Seperti yang telah kita tahu, bahwa perdamaian di seluruh dunia belum juga mencapai titik terang, bahkan hingga saat ini. Dalam sejarah, diceritakan ada kubu Barat dan kubu Timur yang terus berseteru usai Perang Dunia II. Hal itulah yang membuat terbentuknya GNB alias Gerakan Non-Blok.

Gerakan Non-Blok ini diciptakan bagi negara-negara dunia ketiga sekaligus penengah untuk menghadapi pertikaian yang terjadi antara kubu Barat dan kubu Timur. Para anggota dari GNB, tentu saja negara-negara multipolar yang menentang dominasi kekuatan bipolar selama masa Perang Dingin.

Ya, Indonesia sendiri juga menjadi salah satu anggota dari Gerakan Non-Blok. Nah, bagi Sedulur yang penasaran secara lebih lanjut mengenai gerakan tersebut, langsung saja simak informasi berikut ini.

BACA JUGA: Mengenal Peran Indonesia Dalam PBB di Berbagai Bidang

Mengenal Gerakan Non-Blok

gnb
tips and trik 1

Gerakan Non-Blok atau GNB adalah sebuah organisasi yang diciptakan dengan tujuan demi tercapainya perdamaian dan keamanan dunia. Ya, gerakan ini menjadi sarana bagi negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi kubu Barat dan kubu Timur, yang pada saat itu sedang bertikai.

Gerakan Non-Blok sendiri merupakan kekuatan multipolar yang menentang adanya dominasi kekuatan bipolar pada masa Perang Dingin. GNB memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan juga mendalami permasalahan dunia.

Selain itu, gerakan tersebut juga berupaya untuk memformulasikan kebijakan bersama negara-negara baru tersebut di dalam tatanan hubungan internasional.

Sejarah Gerakan Non-Blok

gnb
Republika

Latar belakang dari Gerakan Non Blok, yakni terselenggarakannya Konferensi Asia – Afrika (KAA) yang diadakan tahun 1955 di Bandung. KAA berlangsung dari 18 sampai 24 April 1955, dan dihadiri oleh 29 kelapa negara dan pemerintahaan di Benua Asia serta Afrika yang baru saja merdeka.

KAA diselenggarakan untuk mengindentifikasi dan mendalami masalah dunia pada saat itu, serta menformulasikan kebijakan bersama negara baru di dalam dunia internasional. KAA pun menyepakati “Dasasila Bandung” yang dirumuskan sebagai prinsip dasar penyelengaraan kerjasama antar bangsa.

Tokoh pendiri GNB

The Inside Mag

Sejak diselenggarakan kerjasama antar bangsa, proses pendirian GNB pun semakin nyata. Dalam proses pendirian gerakan ini, terdapat beberapa tokoh yang berperan penting di dalamnya. Tokoh-tokoh yang dikenal sebagai pendiri Gerakan Non-Blok tersebut, antara lain sebagai berikut:

  • Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser
  • Presiden Ghana, Kwame Nkrumah
  • Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru
  • Presiden Indonesia, Soekarno
  • Presiden Yugoslavia, Josip Brox Tito

Negara GNB

gnb
Okezone

Gerakan Non-Blok berdiri pada saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I NB di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1 sampai 6 September 1961. KTT yang pertama ini dihadiri oleh 25 negara yang menjadi anggota dari Gerakan Non-Blok, antara lain:

  1. Yugoslavia
  2. Yaman
  3. Tunisia
  4. Suriah
  5. Sudan
  6. Sri
  7. Somalia
  8. Nepal
  9. Myanmar
  10. Mesir
  11. Maroko
  12. Mali
  13. Lebanon
  14. Lanka
  15. Kubu
  16. Kongo
  17. Kamboja
  18. Irak
  19. Indonesia
  20. India
  21. Guinea
  22. Ghana
  23. Ethiopia
  24. Cyprus
  25. Arab saudi
  26. Algeria
  27. Afghanistan

BACA JUGA: Nilai-nilai Pancasila: Pengertian & Contoh dalam Kehidupan

KTT I Gerakan Non-Blok

Kompas

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Gerakan Non-Blok berdiri ketika diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT GNB) yang pertama di Beograd, Yugoslavia, tanggal 1 sampai 6 September 1961.

Di dalam KTT I GNB, negara-negara pendiri memiliki ketetapan untuk menciptakan sebuah gerakan. Bukan sebuah organisasi, namun untuk menghindarkan diri dari implikasi birokratis di dalam membangun upaya hubungan baik dan kerjasama di antara mereka.

Pada KTT yang pertama ini, juga ditegaskan jika Gerakan Non-Blok tidak diarahkan untuk suatu peran pasif politik internasional, tetapi memformulasikan posisinya sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan dari negara-negara anggotanya.

Prinsip GNB

MerahPutih

Prinsip dari anggota-anggota Gerakan Non-Blok, adalah sebagai berikut.

  • Saling menghormati integritas teritorial serta kedaulatan.
  • Perjanjian non-agresi.
  • Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara yang lain.
  • Kesetaraan dan keuntungan bersama.

Tujuan GNB

Kompas

Pada awalnya, Gerakan Non-Blok ini difokuskan pada upaya dukungan terhadap hak untuk menentukan nasib sendiri, kedaulatan, kemerdekaan nasional, serta integritas nasional dari negara-negara anggota. Namun ada tujuan lain yang merupakan hasil GNB, yakni sebagai berikut:

  • Menentang terhadap apartheid.
  • Tidak memihak pada militer multilateral.
  • Menentang segala manifestasi dan bentuk imperialisme.
  • Menentang kolonialisme, rasisme, neo-kolonialisme, pendudukan, serta dominasi asing.
  • Perlucutan senjata.
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan hidup secara damai.
  • Menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional.
  • Membangun ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional.
  • Melakukan kerjasama internasional berdasarkan pada persamaan hak.

Peranan indonesia dalam GNB

Cerdika

1. Menjadi negara pelopor

Ir. Soekarno bersama empat pemimpin dunia lain, menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non-Blok. Presiden Indonesia yang pertama tersebut juga memelopori penyelenggaraan dari KAA yang berperan penting dalam pendirian Gerakan Non-Blok.

2. Menjadi tuan rumah pertemuan

Peran Indonesia dapat dilihat dari pelaksanaan KAA, yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada 1955. Saat itu, negara-negara yang tidak memihak dua blok, akhirnya menyatakan keinginan untuk mengambil sikap netral.

3. Menjadi Pemimpin GNB

Tidak hanya menjadi tuan rumah KTT GNB ke-10, di tahun 1992, Soeharto selaku Presiden Indonesia kedua juga ditunjuk menjadi Ketua Gerakan Non-Blok.

4. Memiliki prinsip yang sama

Indonesia yang sudah merdeka, menentang keras akan kejahatan internasional. Terlebih lagi, apabila dilakukan secara kemiliteran. Perdamaian yang dijunjung dan juga politik luar negeri bebas aktif yang dianut oleh Indonesia ternyata masih sejalan dengan prinsip Gerakan Non-Blok.

BACA JUGA: Tujuan Asean Didirikan Beserta Latar Belakang & Manfaatnya

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai GNB alias Gerakan Non-Blok yang bisa Sedulur jadikan sebagai referensi. Pada intinya, gerakan ini diciptakan dengan tujuan yang baik. Tujuan baik yang dimaksud, adalah terciptanya kedamaian di seluruh dunia. Tanpa adanya blok Barat maupun blok Timur.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!