hakikat. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Socrates dan Plato.

Metode Intuitif

Metode intuitif merupakan metode yang menggunakan cara intuitif dan pemakaian simbol-simbol untuk berusaha melaksanakan pembersihan intelektual bersama dengan penyucian moral, sehingga tercapai suatu pemikiran yang jernih. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Protinus dan Bergson.

Metode Skolastik

Metode skolastik merupakan metode yang bersifat sintetis deduktif. Artinya, metode ini memecahkan suatu persoalan dengan analisis dan pengambilan kesimpulan yang dimulai dari prinsip-prinsip umum, kemudian diimplementasikan ke hal-hal atau prinsip-prinsip khusus. Metode ini bertitik tolak dari definisi dan prinsip yang jelas lalu dilakukan penarikan kesimpulan. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Aristoteles dan Thomas Aquinas.

Metode Geometris

Metode geometris merupakan metode yang dilakukan dengan analisis mengenai hal-hal yang kompleks untuk dicapai intuisi terhadap hakikat-hakikat sederhana, kemudian dideduksi secara matematis segala pengertian lainnya. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Rene Descartes.

Metode Empiris

Metode empiris adalah metode yang berlandaskan pengalaman. Hanya pengalaman yang menyajikan pengertian benar, maka sebuah pengertian atau ide akan menghasilkan pengetahuan jika itu bersumber dari pengalaman. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Hobbes, Locke, Barkeley, dan David Hume.

Metode Transendental 

Metode ini merupakan salah satu pendekatan teologi kontekstual yang menyatakan bahwa realitas bukan sesuatu yang “ada di luar”, melainkan hakikat sejatinya yang tidak tampak secara imanen. Contoh filsuf, Immanuel Kant.

Metode Fenomologi

Metode ini dilaksanakan dengan penyederhanaan secara sistematis (reduction) dan melakukan refleksi secara mendalam dalam setiap fenomena agar tercapai hakikat sesuatu yang ada di balik fenomena. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Husserl.

Metode Dialektis

Metode ini dilakukan dengan mengikuti dinamika pikiran berbasis peristiwa di alam semesta dan bersandarkan pada dialektika, tesis, antitesis, dan sintesis untuk mencapai hakikat kenyataan. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Hegel dan Mark.

Metode Analitika Bahasa

Merupakan metode yang khusus dalam filsafat dengan cara menguji ungkapan-ungkapan yang digunakan berdasarkan analisis bahasa dengan tujuan untuk mencapai kebenaran yang hakiki. Contoh filsuf yang menggunakan metode ini yaitu, Wittgenstein.

BACA JUGA: Apa Itu Agnostik dan Apa Perbedaannya Dengan Atheis

Tujuan filsafat

filsafat
iStock

Filsafat bertujuan untuk membuat manusia memiliki sifat yang bijaksana dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, filsafat juga bertujuan untuk membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam melihat sesuatu. Tujuan lain dari filsafat adalah memberi kepuasan terhadap keinginan manusia akan pengetahuan, memberikan ketenangan pikiran dan ketabahan, bahkan tentang kematian.

Karakteristik filsafat

Filsafat memiliki beberapa karakteristik, yaitu implikatif, bersifat universal, tidak faktual, berhubungan dengan nilai, dan berhubungan dengan arti. Secara lebih rinci, karakteristik filsafat adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik implikatif menunjukkan ilmu filsafat memiliki tujuan agar orang-orang memiliki ilmu yang baru.

2. Memiliki sifat yang universal menunjukkan ilmu ini memiliki kebebasan dalam berpikir, adil dan sesuai dengan moral manusia.

3. Ilmu filsafat juga tidak faktual yang artinya bersifat spekulatif yang memiliki pikiran logis.

4. Ilmu filsafat juga memiliki karakteristik yang berhubungan dengan nilai, yang berarti filsafat digunakan untuk menilai tentang sesuatu perbuatan yang susila atau asusila. 

5. Ilmu filsafat berhubungan dengan arti, yaitu dalam bahasanya menggunakan bahasa ilmiah.

Manfaat filsafat

Dengan belajar apa itu filsafat, seseorang akan cenderung berpikir kritis sehingga dapat membuat kita lebih arif dan bijaksana. Sesuai namanya, filsafat memberikan kesadaran bahwa kita tidak menguasai pengetahuan, kita hanya cinta pada kebijaksanaan. Manfaat lain dari filsafat adalah membuat kita berpikir, merenung, memilih dan bertingkah laku serta bertindak berdasarkan keyakinan yang kita ikuti.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
 
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!