Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal dua jenis campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Secara sederhana, campuran homogen adalah campuran yang zat-zat di dalamnya tidak dapat dibedakan kembali karena telah bergabung secara sempurna. Sementara, campuran heterogen adalah campuran yang terdiri atas dua zat atau lebih dan zat-zat tersebut tidak tercampur secara sempurna.
Nah, pada artikel kali ini, Super akan membahas tentang campuran heterogen, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contoh-contohnya. Berikut informasi selengkapnya yang bisa Sedulur simak.
BACA JUGA: Zat Tunggal: Pengertian, Ciri, & Bedanya dengan Zat Campuran
Apa itu campuran?
Sebelum menyimak lebih jauh tentang apa itu campuran heterogen, ada baiknya Sedulur memahami terlebih dahulu tentang campuran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, campuran adalah sesuatu yang tercampur, sesuatu yang dicampurkan atau untuk mencampurkan, gabungan, atau kombinasi. Selain itu, KBBI itu mendefinisikan campuran sebagai sesuatu yang tidak asli dan peranakan atau bukan keturunan asli.
Sementara dikutip dari Modul PJJ Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Kemdikbud, istilah campuran merujuk pada gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Dengan kata lain, campuran adalah zat atau materi yang berupa kumpulan dari dua zat tunggal atau lebih.
Secara umum, campuran terbagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Telah disinggung sebelumnya, campuran homogen adalah jenis campuran di mana zat penyusunnya bercampur secara sempurna. Sementara campuran heterogen adalah jenis campuran di mana zat penyusunnya tidak tercampur sempurna. Pembahasan lebih lanjut tentang campuran heterogen akan dipaparkan pada poin selanjutnya.
BACA JUGA: Pengertian Zat Campuran Homogen, Heterogen dan Contohnya
Pengertian campuran heterogen adalah
Telah disampaikan sebelumnya bahwa pengertian campuran heterogen sederhananya adalah campuran yang zat-zat penyusunnya tidak tercampur secara sempurna.
Sementara dikutip dari Lumen Learning, campuran heterogen adalah campuran yang terdiri dari dua zat atau lebih. Namun, zat-zat tersebut tidak tercampur secara merata sehingga komposisinya tidak merata di seluruh campuran. Hal ini menyebabkan zat-zat dalam campuran heterogen tidak tercampur sempurna dan bahkan terlihat terpisah satu sama lainnya.
Sehingga bisa dipahami bahwa campuran heterogen adalah jenis campuran di mana zat-zat di dalamnya tidak tercampur secara sempurna. Oleh karenanya masing-masing zat penyusun tersebut dapat dikenali sifat-sifatnya.
Ciri-ciri campuran heterogen
Telah diketahui bersama bahwa campuran heterogen adalah jenis campuran yang terdiri atas dua zat atau lebih di mana zat-zat tersebut tidak tercampur secara sempurna. Adapun berdasarkan pengertian campuran heterogen yang telah dipaparkan di atas, dapat diuraikan ciri-ciri campuran heterogen sebagai berikut.
- Pencampuran partikel atau zat-zat di dalamnya tidak merata
- Bersifat keruh dan tidak tembus cahaya
- Zat-zat yang tercampur masih bisa dibedakan dan dikenal sifat-sifatnya
- Ukuran partikel penyusun lebih besar dari molekul
- Bentuk zat pelarut (air) dan zat terlarutnya terpisah
- Larutan campuran heterogen akan mengendap saat didiamkan
- Hasil campuran heterogen umumnya dalam bentuk zat padat, cair, dan gas
BACA JUGA: Momen Inersia: Pengertian, Rumus, Contoh & Penerapannya
Jenis-jenis campuran heterogen
Selain campuran homogen dan campuran heterogen, dikenal pula jenis campuran lainnya yaitu koloid dan suspensi. Kedua campuran tersebut mengalami sistem dispersi yang bersifat heterogen. Oleh karenanya, koloid dan suspensi juga disebut sebagai bagian dari campuran heterogen. Adapun berikut adalah penjelasan singkat tentang koloid dan suspensi.
