Tata cara berkurban tidak sembarangan, diatur secara teliti dalam agama Islam.

Sebagaimana Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha juga merupakan hari penting bagi umat muslim. Perbedaannya dalam hari raya Idul Adha adanya kehadiran hewan kurban. Dalam mengolah hewan kurban, ada tata cara berkurban yang diatur oleh agama Islam.

Tata cara berkurban terdapat perbedaan dari tiap mazhab, namun beberapa pendapat menyampaikan bahwa kurban itu adalah wajib dalam hari raya Idul Adha. Hal tersebut berdasarkan hadist, Abu Hurairah yang menyebutkan Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa mempunyai kelonggaran (harta), namun ia tidak melaksanakan kurban, maka janganlah ia mendekati masjidku.” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah). Berdasarkan hal tersebut, berkurban memiliki sebuah kewajiban, terutama bagi umat muslim yang memiliki harta.

Berikut beberapa tata cara berkurban yang perlu Sedulur Super ketahui. Apa saja tata cara berkurban yang baik? Yuk, mari kita simak ulasannya.

Baca Juga: Tradisi Unik Merayakan Lebaran Haji

Tata Cara Berkurban Menurut Syariat Agama Islam

1. Perhatikan Jenis Hewan yang Dikurbankan

Dalam tata cara berkurban, tidak semua hewan kurban bisa dikurbankan. Dalam syariat agama Islam, hewan yang dapat dikurbankan adalah unta, sapi, kerbau, kambing dan domba. Di tiap negara yang memiliki umat muslim, memiliki perbedaan jenis hewan kurban.

Seperti di Arab Saudi, umumnya masyarakat Arab berkurban unta berbeda dengan masyarakat Indonesia yang pada umumnya berkurban sapi dan kambing. Sapi yang dikurbankan usia minimal dua sampai tiga tahun. Sedangkan kambing dan domba minimal usia dua tahun.

2. Memilih Hewan Kurban

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, berkaitan dengan memilih hewan kurban saat Idul Adha, walaupun jenis hewan kurban telah ditetapkan berdasarkan syariat. Namun memilih hewan kurban pun lebih rinci dijelaskan dalam hadits berikut:

“Rasulullah SAW pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, ‘Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, sakit dan tampak jelas sakitnya, pincang dan tampak jelas pincangnya, sangat kurus sampai-sampai seolah tidak berdaging dan bersum-sum.'” (HR Tirmidzi)

Dari hadits di atas maka hewan kurban tidak boleh dalam kondisi bermata hanya sebelah atau buta, pincang, bertubuh kurus, dan memiliki penyakit yang parah. Diharapkan agar orang yang akan berkurban tidak memilih hewan yang memiliki kondisi tersebut.

3. Waktu Pelaksanaan Kurban

Pelaksanaan ibadah kurban dilakukan setelah selesai melaksanakan shalat Ied di Hari Raya Idul Adha. Jika tidak sedang melaksanakan Salat Idul Adha, maka dilakukan juga setelah Salat Idul Adha selesai. Waktu penyembelihan ini juga dapat dilakukan sampai matahari terbenam.

Pada dasarnya melakukan penyembelihan dan pembagian daging bisa dilakukan setelah shalat Ied hingga terbenamnya matahari. Sehari penuh pada saat Idul Adha akan dihabiskan untuk berkurban dan membagikan daging kurban kepada yang membutuhkan.

Hal tersebut merupakan bagian dari tata cara berkurban sesuai syariat Islam yang telah ditentukan dan diatur sebaik mungkin.

Baca Juga: Menu Makan Saat Lebaran Haji

4. Proses Penyembelihan

Bagi seseorang yang akan berkurban maka disunahkan baginya untuk tidak memotong rambut dan kukunya seperti dalam hadits Riwayat Muslim di bawah ini.

“Jika masuk bulan Dzulhijah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (HR. Muslim).

Selain itu, sebelum melakukan proses penyembelihan, maka penyembelih harus bersuci dan menyembelih dengan menghadap kiblat. Diusahakan orang yang berkurban juga mengikuti proses penyembelihan dengan menyembelih hewan kurbannya sendiri.

Namun jika tidak memungkinkan bisa orang yang berkurban melihat prosesi penyembelihan, dan diwakilkan kepada seseorang yang lebih paham dan terbiasa melakukan penyembelihan hewan kurban.

5. Membaca Doa dan Niat

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut atas nama Allah ketika menyembelihnya.” (QS Al An’am : 121)

Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas, Seseorang harus melakukan apapun, terutama dalam hal menyembelih dan memakan daging kurban dengan diawali menyebut nama Allah. Karena, tata cara berkurban merupakan bagian dari ibadahnya.

Segala sesuatu yang bersifat ibadah harus diawali dengan menyebut nama Allah. Selagi akan melakukan penyembelihan maka wajib untuk menyebut nama Allah. Untuk itu Rasulullah mengajarkan dengan cara mengucap basmallah dan bertakbir.

6. Menyembelih dengan Cara yang Baik dan Benar

Dari Saddadi Ibnu Aus, Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya Allah menetapkan supaya berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya dan memberikan kesenangan terhadap binatang yang disembelih.” (HR. Muslim).

Menyembelih hewan kurban tentu harus dengan cara yang baik dan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan proses penyembelihan menggunakan pisau yang tajam, agar hewan tidak kesakitan dan terlalu lama mengalami sakit saat sekarat.

Tata cara berkurban juga memikirkan hewan yang akan dikurbankannya. Hal tersebut menunjukan bahwa agama Islam merupakan agama yang mengutamakan kasih sayang bahkan dalam proses ibadah kurban sekalipun.

Idul Adha yang sebentar lagi akan kita temui, merupakan hari raya yang perlu kita rayakan dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Banyaknya daging yang akan kita dapatkan nanti harus dengan bijak dan baik kita kelola.

Siapkan bumbu masak dan sembako pendukung lainnya untuk mengolah daging yang kita dapatkan saat Idul Adha nanti. Jangan lupa untuk beli kebutuhan bumbu masak dan juga sembako di Aplikasi Super.

Klik di sini bagi yang belum download Aplikasi Super dan rasakan berbagai macam keuntungan dan kemudahan yang diberikan oleh Aplikasi Super.