Mengenal 8 Rumah Adat Riau Beserta Bentuk dan Susunannya

Rumah adat Riau adalah jenis warisan budaya Melayu yang mempunyai nilai sangat kental. Tidak hanya dari sisi warisan budayanya saja, namun rumah adat ini pun termasuk dalam salah satu bagian penting dari sejarah Islam di Indonesia.

Terdapat beberapa jenis rumah adat Riau dan keunikannya yang perlu untuk Sedulur ketahui berdasarkan pada karakteristiknya. Jenis-jenis rumah adat ini bukan hanya sekadar berfungsi sebagai tempat tinggal saja, namun juga untuk acara lain seperti bermusyawarah dan pesta adat. Nah, bagi Sedulur yang merasa penasaran, langsung saja berikut ini beberapa rumah adat Riau beserta penjelasannya.

BACA JUGA: Mengenal Rumah Adat Lampung: Sejarah, Jenis & Keunikannya

1. Rumah Selaso Jatuh Kembar

rumah adat riau
Pariwisata Indonesia

Yang pertama ada rumah adat Riau Selaso Jatuh Kembar. Rumah adat ini merupakan salah satu identitas adat Riau yang sangat kental, bahkan menjadi simbol penting bagi masyarakat dan kebudayaan Melayu.

Bangunan ini berbentuk seperti rumah panggung yang berukuran besar. Rumah Selaso Jatuh Kembar mempunyai beberapa tingkatan dalam rumah. Pada umumnya, bangunan ini digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas, misalnya saja untuk berkumpul.

Sehingga, tidak heran jika terdapat beberapa ruangan yang besar dan nyaman. Adapun komposisi dari rumah Selaso Jatuh Kembar terdiri dari ruangan untuk pertemuan adat, bermusyawarah, dapur, dan tempat menyimpan benda seperti alat musik.

2. Rumah Melayu Lipat Kajang

rumah adat riau
Wikipedia

Sama seperti sebelumnya, Melayu Lipat Kajang ini juga berbentuk rumah panggung. Hal ini karena Kepulauan Riau dialiri oleh sungai-sungai besar seperti Kampar, Siak, Rokan, dan Indragiri. Dalam bahasa Melayu, “lipat kajang” artinya jalan atau sungai berkelok dengan sudut yang tajam.

Atap Lipat Kajang memiliki bentuk seperti bumbung curam yang fungsinya sebagai jalan turunnya curah hujan. Tidak hanya itu, rumah Melayu Lipat Kajang ini dihiasi dengan ornamen ukiran selembayung (selo bayuang) serta tanduk buang (ornamen berbentuk bunga, tumbuhan, dan hewan).

Ornamen tersebut bermakna kasih sayang, cahaya rumah, unsur magis, keserasian rumah tangga, tahu adat, keselamatan, dan tahu diri. Hunian ini dahulunya banyak dibangun di daerah Siak Sri Indrapura, daerah aliran Sungai Rokan, daerah Pelalawan, bagian kiri Sungai Kampar, serta hilir Sungai Indragiri.

3. Rumah Melayu Atap Lontik

rumah adat riau
Kemendikbud

Jika dilihat dari gambar rumah adat Riau di atas, itu adalah rumah Melayu Atap Lontik. Selain itu, hunian adat ini juga biasa disebut dengan rumah Pelancang, yang digunakan sebagai tempat tinggal bagi suku bangsa Melayu di Lima Koto, Riau.

Nama Pelancang atau Lancang terinspirasi dari bentuk hiasan kaki rumah yang mempunyai bentuk seperti perahu. Biasanya, jenis rumah ini sering ditemukan pada pinggir sungai dengan bentuk rumah panggung guna menghindari terjangan banjir atau binatang buas.

Salah satu faktor unik yang harus Sedulur ketahui, yakni penggunaan anak tangga di rumah tersebut yang selalu merujuk pada angka ganjil, mulai dari tiga, lima, tujuh, sembilan hingga sebelas di setiap ruangan. Selain itu, corak rumah ini juga unik, karena didominasi warna merah dan kuning.

BACA JUGA: Rumah Adat Aceh: Sejarah, Ciri, Filosofi & Struktur Bangunannya

4. Balai Selaso Jatuh Kembar

rumah adat riau
Borneo Channel

Serupa tapi sebenarnya tidak sama, Selaso Jatuh Kembar tidak hanya berupa bangunan rumah dengan karakter dua selasar saja, melainkan juga sebagai ruangan untuk aktivitas masyarakat. Ya, bangunan ini kerap dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas adat seperti tempat musyawarah masyarakat Riau.

