Seperti yang kita tahu, Indonesia mempunyai kebudayaan yang sangat beragam. Mulai dari bahasa, pakaian, rumah adat, hingga tarian, setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Nah, salah satu tarian adat yang terkenal, bahkan hingga ke mancanegara adalah Tari Saman.
Apakah Sedulur sudah tahu jika Tari Saman adalah salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan dakwah dan juga pesan. Bisa dibilang jika tema Tari Saman, yakni tentang keagamaan, sopan santun, kekompakan, pendidikan, kepahlawanan, serta kebersamaan.
Penasaran mengenai tarian yang sangat khas tersebut, langsung saja simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini:
BACA JUGA: 8 Rumah Adat Jawa Barat Lengkap Beserta Nama & Keunikan
Pengertian Tari Saman
Tarian Saman berasal dari suku Gayo, dan biasanya ditampilkan dalam suatu perayaan penting seperti peristiwa adat. Syair di dalam tariannya juga menggunakan bahasa-bahasa Gayo. Tidak hanya itu, tarian ini juga sering ditampilkan untuk memperingati hari raya kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Beberapa literatur menyatakan jika tarian ini ditemukan dan didirikan oleh Syekh Saman, yakni seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo di Aceh Tenggara. Sampai akhirnya, tarian tersebut ditetapkan oleh UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda, tepatnya tanggal 24 November 2011 lalu.
Gambaran Tari Saman
Sebelum tarian dimulai, akan dilakukan pembukaan terlebih dahulu, dimana tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat yang akan mewakili masyarakat setempat (keketar). Beliau akan memberikan nasihat-nasihat yang sangat berguna bagi para pemain sekaligus orang-orang yang menontonnya.
Syair dan lagu pengungkapannya dilakukan secara bersamaan dan juga berkesinambungan. Umumnya, tarian ini terdiri dari beberapa penari pria muda yang mengenakan pakaian adat. Penyajiannya juga sering dipertandingkan antar grup.
Kemudian untuk penilaian dalam tari saman, akan dititik beratkan pada kemampuan setiap grup dalam mengikuti dengan benar berbagai lagu (syair) dan gerakan tari yang disajikan oleh pihak grup lawan. Hal ini karena jenis tarian bisa dikreasikan dengan berbagai gerakan yang berbeda-beda dan sangat variatif.
Asal mula Tari Saman
Tari saman berasal dari kawasan Aceh, yang kemudian dibawakan secara langsung oleh suku Gayo sebagai suku tertua di wilayah Aceh. Sebagian besar dari suku ini, menempati wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, serta Kabupaten Gayo Lues.
Ya, tarian tersebut memang sering ditampilkan saat merayakan peristiwa-peristiwa penting terkait dengan kegiatan adat setempat. Syair yang mengiringi tarian ini juga menggunakan bahasa asli Gayo. Di dalam kesehariannya, suku Gayo juga terkenal sebagai suku yang suka mengelompok.
Tarian yang berasal dari Serambi Mekkah ini, kemudian dikembangkan oleh ulama besar dari Gayo di Aceh Tenggara, yakni Syekh Saman.
Pengembangan Tari Saman
Tari Saman juga hasil menjadi pengembangan dari permainan rakyat, Tepuk Abe, yang sangat diminati oleh masyarakat Aceh saat itu.
Kondisi ini juga yang membuat Syekh Saman terinspirasi untuk mengembangkan tari Tepuk Abe, dengan menyisipkan syair-syair berisikan pujian kepada Allah SWT di dalamnya. Ya, saat itu tarian ini juga dijadikan sebagai salah satu media dakwah.
Sumber lain juga mengatakan, kemungkinan tari tradisional ini juga berasal dari kesenian Melayu Kuno. Pendapat tersebut juga diperkuat dengan unsur gerakan khas tepuk dada dan tepuk tangan, yang menjadi ciri khas kesenian dari Melayu Kuno.
Pada awalnya, tarian yang satu ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja, dan jumlah anggotanya juga tidak lebih dari 10 orang. Namun dengan adanya perkembangan zaman, akhirnya tarian ini dilakukan juga oleh para penari perempuan.
Tari Saman ini, kemudian juga membawa beberapa nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan. Mulai dari nilai keagamaan, nilai sopan santun, nilai pendidikan, nilai kekompakan, nilai kepahlawanan, dan juga nilai kebersamaan.
