Pantun merupakan salah satu karya sastra yang populer di Indonesia. Tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak juga bisa membuat karya sastra ini dengan beragam tema. Sebenarnya, membuat pantun tidaklah susah, asalkan cara membuat pantun yang Sedulur lakukan sudah benar.
Jika Sedulur ingin membuat pantun dengan mudah dan cepat, maka langkah-langkah dalam pembuatannya juga harus dipahami dengan baik. Selain itu, memahami apa itu pantun, apa saja jenisnya, bagaimana ciri-cirinya, serta bagaimana contohnya juga sangat penting dilakukan. Nah, sebenarnya bagaimana cara membuat pantun yang mudah dan bisa diikuti oleh semua orang? Simak ulasan berikut ini, yuk!
BACA JUGA: 50 Pantun Pembuka Acara yang Bikin Sambutan Lebih Meriah
Definisi pantun
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Karya sastra ini dikategorikan sebagai puisi karena memiliki pola yang bersajak. Selain itu, fungsi pantun juga sangat beragam, yakni dapat digunakan untuk memberikan nasihat, sindiran, lelucon, dan banyak hal lainnya.
Bahkan, pantun kini telah menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda yang diresmikan oleh UNESCO pada tahun 2020 yang lalu. Hal ini karena UNESCO menilai bahwa pantun memiliki makna dan peran tersendiri bagi masyarakat Indonesia, terkhusus masyarakat Betawi dan Melayu.
Ciri-ciri pantun
Setelah mengetahui definisinya, Sedulur juga perlu tahu apa saja ciri-ciri pantun. Dilansir dari buku Trik Smart Lulus UN SMK 2018 oleh Tim Smart Malang, pantun memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-ciri struktural pantun
- Memiliki sampiran, yakni struktur yang berisi gambaran mengenai kehidupan di sekitar manusia, misalnya pada aktivitas keseharian.
- Memiliki isi, yakni struktur yang berisi nasihat atau pesan yang ingin disampaikan, sesuai dengan tujuan masing-masing.
Ciri-ciri kaidah kebahasaan pantun
- Menggunakan pola yang memiliki sajak atau bait.
- Dalam satu bait pantun terdiri dari jumlah larik atau baris yang genap, seperti empat, enam, dan delapan.
- Dalam satu larik atau baris pantun terdiri dari 3-4 kata atau 8-12 suku kata.
- Memiliki rima a-b-a-b atau a-a-a-a.
Jenis pantun
Selanjutnya adalah jenis pantun. Dilansir dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X oleh Kemendikbud, jenis-jenis pantun adalah sebagai berikut.
1. Pantun Agama
Merupakan jenis pantun yang memiliki pesan keagamaan dan ketuhanan. Pantun ini biasanya digunakan untuk mengingatkan kebaikan, ibadah, dan amal saleh.
2. Pantun Jenaka
Merupakan jenis pantun yang memiliki pesan menghibur pendengar atau pembaca dengan humor tertentu.
3. Pantun Teka-teki
Merupakan jenis pantun yang memiliki pesan untuk menghibur dengan memberikan teka-teki.
4. Pantun Nasihat
Merupakan jenis pantun yang berisi tentang nasihat atau petuah mengenai moral dan nilai kebaikan.
5. Pantun Anak
Merupakan jenis pantun yang memiliki tema dunia anak-anak, misalnya aktivitas keseharian anak.
BACA JUGA: 50 Pantun Jumat Berkah yang Penuh Nasihat, Menyejukan Hati!
Sementara itu, dikutip dari buku Peribahasa, Puisi, Pantun, Sajak yang disusun oleh Teguh Indriawan, jenis-jenis pantun berdasarkan pengelompokannya adalah sebagai berikut.
1. Jenis pantun anak-anak
- Pantun bersukacita
- Pantun berdukacita
2. Jenis pantun orang muda
- Pantun jenaka
- Pantun dagang atau nasib
- Pantun muda, yang terdiri dari pantun berkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun berceraian, dan pantun beriba hati.
3. Jenis pantun orang tua
- Pantun nasihat
- Pantun adat
- Pantun agama
Cara membuat pantun
Berikutnya adalah cara membuat pantun. Dilansir dari buku Serba-Serbi Pantun oleh Wendi Widya, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat pantun adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik atau tema pantun
Untuk membuat pantun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema atau topik pantun. Tema atau topik ini bisa datang dari mana saja, mulai dari pengalaman pribadi, peristiwa yang pernah dilihat atau didengar, ataupun perasaan yang sedang dirasakan.
2. Memilih jenis pantun yang ingin dibuat
Berikutnya adalah memilih jenis pantun apa yang ingin dibuat sesuai tema yang sudah dipilih sebelumnya. Ada banyak jenis pantun yang bisa Sedulur buat, seperti pantun jenaka, pantun sukacita, maupun pantun nasihat.
3. Menulis isi pantun (baris ketiga dan keempat)
Setelah menentukan jenis pantun, selanjutnya adalah menulis isi pantun, yakni pada baris ketiga dan keempat. Menulis isi pantun terlebih dahulu akan sangat memudahkan proses pembuatan pantun. Hal ini karena isi pantun harus mencerminkan tema pantun yang dipilih.
4. Membuat kalimat sampiran (baris pertama dan kedua)
Jika isi pantun sudah ditentukan, maka saatnya membuat kalimat sampiran yang berada pada baris pertama dan kedua. Agar menjadi pantun yang baik, maka sampiran harus memiliki bunyi akhir yang sama dengan bagian isi, yakni membentuk rima a-b-a-b atau a-a-a-a.
Dengan begitu, baris pertama akan memiliki bunyi akhir sama dengan baris ketiga, sementara baris kedua akan memiliki bunyi akhir sama dengan baris keempat.
5. Menggabungkan isi dan sampiran
Setelah semua langkah di atas Sedulur lakukan, langkah terakhir dalam pembuatan pantun adalah menggabungkan bagian sampiran dan isi menjadi satu kesatuan pantun yang utuh. Perlu diperhatikan kembali bahwa baris pertama dan kedua adalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
BACA JUGA: 35 Pantun Penutup Presentasi yang Bikin Cairkan Suasana
Contoh pantun
Agar lebih jelas pembahasan mengenai cara membuat pantun di atas, berikut adalah beberapa contoh pantun yang bisa Sedulur jadikan referensi.
Contoh pantun bersukacita
Rasa lapar perut bernyanyi
Makan nasi bersama kentang
Ayo teman kita bernyanyi
Agar hati merasa senang
Contoh pantun nasihat
Sebelum main makan lontong
Lanjut pergi ke rumah Izzah
Jangan lupa saling menolong
Agar hidup menjadi berkah
Contoh pantun agama
Pulang ke rumah bawa pepaya
Mampir dulu ke rumah Arga
Rajin ibadah banyak pahala
Agar kelak masuk ke surga
Contoh pantun jenaka
Bawa roti selai pepaya
Dimakan bersama sampai kenyang
Hati rasa ingin tertawa
Melihat bebek jatuh ke empang
Contoh pantun teka-teki
Jalan-jalan lagi ke pulau Batam
Tidak lupa beli buku baru
Apa binatang yang darahnya hitam
Janggut delapan tulangnya satu?
Jawaban dari pantun teka-teki di atas adalah cumi-cumi.
Nah, itulah informasi mengenai cara membuat pantun beserta definisi, ciri, jenis, dan contohnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur sekalian agar bisa membuat pantun dengan baik dan benar. Selamat mencoba!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.