Alat musik chordophone atau kordofon merupakan salah satu klasifikasi yang menghasilkan suara bersumber dari senar atau dawai. Pastinya, Sedulur sudah familiar dengan berbagai jenis dari alat musik seperti dipetik, ditekan, ataupun digesek.
Lalu, apa saja yang masuk klasifikasi atau jenis alat musik chordophone itu? Yang termasuk contohnya adalah gitar, kecapi, biola, dan masih banyak lagi. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai macam yang termasuk kordofon beserta cara memainkannya? Ikuti informasi lengkapnya disini, ya!
BACA JUGA: Musik Orchestra: Pengertian, Sejarah, Alat Musik & Jenisnya
1. Ukulele
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian dari chordophone adalah jenis alat musik yang bersumber dari senar atau dawai. Selain digesek, instrumen yang termasuk kordofon juga bisa dimainkan dengan cara dipetik. Contoh instrumen yang dimainkan dengan cara dipetik adalah ukulele.
Ukulele sekilas mirip dengan instrumen gitar. Sebenarnya, instrumen ini memang serupa dengan gitar, namun perbedaannya adalah memiliki ukuran yang lebih kecil. Ukulele biasanya menjadi salah satu instrumen dalam permainan kesenian keroncong. Selain keroncong, ada pula beberapa aliran musik lainnya yang menggunakan iringan ukulele seperti jazz, rock, country, dan reggae. Di Indonesia sendiri, ukulele menjadi salah satu identitas beberapa grup musik dan penyanyi seperti Payung Teduh dan Budi Doremi.
Cara memainkannya menggunakan jari dengan sangat cekatan seperti terbang ketika sedang memetik kunci dalam memainkan lagu. Menurut penduduk Hawaii, hal tersebut mirip seperti kutu loncat saking cepatnya. Maka dari itu, penduduk setempat menyebut instrumen tersebut dengan ukulele dari asal kata oo-koo-lay-lay. Dalam bahasa Hawaii, Uku memiliki arti kutu.
Gitar berukuran kecil ini juga bisa disebut sebagai cavaquinho yang berarti sepotong kayu kecil. Hal ini serupa dengan ciri-ciri dari ukulele sendiri, yaitu berbadan kecil dan terbuat dari kayu. Ukulele memiliki berbagai macam ukuran. Terdapat empat jenis ukulele yang banyak dimainkan seperti Baritone (30 Inchi), Tenor (26 Inch), Concert (23 Inch), dan Soprano (21 Inch).
2. Gitar
Gitar merupakan salah satu alat musik chordophone yang sangat populer di seluruh dunia. Instrumen yang dimainkan dengan cara dipetik ini mempunyai dawai berjumlah enam senar, dengan resonansi udara berupa lubang di tengahnya.
Umumnya, gitar terbuat dari kayu dan memiliki dua jenis, yaitu elektrik dan akustik. Gitar mempunyai chord yang sangat beragam, dengan 144 yang bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.
Salah satu instrumen yang paling sering dimainkan oleh masyarakat umum ini terdiri dari tiga bagian, yaitu badan, stang, dan senar. Jenis gitar akustik sering digunakan untuk mengiringi musik akustik atau instrumen syahdu. Jenis ini bisa dimainkan tanpa menggunakan listrik.
Sedangkan, gitar elektrik harus dimainkan dengan menggunakan aliran listrik sesuai dengan namanya. Fungsi dari gitar elektrik adalah untuk mengiringi instrumen musik seperti jazz, pop, rock, reggae, blues, dan metal.
3. Shamisen
Alat musik chordophone berikutnya adalah berasal dari Jepang. Instrumen ini diberi nama shamisen yang mempunyai makna tiga garis. Dengan kata lain, Shamisen mempunyai tiga buah dawai dan dipetik menggunakan bachi. Pembuatan dawai shamisen adalah dari sutra yang dipilin hingga bisa menghasilkan suara yang sesuai keinginan.