Syair Tari Saman
Sebelum tarian dimulai, Syekh atau pemuka adat akan tampil mengiringi nyanyian untuk mewakili masyarakat dengan memberi nasehat. Namun uniknya, penonton tidak akan mendengar instrumen lain selain nyanyian dari para penari, tepuk dada, tepuk paha, tepuk tangan, dan juga tepuk lantai.
Nah, syair yang dinyanyikan ini berisikan tentang pesan moral ajaran Islam yang bisa diresapi oleh para penonton. Melainsir dari situs Departemen Bahasa Arab UPI, ada beberapa aturan yang perlu ditaati dalam menyanyikan syair Tarian Saman. Antara lain sebagai berikut ini:
- Dering, adalah rengum yang segera diikuti oleh para penari.
- Redet, adalah sebuah lagu singkat bernada pendek yang kemudian dinyanyikan seorang penari di bagian tengah tarian.
- Rengum, adalah mukadimah dan pembukaan tarian yang diawali pemandu tari.
- Syair, atau lagu yang diulang para penari setelah dinyanyikan salah satu penari solo.
- Syek, adalah lagu-lagu yang dinyanyikan seorang penari dengan suara yang panjang tinggi melengking, umumnya juga digunakan untuk tanda perubahan gerakan.
Sejarah Tari Saman
Saat zaman Kesultanan Aceh, Tarian Saman ini hanya boleh dilakukan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW saja, di kawasan masjid dekat Gayo. Namun seiring perkembangan zaman, tarian ini sering dipentaskan di acara-acara publik, seperti pernikahan, kunjungan tamu, dan lain sebagainya.
Nama “Saman” sendiri, diambil dari salah satu ulama besar Islam di Aceh yang bernama Syekh Saman. Dulunya, tarian ini merupakan permainan rakyat yang bernama Pok Ane. Setelah itu, ditambah lagi dengan iringan syair berisi puji-pujian kepada Allah SWT, yang kemudian menjadi media misi Tari Saman.
Tarian ini juga sering digunakan sebagai media dakwah, dimana para penari berlatih di kolong masjid supaya tidak tertinggal untuk shalat berjamaah. Setelah itu, Syekh juga menambahkan puisi-puisi perjuangan dalam tarian Aceh ini, dengan tujuan untuk meningkatkan semangat masyarakat setempat.
Umumnya, jenis tarian ini dilakukan oleh laki-laki atau perempuan sambil duduk atau berlutut dalam suatu barisan yang rapat. Pemimpin dari tarian ini akan duduk di baris tengah sembari memimpin syair yang menggunakan bahasa Gayo.
BACA JUGA: Tari Piring: Sejarah, Makna, Fungsi, Keunikan & Makna Gerakan
Jenis Tari Saman
- Saman Jejunten
Saman jejunten dilakukan oleh para pemuda dengan cara berjuntai pada pohon kelapa yang sebelumnya sudah sengaja ditebang.
- Saman Njik
Saman njik dimainkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, yakni menggirik padi menggunakan kaki. Biasanya para pemuda menari pada waktu istirahat dengan gerakan sederhana dan nyanyian yang riang.
- Saman Ngerje
Saman ngerje ini bersifat tidak formal, karena dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang dalam acara perkawinan, dan dilakukan usai man endet (makan bersama antara suku).
- Bejamu Saman
Bejamu saman merupakan suatu acara kesenian masyarakat Gayo yang dilakukan dengan mengundang masyarakat kampung lain, untuk datang dan menampilkan Tari Saman secara bergantian.
- Saman Bale Asam
Saman Bale Asam dilakukan ketika siang hari saja. Jenis tarian ini diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Raya Idul Fitri, dan juga Hari Raya Idul Adha.
- Saman Pertunjukan
Saman Pertunjukan ditampilkan di dalam acara-acara tertentu, misalnya saja seperti acara penyambutan tamu-tamu, acara pernikahan, dan berbagai acara lain yang dianggap penting.
Fungsi Tari Saman
Untuk saat ini, tarian ini tidak hanya dipentaskan di daerah Aceh saja. Tetapi juga di daerah-daerah yang lain, karena masyarakat luas kini telah mengenalnya. Ada banyak festival tarian yang memasukkan “Saman” sebagai salah satu kategori perlombaan.
Maka dari itu, selain berfungsi sebagai tarian adat, tarian ini juga berguna untuk sarana hiburan serta perlombaan. Tari saman juga menjadi magnet yang mendatangkan para wisatawan, bahkan wisatawan dari luar negeri ke Aceh.