Maka dari itu, bangunan yang satu ini mempunyai berbagai macam nama sesuai dengan fungsinya. Misalnya Balai Penobatan, Balairung Sari, dan Balai Kerapatan. Untuk meningkatkan nilai estetika, bangunan ini dilengkapi dengan corak atau ukiran bermotif hewan dan tumbuhan.

5. Rumah Singgah Sultan Siak

Kemendikbud

Rumah Singgah Sultan Siak merupakan salah satu bangunan peninggalan yang mempunyai nilai sejarah sangat kuat. Bagaimana tidak, rumah ini merupakan tempat persinggahan dari Sultan Syarif Kasim II.

Sementara itu, rumah adat ini dibuat dengan karakteristik dengan dominasi penggunaan warna krem, kuning keemasan, dan biru. Ketiga kombinasi warna tersebut tetap dipertahankan dan masih persis seperti bentuk aslinya.

Seperti halnya rumah adat Riau yang lain, rumah adat ini tetap mengedepankan unsur kayu dengan model panggung. Ya, hal semacam ini memang telah menjadi identitas yang penting dan tidak pernah ditinggalkan.

6. Rumah Melayu Atap Limas Potong

Riau Berbagi

Jenis rumah adat yang satu Riau ini merupakan salah satu bangunan rumah yang sering digunakan oleh sebagian besar masyarakat Riau sebagai tempat tinggal. Rumah ini mempunyai panggung dengan atap yang menyerupai bangunan limas yang dipotong.

Pada umumnya, rata-rata bangunan rumah Melayu Atap Limas Potong dibuat dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter dari kayu atau papan. Semakin kaya si pemilik rumah, artinya semakin besar pula bentuk rumah dan papannya.

Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan yaitu teras, ruang depan, ruang tengah, ruang belakang, dapur, hingga tempat tidur. Untuk saat ini, populasi rumah Atap Limas Potong ini dalam kondisi yang masih sangat banyak ditemukan di wilayah Riau.

BACA JUGA: 8 Rumah Adat Jawa Barat Lengkap Beserta Nama & Keunikan

7. Rumah Adat Belah Bubung

Satujam

Rumah adat yang berikutnya ini memiliki ukuran lebih tinggi daripada atap limasnya. Tinggi tersebut kurang lebih 2 meter di atas permukaan tanah. Ciri khas dari rumah ini terdapat pada bagian kerangka dari atap yang dibuat dari bambu atau bubung yang mempunyai desain seperti dibelah dua.

Rumah yang satu ini juga sering disebut sebagai rumah yang ramah lingkungan. Hal ini karena bahan pondasi yang digunakan sebagian besar dibuat dari alam. Seperti halnya pada bagian lantai yang dibuat dari papan, sedangkan untuk atapnya dibuat dari daun rumbia atau daun nipah. Keunikan dari rumah adat Riau ini dapat dilihat dari bentuk atapnya yang seperti pelana kuda. Ya, bentuk seperti itu memang jarang sekali ditemukan pada rumah-rumah adat.

8. Rumah Adat Riau Modern

Popbela

Rumah adat yang terakhir ini dibangun dengan tiang penyangga yang cukup tinggi dan bentuk atapnya seperti belahan kayu. Gaya arsitektur yang berbeda dengan ukuran rumah yang dibuat lebih kecil, membuatnya terlihat unik. Jenis rumah adat tersebut ada dua, yakni seperti berikut.

Rumah balai modern

Desain rumah ini diadaptasi dari rumah adat Selaso Jatuh Kembar, dengan konstruksi rumah panggung yang punya atap tinggi. Lalu ada tambahan ukiran untuk membuat dekorasi eksterior lebih indah.

Rumah balai megah

Rumah ini merupakan adaptasi dari rumah adat Riau Selaso Jatuh Kembar, namun ukurannya lebih besar. Tiangnya dibuat cukup tinggi sehingga membuatnya tampak megah dan mengagumkan.

Itulah beberapa rumah adat Riau dan keterangannya yang perlu Sedulur ketahui. Perlu diingat, budaya Indonesia itu memang sangat beragam. Bahkan dari satu daerah saja, kita bisa menemukan banyak sekali hasil kebudayaan. Yang pasti, kita harus selalu melestarikannya agar tidak hilang.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!