Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadhan yang Benar

Apa itu Fidyah Puasa?

Fidyah adalah bentuk masdar dari kata fadaa, yang artinya mengganti atau menebus. Adapun secara harfiah, istilah dari fidyah merujuk pada sejumlah harta dalam kadar tertentu yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai ganti dari suatu ibadah yang ditinggalkan dengan syarat tertentu.

Fidyah atau pengganti ketika tidak berpuasa dilakukan dengan cara yang telah diatur berdasarkan syariat Islam, setelah mengetahui pengertian dari fidyah itu sendiri dan sebelum masuk pembahasan cara membayar fidyah, Sedulur wajib mengetahui bagaimana cara menghitung fidyah itu sendiri.

Menghitung Besaran Fidyah

Ketentuan bayar fidyah tentu saja sesuai dengan jumlah dari besaran fidyah itu sendiri. Terdapat beberapa macam pendapat para ulama terkait cara menghitung fidyah dan hukum membayar fidyah. Dikutip dari Rumah Zakat, lembaga independen yang menaungi tata cara membayar zakat dan ibadah lainnya, menjelaskan bahwa besarnya fidyah adalah satu mud dengan mud Nabi Muhammad SAW.

Ukuran mud adalah ukuran telapak tangan manusia untuk memuat atau menampung bahan makanan, seperti beras, gandum, kurma dan lain sebagainya. Jika diukur dengan ukuran yang berlaku saat ini, maka diperkirakan satu mud sekitar 0.675 kg atau 0.688 liter, sekitar 3/4 liter beras, dibayar untuk satu hari puasa ramadhan yang tertinggal.

Seperti itu aturan bayar fidyah yang berlaku dan telah disepakati oleh sebagian besar ulama, terutama hal tersebut berlaku di Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: Tak Terduga! Ternyata Ini 10 Manfaat Puasa Untuk Kesehatanmu

Bolehkah Fidyah Diganti dengan Uang?

Banyak pertanyaan terkait cara bayar fidyah puasa, bolehkan membayar fidyah dengan uang? Jika melihat dari definisi fidyah itu sendiri, maka pembayaran fidyah dengan uang sebenarnya tidak masalah. Tentu saja setelah dihitung dan disetarakan dengan jumlah ukuran fidyah yang telah disepakati.

Namun membayar fidyah dengan uang harus dengan syarat yang kuat, salah satunya jika uang merupakan hal yang lebih bermanfaat kepada penerima fidyah, yaitu fakir miskin. Namun jika, uang tersebut terindikasi akan digunakan berfoya-foya, atau tidak digunakan sebagaimana mestinya, maka lebih baik membayar fidyah dengan bahan makanan, sebagaimana yang diatur dalam syariat Islam.

Orang-Orang yang Wajib Membayar Fidyah

Lalu siapa saja orang yang wajib membayar fidyah? Salah satunya adalah fidyah orang sakit, fidyah diperbolehkan bagi orang sakit, dan wajib melakukan cara membayar fidyah sebagai penggantinya. Sebenarnya terdapat beberapa kategori bagi orang yang wajib membayar fidyah, simak uraiannya di bawah ini:

• Kategori pertama (membayar fidyah dan mengganti puasa): ibu hamil dan menyusui, orang yang terlambat mengganti puasa sampai datang bulan ramadhan berikutnya dengan tanpa udzur.
• Kategori kedua (membayar fidya saja, tanpa mengganti puasa): seseorang yang telah udzur yang kondisi fisiknya sudah tidak mampu dan tidak memungkinkan lagi berpuasa, dan seseorang yang sakit dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya.

Tata Cara Membayar Fidyah Puasa

Bagian penting dalam pembahasan kali ini adalah terkait tata cara membayar fidyah, baik itu cara membayar hutang puasa atau mengganti puasa ramadhan. Pembayaran fidyah lebih utama dilakukan dalam bulan puasa sampai sebelum sholat Ied. Sedulur bisa melakukan pembayaran fidyah melalui lembaga pengelola zakat, berikut prosedur pembayaran fidyah berupa uang:

• Menghitung jumlah hari tak puasa
• Diniatkan untuk membayar fidyah
• Mendatangi pengelola zakat setempat
• Menyampaikan maksud untuk membayar fidyah ke panitia zakat
• Panitia zakat akan membaca doa sebagai tanda fidyah telah dibayarkan

Fidyah untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil merupakan salah satu orang yang wajib mengetahui cara membayar fidyah, hal tersebut dikarenakan kondisinya yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, baik demi kesehatan janin atau kesehatan ibu hamil itu sendiri. Hal ini pernah disampaikan oleh Prof. Dr. Quraish Shihab, seorang ahli tafsir Indonesia, beliau menjelaskan bahwa sahabat Nabi bernama Ibnu Abbas memasukkan ibu hamil dan menyusui dalam kategori sesuai penjelasan dalam Surat Al-Baqarah ayat 184.

Banyak perbedaan pendapat mengenai pembayaran fidyah untuk ibu hamil, ada yang berpendapat bahwa ibu hamil tidak diwajibkan membayar fidyah hanya wajib melakukan pengganti puasa, ada yang berpendapat ibu hamil wajib melakukan keduanya. Namun, terkait hal ini, disarankan Sedulur bertanya langsung pada ulama atau ustadz yang sesuai dengan aqidah dan fiqih yang Sedulur pegang dalam menjalankan ibadah, agar sesuai dengan hati dan perasaan Sedulur itu sendiri.

Semoga penjelasan terkait cara membayar fidyah sesuai syariat Islam yang telah dijelaskan oleh Superapp.id di atas bisa menjadi tuntunan bagi Sedulur yang hendak melakukannya. Segera tuntaskan secepat mungkin. Karena ramadhan tahun ini akan segera tiba. Jangan sampai Sedulur memasuki masa ramadhan dalam keadaan hutang puasa yang belum lunas.

Sedulur juga bisa klik di sini untuk download Aplikasi Super, dan cek segala perlengkapan bahan makanan sebagai persiapan memasuki bulan puasa. Sedulur bisa mempersiapkan dari sekarang, agar tidak kehabisan dan sebelum harga setiap barang naik dan menjadi mahal. Namun Aplikasi Super selalu memberikan harga yang sangat terjangkau dan jauh lebih murah dari tempat manapun!