Vandalisme adalah sebuah kegiatan yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan sekelompok orang, biasanya kegiatan yang mereka lakukan dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang bertendensi negatif. Kebiasaan dan ciri dari kegiatan vandalisme adalah melakukan corat-coret tembok, dinding, atau objek lain.
Tulisan yang dicoret berupa nama kelompok, nama orang, nama sekolah, nama geng atau tulisan-tulisan lain yang mengandung makna tertentu. Tentu saja, vandalisme adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan merusak lingkungan. Nah, dalam kesempatan kali ini kita akan bahas bersama pengertian dari vandalisme, beserta dengan penyebab dan cara menanganinya.
BACA JUGA: Propaganda adalah Komunikasi dengan Tujuan Tertentu
Apa itu vandalisme?
Vandalisme adalah tindakan perusakan yang bersifat kenakalan remaja. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya).
Vandalisme adalah tindakan yang berkaitan dengan tindakan penghancuran secara sengaja pada properti tanpa adanya sepengetahuan pihak terkait. Tindak vandalisme berkaitan dengan aksi-aksi deduktif yang tidak memiliki tujuan dan tidak memberikan hasil berupa keuntungan moneter.
Sejarah vandalisme
Kata vandalisme berasal dari bahasa Prancis. Vandalisme yang pertama kali digunakan oleh Henri Grégoire untuk mendeskripsikan penjarahan dan perusakan seni selama Revolusi Prancis. Mengutip Vandalisme mengacu pada suku Vandal dari Jerman Timur yang menetap di Afrika Utara.
Mereka menjarah Roma pada tahun 455. Serangan ke Roma dipicu oleh pembunuhan Kaisar Romawi Valentinian III, yang sebelumnya menjanjikan putrinya, Eudocia, untuk menikah dengan putra dari pemimpin kaum Vandal, Raja Genseric, sebagai bagian dari perjanjian damai. Kisah ini menjadi cikal bakal dari tindakan vandalisme itu sendiri.
Penyebab vandalisme
Tindakan vandalisme yang terjadi seringkali dikaitkan dengan kelakuan anak remaja. Tentu tindakan ini ada penyebabnya. Penyebab vandalisme itu sendiri adalah sebagai berikut:
- Pengaruh emosi yang tidak stabil pada remaja
- Proses pencarian identitas pada remaja yang sering membutuhkan pengakuan
- Lingkungan pertemanan dan lingkungan sosial
- Pola asuh dan pendidikan dari keluarga di rumah
- Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orangtua
Tipe-tipe vandalisme
Adapun beberapa tipe vandalisme di Indonesia yang sering ditemui adalah sebagai berikut:
- Acquisitive Vandalism adalah vandalisme yang dilakukan dengan motivasi untuk mendapatkan uang atau properti. Contoh : penempelan iklan, spanduk, poster, baliho atau bentuk-bentuk pemasaran lainnya yang merusak lingkungan tempatnya berada.
- Tactical vandalism adalah vandalisme yang dilakukan dengan motivasi mencapai tujuan tertentu seperti memperkenalkan suatu ideologi. Contoh : adalah yang dilakukan pong harjiatno yang menuliskan kalimat “jujur, adil, tegas” di atap gedung DPR (Dewan Perwakilan rakyat) untuk memberitahukan kepada anggota DPR bahwa kinerja seorang wakil DPR harus berlandaskan kejujuran, keadilan dan ketegasan.
- Malicious vandalism adalah vandalisme yang dilakukan karena pelaku vandalisme mendapat kenikmatan dengan memberikan gangguan kepada orang lain, atau merasa terhibur saat menghancurkan properti milik orang lain.
- Play vandalism adalah vandalisme yang dilakukan dengan motivasi untuk menunjukkan atau mendemonstrasikan kemampuan yang dia miliki, bukan bertujuan untuk mengganggu orang lain
Ciri perilaku vandalisme
Secara spesifik, ciri-ciri tindakan vandalisme sulit sekali untuk diidentifikasi. Namun secara umum, terdapat beberapa pola yang bisa menjadi ciri untuk mengidentifikasi orang-orang yang melakukan vandalisme. Secara umum, berikut ini beberapa ciri-cirinya:
- Sekelompok remaja yang sering melakukan tindakan onar
- Remaja-remaja yang berkumpul dan sering melakukan kenakalan
- Remaja-remaja yang berkelompok dan memiliki nama tongkrongan
- Tindakan vandalisme menjadi media remaja-remaja yang berkelompok untuk menunjukan eksistensinya
Dampak tindakan vandalisme
Sinonim vandalisme adalah penghancuran, perusakan, sabotase, penggagalan, dan penjegalan. Vandalisme juga dikaitkan dengan tindakan kenakalan yang bisa saja diberikan hukuman. Hukum vandalisme diatur jika memberikan dampak yang parah. Adapun dampak utama yang disebabkan oleh tindakan vandalisme adalah:
1. Bagi lingkungan
Dampak pertama yang ditimbulkan dari vandalisme adalah dapat menimbulkan kerusakan pada lingkungan, terutama kerusakan terhadap sebagian besar fasilitas publik. Tindakan seperti corat-coret di jalan, merusak fasilitas umum hingga berserakannya sampah yang disebabkan oleh tindakan tersebut.
