Kali ini, cerpen fabel pendek ini mengisahkan tentang persahabatan antara Rubah dan Bangau. Adakah kamu memiliki seorang sahabat?
Sahabat adalah seseorang yang selalu ada di samping kita dalam segala kondisi. Kita harus menjaga sahabat kita dengan baik agar mereka tidak merasa kecewa dengan perilaku kita, karena mereka adalah orang yang peduli dan mencintai kita. Yuk, mari kita simak kisah ini untuk semakin menghargai arti yang sebenarnya dari persahabatan!
BACA JUGA: Dongeng Anak: Cerita Timun Mas dan Raksasa Jawa
Rubah bertemu dengan burung Bangau
Suatu hari, ketika rubah sedang berjalan di hutan, dia berpikir, “Udara segar! Betapa menyenangkannya jika saya memancing,” katanya pada dirinya sendiri. Rubah segera menyiapkan peralatan untuk memancing kemudian segera pergi ke danau yang terletak di tengah hutan.
Ketika dia sampai di danau, dia melihat seekor bangau yang cantik berenang di danau yang jernih. “Hai bangau, apa yang kamu lakukan?” tanya rubah, sambil mengambil tali pancing. Rubah sudah membayangkan bahwa dia punya banyak ikan untuk dimasak untuk makan malam.
“Aku sedang berenang. Aku sedang menikmati sejuknya air danau yang membasahi buluku,” jawab bangau sambil mengepakkan sayapnya yang lebar.
“Apakah kamu akan memancing, rubah?” tanya bangau ketika melihat pancing yang dibuat oleh rubah.
“Ya, saya akan menangkap untuk makan malam,” jawab rubah dan melemparkan kail ke danau.
Baru beberapa lemparan, tiba-tiba talinya bergetar, segera rubah menarik talinya dan melihat seekor ikan besar bergelantungan di atasnya. “Wow, ini menyenangkan. Aku akan punya pesta besar malam ini” kata rubah dengan sangat gembira.
“Apakah kamu mau makan malam dengan saya?” tanya rubah ke bangau sambil mengemasi tongkatnya untuk segera pulang. “ “Tentu saja” jawab bangau dengan semangat.
Rubah pulang, Bangau bertamu
Jadi rubah pulang untuk menyiapkan makan malam. Tepat saat makan malam, bangau datang ke rumah rubah. “Tok..tok..tok!!!” suara mengetuk pintu. “Masuk,” kata rubah sambil membuka pintu. Burung bangau masuk dan mereka duduk di meja makan yang dihias dengan indah.
Bangau merasa sangat lapar. Aroma masakannya begitu nikmat. Harum sekali! Pasti enak, kata bangau dalam hati. Makanan ditawarkan. Rubah merebus sup ikan yang berbau menyengat dan memasukkannya ke dalam mangkuk kecil.
Melihat hal tersebut, bangau merasa sangat sedih karena tidak bisa memakan sup tersebut. Dengan paruhnya yang panjang, bangau tidak bisa makan sup dalam mangkuk kecil. Pada akhirnya, bangau hanya bisa melihat sup itu untuk menahan rasa laparnya.
“Bangau, kenapa kamu tidak makan supnya, kamu tidak menyukainya?” tanya rubah ketika dia melihat bangau hanya melihat sup.
“Paruhku yang panjang tidak bisa memakan sup di mangkukmu, rubah,” jawab burung kukuk dengan sedih.
“Maaf bangau, tapi aku hanya punya mangkuk kecil ini,” kata rubah, “tapi kamu tidak perlu bersedih, aku tahu jalan keluarnya,” kata rubah lagi.
Rubah segera mengambil keranjang dan mengisinya dengan sup. “Ambil ini, kamu bisa menikmati sup ini di rumah,” kata rubah dan memberikan keranjang itu kepada bangau.
Bangau itu senang.” Terima kasih rubah, kamu sangat baik, ”kata bangau dalam perpisahan. “Besok giliranku untuk mengundangmu ke rumahku untuk makan malam,” kata bangau, saat mereka berpisah di depan pintu rumah rubah.
“Oke, aku akan datang,” jawab rubah, melambaikan tangannya. Jadi keesokan harinya, saat makan malam tiba, rubah datang mengunjungi rumah bangau.
“Tok, tok, tok.” rubah mengetuk pintu. “Ah rubah, kamu sudah datang, masuklah,” panggil burung kukuk. Ketika rubah memasuki rumah, dia mencium bau masakan.
“Perutku sangat lapar,” kata rubah dalam hatinya. Mereka pun segera makan, burung bangau sambil membawa rubah ke meja makan.
Ada 2 toples berleher panjang di atas meja. Rubah berpikir sejenak dan berkata, “Aku tidak bisa makan dari toples ini karena leherku pendek, apakah kamu punya mangkuk kecil?”
“Ah, tentu saja,” jawab bangau. “Keranjang yang kamu gunakan untuk membawa sup kemarin bisa digunakan sebagai alas”. Akhirnya, rubah dan burung kukuk dapat dengan senang hati menikmati makan malam mereka.
BACA JUGA: 20 Cerita Rakyat Terpopuler dari Seluruh Daerah di Indonesia, Penuh Pesan Moral!
Pesan moral cerita persahabatan rubah dan burung bangau
Cerita ini mengajarkan kita untuk tetap memilih menghadirkan tindakan-tindakan baik dalam hidup kita, dengan berbuat baik kepada orang lain, menjalankan perbuatan-perbuatan mulia, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Tindakan baik ini harus kamu lakukan kepada siapapun tanpa terkecuali. Maka hasil yang akan kita peroleh juga akan menjadi begitu melimpah ruah.
Seperti halnya saat kita menaburkan benih kebaikan, akan kita lihat betapa hasilnya akan berkembang pesat dan berbuah lebat.
Keberkahan dari tindakan baik yang kita lakukan akan memancar dan menyebar ke segala penjuru dalam kehidupan kita. Kita akan merasakan manfaatnya yang berlipat ganda, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahkan, mungkin kita tidak akan bisa membayangkan seberapa besar dampak positif yang bisa kita raih ketika kita mengedepankan kebaikan dalam segala aspek kehidupan kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa menyebarkan kebaikan dan berusaha untuk menjalani hidup yang penuh dengan tindakan-tindakan baik, karena apa yang kita taburkan akan menjadi apa yang kita tuai, bahkan berlipat kali ganda.
Sekian cerita persahabatan rubah dan bangau. Kedua hewan yang saling menghargai dan membantu ini bisa menjalnkan hidupnya dengan bahagia. Jadi, Sedulur pun harus bisa hidup seperti dua hewan yang banyak perbedaan ini. Semoga cerita ini bisa menginspirasi, ya!
Sedulur bisa menceritakan kisah di atas kepada anak-anak sambil terus memperhatikan kebutuhan anak. Sedulur bisa membeli berbagai kebutuhan anak untuk menjaga tumbuh kembang anak di Aplikasi Super.
Tersedia lengkap berbagai kebutuhan untuk perkembangan anak juga berbagai perlengkapan anak. Yuk, segera download Aplikasi Super dan gunakan aplikasinya untuk setiap kebutuhan Sedulur.