Perjanjian Roem Royen adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah awal berdirinya Indonesia. Pada awal masa kemerdekaan Indonesia, perjuangan tidak mudah dihadapi oleh para pendiri bangsa. Usia Pendudukan Jepang, dan Indonesia merdeka, Belanda kembali datang ingin menjajah.
Namun, karena Indonesia telah berdaulat dan merdeka, perjuangan dilakukan bukan hanya dengan perlawanan dan peperangan. Salah satunya adalah dengan perundingan dan perjanjian. Perjanjian Roem Royen merupakan salah satunya. Seperti apa penjelasan terkait perjanjian ini? Yuk kita simak penjelasannya di sini!
BACA JUGA: Sejarah & Isi Perjanjian Hudaibiyah, Diplomasi Rasulullah SAW
Latar belakang terjadinya perjanjian
Perjanjian Roem-Royen adalah perundingan yang dibuat Indonesia dengan Belanda pada 7 Mei 1949 untuk menyelesaikan konflik di awal kemerdekaan. Sebelum perjanjian ini, terdapat Perjanjian Linggarjati yang terjadi tahun 1946 dan Perjanjian Renville pada 1948.
Dua perjanjian tersebut yang menjadi latar belakang Perundingan Roem Royen. Kenapa Perjanjian ini terjadi? Karena pada Perjanjian Renville Indonesia dirugikan dan malah menguntungkan Belanda.
Maka pada 1 Desember 1948, Belanda secara sepihak tidal terikat lagi dengan Perjanjian Renville. Akhirnya, pada 19 Desember, Belanda menyerang Ibu Kota Indonesia di Yogyakarta. Peristiwa ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Belanda juga menangkap dan menawan Presiden Soekarno serta Wakil Presiden Moh Hatta.
Tempat Perjanjian Roem Royen
Peristiwa perjanjian dan perundingan ini diberi nama Roem Royen karena diambil dari dua nama tokoh yang mewakili masing-masing negara. Mohammad Roem untuk Indonesia dan Herman van Roijen (Royen) untuk Belanda. Sehingga diberinama Roem Royen.
Ada pun lokasi atau tempat perjanjian ini terlaksana di Hotel Des Indes Jakarta dan dipimpin oleh Merle Cochran. Perjanjian ini juga merupakan awal bagi terlaksananya Konferensi Meja Bundar yang memunculkan Moh. Hatta sebagai tokoh utama.
Dampak dari tidak sepakatnya dan perbedaan pemahaman terkait kondisi saat itu, membuat berbagai hal terjadi di Indonesia dengan Agresi Militer yang dilakukan oleh Belanda.
Isi Perjanjian Roem Royen
Bagian penting dari perjanjian ini adalah isi yang disepakati oleh kedua pihak, baik Indonesia dan Belanda itu sendiri. Perundingan terjadi berlarut-larut, hingga puncaknya yang terjadi pada 7 Mei 1949 dan kesepakatan di ambil.
Kesepakatan tersebut diambil agar sama-sama menguntungkan Indonesia dan Belanda. Berikut ini adalah dua isi perjanjian, bagi bagi Indonesia dan Belanda itu sendiri:
Isi perjanjian bagi Indonesia
Berikut ini adalah isi perjanjian bagi Indonesia, yaitu:
- Memerintahkan “pengikut RI yang bersenjata” untuk menghentikan perang gerilya.
- Bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
- Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh lengkap kepada Negara Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat.
Isi perjanjian bagi Belanda
Berikut ini adalah isi perjanjian bagi Belanda, yaitu:
- Belanda menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta.
- Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
- Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh RI sebelum tanggal 19 Desember 1947 dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan RI.
- Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
- Berusaha dengan sungguh-sungguh supaya Konferensi Meja Bundar segera diadakan sesudah pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
BACA JUGA: Feodalisme: Pengertian, Sejarah, Ciri-Ciri, dan Sistemnya
Dampak Perundingan Roem Royen
Pada 22 Juni 1949, diadakan sebuah perundingan remsi antara Indonesia, Belanda dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overlag) atau Majelsi Permusyawaratan Federal. Perundingan diadakan di bawah pengawasan Critchley dari Australia. Adapun keputusan dari perundingan yaitu:
- Pengembalian Pemerintah RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada 24 Juni 1949.
- Pasukan Belanda akan ditarik mundur dari Yogyakarta pada 1 Juli 1949.
- Pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah TNI menguasai keadaan sepenuhnya di daerah itu.
- Mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta.
- Konferensi Meja Bundar diusulkan akan diadakan di Den Haag, Belanda
- Yogyakarta baru sepenuhnya ditinggalkan tentara Belanda pada 29 Juni 1949.
- Soekarno dan Hatta dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949.
Tokoh Perundingan Roem Royen
Berikut ini adalah beberapa tokoh dari Indonesia dan Belanda yang terlibat dalam perjanjian dan tercatat sebagai pahlawan yang memperjuangan Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut adalah:
- Ali Sastroamijoyo
- Leimena
- Juanda
- Supomo Latuharhary
Sementara itu, dari Belanda diwakili oleh tokoh:
- J. Herman van Royen
- Blom Jacob
- Van
- Gede
- P.J. Koets
- van Hoogstraten, dan
- Gleben
Keuntungan Perjanjian Roem Royen bagi Indonesia
Lantas apa keuntungan yang didapatkan oleh Indonesia dengan adanya perundingan ini? Salah satu keuntungannya yaitu situasi di Indonesia menjadi lebih tenang dan stabil, terutama di sektor masyarakat yang lebih dapat dikendalikan.
Hal ini disebabkan oleh Sjafruddin yang mengajukan mandat kepada Soekarno sehingga terjadinya gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda. Membuat Belanda menghentikan sementara Agresi Militer untuk kembali mengeuasai Indonesia.
Tindakan Belanda saat itu memang sangat kejam, karena Belanda menganggap ketika Jepang kalah Perang Dunia II dari Sekutu, wilayah Indonesia dianggap merupakan wilayah Belanda. Belanda tidak menganggap kemerdekaan Indonesia sama sekali.
Nah itulah penjelasan terkait Perjanjian Roem Royen terjadi pada tanggal 7 Mei 1949. Dengan penjelasan di atas, semoga Sedulur mengetahui bagain penting dari sejarah awal bangsa Indonesia ketika merdeka.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.