Hujan Asam: Pengertian, Penyebab, Dampak & Solusinya

Apakah Sedulur tahu apa itu hujan asam? Sederhananya, ini adalah hujan yang memiliki kandungan pH rendah sehingga bersifat asam. Berbeda dengan hujan biasa yang membawa banyak manfaat bagi kehidupan, hujan ini justru bisa mendatangkan dampak buruk bahkan ancaman kematian bagi sejumlah organisme termasuk hewan dan tumbuhan.

Lantas, apa itu hujan asam? Berikut telah Super rangkum informasi selengkapnya. Simak sampai habis, ya, Sedulur!

BACA JUGA: Pencemaran Air: Pengertian, Jenis, Penyebab & Dampaknya

Mengenal hujan asam

hujan asam
Freepik

Disampaikan sebelumnya, hujan asam adalah hujan yang memiliki pH rendah sehingga bersifat asam. Dirangkum dari berbagai sumber, ciri-cirinya adalah pH atau tingkat keasaman airnya rata-rata hanya berkisar 4,2 hingga 4,4. Sementara hujan biasa memiliki pH sekitar 5,6. Di Indonesia, kondisi tersebut menyebabkan air hujan memiliki sifat korosif atau dapat mengikis partikel lain. Dengan kata lain, guyuran hujan ini bisa mengakibatkan kerusakan pada benda-benda yang dikenainya.

Di sisi lain, hujan asam juga dijelaskan sebagai istilah untuk segala bentuk presipitasi atau pengendapan yang mengandung endapan asam yaitu kandungan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) yang terbawa udara, kemudian menyebar pada atmosfer. Selanjutnya, endapan tersebut jatuh ke tanah melalui proses yang bisa berupa hujan, salju, kabut, hujan es, atau bahkan debu yang bersifat asam.

Penyebabnya

iStock

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa hujan asam disebabkan oleh senyawa sulfur dioksida atau SO2 dan nitrogen oksida atau NOX. Zat-zat itu diketahui terkandung dalam asap hasil pembakaran bahan bakar fosil, baik melalui kendaraan bermotor, pabrik, maupun kegiatan industri lainnya. Senyawa-senyawa tersebut kemudian naik ke atmosfer dan bereaksi dengan senyawa lainnya, seperti oksigen atau O2 dan partikel air. Barulah kemudian hasil reaksi-reaksi kimia itu turun kembali ke bumi sebagai hujan asam. Penjelasan lebih lanjut mengenai proses terjadinya dapat disimak pada poin di bawah ini.

BACA JUGA: Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya

Proses terjadinya hujan asam

hujan asam
Freepik

Setelah mengetahui pengertian dan penyebabnya, Sedulur tentu ingin tahu bagaimana proses terjadinya termasuk reaksi kimia hujan asam. Telah diketahui bersama, hujan ini disebabkan oleh zat berupa gas sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX). Zat-zat itu terkandung dalam asap hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sehingga bisa dikatakan, proses terjadinya hujan ini dimulai dengan pembakaran bahan bakar fosil, baik oleh kendaraan bermotor, pabrik, maupun dalam kegiatan industri lainnya. Selain SO2 dan NOX, asap hasil pembakaran itu juga mengandung gas karbon dioksida.

Berikutnya, ketiga gas tersebut naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara dan air. Pertama, gas sulfur dioksida akan mengikat oksigen (O2) di udara dan membentuk sulfur trioksida (SO3). Kemudian sulfur trioksida bereaksi dengan partikel air di udara (H20) dan membentuk air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).

Sementara itu, nitrogen oksida (NOX) bereaksi dengan oksigen dan membentuk gas nitrogen dioksida atau NO2. Selanjutnya, nitrogen dioksida  bereaksi dengan partikel air di udara dan membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).

Larutan asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam nitrit (HNO2) yang merupakan polutan dengan kandungan asam tinggi ini kemudian turun dari atmosfer ke permukaan bumi. Proses turun atau jatuhnya polutan-polutan itu dapat berupa air hujan, salju, maupun kabut.

Dampak hujan asam

Unsplash

Sebelumnya sudah disinggung bahwa kandungan dalam air hujan ini bisa merusak lingkungan. Bahkan air hujan asam bisa mengakibatkan kematian sejumlah organisme seperti tumbuhan dan tanaman. Berikut adalah uraian mengenai dampak dan bahayanya bagi kehidupan.

Dampak bagi tumbuhan

Secara umum, air hujan asam yang mengguyur permukaan bumi akan merembes masuk ke dalam tanah. Derajat keasamaan air hujan tersebut lantas berakibat pada perubahan pH tanah yang memungkinkan pelepasan zat beracun seperti aluminium ke dalam tanah. Kandungan aluminium itu dapat menghalangi mineral lain yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Apabila terjadi secara terus-menerus, tumbuhan bisa mengalami kekurangan mineral dan air yang pada akhirnya menyebabkan risiko kematian.

