Apakah Sedulur tahu apa yang dimaksud dengan prosa? Prosa adalah salah satu jenis karya sastra yang cukup populer di Indonesia. Kendati demikian, istilah prosa bisa dikatakan tidak banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga masih banyak orang yang merasa asing dengan istilah tersebut dan belum memahami apa itu prosa dan contohnya.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Sehingga penulisan prosa tidak dibatasi oleh aturan seperti rima, diksi, dan irama yang berlaku pada penulisan karya sastra lain.
Lantas, bagaimana ciri-ciri sebuah karya sastra prosa? Untuk mengetahui jawabannya, berikut ini Super sudah merangkum informasi selengkapnya termasuk mengenai prosa adalah dan contohnya. Simak sampai habis, ya, Sedulur!
BACA JUGA: Fiksi adalah Cerita Buatan, Ketahui Karakteristik, Ciri & Jenisnya
Pengertian prosa adalah
Istilah prosa berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu prose. Menurut Kamus Cambridge, prose memiliki arti sebagai sebuah bahasa tulisan dalam bentuk karangan biasa yang berbeda dengan bentuk puisi.
Sementara itu, menurut Kamus Istilah Sastra karya Sudjiman, prosa adalah cerita rekaan atau kisah yang mempunyai tokoh dan alur yang merupakan hasil dari imajinasi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa prosa adalah karangan biasa yang berbentuk cerita rekaan yang dihasilkan dari imajinasi seorang pengarang.
Dalam pembahasan karya sastra Indonesia sendiri, prosa kerap diperbandingkan dengan puisi. Adapun uraian mengenai perbedaan prosa dan puisi akan dibahas di bagian akhir tulisan ini.
Pengertian prosa menurut para ahli
Untuk lebih memahami tentang pengertian prosa, Sedulur dapat menyimak rangkuman pendapat dari beberapa ahli bahasa dan sastra berikut ini.
1. Aminuddin
Menurut Aminuddin, pengertian prosa adalah kisah yang diemban oleh pemeran tertentu dengan memperlihatkan latar, tahapan, dan rangkaian peristiwa. Sehingga prosa menurut Aminuddin lebih kepada sebuah kisah yang disampaikan oleh tokoh utama.
2. Anton M. Moeliono
Anton M. Moeliono menjelaskan prosa sebagai suatu bentuk narasi berplot yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Dengan kata lain, prosa adalah karya sastra berbentuk narasi yang merupakan hasil imajinasi yang disusun dengan plot tertentu.
3. HB Jassin
Hans Bague Jassin atau lebih dikenal sebagai HB Jassin memaparkan definisi prosa sebagai pengucapan seorang penyair dengan pikiran yang berbeda dengan puisi. Artinya bahwa prosa adalah hasil karya seorang pengarang yang memiliki bentuk berbeda dengan karya sastra puisi.
4. Herman J. Waluyo
Pengertian prosa menurut Herman J. Waluyo adalah sebuah karya fiksi yang dibagi menjadi tiga, yaitu roman, novel, dan cerita pendek (cerpen). Sehingga di sini Herman J. Waluyo telah membatasi pengertian prosa sebagai sebuah karya rekaan atau khayalan.
BACA JUGA: Dongeng: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Jenisnya
Ciri-ciri prosa adalah
Sebelumnya disampaikan bahwa pengertian prosa menurut KBBI adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa prosa sebagai sebuah karya sastra memiliki ciri yakni berbentuk karangan bebas. Di samping itu, terdapat sejumlah ciri lain yang membedakan prosa dengan karya sastra lainnya. Berikut penjelasan selengkapnya:
- Berbentuk karangan bebas dan tidak terikat oleh aturan seperti baik, rima, irama, maupun pemilihan diksi.
- Selain tidak terikat oleh aturan penulisan seperti yang telah disebutkan di atas, prosa biasanya terdiri atas rangkaian kalimat yang membentuk paragraf.
- Prosa umumnya memiliki pengarang meski seringkali nama pengarangnya tidak dipublikasikan.
- Bahasa yang digunakan dalam penyusunan sebuah prosa dapat dipengaruhi oleh bahasa lain, misalnya bahasa Indonesia, bahasa Melayu, dan bahasa asing.
- Memiliki unsur intrinsik selayaknya sebuah karya sastra yang meliputi tema, alur, hingga penokohan.
Unsur intrinsik prosa adalah
Melanjutkan pembahasan pada bab sebelumnya, berikut adalah uraian mengenai unsur intrinsik yang terdapat di dalam sebuah prosa.
- Tema : Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi inti permasalahan dalam sebuah cerita.
