Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Kejayaan & Peninggalannya

Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama yang pernah berdiri di Indonesia. Menurut catatan sejarah, kerajaan ini muncul di awal abad ke-13 saat Islam mulai banyak menyebar ke seluruh dunia.

Kisah tentang Samudera Pasai sendiri sangat populer karena menjadi cikal bakal masuknya Islam ke tanah air. Apalagi saat ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan masyarakat Muslim terbanyak.

Lalu, seperti apa sejarah dari Kerajaan Samudra Pasai ini dan seperti apa peninggalannya? Simak ulasannya di bawah ya!

BACA JUGA: Sejarah Bedirinya Kerajaan Majapahit Hingga Keruntuhannya

Pendiri Samudera Pasai

Kerajaan Samudra Pasai
VOI

Awal mula Samudera Pasai tidak bisa lepas dari sosok Nazimuddin al-Kamil. Dia adalah seorang laksamana dari Mesir yang melakukan eksplorasi ke seluruh dunia untuk menyebarkan ajaran Islam.

Saat sampai di Indonesia sekitar tahun 1267 Masehi, Nazimuddin sampailah di pesisir utara Sumatera tepatnya Kota Lhokseumawe, Aceh. Dia sempat tinggal cukup lama di Aceh karena mempersiapkan pertempuran untuk merebut pelabuhan kambayat di Gujarat agar bisa dijadikan pusat perdagangan dari timur.

Sosok Nazimuddin yang memang perkasa ternyata banyak mencuri perhatian masyarakat sekitar. Pengaruhnya membuat ajaran Islam dengan mudah diterima di sana hingga akhirnya Nazamuddin membuat Kerajaan Samudera pasai.

Langkah pertamanya adalah mengangkat Marah Silu sebagai pemimpin kerajaan karena dirinya harus melanjutkan misi. Dengan demikian raja kerajaan Samudera Pasai pertama yang resmi adalah Marah Silu. Selama berkuasa, Marah Silu lantas memiliki gelar Sultan Malik Al-Saleh.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan, letak kerajaan Samudera Pasai berada di wilayah Aceh dengan raja resminya adalah Sultan Malik Al-Saleh.

Kehidupan di Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudra Pasai
Gana Islamika

Suasana kehidupan masyarakat di Kerajaan Samudra Pasai bisa dilihat dari berbagai macam sisi. Baik itu politik, ekonomi dan perkembangan budayanya.

Ketiga aspek tersebut juga membuat Samudera Pasai dianggap sebagai salah satu kerajaan termasyhur yang pernah ada di tanah air. Berikut ini beberapa pandangan kehidupan di sana.

1. Sosial Budaya

Sebagai kerajaan yang menganut sistem kesultanan, maka Samudera Pasai memiliki pengaruh ajaran Islam dalam setiap aturannya. Hal ini membuat suasana kehidupan masyarakat Samudra Pasai tak berbeda dengan rakyat di wilayah Mesir dan Arab.

Kehidupan sosial kerajaan Samudera Pasai yang sangat kental dengan nuansa Islam ini membuat wilayah Aceh dijuluki sebagai Serambi Mekkah hingga sekarang.

Catatan dari Ma Huan dan Tome Pires, menyebutkan bahwa bahasa yang dipakai oleh masyarakat Kerajaan Samudra Pasai mirip dengan masyarakat di Malaka. Hal ini berdampak pada budaya yang mirip dengan Kerajaan Malaka yang ada di Malaysia. Salah satunya yang begitu terkenal adalah karya tulis Arab Jawi yang merupakan kombinasi dari bahasa Arab dan Melayu.

Dari catatan Sulalatus Salatin juga ditemukan bahwa hubungan Malaka dan Pasai sangat erat karena pernikahan. Putri Pasai dan Raja Malaka dikabarkan telah menikah demi menguatkan pengaruhnya di wilayah semenanjung Malaka.

2. Ekonomi

Berada di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan benua Asia dan Afrika, membuat Samudra Pasai menjadi kerajaan yang kuat. Bahkan, mereka menjadi pusat perdagangan di semenanjung Malaka.

Samudra Pasai juga dikenal dengan produksi lada yang memiliki kualitas tinggi. Rempah-rempah semacam ini sangat diminati dalam dunia perdagangan dunia. Dengan letak yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah membuat Samudra Pasai jadi salah satu kerajaan terkaya.