Terdapat tiga komponen atau bagian utama dari instrumen ini, yaitu do atau badan, sao atau leher, dan tomoki atau pasak. Instrumen ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan yang lain, yaitu tubuhnya dilapisi dengan kulit punggung anjing atau kulit perut kucing betina. Walaupun begitu, Shamisen juga bisa dibuat dari plastik. Sedangkan, dawainya terbuat dari sutra atau bisa juga nilon.
Instrumen ini sudah digunakan di Jepang sejak abad ke-17, sehingga menjadi salah satu bagian penting dalam musik tradisionalnya. Sampai saat ini, shamisen dimainkan pada pertunjukan musik, pertunjukan teater dan tari, festival seni budaya, serta berbagai macam pertunjukan tradisional yang lainnya.
Biasanya, shamisen juga digunakan dalam seni teater tradisional Jepang atau lebih dikenal dengan sebutan kabuki. Mungkin, sebagian besar orang menghubungkan shamisen dengan geisha karena para seniman penghibur Jepang ini dikenal sering memainkan shamisen ketika sedang berada di hadapan para tamu.
BACA JUGA: Alat Musik Sasando, Ini Jenis, Sejarah dan Cara Memainkannya
4. Harpa
Harpa merupakan salah satu alat musik chordophone selanjutnya yang juga tertua di dunia. Harpa mengalami berbagai macam revolusi. Contohnya adalah pada awal tahun 1500 SM, dawai atau senar dari harpa yang terbuat dari serat tanaman atau rambut yang saling dikaitkan.
Dalam bahasa Inggris, harpa sering diucapkan dengan harp, yaitu instrumen yang bisa menghasilkan bunyi jika dipetik di bagian senarnya. Seringkali, harpa disimbolkan dengan malaikat bersayap atau dewa. Dimensi dari instrumen ini memiliki ukuran 0,5 hingga 1 meter. Harpa mempunyai dasar segitiga serta senar yang bercorak kuning emas.
Selain itu, instrumen ini memiliki tiga bagian utama yaitu neck, string, dan soundboard. Dawainya dibuat menggunakan jumlah yang beragam, mulai dari 22 hingga 47 senar dalam satu buahnya. Instrumen ini bisa dipadukan dengan menggunakan orkestra simfoni. Bahkan, harpa juga cocok untuk digabungkan dengan instrumen lainnya piano, harmonika, biola, dan lain sebagainya. Walaupun termasuk salah satu instrumen tertua yang telah digunakan sejak era mesir kuno, saat ini juga banyak bermunculan versi elektrik dan modern nya.
5. Kecapi
Kecapi adalah alat musik chordophone tradisional yang berasal dari daerah dataran Sunda. Instrumen ini cukup populer dalam kesenian musik Jawa dan mempunyai jumlah dawai yang beraneka ragam. Jumlahnya mulai dari 15 hingga 20 sawai yang bisa disesuaikan dengan ukuran serta jenisnya. Bila dikaji berdasarkan bentuknya, instrumen ini dibagi menjadi dua, yaitu kecapi siter dan kecapi perahu.
6. Banjo
Alat musik chordophone bernama Banjo ini merupakan sejenis gitar dengan ruang serta rongga resonator yang umumnya memiliki bentuk bulat. Banjo juga mempunyai instrumen empat, lima, atau terkadang enam senar dengan selaput tipis yang terdapat pada bagian atas bingkai.
BACA JUGA: 18 Alat Musik Betawi yang Populer Serta Cara Memainkannya
7. Gitar harpa
Berikutnya adalah gitar harpa atau Harp Guitar. Salah satu alat musik chordophone ini adalah hasil penggabungan dari dua jenis, yaitu gitar dan harpa. Bentuk dari instrumen ini serupa dengan gitar, tapi bagian atasnya terdapat instrumen lainnya yaitu harpa.