1. Koloid
Jenis campuran heterogen yang pertama adalah koloid, yaitu zat yang berpencar dalam zat pelarut sebagai butir yang lebih besar daripada molekul, tetapi tidak dapat dilihat dengan mata. Koloid sendiri merupakan campuran heterogen yang terbentuk atas dua zat atau lebih yang mana partikel-partikel penyusunnya berukuran sangat kecil. Sebagai zat campuran, koloid tidak digabungkan secara kimia sehingga dapat terpisah.
Koloid memiliki fase terdispersi dan medium pendispersi. Oleh karenanya, koloid juga dijelaskan sebagai sistem dispersi yang terdiri atas partikel-partikel kecil dari suatu zat. Baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berbentuk zat padat, cair, maupun gas.
Contoh koloid yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah krim. Dijelaskan bahwa krim sebagai koloid terdiri atas partikel-partikel kecil berupa lemak yang terdipersi dalam air.
2. Suspensi
Jenis campuran heterogen selanjutnya adalah suspensi, yaitu sistem koloid zat padat yang terserak dalam zat cair, partikelnya tidak mudah mengendap karena kecil ukurannya dan tidak mudah menggumpal karena sering menolak.
Suspensi sendiri dijelaskan sebagai bentuk campuran heterogen kasar yang terjadi antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Jenis campuran ini terdispersi dengan padatan dan medium pendispersinya berupa cairan. Hal ini menyebabkan zat terdispersi dan medium pendispersi dalam sistem suspensi dapat dengan mudah dibedakan komposisinya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa suspensi adalah sistem dispersi yang terdiri atas partikel terdispersi yang relatif besar. Partikel-partikel itu tersebar merata di dalam medium pendispersi. Adapun contoh suspensi adalah air kapur serta campuran air dan pasir.
BACA JUGA: Macam-Macam Sumber Energi Beserta Contoh & Manfaatnya
Contoh campuran heterogen
Untuk lebih memahami tentang materi campuran heterogen, berikut adalah contoh-contoh zat campuran heterogen yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Uraian contoh campuran heterogen berikut ini dibagi atas contoh campuran heterogen koloid dan contoh campuran heterogen suspensi.
1. Contoh campuran koloid
Berikut beberapa contoh campuran koloid.
- Santan
- Mentega
- Mayones
- Sabun
- Agar-agar
- Gelatin
- Selai
- Silika
- Kocokan putih telur
- Krim tangan (hand cream)
- Campuran tepung kanji dan air
- Cat
- Tinta
- Olahan keju
- Debu
- Asam pembakaran
2. Contoh campuran suspensi
Berikut adalah beberapa contoh campuran suspensi.
- Campuran air dan pasir
- Campuran sirup dan obat batuk
- Air kapur
- Campuran air dan minyak
- Sel darah merah dna plasma putih
- Makanan sayur sop
- Campuran oli dan air
- Campuran minyak kayu putih dan air
- Sereal dan susu
- Campuran cuka dan minyak
- Adonan semen yang dicampur dengan air dan kerikil
BACA JUGA: Heterogen adalah: Pengertian, Sifat dan Contohnya
Trivia: sekilas tentang campuran homogen
Sebagai informasi tambahan, akan dipaparkan sekilas tentang campuran homogen. Dijelaskan sebelumnya, campuran dibagi menjadi dua jenis berdasarkan karakteristiknya, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen seperti yang telah dikupas dalam artikel ini.
Sementara, campuran homogen adalah campuran di mana zat-zat penyusunnya telah tercampur secara sempurna. Sehingga zat-zat tersebut tidak dapat dikenali sifat-sifatnya secara fisik. Beberapa contoh campuran homogen adalah campuran air dan garam, campuran air dan detergen, cuka, serta campuran air dan sirop. Adapun pembahasan lebih jauh tentang campuran homogen akan dibahas pada artikel yang lain.
Demikian pembahasan tentang campuran heterogen, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contoh-contohnya. Dapat disimpulkan bahwa campuran heterogen merupakan jenis zat campuran yang terdiri atas dua jenis zat atau lebih yang mana zat-zat tersebut tidak tercampur secara sempurna. Hal itu menyebabkan campuran heterogen memiliki ciri berupa zat-zat penyusunnya masih dapat dikenali sifat-sifatnya.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.