3. Politik

Sistem kesultanan yang digunakan oleh Kerajaan Samudra Pasai membuat mereka memiliki raja sebagai pemimpinnya. Selain itu, ada juga posisi menteri, syahbandar, dan kadi di dalam pemerintahan.

Kehidupan politik kerajaan Samudera Pasai cenderung tidak terlalu banyak gejolak dan kuat. Bahkan, selama masa kejayaan Samudera Pasai mereka mampu menjalin hubungan politik dengan banyak kerajaan Islam lain seperti Perlak, Pedir, Siam, India, dan Malaka.

BACA JUGA: Kerajaan Demak: Sejarah, Masa Kejayaan & Masa Keruntuhan

Masa Kejayaan

Sisa kerajaan aceh
Kompas

Kejayaan Samudra Pasai pernah disaksikan langsung oleh seorang alim ulama asal Maroko, Ibnu Batutah. Cerita ini ditinggalkannya dalam sebuah catatan yang membahas tentang masa kejayaan kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam kuat di asia.

Menurut Ibnu Batutah, masa kejayaan kerajaan Samudera Pasai adalah saat dipimpin oleh Sultan Malik Az Zahir II yang berkuasa sekitar tahun 1326-1345 Masehi. Kejayaan ini dibuktikan dengan alat tukar koin emas yang banyak digunakan dalam perdagangan di wilayah Samudra Pasai.

Kekuatan Samudra Pasai juga tak bisa dianggap remeh. Sempat diserang oleh Kerajaan Majapahit di sekitar tahun 1406 Masehi, Samudra Pasai masih bisa bertahan dibawah kepemimpinan sultan perempuan bernama Sultanah Malikah Nahrasyiyah.

Keruntuhan Samudera Pasai

Peninggalan Samudra Pasai
Detik

Dilansir dari Gramedia, masa keruntuhan kerajaan Samudera Pasai terjadi pada tahun 1521. Hal ini setelah pasukan Portugis melakukan invasi dan menyerang Samudera Pasai untuk menguasai rempah-rempah dan pelabuhan.

Namun, keruntuhan Samudra Pasai sebenarnya sudah terprediksi sejak beberapa tahun sebelumnya. Hal ini berawal dari adanya konflik internal keluarga kerajaan hingga tahta yang seharusnya menjadi miliki putra raja Zainal Abidin malah direbut oleh seorang nelayan.

Gonjang-gonjing kekuasaan tersebut membuat adanya tragedi pemubuhan yang dilakukan Zainal Abidin agar bisa mendapatkan kekuasaannya.

Hubungan Samudera Pasai dengan beberapa kerajaan luar negeri juga semakin kelam saat masuk tahun 1412. Pemimpin saat itu, Raja Iskandar tewas terbunuh dalamkunjungannya ke Tiongkok untuk bertemu Laksamana Cheng Ho. Tewasnya Raja Iskandar ini membuat hubungan diplomatis Samudra Pasai dengan dunia luar semakin sedikit.

Popularitas Samudera Pasai sebagai pusat perdagangan juga semakin memburuk karena banyak kapal yang lebih memilih berlabuh ke Malaka. Hal ini tak lepas dari wilayah pantai Pasai yang semakin dangkal.

BACA JUGA: 13 Kota Tertua di Indonesia, Apa Ada Kota Tempat Tinggalmu?

Peninggalan

Sisa peninggalan pasai
Detik

Sejak kerajaan samudera pasai didirikan pada abad ke-13, tidak banyak peninggalaan yang ditinggalkan. Hal ini tak lepas dari budaya dan ajaran Islam yang dianut oleh Kerajaan Samudra Pasai.

Namun, ada beberapa bukti keberadaan Samudra Pasai sebagai berikut:

  • Makam bertuliskan nama raja-raja Samudera Pasia di Aceh
  • Koin berbahan emas yang menjadi alat pembayaran
  • Lonceng Cakra Donya
  • Hikayat raja-raja

Demikian ulasan lengkap tentang sejarah kerajaan Samudra Pasai dan peninggalannya. Keberadaan Samudra Pasai sendiri tidak bisa lepas dari sejarah Indonesia karena kerajaan ini menjadi kerajaan Islam pertama yang ada di tanah air.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
 
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!