Tujuan Perayaan Imlek dan Tradisinya yang Perlu Kamu Tahu!

Sebentar lagi kita akan merayakan imlek yang merupakan perayaan pergantian tahun masyarakat Tionghoa yang ada di seluruh dunia. Pada saat perayaannya, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan dan dari setiap kegiatan memiliki tujuan perayaan imlek.

Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas bersama apa saja tujuan perayaan imlek yang menjadi pegangan masyarakat Tionghoa di setiap tahunnya. Untuk memulai pembahasan, kita mulai dengan membahas sejarahnya terlebih dahulu. Yuk, mari kita mulai!

BACA JUGA: 8 Kue Khas Imlek dan Filosofinya yang Bisa Datangkan Hoki

Sejarah imlek

iStock

Sebelum membahas tujuan perayaan imlek, ada baiknya Sedulur mengetahui sejarah tradisi imlek itu sendiri. Imlek merupakan tradisi yang dirayakan oleh masyarkat Tionghoa di seluru dunia, termasuk juga masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia.

Awalnya tahun baru ini merupakan perayaan para petani di Tiongkok untuk menyambut perhantian musim dingin ke musim semi. Momen tersebut lebih dikenal sebagai Festival Musem Semi atau Sin Cia, yang berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama hingga tanggal 15 bulan pertama

Perhitungan penanggalan imlek sendiri awalnya berdasarkan bulan mengelilingi bumi atau yang sering disebut dengan lunar calender. Perhitungan model seperti ini sebenarnya telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi.

Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa perhitungan angka tahun Imlek dimulai sejak 551 SM, saat Kung Fu Tzu lahir. Selain identik dengan warna merah, jutaan rakyat China biasanya akan pulang kampung atau mudik untuk merayakan Imlek di daerah asalnya.

Maka dari itu, pada awalnya tujuan perayaan imlek merupakan masa liburan yang paling penting di Tiongkok dan beberapa negara lain, sehingga dalam perayaan ini digunakan untuk mudik dan pulang kampung.

Tujuan perayaan imlek

iStock

Tujuan perayaan imlek seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu sebagai waktu liburan dan dimanfaatkan untuk mudik dan pulang kampung, juga bertujuan sebagai peringatan waktu pergantian musim bagi para petani.

Jika menggunakan kalender Romawi, perayaan imlek biasanya ada di akhir Januari hingga pertengahan Januari. Tujuan perayaan imlek sebagai momen pergantian tahun, terutama para petani yang merayakan musim semi yang artinya adalah musim panen.

Selain itu, tujuannya sebagai penghormatan bagi keluarga, dewa dan para leluhur. Berikut ini beberapa tujuan dari perayaan imlek, yaitu:

1. Mengenang para leluhur, dewa, keluarga

tujuan perayaan imlek
iStock

Tujuan perayaan imlek pertama untuk mengenang para leluhur, dewa, keluarga dengan tujuan untuk menguatkan iman dalam doa bersama demi menyambut untuk menuju tahun yang baru. Sebagian besar acara pun diperingati dengan berkumpul untuk melakukan makan malam tahunan bersama.

Di saat malam tahun baru Imlek tiba, yang disebut juga dengan Nian Ye Fan, akan ada banyak keluarga yang melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk menghilangkan nasib buruk.

Sebagian besar acara pun diperingati dengan berkumpul untuk melakukan makan malam tahunan bersama. Di saat malam tahun baru Imlek tiba, yang disebut juga dengan Nian Ye Fan, akan ada banyak keluarga yang melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk menghilangkan nasib buruk.

2. Mitos Nian di saat imlek

latar belakang perayaan kembang api cina - petasan imlek potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Di saat imlek ada mitos dan cerita turun menurun yang dipercayai. Salah satu yang paling populer yaitu mitos terkait hewan mitos bernama Nian. Mitos binatang Nian diceritakan akan muncul pada hari pertama tahun baru.

Nian juga kerap memakan tanaman, ternak, serta anak-anak. Maka dari itu, penduduk desa akan meletakkan persembahan yang ada di depan rumah mereka demi melindungi keluarga dari serangan binatang buas.

Konon menurut cerita, seorang pria tua mengetahui bahwa Nian akan takut dengan suara keras atau petasan serta warna merah. Oleh karena itu, saat perayaan Imlek, orang-orang akan meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela demi mencegah Nian masuk.

Itulah sebabnya pada perayaan Imlek banyak didominasi warna merah sebagai simbol untuk mengusir roh jahat, nasib buruk serta terhindar dari bahaya Nian.

3. Angpao di saat imlek

iStock

Angpao juga merupakan salah satu tujuan perayaan imlek sekaligus menjadi yang ditunggu-tunggu. Terutama anak-anak pasti bersiap menerima angpao yang berbentuk amplop merah. Pemberian angpao yang berisi uang ini memiliki tujuan.

Tujuan perayaan imlek ini secara garis besar untuk memberi ketenangan atas tantangan hidup yang akan dijalani seiring bertambahnya usia. Sehingga meskipun sudah berusia dewasa, namun bila belum menikah, maka tetap akan menerima angpao.

Ragam perayaan saat imlek

tujuan perayaan imlek
iStock

Perayaan imlek juga indentikan dengan beberapa pertunjukan dan kegiatan. Mudik atau pulang kampung bukan satu-satunya kegiatan saat imlek, begitu juga dengan berbagai angpao. Lebih dari itu, tradisi imlek sangat beragam.