Selain itu, tarian ini juga berfungsi sebagai media dakwah. Fungsi unik inilah yang membedakan Saman dengan tarian yang lainnya. Dalam pementasannya, akan ada penyampaian dakwah yang berisikan nilai-nilai kebaikan. Setelah itu, baru diikuti tarian dengan gerakan yang seragam.
Melalui tarian ini pula, pakaian adat Aceh bisa dikenal oleh masyarakat secara luas. Hal ini karena dalam penampilannya, para penari selalu mengenakan pakaian adat Aceh tersebut.
Gerakan tari saman
Bisa dikatakan jika Tari Saman ini mempunyai keunikan tersendiri, yakni dengan bergerak mengikuti irama harmoni musik secara seragam. Gerakannya juga terlihat sangat harmonis, sinkron, dan juga selaras dengan dinamika lagu.
Para penari juga akan serempak bertepuk tangan, menepuk paha, dada, dan tanah, menjentikkan jari, serta memutar dan mengayunkan kepala dan tubuh mereka dalam waktu dan ritme yang serempak, berubah secara bergantian.
Gerakan-gerakan tersebut, melambangkan kehidupan sehari-hari masyarakat Gayo dan juga lingkungan alamnya di sekitarnya. Kemudian Syekh Saman menambahkan syair berisi pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa ke dalamnya, dan kini Tari Saman juga menjadi salah satu sebagai media dakwah umat Islam.
Alat musik
Alat musik yang digunakan dalam tarian ini diantaranya seperti gendang tangan, suara penari, dan juga tepukan tangan dan dada. Kemudian keduanya juga bisa dikombinasikan dengan tamparan di paha ketika penari melakukan sinkronisasi dan melemparkan tubuh ke arah yang berlawanan sesuai dengan irama.
Nah, irama pada tarian tersebut juga lebih menekankan pada kemampuan kelompok untuk mengikuti lagu dan gerakan dalam puisi serta tarian yang dibawakan. Tarian ini tidak dilakukan dengan alat musik tertentu, karena hanya menggunakan tepukan melalui gerak tubuh saja.
Jenis dan makna gerakan
Walaupun begitu, gerakan-gerakan tersebut ternyata juga mempunyai maknanya tersendiri. Berikut ini jenis gerakan dan makna Tari Saman jika dilihat dari gerakannya.
- Meninju kedua tangan ke dada dengan tempo yang tinggi.
- Tepuk tangan yang satu pada bagian dada dengan up beat yang sedang.
- Gesekan ibu jari dengan jari tengah dengan tempo sedang.
- Nyanyian lagu para penari yang mampu menambah kedinamisan Tari Saman.
Makna gerakan Tari Saman secara umum, yaitu melambangkan nilai-nilai ajaran agama islam. Misalnya saja seperti gerakan selaku, yang dilakukan penari dengan meletakkan tangan di dada. Nah, gerakan tersebut mempunyai makna kerendahan sebagai hamba yang taat dan patuh kepada-Nya.
Properti Tari Saman
Dengan berbagai ciri khas yang dimilikinya oleh tarian ini, membuatnya terlihat menonjol dari tarian-tarian dari daerah lainnya. Para penarinya akan menggunakan pakaian dengan baju dasar atau kerawang (baju dasar hitam, sulaman benang hijau, putih, dan merah, dengan sulaman di bagian pinggang).
Kemudian mereka memakai sarung, dan di dalamnya menggunakan celana. Selain itu, para penari juga akan mengenakan ikat kepala berbentuk hiasan melingkar dengan hiasan berupa bulung teleng atau tengkuluk kain.
Sedangkan untuk penari wanita, juga tidak boleh lupa untuk mengenakan hijab. Hal ini karena hijab juga menjadi salah satu bagian dari pakaian adat yang mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang wanita muslimah.
BACA JUGA: 8 Macam Tarian Jawa Timur yang Dikenal Hingga Mancanegara
Nah, itulah penjelasan dari beberapa hal tentang Tari Saman yang bisa Sedulur jadikan sebagai referensi. Bisa dikatakan jika tarian yang berasal dari serambi Mekkah ini, merupakan salah satu tari tradisional yang benar-benar unik dan juga istimewa.
Hal ini tentu saja juga menunjukkan jika budaya di Indonesia itu kaya dan sangat beragam. Bagaimana tidak, dari Sabang sampai Merauke, terdapat banyak sekali budaya dengan ciri khas dan kearifannya sendiri.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.