Teori asam basa merupakan salah satu materi penting dalam mata pelajaran kimia. Materi ini terdiri dari berbagai teori dari para ahli, sifat asam basa, perbedaan asam dengan basa maupun contoh asam basa.
Ditinjau dari namanya, kata asam berasal dari bahasa Latin ‘acetum‘ yang memiliki arti cuka. Sementara itu, basa berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti ‘abu’. Dalam kehidupan sehari-hari, asam basa juga memiliki fungsi yang penting.
Supaya Sedulur bisa lebih mengenal dan memahai lebih jauh tentang teori asam basa dan contohnya. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
BACA JUGA: 7 Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan di Dunia
Teori Arrhenius
Teori Arrhenius berawal dari seorang ilmuwan bernama Arrhenius yang mengemukakan suatu teori dalam disertasinya pada tahun 1883. Saat itu, Arrhenius menyatakan bahwa senyawa ionik dalam larutan akan terdissosiasi menjadi ion-ion penyusunnya.
Setelah diteliti lebih lanjut, teori Arrhenius ternyata memiliki keterbatasan. Secara singkat, keterbatasan teori Arrhenius yaitu reaksi asam basa hanya sebatas pada larutan berair (aqueus) dan asam basa adalah zat yang hanya menghasilkan H+ dan OH-.
Teori Bronsted-Lowry
Perkembangan teori basa setelah Arrhenius dilanjutkan oleh teori basa Bronsted-Lowry yang dicetuskan pada tahun 1923 oleh Johannes Bronsted (Denmark) dan Thomas Lowry (Inggris) melalui publikasi tulisan yang berkaitan satu-sama lain namun secara terpisah. Pendekatan teori Bronsted-Lowry ini tidak terbatas hanya pada larutan berair, tetapi mencakup semua sistem yang mengandung proton (H+).
BACA JUGA: Reaksi Redoks: Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi & Contohnya
Teori Lewis
Teori ini menjadi penyempurna dua teori sebelumnya karena pada teori Arrhenius tidak dijelaskan perilaku asam-basa dalam larutan tidak berair dan pada teori Bronsted-Lowry tidak diterangkan akan adanya sistem yang tidak terprotonasi. Teori asam basa Lewis dicetuskan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923 dalam buku Thermodynamics and the Free Energy of Chemical Substances.
Secara umum, reaksi asam basa Lewis dapat terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk ikatan baru. Produk hasil reaksi asam basa Lewis disebut dengan senyawa kompleks (adduct) dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen koordinasi. Teori asam basa Lewis dan contohnya akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Sifat asam dan basa menurut teori para ahli
Sifat asam dan basa memiliki definisi yang berbeda menurut setiap ahli. Tiga perbedaan sifat asam basa menurut teori para ahli adalah sebagai berikut.
BACA JUGA: Sistem Ekskresi: Pengertian, Organ, Fungsi & Penyakitnya
1. Menurut Arrhenius
- Asam yaitu zat/senyawa yang dapat menghasilkan H+ dalam air.
- Basa yaitu : zat/senyawa yang dapat menghasilkan OH- dalam air.
2. Menurut Bronsted-Lowry
- Asam adalah zat/senyawa yang dapat mendonorkan proton (H+), yang bisa berupa kation atau molekul netral.
- Basa adalah zat/senyawa yang dapat menerima proton (H+), yang bisa berupa anion atau molekul netral.
3. Menurut Lewis
- Asam yaitu zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.
- Basa yaitu zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.
Contoh asam dan basa menurut teori para ahli
Sebelum membahas contoh asam basa menurut teori para ahli, sebaiknya Sedulur mengetahui ciri-ciri umum asam dan basa terlebih dahulu.
Ciri-ciri asam:
- Sebagian besar jenis asam aman untuk dikonsumsi apabila lidah merasakan rasa masam.
- Jika senyawa asam diukur menggunakan alat khusus pH, senyawa tersebut akan memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7 atau pH < 7.
- Jenis asam kuat tidak dianjurkan untuk dimakan karena dapat merusak jaringan kulit.
- Jenis asam kuat juga akan terasa perih jika kena ke kulit dan juga dapat merusak kayu.
- Bersifat korosif sehingga mampu membuat karatan ketika terkena besi atau logam.
- Mengandung elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
BACA JUGA: Pengertian Molekul Unsur Beserta Ciri-ciri dan Contohnya
Ciri-ciri basa:
- Memiliki rasa yang pahit.
- Basa murni memiliki bentuk seperti kristal padat.
- pH basa selalu lebih besar dari 7 atau >7.
- Apabila dipegang jari, basa akan terasa licin.
- Dapat merusak jaringan kulit apabila kadarnya tinggi.
- Basa banyak digunakan untuk mengemulsi minyak.
- Mengandung elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik.
Setelah mengetahui ciri-ciri asam dan basa, selanjutnya adalah contoh asam dan basa menurut beberapa teori ahli yang sudah disebutkan di atas.
Contoh asam basa menurut teori Arrhenius:
Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air, maka air tersebut akan menghasilkan ion H+ dalam larutan tersebut. Contoh asam menurut Arrhenius yaitu HCl (Asam klorida) dan CH3COOH (Asam asetat).
Contoh reaksi yang terjadi dari asam klorida serta asam asetat adalah sebagai berikut.
- HCl (aq) → H+ (aq) + Cl (aq)
- CH3COOH (aq) → Ch3COO– (aq) + H+ (aq)
Sementara itu, basa menurut teori Arrhenius merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan ion OH-. Contohnya adalah NaOH (Natrium hidroksida) dan NH4OH (Ammonium hidroksida).
Contoh reaksi yang terjadi dari natrium hidroksida dan ammonium hidroksida adalah sebagai berikut.
- NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)
- NH4OH (aq) → Nh4+ (aq) + OH– (aq)
Contoh asam basa menurut teori Bronsted-Lowry:
Contoh asam basa menurut teori Bronsted-Lowry dapat dijelaskan melalui persamaan pelarutan asam nitrat dalam air berikut.
HNO3 adalah asam. HNO3 melepas proton (H+) menjadi NO3– yang merupakan basa konjugasi.
H2O adalah basa. H2O menerima proton (H+) menjadi H3O+ yang merupakan asam konjugasi.
Dengan demikian, HNO3 dan NO3– merupakan pasangan asam basa konjugasi dan H2O dan H3O+ merupakan pasangan asam basa konjugasi.
Contoh asam basa menurut teori Lewis:
Menurut Lewis, asam merupakan suatu zat yang memiliki kecenderungan dalam menerima pasangan elektron yang berasal dari basa. Dengan demikian, contoh asam Lewis adalah SO3, BF3, maupun AlF3.
Sedangkan basa menurut teori Lewis merupakan zat yang mampu memberikan pasangan pada elektron. Dalam pandangan teori Lewis, basa memiliki pasangan yang elektronnya bebas. Oleh karena itu, contoh basa menurut teori Lewis adalah seperti NH3, Cl–, maupuan ROH.
Sementara itu, contoh sederhana dari reaksi asam-basa Lewis adalah reaksi pembentukan ion hidronium dan ion amonium.
Demikian tadi ulasan tentang teori asam basa. Semoga penjelasan di atas bisa membuat Sedulur memahami tentang teori dan contoh asam basa di kehidupan sekitar kita ya.