5 Fakta dan Resep Bubur Suro Khas Jawa Timur, Kaya Makna!

Setiap daerah di Indonesia memang menyimpan harta karun kuliner yang tidak pernah ada habisnya. Di Jawa Timur misalnya, terdapat sajian Bubur Suro yang begitu istimewa. Bubur Suro khas Jawa Timur ini memiliki rasa yang lezat dan cocok untuk dijadikan menu sarapan.

Makanan satu ini juga sangat erat hubungannya dengan perayaan umat Islam di Indonesia. Bubur Suro biasanya hanya muncul pada saat Tahun Baru Islam tiba. Jadi tidak heran jika makanan ini selalu jadi buruan spesial bagi banyak orang.

Namun, jika Sedulur ingin mencoba membuat sendiri bubur suro khas Jawa Timur ini di rumah, maka bisa coba ikuti beberapa langkah resep di bawah ini ya!

BACA JUGA: 5 Kedai Es Puter Legendaris yang Bikin Adem Surabaya

Mengenal Bubur Suro

Kuliner pagi Surabaya bubur suro
Unsplash/Lampos Aritonang

Sebelum kita membahas tentang resep dan cara membuat bubur suro. Sedulur juga perlu mengetahui asal usul makanan khas Jawa Timur ini. Dilansir dari NU.or.id, bubur suro merupakan sajian yang selalu muncul saat tanggal 10 Muharam atau tepat saat perayaan Tahun Baru Islam.

Umumnya orang Jawa menyebut perayaan ini sebagai Suro atau disadur dari bahasa Arab Asyuro. Bubur ini sendiri memiliki banyak komponen di dalamnya seperti beras putih, beras merah, hingga kacang hijau.

Bubur suro juga memiliki rasa yang unik. Dalam satu suapan, Sedulur bisa merasakan rasa gurih dan pedas yang lembut. Tak hanya rasanya saja yang lezat, bubur ini dipercaya bisa membantu seseorang untuk bisa lepas dari keburukan di dunia.

BACA JUGA: Ledre Khas Bojonegoro, Warisan Budaya Kuliner Nusantara

Deretan Fakta Tentang Bubur Suro

bubur suro
Unsplash/Fariz Albar

Sebelum menyimak resep bubur suro khas Jawa Timur, tak ada salahnya Sedulur mengenal beberapa fakta menarik tentang kuliner satu ini. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik seputar bubur suro.

1. Makanan khas Tahun Baru Islam di Jawa

Dijelaskan sebelumnya, bubur suro biasa disajikan saat perayaan Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah. Akan tetapi, tidak semua daerah memiliki tradisi bubur suro. Pembuatan dan penyajian bubur ini umumnya hanya ditemukan di Tanah Jawa. Bubur suro pun telah lama menjadi tradisi turun-temurun bagi masyarakat Jawa.

2. Disajikan pada sepuluh suro

Meski dikenal sebagai makanan khas Tahun Baru Islam, bubur suro rupanya tidak disajikan tepat pada 1 Muharram atau 1 Suro. Melainkan baru disajikan pada malam menjelang 10 Muharram atau juga bertepatan dengan 10 Suro.

3. Sejarah bubur suro

Tradisi menyajikan bubur suro saat perayaan Tahun Baru Islam ternyata sudah dimulai sejak lama. Menurut pemerhati budaya Jawa, Arie Novan sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id via Kompas.com, tradisi membuat bubur suro sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Agung.

Adapun bubur suro sendiri disebut menjadi refleksi dari masyarakat Jawa atas berkah dan rezeki yang diberikan Allah Swt.

4. Cerita Nabi Nuh

Ada fakta menarik lain tentang bubur suro. Meski tradisi bubur suro umumnya hanya dikenal di Jawa, ternyata ada sumber yang menyebut bahwa kemunculan makanan ini juga berhubungan dengan kisah Nabi Nuh.

Dalam kitab klasik I’anah Thalibin karya Abu Bakr Syata al-Dimyati, kitab Badai’ al-Zuhur karya Shaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas al-Hanafy, dan kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani misalnya, dikatakan bahwa tradisi bubur suro ini muncul untuk memperingati selamatnya Nabi Nuh dan pengikutnya setelah menaiki bahtera ketika banjir besar.

Diceritakan bahwa kala itu Nabi Nuh dan pengikutnya merasa kelaparan, tetapi bahan makanan mereka sudah menipis setelah menaiki bahtera dalam waktu lama. Nabi Nuh lantas memerintahkan pengikutnya untuk mengumpulkan sisa-sisa perbekalan dan memasaknya bersama-sama.