Dampak lainnya yaitu dapat menganggu ketertiban umum, ketenangan umum, hingga penurunan kualitas kehidupan sosial di kota. Tentu akan memberikan dampak yang meluas, hingga perbaikan fasilitas dan harus mengeluarkan biaya lebih untuk perbaikan tersebut.
2. Bagi remaja
Bukan hanya lingkungan yang rusak, namun juga memberikan dampak buruk bagi kehidupan remaja. Kehidupan remaja akan mendapatkan dampak negatif bagi pertumbuhan fisik dan pertumbuhan serta perkembangan intelektual, mental dan sosial. Ini dapat memberikan dampak yang buruk sehingga dapat memicu berbagai masalah kesehatan sosial yang mendorong perilaku-perilaku negatif lainnya.
Cara mengatasinya
Tentu tindakan ini harus segera diatasi, jika tidak akan semakin parah dan menyebabkan banyak persoalan. Bagi remaja yang terbukti melakukan vandalisme, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa cara mengatasinya:
1. Pendekatan keluarga
Tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan pendekatan melalui keluarga. Komunikasi dengan keluarga penting untuk dilakukan dan merupakan tindakan pencegahan yang paling baik untuk setiap kenakalan yang dilakukan remaja, termasuk juga untuk mencegah tindakan vandalisme.
2. Lakukan kegiatan positif
Banyak remaja dan anak muda yang melakukan vandalisme hanya sekedar bertujuan untuk mendapatkan pengakuan. Hanya karena mereka mengetahui cara-cara negatif untuk mendapatkan pengakuan tersebut, termasuk melakukan tindakan vandalisme. Padahal banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan, seperti berolahraga, ataau kegiatan minat bakat seperti ekstrakulikuler, olahraga, musik dan fotografi.
3. Konseling dan terapi
Memberikan konseling kepada psikolog bisa jadi cara tepat untuk mengatasi tindakan vandalisme pada remaja. Ini tentu untuk mengatasi tindakan vandalisme yang sudah parah dilakukan remaja dan sudah tidak bisa ditangani oleh keluarga. Konseling bisa dilakukan oleh psikolog atau guru BK di sekolah.
4. Memberikan sanksi yang tegas
Baik keluarga atau pihak berwajib bisa memberikan sanksi tegas untuk mencegah tindakan vandalisme itu sendiri. Terutama jika tindakan vandalisme yang terjadi dapat merugikan kepentingan umum dan fasilitas publik. Sanski bisa memberikan efek jera agar tidak mengulang lagi tindakan tersebut.
BACA JUGA: Freelance adalah Pekerja Lepas, Ketahui Konsep & Caranya
Contoh vandalisme
Contoh vandalisme adalah bentuk-bentuk dari tindakan yang dikalukan oleh sekolompok orang yang melakukan vandalisme itu sendiri. Memahami contoh dari tindakan vandalisme bisa membantu Sedulur untuk lebih memahami apa itu vandalisme. Lantas apa itu vandalisme dan contohnya? Yuk, langsung kita simak penjelasannya di bawah ini:
- Aksi mencoret-coret (graffiti), seperti tembok pinggir jalan, tembok sekolah, jembatan, halte bus, bangunan, telepon umum, wc umum, dan sebagainya.
- Aksi Memotong (cutting), seperti memotong pohon, memotong tanaman memotong bunga yang di jumpai para remaja. Dari memotong pohon, memotong tanaman para remaja banyak memakai alasan.
- Aksi Memetik (plucking), seperti memetik bunga dan memetik buah milik orang lain tanpa meminta ijin dari pemiliknya.
- Aksi Mengambil (taking), seperti aksi mengambil barang milik orang lain, mengambil tanaman, dan sebagainya meskipun barang milik orang lain tersebut tidak berguna untuk di miliki remaja tersebut.
- Aksi Merusak (destroying), seperti aksi merusak penataan lingkungan yang sudah tersusun rapi dari orang lain, misalnya mencungkil pintu rumah orang lain, memindahkan tanaman milik orang lain, membuang sampah di sembarang tempat seperti membuang sampah di jalan raya dan sungai.
Nah itulah tadi penjelasan terkait tindakan vandalisme. Vandalisme adalah tindakan yang berkaitan dengan kenakalan remaja yang perlu menjadi perhatian setiap orang tua agar anak-anak atau remaja tidak melakukan hal negatif. Arahkan anak-anak untuk senantiasa melakukan tindakan positif yang memberikan prestasi.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.