Terdapat beberapa ragam kegiatan saat perayaan imlek yang merupakan bagian dari tujuan imlek itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa kegiatannya, yaitu:

1. Bebersih rumah

Masyarakat Tionghoa akan membersihkan rumah pada hari sebelum Imlek. Tujuan perayaan Imlek yang satu ini adalah untuk menyingkirkan kesialan. Rumah pun jadi lebih bersih dan siap menerima kelimpahan serta keberuntungan di sepanjang tahun yang baru.

Sementara itu, bersih-bersih rumah tepat pada Hari Raya Imlek sangat dihindari karena dipercaya bisa menyingkirkan keberuntungan. Oleh karena itu, setiap keluarga Tionghoa akan menyisihkan waktu sehari atau dua hari sebelum perayaan imlek untuk membersihkan rumah.

Ini juga merupakan agenda rutin dan bentuk dari tradisi yang dilakukan oleh keluarga Tionghoa setiap memasuki pergantian tahun dalam imlek. Terutama yang pulang kampung atau mudik ke rumah orangtua, bersama-sama dengan keluarga besar akan membersihkan rumah bersama.

2. Sembahyang pada leluhur

Setelah bebersih rumah selesai, perayaan dilanjutkan dengan melakukan sembahyang kepda leluhur. Tujuan tradisi ini adalah sebagai penghormatan. Biasanya, pada meja sembahyang terdapat dupa dan lilin serta aneka makanan dan minuman.

Bahkan aneka makanan minuman yang dihidangkan di piring dan gelas seperti buah, nasi, lauk, kue, teh, kopi, dan arak. Bahkan hal ini menjadi ciri khas tersendiri, karena pada akhirnya akan muncul aneka makanan dan minuman khas imlek yang merupakan salah satu tradisi untuk sembahyang.

Oleh karena itu, selain bebersih rumah kegiatan dilakukan dengan menyiapkan makanan dan aneka minuman untuk persiapan sembahyang. Biasanya anggota keluarga akan membagi tugas, untuk bebersih rumah dan menyiapkan aneka makanan dan minuman untuk sembahyang.

Selain itu, dalam imlek juga akan dilengkapi dengan berbagai makanan yang akan dinikmati bersama keluarga, bukan hanya dipersembahkan untuk sembahyang kepada leluhur. Salah satu makanan yang wajib ada yaitu jeruk yang bermakna rezeki dan mie yang melambangkan panjang umur.

Juga ada kue keranjang sebagai simbol kesatuan. Hal tersebut dikarenakan tujuan utama dari imlek yaitu untuk mengharapkan nasib baik, maka perlu diperhatikan juga makanan yang tidak boleh dimakan, seperti bubur. Karena bubur melambangkan kemiskinan dan merupakan makanan orang sakit.

Maka wajar jika makanan yang disediakan adalah makanan yang mewah dan yang memiliki makna baik agar mendapatkan keberuntungan.

3. Tradisi berbagi

Tradisi berbagi ini identik dengan memberikan angpao, dalam bentuk amplop merah yang berisi sejumlah uang yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah atau orang tua kepada yang lebih muda seperti anak-anak, remaja dan yang masih lajang atau belum menika.

Makna dari hal tersebut yang untuk berbagi kasih sayang dalam bentuk uang dengan harapan untuk memperlancar rejeki dan keberuntungan. Hal ini juga sekaligus sebagai simbol atau lambang  keberuntungan agar tidak diganggu oleh nasib buruk.

4. Membakar petasan

Jika pada tahun baru kita menyalakan kembang api, maka pada saat perayaan Imlek, petasan akan lebih banyak dinyalakan. Bukan hanya lambang kebahagiaan, tapi ada makna tersirat di baliknya. Berdasarkan legenda kuno, ada makhluk bernama Nian yang kerap mengganggu masyarakat.

Nah, tujuan perayaan Imlek dengan membakar petasan ini adalah untuk menakuti Nian. Kalau di era modern, tujuan perayaan Imlek dengan pembakaran petasan lebih identik untuk mengusir nasib buruk. Bahkan, sebenarnya Nian sendiri merupakan simbol atau perlambangan nasib buruk itu sendiri.

Jadi setiap tradisi imlek, harapan utama yaitu mendapatkan kebaikan sehingga segala hal yang berkaitan dengan hal-hal buruk akan dijauhkan. Maka dari itu setiap usaha dilakukan dengan tujuan untuk mengusir nasib buruk atau nasib sial.

BACA JUGA: 9 Keunikan Tradisi Imlek yang Wajib Kamu Tahu!

5. Pertunjukan barongsai

Tradisi pertunjukan barongsai sangat populer dan dinantikan oleh banyak orang. Barongsai adalah kostum makhluk menyerupai singa. Pertunjukan ini dilakukan oleh dua pemain dan diiringi dengan tabuh drum yang begitu semarak.

Para pemain akan melakukan akrobatik seperti berguling, melompat, dan meniti jembatan tiang yang tinggi. Tujuan perayaan Imlek yang satu ini adalah untuk mengusir monster. Pada zaman dulu, masyarakat menggunakan kostum ini untuk menakut-nakuti monster yang menyerang kampung mereka.

Kini Sedulur telah tahu apa tujuan perayaan imlek dilakukan. Mulai dari sejarah awal perayaan imlek, tradisi dan tujuannya hingga kegiatan yang identik dirayakan saat imlek. Semoga keberuntungan selalu menyertai Sedulur di perayaan imlek tahun ini, ya!