agnostik adalah

Agnostik dan atheis adalah suatu hal atau kepercayaan yang berbeda meskipun kebanyakan orang menganggapnya sama. Agnostik adalah pandangan tentang tidak mengetahui hal yang berhubungan dengan Tuhan. Bila membahas tentang keyakinan akan menjadi salah satu topik yang sangat menarik untuk dibicarakan karena merupakan suatu hal yang cukup kompleks. Apalagi untuk masyarakat Indonesia yang masih menjadi hal yang cukup tabu jika membahas atau mempermasalahkan seseorang yang memilih menjadi agnostik.

Maka dari itu, Sedulur harus mengenali definisi dari agnostik serta perbedaannya dengan kepercayaan lain yang akan dirangkum berikut ini. Simak dan pahami, ya.

BACA JUGA: Ini 8 Agama Tertua di Dunia, Lengkap dengan Jumlah Umatnya

1. Pengertian agnostik

agnostik adalah
popbela

Agnostik berasal dari bahasa Yunani gnostik berarti mengetahui sedangkan A berarti tidak. Jadi, kesimpulannya adalah tidak mengetahui. Agnostik dan gnostik adalah lawan kata yang memiliki arti Tuhan bisa diketahui sebagai ada atau tidak.

-->

Secara definisi, agnostik adalah kepercayaan atau pandangan yang menyatakan bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang tidak diketahui. Definisi lain dari agnostik adalah Wikipedia itu berupa suatu pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan dan hal-hal supranatural lain merupakan sesuatu yang tidak dapat diketahui atau tidak diketahui. Agnostik tidak menyangkal keberadaan Tuhan namun tidak meyakini.

Penganut kepercayaan ini percaya bahwasanya ada kekuatan yang lebih besar dari Tuhan dan bisa dibuktikan tidak hanya perkataan namun dibuktikan secara nyata, yaitu keberadaan alam semesta. Penganut dari kepercayaan ini meyakini bahwa Tuhan itu tidak dapat dinalar oleh manusia dan tidak bisa diketahui dengan apapun caranya. Ada beberapa pandangan tentang agnostik terutama dalam pandangan Islam. Selanjutnya adalah penjelasan mengenai agnostik yang dibahas dalam sudut pandang agama islam.

2. Agnostik menurut pandangan islam

agnostik adalah
geotimes

Munculnya agnostik kemudian dijawab oleh Islam melalui Kementerian Agama Republik Indonesia. penampilan luar orang beragama berhubungan dengan hal ini. Kalau ada muslim yang sikapnya intoleran, suka menghina, suka berujar kebencian, berperilaku kasar, dan mudah tersinggung dan marah, cara mereka dalam berislam pasti ada yang salah.

Berikut adalah kutipan dari kemenag.go.id tentang pandangan islam terhadap kepercayaan tersebut:

“Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, selain mengajarkan aspek lahir dengan rangkaian ritualnya, seperti salat, puasa, zakat, haji, dan  lain-lain, juga menekankan aspek batin melalui jalan spiritual untuk membentuk perilaku (akhlak) dan kedekatan kepada Tuhan,” 

Kemenag menjelaskan bahwa dalam Islam ada beberapa aspek ritual yang berkaitan dengan kebatinan. Sebagai contoh adalah ketika muslim diwajibkan untuk salat, maka itu terkait dengan kebatinan mereka yang harus tunduk kepada Tuhan menghindari adanya sifat sombong dan ketidaktaatan. Seperti dalam salah satu arti dari QS Al Ankabut 45 yang berbunyi:

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS: Al Ankabut: 45).

Dalam kutipan kemenag.go.id, agnostisisme adalah sebuah gaya hidup masa kini, bukan sebuah kepercayaan. Jika seseorang mengaku sebagai agnostik maka orang tersebut akan merasa lebih open minded. Padahal, Islam sesungguhnya menjawab keresahan tersebut karena mengajarkan aspek lahir dan ritual seperti menjalankan puasa dan melaksanakan sholat yang bisa membentuk akhlak dan mendekatkan diri kepada sang pencipta.

BACA JUGA: Pengertian Hari Kiamat, Dalil dan Ayatnya dalam Agama Islam

3. Pengertian atheis

agnostik dan gnostik adalah
popbela

Sering dikaitkan dengan agnostik, sebenarnya atheis atau atheisme itu berbeda. Istilah tersebut berasal dari teisme yang dipahami sebagai sesuatu yang bisa benar ataupun salah. Agnostik adalah berbeda pengertiannya dengan atheis yaitu Tuhan ataupun dewa itu suatu hal yang tidak nyata.

Atheisme merupakan suatu penolakan dari theisme yang meyakini dan mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa. Huruf “A” dalam kata atheisme adalah sebuah negasi dan bukan ketiadaan. Secara filsafat, atheisme adalah sebuah proposisi bahwa Tuhan itu tidak ada.

Jika Sedulur bertanya pada orang yang memiliki kepercayaan ini dengan pertanyaan “Apakah Tuhan itu ada?”, maka kemungkinan jawaban yang diucapkan oleh seorang atheis adalah antara “Tidak” dan “Saya tidak tahu” atau bisa juga dengan jawaban “Saya tidak peduli”.

Hal ini dikarenakan keberadaan Tuhan tidak bisa dibuktikan secara langsung dan logis dan hanya mengutip dari kitab kepercayaan. Maka dari itu, atheisme menganggap bahwa Tuhan itu tidak nyata karena lebih terfokus dalam tindakan maupun sikapnya.

4. Perbedaan agnostik dan atheis

atheis agnostik adalah
popbela

Banyak orang yang berpendapat bahwa agnostik dan atheis itu sama, padahal kenyataannya adalah jauh berbeda. Kepercayaan agnostik adalah kepercayaan atau sebuah pandangan tentang ketidaktahuan atau menolak untuk tahu atas keberadaan dari Tuhan yang maha esa.

Mengenai pertanyaan apakah Tuhan itu ada atau tidak, jawaban mereka adalah itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diketahui secara nyata. Mereka berkeyakinan bahwa ada yang terbukti secara nyata atau ilmiah tentang sebuah kebesaran selain Tuhan yang tidak bisa dibuktikan, yaitu alam semesta dan segala isinya. 

Disamping agnostik, atheis lebih mendasarkan tindakan yang didefinisikan terhadap masyarakat penganut agnostik. Ada dua bagian dalam atheis, yaitu atheis agnostik dan atheis gnostik. Menurut atheis gnostik, mereka tidak percaya terhadap Tuhan dan mereka bisa membuktikannya dengan berbagai hal yang mendukung. Sedangkan dalam atheis agnostik adalah mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan dan tidak bisa membuktikannya. Kaum atheis umumnya percaya bahwa manusia dan alam semesta diciptakan melalui suatu proses alamiah dan jangka waktu atau prosesnya sangat panjang. Kalaupun ada Tuhan, kaum agnostik akan beranggapan bahwa Tuhan hanya satu dan tidak ada satupun yang membedakannya.

Nah, demikianlah penjelasan singkat mengenai agnostik adalah seperti apa dan apa yang membedakan dengan kepercayaan atheisme. Sebagai sesama manusia, kita harus menghargai kepercayaan yang dianut oleh sesama dan tidak menyakiti perasaannya. Semoga bermanfaat!