- Alur : Alur biasa juga disebut sebagai jalan cerita. Alur memiliki fungsi untuk menjelaskan jalannya peristiwa di dalam cerita prosa.
- Plot : Selain alur, terdapat pula plot yang menampilkan hubungan sebab akibat sebuah peristiwa.
- Tokoh dan penokohan : Tokoh adalah pelaku yang akan melakukan maupun mengalami beragam hal di dalam cerita. Sementara, penokohan merupakan cara pengarang dalam menampilkan seorang tokoh di dalam ceritanya.
- Amanat : Dalam sebuah prosa, amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Amanat juga bisa menjadi gagasan yang mendasari disusunnya sebuah karya sastra.
BACA JUGA: Pengertian Unsur Intrinsik, Ciri dan Contohnya dalam Cerpen
Jenis-jenis prosa adalah
Secara umum, prosa dibagi menjadi lima jenis, yaitu prosa narasi, prosa deskripsi, prosa eksposisi, prosa argumentasi, dan prosa persuasi. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis prosa.
1. Prosa narasi
Prosa narasi adalah jenis prosa yang umumnya bersifat fiksi atau khayalan. Prosa narasi fiksi kemudian dikenal sebagai cerita yang mana di dalamnya berisikan tentang peristiwa dan kejadian dengan urutan waktu.
Di sisi lain, terdapat pula prosa narasi yang bersifat non fiksi yang disebut sebagai narasi ekspositoris. Sementara prosa narasi yang bersifat fiksi disebut sebagai narasi sugestif.
2. Prosa deskripsi
Sesuai namanya, prosa deskripsi merupakan karangan prosa yang menggambarkan sebuah objek. Sehingga melalui karangan tersebut, pembaca seolah-olah turut melihat langsung objek tersebut.
3. Prosa eksposisi
Prosa eksposisi adalah karangan yang memaparkan suatu ide sehingga pembaca memperoleh pengetahuan. Namun prosa eksposisi tidak bertujuan agar pembaca mengikuti atau menyetujui ide yang dipaparkan dalam karangan prosa.
4. Prosa argumentasi
Prosa argumentasi adalah karangan yang berisi opini atau gagasan dari penulis. Namun pemaparan opini tersebut disertai dengan berbagai data pendukung yang bertujuan agar pembaca setuju terhadap isi prosa tersebut.
5. Prosa persuasi
Terakhir adalah prosa persuasi, yaitu karangan yang dimaksudkan untuk mengajak pembaca sehingga bersedia melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh penulis. Dengan kata lain, prosa persuasi ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.
BACA JUGA: Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Jenis & Contohnya
Mengenal prosa lama dan prosa baru
Selain dibedakan menjadi lima kategori seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, prosa juga dibagi menjadi dua jenis yaitu prosa lama dan prosa baru.
Secara sederhana, prosa lama dimaknai sebagai karya sastra yang sudah ada sejak zaman dahulu. Di samping itu, prosa lama juga memiliki ciri yaitu merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari kebudayaan asing, khususnya budaya Barat.
Di sisi lain, prosa baru merupakan bentuk karya sastra yang hadir dengan mendapat pengaruh dari budaya Barat ataupun budaya asing lainnya. Adapun perbedaan antara prosa lama dan prosa baru juga dapat dilihat dari jenis-jenisnya berikut ini.
1. Ragam prosa lama
Secara umum terdapat lima jenis prosa lama yang dikenal oleh masyarakat. Kelima jenis prosa lama tersebut adalah hikayat, sejarah, kisah, dongeng, dan cerita berbingkai. Berikut penjelasan singkat untuk masing-masing jenis prosa.
- Hikayat, adalah karya sastra yang berasal dari India dan Arab. Umumnya, hikayat mengisahkan tentang kehidupan kerajaan hingga para dewi.
- Sejarah juga dikenal sebagai tambo. Jenis prosa lama ini berisikan tentang peristiwa bersejarah.
- Kisah, adalah prosa lama yang berisikan tentang cerita perjalanan seseorang dari satu tempat ke tempat lain.
- Dongeng, adalah karya sastra yang berkembang di masyarakat zaman dahulu yang berisikan cerita khayalan.
- Cerita berbingkai merupakan prosa yang berisikan cerita yang didalamnya menceritakan cerita lain yang disampaikan oleh tokoh-tokoh di dalamnya.
2. Ragam prosa baru
Sementara itu, prosa baru dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, resensi, dan esai. Berikut penjelasannya secara singkat.
- Roman, adalah karangan yang biasanya berisi cerita duka yang dialami oleh tokohnya.
- Novel, adalah prosa baru yang berasal dari Italia. Biasanya menceritakan tentang tokoh utama lengkap dengan segala konflik yang berakibat pada perubahan nasib si tokoh utama.
- Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Umumnya hanya menceritakan sebagian kecil dari kehidupan seorang tokoh.
- Riwayat, adalah karangan yang berisikan pengalaman hidup si pengarang atau orang lain dari kecil hingga dewasa ataupun meninggal dunia.
- Kritik, adalah karangan yang berisi ulasan tentang baik buruk suatu hasil karya.
- Resensi, adalah ulasan mengenai suatu hasil karya yang dilihat dari berbagai aspek.
- Esai, adalah tulisan yang umumnya berisikan pandangan pribadi si penulis.
BACA JUGA: Pengertian Struktur Teks Biografi Beserta Ciri & Contohnya
Perbedaan puisi dan prosa adalah
Pembahasan mengenai prosa kerap dikaitkan dengan karya sastra lainnya, yaitu puisi. Sebenarnya kedua bentuk karya sastra ini memiliki ciri khasnya masing-masing. Hanya saja semakin lama perbedaan keduanya seolah memudar. Hal tersebut pun membuat banyak orang kesulitan ketika diminta untuk menjelaskan perbedaan antara prosa dan puisi.
Lantas, apa saja perbedaan antara kedua karya sastra tersebut? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.
Perbedaan dari segi pengertian
Menurut KBBI, prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Sementara, puisi menurut KBBI adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Melihat dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa prosa merupakan karangan bebas yang tidak terikat oleh aturan penulisan. Sedangkan puisi merupakan betuk karya sastra yang terikat oleh aturan seperti irama, matra, rima, dan lain sebagainya.
Gaya bahasa
Pada umumnya, gaya bahasa dalam prosa cenderung lugas karena sifatnya yang merupakan karangan informatif. Sebaliknya, puisi lebih menonjolkan kesan indah sehingga banyak menggunakan kata-kata kiasan.
Sifat
Di sisi lain, puisi disebut memiliki sifat sugestif dan asosiatif. Dengan kata lain, karya sastra puisi dapat membangkitkan perasaan dan menarik perhatian pembaca.
Sementara itu, karya sastra prosa lebih bersifat epis-naratif. Maksudnya adalah prosa memberikan uraian, informasi, atau penjelasan kepada pembaca.
Contoh prosa adalah
Berikut adalah salah satu cerita Hikayat Abu Nawas yang populer di Indonesia. Sekadar informasi, kisah Abu Nawas sangat populer di Timur Tengah dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Abu Nawas dan Rumah sempit
Pada suatu hari, ada seorang laki-laki datang ke rumah Abu Nawas. Lelaki itu hendak mengeluh kepadanya mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Dia sedih karena rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang.
“Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan,” kata lelaki itu.
Mendengar hal itu, Abu Nawas kemudian berpikir sejenak. Tak berapa lama, sebuah ide terlintas di kepalanya.
“Kamu mempunyai domba di rumah?” tanya Abu Nawas padanya.
“Aku tak menaiki domba, jadi aku tak memilikinya,” jawabnya.
Setelah mendengar jawabannya, dia meminta lelaki tersebut untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menaruh di rumah. Pria itu kemudian menuruti usul Abu Nawas dan kemudian pergi membeli seekor domba.
Keesokan harinya, dia datang lagi ke rumah Abu Nawas.
“Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti usulmu, nyatanya rumahku menjadi tambah sempit dan berantakan,” keluhnya.
“Kalau begitu, cobalah beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu,” jawab Abu Nawas.
Kemudian, pria itu bergegas pergi ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi. Namun, bukannya seperti yang diharapkan, rumahnya justru semakin terasa sempit.
Dengan perasaan jengkel, dia pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengadu yang ketiga kalinya. Dia menceritakan semua apa yang terjadi, termasuk mengenai istrinya yang menjadi sering marah-marah karena domba tersebut. Akhirnya, Abu Nawas menyarankannya untuk menjual semua domba yang dimiliki.
Keesokan harinya, kedua orang tersebut bertemu kembali. Abu Nawas kemudian bertanya,
“Bagaimana keadaan rumahmu sekarang, apakah sudah lebih lega?”
“Setelah aku menjual domba-domba tersebut, rumahku menjadi nyaman untuk ditinggali. Istriku pun tidak lagi marah-marah,” jawab pria tersebut sambil tersenyum.
Akhirnya, Abu Nawas dapat menyelesaikan masalah pria dan rumah sempitnya itu.
Demikian tadi pembahasan mengenai prosa lengkap dengan jenis-jenis dan contohnya. Semoga artikel ini bisa membantu Sedulur untuk memahami apa itu prosa, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.