tari piring

Tari piring adalah salah satu tarian tradisional yang berasal Minangkabau, Sumatera Barat. Tidak hanya terkenal dengan ragam kulinernya yang lezat dan kaya akan rempah-rempah, Minangkabau juga kaya akan tradisi dan nilai-nilai kesenian lokal sebagai bagian dari identitas masyarakatnya. Salah satunya dapat terlihat dan tercermin dalam tari piring itu sendiri.

Ulasan kali ini dibahas terkait hal tentang tarian piring yang merupakan salah satu kesenian yang dibanggakan oleh masyarakat Minangkabau dan juga masyarakat Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, mari mulai pembahasan dengan menguak sejaran dan asal muasal tari piring terlebih dahulu. Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!

BACA JUGA: Tari Indang: Penjelasan, Sejarah, Fungsi, & Gerakannya

Sejarah dan asal tari piring

sejarah dan asal
Kompas

Tari piring berasal dari tradisi Minangkabau di Sumatera Barat. