Tradisi lebaran Idul Fitri di Indonesia memang menjadi momentum yang sangat dinantikan setiap tahunnya, terutama bagi para penganut agama Islam. Indonesia sendiri mempunyai tradisi hari raya tersendiri dan juga menjadi kebiasaan yang sangat dirindukan.
Setiap lebaran, biasanya masyarakat Indonesia melaksanakan sholat Ied berjamaah di masjid maupun di lapangan. Selain itu, hari raya Idul Fitri di Indonesia juga diperingati sebagai hari libur nasional, sehingga momen ini benar-benar tepat untuk berkumpul bersama dengan keluarga besar.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa tradisi lebaran yang biasa dilakukan di Indonesia!
BACA JUGA: Resep Ketupat Sayur Padang untuk Lengkapi Menu Lebaran!
1. Mudik
Mudik merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan pulang kampung, di mana banyak orang meninggalkan kota tempat tinggal mereka untuk kembali ke kampung halaman atau asal usul mereka.
Mudik menjadi momen penting untuk berkumpul dengan keluarga besar. Selama Lebaran, keluarga saling berkunjung, bermaaf-maafan, dan merayakan bersama.
Tradisi mudik sering kali menyebabkan lonjakan lalu lintas yang signifikan dan padatnya moda transportasi seperti kereta api, bus, dan pesawat terbang. Hal ini dapat menyebabkan tantangan perjalanan bagi mereka yang melakukan mudik.
2. Silaturahmi
Tradisi lebaran yang berikutnya adalah Halal bi Halal alias silaturahmi. Silaturahmi melibatkan kunjungan dan pertemuan antara keluarga, kerabat, tetangga, dan teman-teman.
Selama silaturahmi, orang saling bertukar ucapan selamat Idul Fitri dan bermaaf-maafan atas segala kesalahan dan kesalahan yang telah terjadi sebelumnya di masa lalu.
Tradisi ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh, tetapi juga untuk memperkuat hubungan sosial dan kekeluargaan. Melalui silaturahmi, orang bisa saling menyapa, berbagi cerita, dan mempererat ikatan persaudaraan.
3. Makan ketupat
Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang sangat identik dengan perayaan Lebaran. Ketupat terbuat dari nasi yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa atau janur, kemudian direbus hingga matang.
Ketupat sering dianggap sebagai simbol kemenangan dan kesuksesan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Bentuknya yang segi empat dianggap melambangkan kemakmuran, keadilan, dan keberuntungan.
Selain ketupat, hidangan khas Lebaran lainnya seperti opor ayam, rendang, sambal goreng, dan berbagai jenis makanan ringan juga sering disajikan bersama ketupat saat perayaan Idul Fitri.
4. Takbir keliling
Takbir keliling dilakukan pada malam atau pagi hari menjelang dan pada hari Idul Fitri. Tradisi ini dimulai sebagai pengumuman kemenangan umat Islam setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Takbir keliling dilakukan dengan mengumandangkan takbir, tahmid, dan tasbih, serta membaca kalimat-kalimat pujian kepada Allah. Ini menjadi ungkapan syukur atas rahmat dan berkah yang diberikan selama bulan Ramadhan.
Takbir keliling sering dilakukan secara berkelompok oleh para pemuda atau warga setempat yang berkumpul membentuk barisan dan mengumandangkan takbir sambil berjalan-jalan di sekitar lingkungan mereka.
5. Memberikan THR
THR merupakan bonus atau tunjangan yang biasa diberikan oleh orang yang derajatnya lebih tinggi kepada yang ada di bawahnya. Misalnya saja dari orang tua ke anak-anak. Ya, pemberian THR ini menjadi tradisi yang sudah dilakukan di Indonesia sejak lama.
Memberikan THR juga menjadi simbol kepedulian kepada orang lain. Hal ini merupakan momen yang dinantikan oleh anak-anak.
Tradisi memberi THR menjadi bagian penting dari budaya perayaan Lebaran di Indonesia. Tradisi ini mengandung makna yang mendalam dalam hal saling menghormati, memperhatikan, dan merayakan kebersamaan dalam bingkai tradisi dan nilai-nilai sosial yang ada.
BACA JUGA: Cara Buat Kue Mentega Kering untuk Lebaran, Anti Gagal!
6. Berziarah ke makam
Berziarah ke makam merupakan momen untuk merenungkan dan mengenang para leluhur, keluarga, atau teman yang telah meninggal dunia. Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mendoakan mereka dan memohon ampunan serta berkah dari Allah SWT.
Tradisi berziarah ke makam seringkali dijadikan sebagai kegiatan keluarga yang mengikatkan hubungan kekeluargaan. Biasanya, seluruh anggota keluarga berkumpul untuk pergi bersama-sama ke makam untuk melakukan ziarah dan berdoa bersama.
Berziarah ke makam juga merupakan cara untuk mengenang masa lalu dan mempererat ikatan antara generasi yang sudah meninggalkan dunia dengan generasi yang masih hidup. Ini menjadi kesempatan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisional dalam keluarga.
7. Mengenakan baju baru
Mengenakan baju baru di Hari Raya Idul Fitri dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kesegaran dalam menyambut momen yang fitri dan suci setelah sebulan penuh berpuasa selama Ramadan. Baju baru sering kali melambangkan semangat baru untuk memulai fase baru setelah melewati serangkaian ibadah.
Pada Hari Raya Idul Fitri, umumnya orang berusaha tampil sebaik mungkin di hadapan keluarga, teman, dan tetangga. Mengenakan baju baru dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan penampilan dan memberikan kesan yang baik kepada orang lain.
Tradisi mengenakan baju baru juga memungkinkan orang untuk berinteraksi dan bersosialisasi lebih banyak dengan anggota keluarga, tetangga, dan teman-teman saat berkunjung ke rumah-rumah mereka untuk merayakan Idul Fitri.
8. Mengirim parcel
Mengirim parcel di Hari Raya Idul Fitri merupakan bentuk kasih sayang dan kepedulian kepada keluarga, kerabat, tetangga, dan teman-teman. Parcel tersebut berisi berbagai macam makanan ringan, kue kering, buah-buahan, atau bahkan baju baru sebagai simbol kebahagiaan.
Tradisi lebaran ini juga dapat mempererat hubungan sosial antara penerima dan pengirim. Dengan mengirimkan parcel, orang menunjukkan bahwa mereka mengingat dan peduli kepada orang-orang terdekatnya, terutama yang tidak bisa bertemu langsung pada Hari Raya.
Menerima parcel di Hari Raya Idul Fitri juga dapat meningkatkan kebahagiaan dan semangat merayakan lebaran. Parcel yang diterima dapat menjadi kejutan yang menyenangkan dan membawa berkah.
BACA JUGA: Tips Mudik Lebaran Naik Bus dan 6 Barang yang Wajib Dibawa!
9. Membuat kue lebaran
Membuat kue adalah salah satu tradisi yang umum dilakukan menjelang Lebaran di Indonesia. Kue-kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dan masih banyak lagi, menjadi hidangan yang tak terpisahkan dari meja Lebaran.
Biasanya, kue-kue kering ini disajikan untuk tamu atau sebagai hidangan untuk bersantai bersama keluarga.
Selain itu, ada pula kue-kue basah seperti lapis legit, lapis Surabaya, bolu kukus, dan bolu lapis, yang juga sering dihidangkan di meja Lebaran. Kue-kue basah ini memiliki cita rasa yang khas dan biasanya disukai oleh banyak orang.
Itu hanyalah beberapa contoh tradisi Lebaran yang umum dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia. Tradisi lebaran di atas mencerminkan nilai-nilai solidaritas, kebersamaan, dan kegembiraan dalam merayakan hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan!