12 Penyakit Menular Seksual: Ciri, Penyebab & Pengobatannya

Menurut WHO, ada setidaknya 30 jenis bakteri, virus, dan parasit yang menyebabkan terjadinya penyakit menular seksual. Bahkan penularannya cukup cepat. Ada lebih dari 300 juta kasus infeksi baru tiap tahunnya akibat penyakit yang berhubungan dengan organ kelamin dan ditularkan melalui aktivitas seksual tersebut. 

Beberapa tipe penyakit paling terkenal adalah HIV/AIDS, sifilis, gonore, klamidia, dan herpes simplex. Ternyata ada belasan jenis penyakit menular seksual lain yang bisa mengancam manusia. Apa saja? 

BACA JUGA: Jangan Asal, Begini Posisi Tidur yang Tepat Buat Ibu Hamil

Penyebab penyakit menular seksual 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengertian penyakit menular seksual (PMS) adalah jenis gangguan kesehatan yang ditularkan melalui kontak seksual yang dilakukan tanpa proteksi atau alat pengaman khusus. Kontak ini termasuk hubungan seksual anal dan oral. Namun, ada pula penyakit yang bisa ditularkan melalui penggunaan jarum bersamaan dan menyusui. 

Ada tiga jenis organisme yang menyebabkan penularan terjadi. Mereka adalah bakteri, virus, dan parasit. Kebanyakan PMS tidak bisa disembuhkan, terutama bila ia bersumber dari virus. Namun, penyakit yang disebabkan oleh bakteri memiliki kemungkinan untuk sembuh. 

Gejala umum yang biasanya muncul saat seseorang tertular 

Tiap jenis penyakit memiliki karakter yang beragam, tetapi biasanya ada gejala yang mirip atau biasa disebut gejala umum. Laki dan perempuan merasakan gejala umum yang berbeda. Berikut rinciannya. 

Gejala pada laki-laki: 

  • Rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan intim 
  • Muncul benjolan atau ruam di sekitar kemaluan, anus, pantat, paha, hingga mulut
  • Penyakit menular seksual pada pria bisa memicu pendarahan atau munculnya cairan dari penis 
  • Pembengkakan pada testikel disertai rasa sakit 

Gejala pada perempuan: 

  • Rasa sakit saat berhubungan intim dan buang air kecil 
  • Rasa gatal hebat pada vagina 
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa pada vagina. Cairannya tidak mirip dengan keputihan yang berwarna bening atau putih kekuningan. Bisa berbau tak sedap atau bahkan berupa darah dan keluar di luar masa haid. 
  • Rasa sakit, ruam, dan muncul benjolan di sekitar kemaluan, paha, pantat, anus, dan bisa juga di area mulut

Selain gejala, ada juga beberapa jenis penyakit menular seksual yang telah terdiagnosa. Supaya bisa lebih waspada, simak penjabaran di bawah ini.

BACA JUGA: 12 Ciri-ciri Penyakit Maag Kambuh & Pertolongan Pertamanya

1. Klamidia

yang termasuk penyakit menular seksual adalah
Pexels

Klamidia sering disebut dalam makalah penjaskes tentang penyakit menular seksual. Ia memang tipe penyakit seksual yang transmisinya paling luas dan cepat. Bahkan menurut NHS atau Departemen Kesehatan Inggris Raya, klamidia adalah PMS dengan jumlah pengidap terbanyak di negara tersebut. Penularannya sudah jelas karena hubungan seksual tanpa proteksi seperti kondom. 

Gejalanya adalah rasa tak nyaman seperti sakit dan gatal di bagian kemaluan hingga pembengkakan serta pendarahan di bagian organ kelamin. Tidak hanya penularan secara vaginal atau langsung melalui organ kelamin, transmisi bakteri penyebab klamidia bisa menyebar melalui cairan dari organ kelamin yang masuk ke tubuh melalui mata atau sex toys.

Namun, penyakit ini tidak akan menular melalui kontak biasa seperti berciuman, berpelukan, atau penggunaan barang yang sama. Sedulur juga tidak perlu khawatir saat menggunakan kolam renang atau toilet umum karena bakteri klamidia tidak bisa menularkannya lewat medium yang demikian. Itu karena bakteri ini tidak bisa hidup di luar tubuh manusia dalam waktu lama. 

Klamidia termasuk PMS yang ringan dan bisa diobati dengan antibiotik. Namun, jika merasakan gejala yang kentara, jangan ragu untuk pergi ke klinik. Bila dibiarkan klamidia bisa saja memicu komplikasi, terutama para perempuan. Komplikasinya berupa kesulitan memiliki keturunan, kehamilan di luar rahim, atau bisa pula penyakit inflamasi pelvis. 