Sama dengan gitar, instrumen ini juga terdiri dari dua jenis, yaitu elektrik dan akustik. Umumnya, instrumen ini bisa dimainkan oleh satu orang atau lebih. Alasannya adalah gitar harpa merupakan penggabungan dari dua instrumen. Jadi, biasanya para pemainnya akan berkolaborasi untuk memainkannya secara bersama-sama.
8. Gambus
Jenis alat musik chordophone beserta gambarnya berikutnya adalah Gambus. Instrumen ini berasal dari Timur Tengah. Walaupun begitu, instrumen ini juga termasuk ke dalam tradisional Indonesia karena adanya pengaruh datangnya bangsa Timur Tengah ke wilayah Nusantara pada zaman dahulu.
Gambus merupakan instrumen petik yang mempunyai keunikan berupa bentuknya yang mirip dengan setengah buah labu. Bentuk tersebut terletak pada bagian punggung Gambus yang memiliki bentuk cembung. Tentunya, Gambus juga dilengkapi dengan senar pada bagian depan badannya.
9. Rebab
Alat musik chordophone rebab bisa dimainkan dengan cara digesek. Rebab memiliki bahan dasar kayu dan batok kelapa yang mempunyai dua buah dawai. Untuk wilayah Indonesia, instrumen ini dikenal sebagai tradisional ansambel dalam pertunjukan karawitan. Rebab juga merupakan tradisional khas Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali. Akan tetapi, asal mula rebab adalah di dataran Arab yang memiliki arti busur. Sedulur juga bisa menemukan instrumen ini di Malaysia bagian timur dan Persia.
Bentuk dari Rebab sangat mirip dengan biola. Cara memainkannya pun hampir sama, yaitu dengan cara digesek atau kordofon. Terdapat dua jenis instrumen rebab yang paling populer yaitu kabuli rebab dan rebab tangkai.
Rebab tangkai mempunyai kaki pada bagian bawahnya, sehingga bisa dimainkan dengan posisi berdiri. Berbeda dengan kabuli yang dimainkan dengan cara dipetik. Umumnya, tinggi rebab yang digunakan adalah sekitar 75 cm dan dimainkan dengan penggesek dalam posisi duduk bersimpuh.
Masyarakat Melayu Riau percaya bahwa untuk menghasilkan kualitas yang bagus, rebab perlu memenuhi berbagai peraturan. Pemilihan kayu dari rebab hanya bisa dibuat dari sena, kayu nangka, atau kayu belimbing. Pada saat pemotongan kayunya, tidak boleh dilakukan pada siang hari atau memasuki waktu Maghrib. Selain itu, teknik pemotongannya tidak boleh dilakukan secara sungsang dan tidak boleh dilangkahi ketika ditebang.
BACA JUGA: 12 Ragam Alat Musik Maluku yang Khas & Cara Memainkannya
10. Sampek
Berikutnya adalah Sampek yang merupakan alat musik chordophone asli Indonesia. Instrumen petik ini tergolong tradisional dan berasal dari suku Dayak, Kalimantan. Instrumen Sampek ii pada dasarnya terbuat dari berbagai macam bahan alami, seperti kayu kapur, kayu ulin, serta kayu arrow. Instrumen petik ini dilengkapi dengan tiga hingga enam dawai. Sampek juga dilengkapi dengan berbagai hiasan khas suku Dayak.
11. Cello
Selain dipetik, alat musik chordophone dimainkan dengan cara digesek. Contoh instrumen kordofon yang dimainkan dengan cara digesek adalah cello. Cello masih termasuk ke dalam keluarga biola, namun memiliki ukuran yang lebih besar darinya. Meskipun termasuk lebih kecil dari biola, instrumen ini masih lebih kecil apabila dibandingkan dengan bass. Sebagian besar bahan dasar instrumen ini adalah dari kayu dan dilengkapi dengan empat senar atau dawai.
Cara memainkan cello dilakukan dengan cara diberdirikan terlebih dahulu sampai tegak dan diberi penahan logam pada bagian bawahnya. Biasanya, para pemain Cello akan memilih posisi duduk dan cello diletakkan di antara kedua kaki pemusik. Kemudian, cello digesekkan dengan busur melintang di atas dawainya.