5. Makna bubur suro

Bicara soal kuliner khas apalagi yang juga menjadi tradisi suatu masyarakat, rasanya tak bisa lepas dari membahas maknanya. Masih dihimpun dari berbagai sumber, keberadaan bubur suro saat perayaan Tahun Baru Islam dimaknai sebagai lambang atau ungkapan rasa syukur kepada Allah atas rezeki, kesehatan, serta keselamatan.

Di sisi lain, menyantap bubur suro bersama keluarga juga menjadi simbol kerukunan. Adapun bubur suro juga biasanya dibagikan kepada sanak saudara maupun anak yatim serta orang yang tidak mampu.

Makna bubur suro juga terkandung pada tujuh kacang yang ada di dalamnya, yaitu kacang tanah, kacang hijau, kedelai, kacang tolo, kacang merah, kacang mede, dan kacang bogor. Tujuh jenis kacang ini melambangkan tujuh hari dalam satu minggu.

Penambahan bahan tersebut diyakini sebagai simbol doa serta harapan agar diberi limpahan rezeki dan dimudahkan segala urusannya pada setiap harinya.

BACA JUGA: Mengulik Resep Nasi Minyak Surabaya Yang Viral Nan Lezat!

Resep Bubur Suro Khas Jawa Timur

bubur suro
Unsplash/Misbahul Aulia

Sedulur yang penasaran dengan cita rasa bubur suro tak perlu jauh-jauh ke Jawa Timur ataupun menunggu momen Tahun Baru Islam. Sebab, Sedulur juga bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Sebagai panduan, berikut resep bubur suro khas Jawa Timur. Catat bahan-bahan dan cara membuatnya, ya!

Bahan:

  • 150 gram Beras Cap Opung
  • 1 liter air
  • 65 ml santan
  • 2 lembar daun salam
  • 1 lembar daun jeruk
  • 1 lembar daun pandan
  • 1 batang serai
  • 1 sdt garam
  • Minyak goreng secukup

Bumbu kuah kari:

  • 5 siung bawang putih
  • 3 butir bawang merah
  • 5 buah cabai merah keriting
  • 2 ruas lengkuas
  • 1/2 sdm asam Jawa
  • 3 sdm gula
  • 4 buah kemiri
  • 500 ml santan
  • 3 lembar daun jeruk
  • 2 ruas kunyit
  • 1 sdt ketumbar

Pelengkap:

  • Telur dadar potong memanjang
  • Kering tempe
  • Kacang tanah goreng
  • Bihun goreng
  • Bawang goreng
  • Perkedel

Cara Membuat Bubur Suro

Setelah semua bahan siap, Sedulur bisa langsung membuat bubur suro. Untuk langkah pembuatan Bubur Suro khas Jawa Timur, Sedulur bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini.

  • Cuci beras sampai bersih. Rebus beras yang sudah dicuci dengan sampai mendidih. Kecilkan api.
  • Setelah api kecil, masukkan daun salam, garam, santan, dan serai.
  • Aduk rata dan masak beras bersama campuran bumbu lainnya sampai menjadi bubur. Sisihkan.
  • Lalu persiapkan panci untuk memasak kuah kari.
  • Tumis semua bumbu hingga harum terlebih dahulu, lalu tambahkan air dan santan sesuai takaran. Masak kembali hingga mendidih.
  • Susun lauk pelengkap seperti telur dadar, kering tempe, kacang tanah goreng, bihun goreng, bawang goreng atau perkedel di atas bubur.
  • Sajikan bubur selagi hangat, siram dengan kuah kari, dan tambahkan taburan bawang goreng serta kerupuk bawang supaya lebih gurih.

Demikian tadi resep bubur suro khas Jawa Timur lengkap dengan fakta dibaliknya. Sedulur sendiri juga bisa mencoba untuk membuatnya sendiri di rumah. Trik yang tidak boleh Sedulur lewatkan ketika membuat bubur ini adalah memilih beras yang tepat. Dimana Beras Cap Opung bisa menjadi pilihan terbaik untuk Sedulur karena bubur akan terasa lebih lembut.

beras cap opung

Sedulur juga tidak perlu khawatir karena bahan-bahan resep seperti beras, bumbu, dan lainnya bisa ditemukan dengan mudah di toko kelontong dan di SuperApp. Jadi dijamin tidak akan kerepotan saat membuatnya.

SuperApp sendiri adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Kalau kamu tertarik menggunakan SuperApp, bisa cari tahu lebih banyak informasinya lewat media sosial Instagram SuperApp. Selamat mencoba ya!