Bilangan Pecahan: Pengertian, Jenis dan Contoh Soalnya

Bilangan pecahan merupakan salah satu bagian dari matematika. Contoh sederhana dari pecahan yaitu dapat dilihat dari sebuha pizza. Pizza yang disuguhkan akan dipotong-potong menjadi enam bagian. Potongan pizza tersebut adalah pecahan.

Jika dari satu buah pizza dipotong menjadi 8 bagian, bagian-bagian tersebut adalah pecahan itu sendiri. Jika Sedulur mengkonsumsi 3 bagian pizza, maka Sedulur telah memakan 3/8 pizaa. Sederhananya pecahan dapat diartikan dalam ilustrasi di atas.

Nah, agar Sedulur lebih paham lagi, dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas pengertian, jenis dan contoh soalnya. Tanpa berlama-lama, yuk mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini.

BACA JUGA: Persamaan Kuadrat dalam Matematika Beserta Contoh Soalnya

Pengertian bilangan pecahan

pecahan
Pikiran Rakyat

Secara pengertian, bilangan pecahan merupakan salah satu bilangan yang sering ditemui dalam pembahasan tentang matematika. Dalam bahasa Inggris sendiri, pecahan artinya fraction atau fraksi. Sementara dalam bahasa Lating yaitu fractus yang juga berarti rusak.

Bilangan percahan adalah bagian dari satu keseluruhan dari suatu kauntitas tertentu. Secara matematis, bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan “a/b”. Bilangan a/b bisa dibaca dengan “a per b”. Bilangan a sebagai pembilang dan bilangan b sebagai penyebut.

Jenis-jenis bilangan pecahan

Pikiran Rakyat

Sedulur juga harus tahu, bahwa ternyata bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis. Jenis pecahan tersebut dibagi berdasarkan beberapa kondisi yang membuatnya berbeda dan menjadi lebih spesifik lagi.

Contoh bilangan pecahan tersebut yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal dan pecahan senilai. Adapun agar Sedulur lebih paham lagi, berikut ini akan kita bahas jenis-jenis pecahan lebih lengkap lagi.

1. Pecahan biasa

Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan pecahan tidak sejati. Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya. Sedangkan pecahan tidak sejati merupakan kebalikannya.

Misalkan diketahui sebuah bilangan pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan tidak sejati. Contoh dari bilangan pecahan ini yaitu 1/2, 1/3, 1/5, dan seterusnya

2. Pecahan campuran

Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan pembagian porogapit bersisa. Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa. Cara mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan cara porogapit.

Pecahan campuran biasanya dituliskan a b/c. Dimana a = bilangan bulat, b, = pembilang, dan c = penyebut. Contoh bilangan pecahan campuran : 1 1/2, 3 7/8, 5 1/7, dan seterusnya

3. Pecahan desimal

Pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang penyebutnya bilangan kelipatan 10, yaitu 10, 100, 100, dst.  Penulisan dari bilangan ini menggunakan tanda koma (,). Pecahan jenis ini biasa dilihat dalam penghitungan uang sebagai contoh sehari-hari.

Pecahan desimal merupakan bentuk pecahan yang dituliskan dengan menggunakan tanda koma (,). Contoh pecahan desimal : 0,25, 0,5, 0,75, dan seterusnya.

4. Pecahan senilai

Pecahan senilai merupakan dua atau lebih bilangan pecahan yang memiliki perbandingan yang sama antara pembilang dan penyebutnya. Perbandingan dalam bilangan pecahan juga merupakan sesuatu yang penting yang juga perlu Sedulur ketahui lebih lanjut.

Contoh untuk pecahan senilai yaitu:

  • 1/2 x 2/2 = 2/4
  • 1/2 x 3/3 = 3/6
  • 1/2 x 4/4 = 4/8
  • Jadi, 1/2 senilai dengan 2/4, 3/6, dan 4/8.

Perbandingan bilangan pecahan

pecahan
Kelas Pintar

Dalam membandingkan dua atau lebih bilangan pecahan, Sedulur perlu menyamakan terlebihd dahulu penyebutan dari bilang-bilangan percahan tersebut. Untuk menyamakan penyebutnya, diperlukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan-bilangan yang menjadi penyebutnya.

Karena, tanpa menyamakan penyebutannya, mustahil perbandingan pecahan bisa dihitung dan mendapatkan hasil yang sama. KPK merupakan cara yang bisa dijadikan metode untuk menyamakan penyebutan tersebut. Baru setelah penyebutan sama, maka perhitungan dapat dibandingkan nilainya.

Operasi bilangan pecahan

Otosection

Dalam menghitung bilangan pecahan, terdapat aturan yang perlu diperhatikan, aturan tersebut yaitu aitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Aturan-aturan tersebut juga dikenal dengan istilah operasi bilangan pecahan.

Berikut penjelasan dari operasi-operasi tersebut, termasuk contoh soal penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan:

1. Penjumlahan dan pengurangan

Penjumlahan bilangan pecahan disimbolkan dengan tanda tambah (+). Sedangkan pengurangan disimbolkan dengan tanda (–). Dalam penjumlahan bilangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama, bilangan yang dijumlahkan hanya bilangan pada pembilang saja.

Sedangkan penjumlahan bilangan pecahan yang berbeda penyebutnya, tidak dapat dilakukan secara langsung. Namun harus menyamakan terlebih dahulu penyebutnya dengan menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya.

Aturan yang sama juga berlaku untuk operasi pengurangan bilangan pecahan. Cara menyamakan penyebutnya sama dengan menyamakan penyebut untuk perbandingan bilangan pecahan.

2. Perkalian

Aturan atau operasi bilangan pecahan selanjutnya yaitu perkalian. Dalam perkalian antar bilangan pecahan, tidak diperlukan untuk menyamakan penyebutan. Perkalian dilakukan secara langsung antar pembilang dan antar penyebut.

3. Pembagian

Dalam pembagian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya, sama seperti operasi atau aturan perkalian. Pembagian bilangan pecahan dapat diubah menjadi bentuk perkalian bilangan pecahan.

BACA JUGA: Kumpulan Simbol Matematika Beserta Arti & Cara Membacanya

Contoh soal bilangan pecahan

pecahan
Kumparan

Untuk melengkapi pemahaman Sedulur terkait bilangan pecahan, berikut ini beberapa contoh soal yang bisa Sedulur pahami.

Misalkan Sedulur akan menghitung pecahan dari 35%. Maka Sedulur harus mengubah bilangan persen  ke dalam angkat terlebih dahulu. Misalnya 35% menjadi 35/100, maka bentuk pecahannya yaitu 35/100.

Contoh lain misalkan Sedulur diminta mengubah pecahan berikut ini: 0,30 = 0,30=30/100. Maka, sederahanakan angka 30 dan 100 ke bilangan yang nilanya sama dan yang paling sederhana, yaitu 2. kemudian angka 30:2-10 dan 100 : 2=50, hasilnya 10/50, kemudian sederhanakan lagi menjadi 10:2=5 dan 50:2=25, maka hasinya menjadi 5/25.

Nah itulah tadi bilangan pecahan, kini Sedulur sudah mengerti apa itu pecahan dan semoga dari penjelasan di atas, bisa memudahkan Sedulur untuk mempelajari bilangan pecahan lebih lengkap lagi.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.