Kali ini kita akan mengupas asal-usul dan sejarah Klepon, kue tradisional khas Jawa yang mungil namun penuh kenikmatan. Dengan bentuknya yang bulat dan ukurannya yang kecil, Klepon telah menjadi favorit banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri jejak sejarah Klepon, memahami bagaimana kue ini pertama kali dibuat, hingga bagaimana ia menjadi bagian penting dari warisan kuliner Jawa. Bagi Sedulur yang suka akan kuliner tradisional, tentu saja penasaran, bukan?
Untuk itu, mari bersama-sama mengenal lebih dalam tentang kue yang tidak hanya lezat tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan tradisi ini!
BACA JUGA: 8 Pusat Oleh-Oleh Pasuruan Terpopuler dan Paling Legendaris
Mengenal Klepon Lebih Dekat
Kue klepon adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang sangat terkenal. Terbuat dari tepung ketan, kue ini dibentuk menjadi bulatan kecil yang kemudian diisi dengan gula merah cair. Setelah itu, klepon digulingkan dalam parutan kelapa, memberikan tekstur lembut dan cita rasa yang khas.
Kue klepon biasanya disajikan sebagai camilan atau makanan ringan dalam berbagai acara, baik di pasar tradisional maupun pada perayaan khusus. Dengan rasa manis yang khas dan tekstur kenyal, kue ini telah menjadi favorit di kalangan masyarakat Indonesia.
Popularitasnya pun telah melampaui batas negara, membuat kue klepon dikenal di berbagai belahan dunia sebagai salah satu hidangan Indonesia yang unik dan lezat. Baik dinikmati sendiri atau bersama keluarga dan teman, kue klepon selalu menghadirkan kenikmatan yang tidak terlupakan.
Sejarah dan Asal Usul Klepon
Dalam buku yang berjudul “Indisch leven in Nederland,” J. M. Meulenhoff mencatat bahwa kue yang satu ini diperkenalkan pertama kali di Negeri Kincir Angin, oleh seorang imigran Indonesia yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Di Malaysia atau Singapura nama klepon disebut sebagai buah Melaka.
Di Sumatera, Sulawesi dan beberapa daerah lainnya di Indonesia, nama klepon disebut sebagai onde-onde. Klepon, yang namanya berasal dari bahasa Jawa dan berarti “indung telur hewan,” merujuk pada bentuknya yang bulat dan kecil.
Menurut kitab pusaka Keraton Surakarta, klepon telah lama menjadi bagian dari jamuan makan kerajaan. Selain disajikan dalam jamuan, klepon juga menjadi hidangan penting dalam berbagai ritual adat seperti selamatan dan pesta syukuran.
Tradisi menyajikan klepon bersama dengan makanan atau kudapan tradisional lainnya dalam satu wadah menambah kekayaan budaya kuliner Indonesia. Keunikan rasa manis dari klepon yang berpadu dengan taburan kelapa parut menjadikannya favorit di berbagai acara.
Citarasa Klepon
Selain sejarah klepon, kue klepon satu ini juga memiliki citarasa unik. Setiap gigitan menyuguhkan perpaduan antara manisnya gula merah cair di dalam bola-bola ketan yang kenyal dan lembut. Saat digigit, gula merah tersebut meleleh di mulut, menciptakan sensasi rasa manis yang langsung meresap.
Kelapa parut yang membalut klepon memberikan tekstur tambahan serta aroma khas yang segar dan gurih. Kombinasi ini menjadikan klepon bukan hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga pengalaman rasa yang autentik dan tak terlupakan.
Citarasa klepon yang khas dan memikat ini menjadikannya salah satu kue tradisional Indonesia yang sangat digemari di berbagai kalangan.
Resep Klepon
Seperti yang telah diketahui, bahan yang dibutuhkan untuk membuat klepon adalah bahan-bahan tradisional. Bahkan untuk isiannya juga begitu. Bagi Sedulur yang ingin membuatnya sendiri di rumah, berikut ini bahan-bahan yang perlu untuk dipersiapkan.
Bahan Utama:
- 200 gram tepung ketan
- 1/4 sendok teh garam
- 150 ml air hangat
- Beberapa tetes pewarna makanan sesuai selera
Bahan Isian:
- 100 gram gula merah, disisir halus
Bahan Pelengkap:
- 1/2 butir kelapa parut kasar, kukus
- Sejumput garam untuk kelapa parut
Cara Membuat Klepon
Jika Sedulur sudah menyiapkan bahan-bahan seperti yang sudah disebutkan di atas, maka kini saatnya untuk segera mengolahnya. Tidak perlu khawatir, cara untuk membuat kue klepon cukup mudah. Jadi, langsung saja simak dan ikuti langkah-langkah yang ada di bawah ini!
- Campurkan kelapa parut dengan sejumput garam, aduk sampai rata.
- Kukus kelapa parut selama kurang lebih 10 menit. Angkat dan sisihkan.
- Campurkan tepung ketan dan garam dalam sebuah mangkuk besar.
- Tambahkan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan dapat dipulung.
- Jika ingin warna hijau, tambahkan beberapa tetes pewarna makanan hijau atau pasta pandan ke dalam adonan dan uleni hingga rata.
- Ambil sejumput adonan, kemudian bentuk bulat sebesar kelereng.
- Pipihkan adonan dan letakkan sedikit gula merah di tengahnya.
- Tutup dan bulatkan kembali adonan hingga gula merah tertutup rapat di dalamnya.
- Didihkan air di dalam panci besar.
- Masukkan bola-bola klepon ke dalam air mendidih.
- Klepon akan mengapung setelah matang, angkat dan tiriskan.
- Gulingkan klepon yang sudah ditiriskan ke dalam kelapa parut yang telah dikukus hingga seluruh permukaan klepon tertutup kelapa.
- Susun klepon di piring saji, dan sajikan!
Tips Membuat Klepon:
Jangan khawatir jika Sedulur baru pertama kali membuat kue klepon. Untuk bisa membuat klepon yang baik dan benar, Sedulur perlu mengikuti beberapa tips berikut.
- Gunakan tepung ketan yang berkualitas baik.
- Pilih gula merah yang murni dan berkualitas.
- Saat mencampurkan tepung ketan dengan air, pastikan air hangat dan tambahkan sedikit demi sedikit.
- Uleni adonan hingga kalis dan dapat dipulung, jangan terlalu lembek atau terlalu keras.
- Ambil adonan secukupnya, jangan terlalu besar agar gula merah tidak bocor saat direbus.
- Gunakan kelapa parut yang masih segar untuk pelapis klepon.
- Tambahkan sedikit garam dan kukus kelapa parut sebentar untuk mempertahankan kesegarannya.
- Saat klepon masih hangat, gulingkan segera dalam kelapa parut.
- Klepon sebaiknya disajikan segera setelah selesai dibuat.
Itulah beragam informasi mengenai resep hingga sejarah klepon yang perlu Sedulur ketahui. Secara tidak langsung, membuat klepon juga turut melestarikan budaya melalui makanan tradisional.