Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Kisah Asmara Pilu Hayati!

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan novel karya Buya Hamka yang terkenal dengan cerita romantis dan sedih. Novel ini begitu legendaris banyaknya plot twist dan ironi. Di tahun 2014 lalu, novel tersebut kemudian diangkat menjadi sebuah film yang diperankan Pevita Pearce dan Herjunot Ali. Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pun langsung banyak dicari karena rasa penasaran para pecinta film.

Bagi Sedulur yang belum membaca novelnya dan ingin menonton filmnya, tentu harus membaca terlebih dahulu sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas bersama sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Seperti apa? Simak berikut ini!

BACA JUGA: Sinopsis Thor: Love and Thunder, Aksi Melawan Pembantai Dewa

Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

At The Movies

Sinopsis ini dimulai dengan cerita yang berlatar tahun 1930-an. Pada tahun 1930-an dari tanah lahirnya di Makassar, Zainuddin berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Padang. Di sana ia bertemu dengan seorang gadis cantik jelita.

Keduanya mulai jatuh cinta. Namun, hukum budaya dan adat istiadat yang kuat meruntuhkan cinta mereka berdua. Zainuddin adalah laki-laki melarat yang tak bersuku. Ibunya berdarah Bugis, sementara ayahnya adalah suku Minang.

Sehingga statusnya dalam masyarakat Minang yang bernasabkan garis keturunan ibu tidak diakui. Ia dianggap tidak mempunyai pertaliaan darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan gadis yang disukai Zainuddin bernama Hayati, adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan.

1. Hayati menikah dengan pria lain

IMDb

Bagian yang paling menyedihkan dan menyentuh adalah ketika Hayati menikah dengan pria lain. Bagian dari sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang membuat penonton bersedih. Semakin sedih karena Zainuddin pun sempat melamar Hayati. Namu lamaran tersebut ditolak oleh keluarganya.

Hayati dipaksa menikah dengan pria lain bernama Aziz, laki-laki kaya terpandang. Lantaran kecewa, Zainuddin dan memutuskan untuk berjuang dengan merantau dari Minang ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya.

Zainuddin kemudian melakukan kerja keras dan memulai lembaran hidup baru. Tanpa disangka, ia berhasil menjadi penulis terkenal.

2. Pertemuan pilu Hayati dan Zainuddin

IMDb

Terdapat peristiwa yang tidak diduga dalam film ini. Sebuah peristiwa tak terduga pun tiba menghampiri Zainuddin. Di tengah kesuksesannya dan bergelimang harta, dalam sebuah pertunjuk opera, Zainuddin dipertemukan kembali dengan Hayati. Tapi kali ini Hayati bersama Aziz, suaminya.

Kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemukan ujian yang berat. Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan kapal Van Der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam.

BACA JUGA: Sinopsis Film Vanilla Sky, Kisah Cinta Tom Cruise yang Tragis

Fakta Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

sinopsis tenggelamnya kapal van der wijck
Festival Film Indonesia

Film ini begitu menarik untuk disimak karena ada fakta menarik didalamnya. Apa saja? Simak berikut ini.

1. Adaptasi novel

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa film ini merupakan film yang diangkat dari Novel karya Buya Hamka. Buya Hamka sendiri menulis novel ini sebagai sebuah kritik terhadap adat Minangkabau yang begitu kaku dan memberatkan.

Secara garis besar, sinopsis dari novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sendiri tidak begitu jauh berbeda seperti sinopsis filmnya. Karena filmnya mengadaptasi cerita novel secara keseluruhan. Di bagian akhir novel, lebih menyayat dibanding film. Karena penyesalan Zainuddin yang tidak akan pernah terobati hingga akhir hayatnya.

2. Karya terbaik Buya Hamka

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan salah satu karya terbaik dari Buya Hamka. Namun, sudahkan Sedulur mengenal sosok sastrawan legendaris ini? Buya Hamka yang memiliki nama asli Haji Abdul Malik Karim Amrullah lahir pada 17 Februari 1908 di Nagari Sungai Batang, Agam, Sumatera Barat. Ayahnya adalah seorang ulama, sehingga Hamka dibesarkan dengan nilai-nilai Islam yang kuat.

Hamka meneruskan sekolah agama di Diniyah School, yang membuatnya pandai berbahasa Arab. Ia lalu melanjutkan sekolahnya ke Thawalib di Padang Panjang untuk menghapal kitab klasik, nahwu, dan shorof, juga syair berbahasa Arab.

Selain piawai dalam bidang agama yang membawanya menjadi seorang tokoh agama yang disegani, Hamka dewasa juga adalah seorang sastrawan handal, sekaligus guru juga jurnalis. Di tengah kecamuk penjajahan, Hamka lalu terjun pula di bidang politik dan menjadi anggota Partai Masyumi.

Setelah partai tersebut dibubarkan, Hamka aktif di Muhammadiyah serta sempat menjabat Ketua MUI yang pertama. Ketokohan Hamka membuat sebuah universitas milik Muhammadiyah memakai namanya, yakni Universitas Hamka.

Jasanya dalam bidang politik di saat pergerakan kemerdekaan membuat Hamka mendapat gelar Pahlawan Nasional. Karya Novel Hamka yang paling populer adalah Di Bawah Lindungan Ka’bah serta Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Nah itulah pembahasan terkait sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, semoga penjelasan di atas bisa memberikan gambaran bagi Sedulur, baik untuk novel atau filmnya. Disarankan, Sedulur untuk membaca novelnya terlebih dahulu sebelum kemudian menonton filmnya.