2. Sifilis

pengertian penyakit menular seksual
Pexels

 Sifilis juga penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan bisa diterapi menggunakan antibiotika, bisa berupa tablet atau cairan yang disuntikan. Berbeda dengan klamidia, gejala sifilis lebih jelas, antara lain: 

  • Ruam merah di bagian telapak tangan dan telapak kaki
  • Luka terbuka di bagian organ kelamin dan anus 
  • Pertumbuhan kutil di vulva dan anus 
  • Bercak putih di dalam mulut mirip sariawan 
  • Rasa tak enak badan, demam, dan pembengkakan kelenjar di area leher, selangkangan, atau ketiak

Sifilis punya kemungkinan untuk disembuhkan, tetapi tidak bisa sembuh dengan sendirinya seperti sariawan atau flu biasa. Jika tak segera diobati akan menimbulkan komplikasi karena bisa menyebar ke area lain, termasuk persendian, jantung, bahkan otak.

Penularannya pun mirip dengan klamidia. Selain melalui kontak seksual, juga bisa bakteri penyebabnya bisa menyebar melalui kontak dengan cairan yang keluar dari alat kelamin dan/atau penggunaan alat suntik bersamaan tanpa proses sterilisasi. 

3. Gonore

penyakit menular seksual adalah
Pexels

Gonore juga ditularkan melalui bakteri yang berkembang biak di cairan yang diproduksi organ kelamin orang yang sudah terinfeksi. Meski gejala awalnya sama dengan klamidia dan sifilis, setelah masuk ke dalam tubuh seseorang, bakteri ini bisa menyerang organ di sekitar organ reproduksi antara lain serviks, uretra, dan rektum.

Cara penularannya sama persis dengan dua PMS sebelumnya. Ia juga tidak bisa ditularkan lewat pelukan, ciuman, dan penggunaan fasilitas di tempat umum serta alat makan atau mandi bersama. Namun, bisa saja menular saat menggunakan alat bantu seksual yang sama. Gonore juga bisa ditularkan ibu hamil pada bayi yang ia lahirkan. Untuk itu, bumil biasanya akan diarahkan melakukan tes tertentu untuk mendeteksi keberadaan PMS di tubuhnya. 

BACA JUGA: Penyakit Milia: Gejala, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya

4. Pubic lice (crabs)

makalah penyakit menular seksual
Pexels

Selain dari bakteri, parasit juga banyak disebut sebagai penyebab dalam makalah penyakit menular seksual. Salah satu parasit tersebut adalah crabs yang merupakan serangga berukuran kecil dan bisa hidup di antara rambut pubis. Penularannya terjadi lewat kontak seksual dengan pengidap. Gejalanya antara lain: 

  • Rasa gatal hebat, terutama di malam hari
  • Rasa sakit dan inflamasi karena kebiasaan menggaruk
  • Bubuk hitam di celana dalam 
  • Terlihat titik-titik putih di rambut kemaluan yang merupakan telur mereka yang telah menetas
  • Gigitan serangga ini bisa memunculkan titik biru atau darah di sekitar area kemaluan, seperti paha dan/atau perut bagian bawah 

Anak-anak bisa saja tertular dan biasanya dijadikan tanda bahwa mereka adalah korban sexual abuse. Ini karena satu-satunya cara penularan PMS jenis ini adalah kontak seksual, termasuk anal dan oral. Penyakit ini tidak ada hubungannya dengan kebersihan diri. Untuk menanganinya, dokter akan memberikan krim atau sampo insektisida yang harus diaplikasikan secara rutin dan tekun. 

5. Trikomoniasis 

makalah penyakit menular seksual beserta gambarnya
Pexels

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit yang menginfeksi vagina dan uretra pada perempuan. Sementara, pada laki-laki ia akan menyerang bagian uretra dan kelenjar prostat. Penularannya tentu dari hubungan intim, tetapi dipercaya tidak bisa menyebar melalui hubungan seks anal dan oral. Begitu pun tidak bisa menular lewat ciuman, pelukan, dan penggunaan alat makan dan dudukan toilet yang sama. 

Penanganannya dengan terapi antibiotik yang diawasi dokter, serta tentunya menghindari hubungan seksual tanpa proteksi. Trikomoniasis tidak memiliki risiko tinggi menyebabkan komplikasi, tetapi mungkin bisa mempengaruhi kehamilan seperti bayi lahir prematur dan bila diidap ibu hamil. 

6. Scabies 

penyakit menular seksual pada pria
Pexels

Scabies sebenarnya adalah penyakit kulit yang berupa ruam dan gatal hebat. Ia disebabkan oleh parasit yang tinggal dan beranak pinak di permukaan kulit. Orang dengan sistem imun yang lemah lebih mudah terinfeksi. Scabies bisa menular lewat kontak langsung dengan kulit pengidapnya, termasuk hubungan seksual. 

Dokter akan meresepkan krim untuk dioleskan pada seluruh tubuh secara rutin sampai ruam dan gatal membaik. Saat tertular, seseorang tidak akan langsung menampakkan gejala. Gatal dan bentol merah baru akan muncul 2 bulan setelah kontak terjadi. 