12. Biola
Salah satu alat musik chordophone contohnya adalah biola. Instrumen yang tak kalah populer dari gitar ini memiliki empat dawai (G-D-A-E) yang diatur berbeda satu sama lain dan memiliki interval sempurna kelima. Biola juga merupakan instrumen melodis berdawai, sama seperti gitar. Dalam bahasa Indonesia, pemain biola dikenal dengan sebutan violinist.
Sementara itu, orang yang membenahi atau membuat biola disebut dengan luthier. Cara untuk memainkan instrumen ini adalah dengan cara digesek menggunakan busur. Bisa juga dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari tangan kanan dan dikenal dengan teknik pizzicato. Biasanya, beberapa pemain pemula memainkan senar biola dengan teknik ini menggunakan jari tangan kanan. Walaupun begitu, beberapa pemain lainnya juga memetik menggunakan tangan kiri.
BACA JUGA: 12 Alat Musik Jawa Tengah Paling Poluler & Cara Memainkannya
13. Viola
Instrumen viola masih termasuk ke dalam keluarga biola. Viola juga termasuk salah satu alat musik chordophone modern dan cara memainkannya pun sama dengan biola. Selain itu, baik bentuk sampai bahan yang digunakan untuk membuatnya sama dengan biola. Hanya saja, ukuran viola sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan biola.
Apabila biola menghasilkan nada tenor dan sopran, lalu bass atau cello berada pada nada suara bass, maka viola sendiri menghasilkan suara tengah dengan nada alto. Salah satu ciri khas dari suara viola adalah dalam dan lambat. Selain itu, nada yang dihasilkan cenderung lebih rendah apabila dibandingkan dengan biola.
14. Arababu
Selain gambus, arababu juga merupakan alat musik chordophone tradisional Indonesia. Instrumen yang satu ini serupa dengan rebab dan bisa dimainkan dengan cara digesek. Instrumen ini juga merupakan tradisional Indonesia, yaitu berasal dari Maluku.
Bentuk dari arababu mirip dengan gabungan rebab dari Jawa Barat. Hanya saja, arababu merupakan instrumen melodis yang hanya mempunyai satu senar saja. Selain itu, arababu memiliki keunikan tersendiri yang terletak pada batang pegangnya. Batang tersebut berasal dari bambu dan setengah bagian tempurung kelapa yang berguna untuk tabung resonansi.
Suara yang dimiliki arababu juga tidak kalah indah bila dibandingkan dengan lainnya. Umumnya, arababu dimainkan dalam kelompok secara bersamaan dengan tradisional Maluku jenis lainnya.
15. Tarawangsa
Tarawangsa juga merupakan salah satu contoh alat musik chordophone. Tarawangsa terbuat dari berbagai macam bahan alami, seperti senar dan kayu. Instrumen ini mempunyai dua dawai yang bisa menghasilkan suara jika dimainkan dengan cara digesek.
Dalam sejarah, diceritakan bahwa tarawangsa sebenarnya merupakan sebuah instrumen kuno. Bahkan, usianya lebih tua jika dibandingkan dengan rebab. Namun, rebab berukuran lebih kecil dan pendek jika dibanding dengan tarawangsa. Bahkan, beberapa lapisan masyarakat juga menyebutnya dengan nama rebab jangkung.
Cara untuk memainkan instrumen ini cukup unik, yaitu salah satu senar terdekat dari pemusik dimainkan dengan cara digesek. Sementara itu, dawai yang lainnya dimainkan dengan cara dipetik menggunakan telunjuk tangan bagian kiri.
Nah, itu dia berbagai macam alat musik chordophone mulai dari yang dimainkan dengan cara dipetik dan digesek. Beberapa di antara instrumen tersebut berasal dari Indonesia dan merupakan tradisional khas daerah tertentu. Untuk itu, kita harus mengetahuinya supaya tidak tertelan oleh zaman, ya! Semoga bermanfaat!