Bonang merupakan salah satu kelompok alat musik daerah yang memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya alat musik satu ini yang sering dijumpai dalam gamelan Jawa, yaitu bonang. Instrumen musik terkemuka ini seringkali menghiasi melodi yang dihasilkan dalam gamelan.

Sejak zaman dahulu, gamelan sering digunakan untuk mengiringi acara-acara seperti upacara keraton, upacara perkawinan, atau untuk mengiringi tarian-tarian klasik. Hingga kini, gamelan masih lestari sebagai salah satu alat musik yang memiliki nilai estetika seperti nilai sosial, moral serta spiritual.

Salah satu instrumennya, yakni bonang berasal dari daerah Jawa Timur. Meski demikian, belum banyak yang mengetahui segala hal tentang alat musik ini. Maka dari itu artikel ini hadir untuk mengisi pengetahuan tersebut. Yuk, mari kita mulai dengan mengenal dengan bagian-bagiannya.

BACA JUGA: Mengenal Alat Musik Siter, Sejarah & Cara Memainkannya

Bagian-bagian Bonang

Bagian-bagian Bonang
mediasiana

Sebelum mengenal fungsi dan cara memainkannya, alangkah baiknya apabila kita mengenal bagian-bagiannya terlebih dahulu. Sebagai salah satu jenis alat musik tradisional, ia memiliki elemen-elemen yang tidak bisa terpisahkan. Berikut ini adalah bagian yang tidak boleh terpisahkan dari si alat musik ini.

Pertama adalah soko, yakni kayu yang berperan sebagai kaki penyangga waditra. Kedua, benang tali sebagai penyangga penclon. Ketiga, papalayu yang merupakan bagian muka dan belakang waditra. Keempat, pongpok atau ujung pangkalnya ancak. Kemudian terakhir adalah palipid, yaitu bilah kayu yang terdapat di atas pongpok, sebagai penghalang penclon-penclon.

Adapun bahan pembuatnya, penclon yang menjadi sumber bunyi terbuat dari bahan logam perunggu atau besi. Sedangkan ancak atau rurumah ini terbuat dari bahan kayu dan benang. Rurumah ini harus selalu ditempatkan dengan baik agar penclon-penclon dapat diletakkan dengan baik. Nantinya penclon akan diletakkan pada rentangan-rentangan benang.

BACA JUGA: 12 Ragam Alat Musik Ritmis – Jenis dan Cara Menggunakannya

Fungsi Bonang

Fungsi alat musik
bukalapak

Fungsi bonang yang utama adalah sebagai petunjuk arah dari suatu gending atau lagu gamelan. Ia merupakan pembawa melodi pokok yang merupakan induk dari semua alat musik lain yang tengah dimainkan. Saat memainkan gamelan, akan ada pergantian dari gending satu ke gending yang lain. Biasanya, bagian itu dikenal sebagai pengulangan gending yang sedang dibunyikan.

Ketika dimainkan, bunyi yang akan keluar adalah nong-nang. Dalam Bahasa Jawa, istilah itu merujuk juga pada fungsinya tadi yakni sebagai petunjuk, berarti “disitu-disini”. Ada juga singkatan terkenalnya yaitu “bon” atau babon dan “nang” atau penang. Jika digabungkan, arti dari kata tersebut adalah induk kemenangan. Menarik, kan?

Sementara itu, sumber bunyi bonang sendiri berasal dari getaran yang dihasilkan akibat pukulan atas alat musik ini. Cara kerjanya hampir sama seperti gamelan itu sendiri.

BACA JUGA: Mengenal 7 Ragam Gendang yang Berasal Dari Indonesia

Jenis-Jenis Alat Musik Bonang

Jenis-Jenis Alat Musik Bonang
orami

Dalam gamelan, alat musik ini sering tampil bermacam-macam dalam ukuran dan susunan nada yang berbeda. Terdapat tiga jenis alat musik yang memiliki ciri khas berbeda-beda. Yuk, simak bersama ada apa saja dan seperti apa ciri-cirinya!