BACA JUGA: Penyakit Herpes: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

7. Human papillomavirus (HPV) 

makalah penjaskes tentang penyakit menular seksual
Pexels

HPV tidak hanya ditularkan lewat penetrasi seksual, tetapi bahkan sangat mudah tertransmisi lewat kontak kulit yang terinfeksi virus. Bahayanya HPV tidak akan menunjukkan gejala yang nyata. Di tahap awal ia hanya akan memunculkan kutil di bagian kelamin, tetapi bila dibiarkan virus ini dapat mendorong kelainan sel pada tubuh. Lama kelamaan akan memicu kanker, terutama di bagian organ reproduksi. Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan atau menghilangkan HPV dari tubuh manusia. 

8. Herpes simplex

apa yang dimaksud penyakit menular seksual
Pexels

Herpes seringkali masuk dalam makalah penyakit menular seksual beserta gambarnya. Virus yang termasuk penyakit menular seksual adalah virus herpes simplex, sehingga beda dengan virus herpes zoster yang menyebabkan cacar. Virus ini akan menyebabkan munculnya benjolan berisi air di bagian kelamin dan sekitar mulut. Selain itu, mereka juga bisa memicu rasa sakit saat buang air kecil, serta keluarnya cairan yang tak biasa. 

Herpes tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diredam dengan obat antiviral yang diresepkan dokter. Ia juga mudah menular sama seperti cacar, yaitu melalui cairan yang pecah dari benjolan. 

9. HIV 

HIV
Pexels

Sama dengan HPV dan herpes, HIV ditularkan lewat virus. Bedanya ia langsung menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Inilah yang membuat ia berbahaya karena bisa meningkatkan risiko infeksi virus dan bakteri lain pada tubuh pengidapnya. HIV ditularkan lewat penetrasi seksual dan penggunaan jarum suntik bersamaan. 

Di tahap awal, orang akan merasakan gejala-gejala kurang enak badan seperti sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar limfa, pusing, dan munculnya ruam merah. Di masa lalu, angka kematian HIV cukup tinggi. Namun, kini sudah banyak perawatan khusus yang bisa dilakukan sehingga orang bisa hidup dengan HIV dalam waktu yang lebih lama. 

10. Chancroid 

Chancroid
Pexels

Chancroid adalah salah satu PMS yang sangat langka. Kedatangannya ditandai dengan luka pada organ kelamin yang mudah berdarah saat disentuh. Ia juga menyebabkan rasa sakit saat hubungan intim dan buang air kecil. Beberapa juga menemukan pembengkakan pada selangkangan dan nodus limfa. 

Lak-laki heteroseksual dan pekerja seks komersial memiliki risiko tinggi terpapar dibanding kelompok lainnya. Biasanya dokter akan menyarankan terapi antibiotik, bahkan operasi bila diperlukan. 

BACA JUGA: Jenis, Gejala, Penyebab serta Cara Mengatasi Ruam Kulit

11. Granuloma inguinale 

Granuloma inguinale
Pexels

Berdasarkan laporan CDC, PMS ini banyak ditemukan di India, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan pernah jadi endemik di Australia. Gejalanya berupa luka di organ kelamin yang bersifat vaskular sehingga mudah berwarna merah dan bisa berdarah. Namun, bisa menyebar ke organ lainnya seperti pelvis, perut, tulang dan mulut. Ia disebabkan oleh bakteri gram negatif. 

12. Molluscum contagiosum 

Molluscum contagiosum
Pexels

Penyakit berikutnya adalah molluscum contagiosum yang dipicu oleh infeksi virus. Ia banyak menyerang orang dengan sistem imun yang lemah dan sebenarnya bukan spesifik penyakit kelamin. Hanya saja, ia bisa menyebar lewat kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Bila melakukan hubungan seksual dengan pengidapnya, benjolan merah muda ini akan menginfeksi organ kelamin sehingga dikategorikan sebagai PMS. 

13. Lymphogranuloma venereum 

Lymphogranuloma venereum
Pexels

LGV adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Laki-laki yang aktif secara seksual memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi penyakit ini. Gejalanya antara lain munculnya luka atau koreng di bagian kelamin, pendarahan, dan keluarnya cairan. Penyakit ini juga menular lewat cairan dari alat kelamin sehingga sangat mudah menular lewat kontak seksual tanpa proteksi. Gejalanya sangat mirip dengan infeksi bakteri lainnya, tetapi bisa memicu pembengkakan pada genitalia hingga gangguan pada saluran limfa. 

Apa yang dimaksud penyakit menular seksual sudah Sedulur ketahui. Bila bisa dirangkum, penyebabnya kebanyakan karena perilaku seksual yang ceroboh seperti tidak menggunakan pengaman. Untuk itu, cara termudah menjaga kesehatan organ seksual adalah dengan melakukan hubungan intim secara bersih dan bertanggungjawab. 

Bila sudah terlanjur, Sedulur pun disarankan untuk tidak ragu mengunjungi klinik kesehatan. Memang banyak stigma yang melekat pada pengidapnya, terutama di negara kita yang masih memegang nilai-nilai konservatif. Namun, membiarkan penyakit tanpa perawatan juga bukan hal bijak. Bila tahu orang yang memerlukan bantuan, jangan kucilkan mereka. Mari dorong mereka untuk mengakses fasilitas kesehatan.