Bertanya apa itu resesi? Setidaknya Sedulur pernah mendengar kata satu ini. Terutama beberapa minggu ini, kata satu ini tengah ramai diperbincangkan masyarakat luas. Tentu hal ini tidak terlepas dari sebuah peringatan terkait kondisi resesi secara global di tahun depan.
Walaupun ketika ada yang bertanya apa itu resesi, Sedulur mungkin bisa paham namun sulit menjelaskan. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas lengkap terkait pengertian, penyebab hingga dampaknya. Yuk, mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini!
BACA JUGA: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contohnya
Pengertian resesi
Penjelasan terkait apa itu resesi, akan kita bahas sebagai pembukaan. Resesi adalah sebuah kondisi ketika perekonomian sebuah negara sedang memburuh, dan dapat terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Secara umum, kondisi resesi bisa menyebabkan perekonomian sebuah negara terganggu dan menyebankan kehidupan masyarakat mengalami banyak perubahan. Tentu kondisi ini wajib dipikirkan oleh pemerintah, agar negara dapat berada dalam kondisi aman.
Penyebab Resesi
Penjelasan terkait apa itu resesi di atas, dapat menjelaskan bahwa resesi merupakan kondisi yang mengancam perekonomian sebuah negara. Maka dari itu, kondisi resesi terjadi bukan tanpa sebab. Terdapat beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya resesi.
Terdapat lebih dari satu kondisi yang menyebabkan resesi terjadi. Mulai dari guncangan ekonomi yang terjadi secara tiba-tiba, hingga dampak inflasi yang tidak terkendali. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan resesi, yaitu:
1. Kondisi ekonomi yang terguncang tiba-tiba
Guncangan eknomi bisa menimbulkan kerugian finansial yang serius. Sebagai contoh, pada 1970-an, OPEC memotong pasokan minyak ke AS tanpa peringatan yang menyebabkan resesi. Selain itu, kejutan ekonomi tiba-tiba seperti wabah virus Covid-19 yang terjadi telah mematikan ekonomi di seluruh dunia.
Selain itu, terjadinya juga ketidakseimbangan produksi dan konsumsi. Keseimbangan konsumsi dan produksi menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Di saat produksi dan konsumsi tidak seimbang, maka terjadilah masalah dalam siklus ekonomi. Tingginya produksi yang tidak dibarengi dengan konsumsi akan berakibat pada penumpukan stok persediaan barang.
Namun rendahnya konsumsi sementara kebutuhan kian tinggi akan mendorong terjadinya impor. Hal ini kemudian akan berakibat pada penurunan laba perusahaan sehingga berpengaruh pada lemahnya pasar modal.
2. Utang yang berlebih
Ketika sebuah bisnis atau individu mengambil terlalu banyak utang, maka biaya pembayaran utang dapat meningkat ke titik dimana individu atau bisnis tersebut tidak dapat membayar tagihan utang itu sendiri.
Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan tumbuhnay default utang dan menyebabkan kebangkrutan. Ini menjadi awal dari kondisi perekonomian membalik. Gelembung perumahan di tengah-tengah yang menyebabkan Resesi Hebat adalah contoh utama dari utang berlebihan yang menyebabkan resesi.
3. Terlalu banyak inflasi
Inflasi adalah tren kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu. Inflasi bukan hal buruk, tapi inflasi secara berlebihan menjadi fenomena berbahaya. Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.
4. Terlalu banyak deflasi
Inflasi yang tak terkendali dapat menciptakan resesi, deflasi bisa menjadi lebih buruk. Deflasi terjadi saat harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkontraksi dan menekan harga. Saat lingkaran umpan balik deflasi menjadi tak terkendali, orang dan bisnis menghentikan pengeluaran yang melemahkan ekonomi.
5. Gelombang aset dan investasi
Ketika keputusan investasi didorong oleh emosi, hasil ekonomi yang buruk niscaya akan terjadi. Investor bisa menjadi terlalu optimis selama ekonomi kuat. Mantan Ketua Fed Alan Greenspan dengan terkenal menyebut kecenderungan ini sebagai kegembiraan irasional, dalam menggambarkan keuntungan besar di pasar saham pada akhir 1990-an.
Kegembiraan yang irasional menggelembungkan pasar saham atau gelembung real estate, dan ketika gelembung itu meletus, penjualan panik dapat menghancurkan pasar, menyebabkan resesi.
6. Pertumbuhan ekonomi yang merosot
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikasi yang digunakan dalam menentukan baik tidaknya kondisi ekonomi suatu negara. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka negara tersebut masih dalam kondisi ekonomi yang kuat begitu pula sebaliknya.
Bruto,sebagai acuan produk. Jika produk domestik bruto mengalami penurunan maka dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan mengalami resesi.
7. Tingkat pengangguran tinggi
Tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang berperan penting dalam penggerak perekonomian. Jika suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi para tenaga kerja lokal, maka tingkat pengangguran meningkat.
Resikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup. Pada masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, banyak pengusaha yang harus gulung tikar bisnisnya. Maka dari itu, menghasilkan pengangguran dalam jumlah banyak.
Kondisi ini turut mempengaruhi kondisi sebuah negara itu sendiri. Salah satunya, dengan tingginya tingkat pengangguran di masyarakat, maka resisi tidak dapat terhindarkan.
BACA JUGA: Pengertian Pelaku Ekonomi Beserta Jenis dan Tugasnya
Pengaruh dan dampak resesi
Pengaruh dari kondisi resesi mungkin bisa sangat buruk bagi beberapa orang. Apa itu resesi dapat terlihat dari beberapa kondisi yang terjadi pada masyarakat. Contohnya misalkan ada seseorang yang mengalami PHK atau kehilangan pekerjaan akibat resesi.
Seorang pekerja yang sulit mendapatkan promosi kerja sehingga kesulitan mendapatkan kenaikan gaji, di sisi lain kenaikan harga barang dan sembako terus meniingkat. Terjadi beberapa kali resesi di dunia secara global. Mulai dari tahun ini hingga yang paling awal dimulai tahun 2008 ketika krisis keuangan global berlangsung selama lima kuartal.
Selain itu, resesi yang terjadi dapat memberikan dampak secara umum pada sebuah negara atau pemerintahan. Dampak tersebut adalah sebagai berikut:
- Perlambatan ekonomi yang membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi.
- Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
- Ekonomi yang semakin sulit berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena akan lebih selektif menggunakan uang dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.
Dampat tersebut selaras dengan penjelasan apa itu resesi. Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung lama, hingga berbulan-bulan bahkan bisa sampai bertahun-tahun, dan dampaknya bisa dirasakan buruk bagi masyarakat itu sendiri.
Bahkan, resesi juga dianggap sebagai bagian yang tidak terhindarkan dari sebuah siklus bisnis yang terjadi dalam perekonomian sebuah neagara itu sendiri.
Nah, itulah tadi penjelasan terkait apa itu resesi. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Sedulur untuk lebih memahami kondisi perekonomian sebuah negara. Dengan begitu, Sedulur bisa lebih bijak dalam setiap aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan uang itu sendiri.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.