1. Bonang Panerus

Diantara jenis yang lainnya, ukuran yang satu ini merupakan yang paling kecil. Meski demikian, dibandingkan dengan dua jenis lainnya, suara yang dihasilkan memiliki oktaf yang paling tinggi. Adapun kecepatannya adalah dua kali lipat dari jenis barung. Oleh sebab itu, jenis panerus hanya bisa digunakan untuk lagu-lagu tertentu, biasanya dalam lagu-lagu jalin.

BACA JUGA: 8 Macam Tarian Jawa Timur yang Dikenal Hingga Mancanegara

2. Bonang Barung

Berbeda dengan yang sebelumnya, oktaf yang dikeluarkan dari jenis barung adalah sedang. Suara yang dihasilkan menghasilkan rentang oktaf yang sedang ke tinggi. Ketika dimainkan, jenis yang satu ini biasanya tampil sebagai instrumen pembuka dalam ansambel atau permainan musik yang melibatkan kombinasi alat musik yang menciptakan harmoni.

3. Bonang Panembung

Diantara dua sebelumnya, jenis panembung memiliki ukuran badan yang paling besar. Adapun suara yang dihasilkan adalah dari sedang ke rendah. Yang unik dari jenis ini adalah jarang dijumpai di masyarakat umum. Biasanya, seniman memiliki jenis panerus maupun barung, sedangkan panembung ini hanya sering dijumpai di kalangan masyarakat keraton.

BACA JUGA: 25+ Nama Tari Tradisional Indonesia Terpopuler dan Asalnya

Cara Memainkan Bonang

Cara Memainkannya
infopublik

Seperti telah disinggung sebelumnya, bonang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Tentunya tidak sembarangan, sumber bunyi  bonang dihasilkan ketika ia ditabuh menggunakan kayu yang ujungnya telah dilapisi kain. Pemukulnya ini dinamakan bindi. Saat dimainkan, pemain akan duduk di tengah di sisi yang terdapat gong beroktaf rendah dan memegang bindi.

Terdapat teknik-teknik yang harus dipelajari untuk dapat membunyikan alat musik tradisional ini dengan baik. Teknik itu terbagi menjadi 3 cara. Pertama, dua nada ditabuh bersamaan. Kemudian beberapa nada ditabuh satu per satu atau dikenal dengan mipil. Terakhir adalah imbal-imbalan. Untuk ulasan lebih jauh, begini penjelasan terkait teknik memainkannya.

1. Dua Nada Ditabuh Bersamaan

Teknik ini melibatkan dua pukulan yang dinamakan gembyang dan kempyung. Gembyang merupakan teknik yang dilakukan dengan cara menabuh alat menggunakan kedua tangan pada dua nada yang sama secara bersamaan. Sedangkan teknik kempyung dimainkan dengan menabuh alat menggunakan kedua tangan pada dua nada yang berbeda secara bersamaan.

BACA JUGA: 20+ Motif Batik Populer yang Cocok Untuk Berbagai Acara

2. Teknik Mipil

Mipil atau teknik nada ditabuh satu per satu berasal dari Bahasa Jawa yang berarti memetik biji jagung. Sedulur pernah mengambil biji jagung satu per satu? Nah, teknik ini pun demikian. Nantinya, pemain memukul alat satu per satu pada nada bagian pencon. Mipil ini pun memiliki tekniknya sendiri seperti lombo dan lados.

3. Teknik Imbal-imbalan

Teknik ini dilakukan oleh bersama antara jenis barung dan penerus. Sedulur bisa menemui teknik ini ketika penabuh gendang memukul gendang ciblon. Sebagai contoh, misalnya barung pada 1 3 1 3, maka pada penerus adalah 2  5 2 5.

Nah, demikian penjelasan terkait bonang alat musik. Alat musik tradisional memiliki banyak hal yang harus dipelajari. Menariknya, biasanya setiap elemennya berkaitan dengan budaya yang berlaku dalam suatu daerah. Misalnya dari nama yang diambil dari istilah dalam bahasa daerah. Sungguh sangat unik dan tradisional.

Meski demikian, sepertinya pembahasan terkait alat musik yang satu ini tidak cukup dituangkan dalam sebuah tulisan. Akan lebih seru apabila Sedulur juga belajar dan mempraktikkan sendiri dengan memainkan alat musik ini secara langsung. Tanpa keberadaan bonang, pertunjukan gamelan terasa kurang lengkap.