Di sisi lain, air hujan yang menyentuh tumbuhan juga dapat mengikis jaringan epidermis, terutama pada bagian kloroplas. Hal itu akan berpengaruh pada menurunnya kemampuan fotosintesis tumbuhan tersebut. Melihat pada besarnya dampak pada tumbuhan, Sedulur bisa mengamati tumbuhan di sekitar untuk mengetahui apakah sedang terjadi hujan asam atau tidak. Apabila tumbuhan tampak layu, bisa dimungkinkan bahwa saat itu tengah terjadi hujan asam.

Dampak bagi hewan

Bahayanya tidak hanya dirasakan oleh tumbuhan, melainkan juga hewan terutama yang tinggal di lingkungan air seperti danau dan rawa-rawa. Kandungan asam yang tinggi pada air akan membahayakan hewan, termasuk mengakibatkan rusaknya insang pada ikan, kematian embrio hewan air, hingga kekurangan kalsium yang dapat mengganggu reproduksi. Selain itu, hujan ini juga berpengaruh pada keberlangsungan rantai makanan. Sebab, matinya hewan pada ekosistem air akan merusak tatanan rantai makanan.

Dampak hujan asam bagi manusia

Dampak buruk hujan ini juga turut dirasakan oleh manusia. Sebab, senyawa yang terkandung dalam air hujan bisa mencemari udara yang akhirnya membahayakan kesehatan apabila terhirup secara terus-menerus. Masuknya partikel asam ke paru-paru dapat menyebabkan berbagai macam gangguan pernapasan, di antaranya adalah asma, bronkitis, emfisema, dan pneumonia. Bahaya terhadap kesehatan ini utamanya disebabkan oleh adanya kandungan sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Kedua senyawa itu dapat meracuni manusia jika terpapar atau terhirup dalam jangka waktu lama atau terus-menerus.

Merusak material bangunan

Disampaikan sebelumnya, tingginya kandungan asam menyebabkan air bersifat korosif, yakni dapat mengikis atau merusak partikel lain. Diketahui, asam sulfat dan asam nitrat merupakan senyawa asam kuat yang dapat melarutkan besi. Akibatnya, bangunan dan besi akan rusak karena terkena hujan asam.

Selain itu, air asam juga dapat menyebabkan kerusakan pada material batu kapur dan marmer. Berdasarkan laporan dari Encyclopaedia Britannica, air asam bisa melarutkan batu kapur dan marmer yang membuatnya terkikis sehingga merusak bentuknya.

BACA JUGA: Polusi: Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Pencegahannya

Cara mencegah hujan asam

hujan asam
iStock

Setelah mengetahui bahaya atau dampak buruknya, tentu Sedulur ingin tahu bagaimana solusi untuk mencegah hujan ini. Nah, berikut adalah beberapa kebiasaan yang bisa Sedulur terapkan untuk mengurangi bahkan mencegah risiko terjadinya hujan asam.

  • Menerapkan 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Perlu dipahami, reduce adalah mengurangi sampah, kemudian reuse artinya menggunakan kembali, dan recycle adalah mendaur ulang.
  • Menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat energi. Mulai dari lampu, lemari pendingin, penyejuk ruangan, hingga mesin cuci.
  • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan moda transportasi umum atau beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya dengan bersepeda atau jalan kaki apabila jarak lokasi yang dituju tidak terlalu jauh.
  • Memperbanyak ruang terbuka hijau. Pemandangan asri tidak hanya bermanfaat untuk menyegarkan pikiran ataupun menciptakan suasana sejuk, melainkan juga membawa dampak baik untuk lingkungan. Sebab, tumbuhan hijau bisa membantu menyaring polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan.

Hujan asam di Indonesia

Sedulur mungkin penasaran, apakah pernah terjadi hujan ini di Indonesia? Jawabannya adalah pernah. Dirangkum dari berbagai situs pemberitaan daring, hujan asam pernah terjadi di sejumlah daerah. Dilansir detik.com, hujan asam pernah terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat pada tahun 2000. Kala itu air hujan yang turun disebut memiliki pH 4. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Dr Thomas Djamaluddin. Selain Kota Bandung, hujan ini juga disebut pernah mengguyur wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jakarta.

Demikian tadi pembahasan mengenai hujan asam beserta penyebab hingga dampaknya bagi kehidupan. Dapat disimpulkan pula bahwa pencegahannya salah satunya bisa dilakukan dengan mengubah kebiasaan seperti menjaga lingkungan sekitar dan menggunakan barang-barang ramah lingkungan. Nah, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Sedulur, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.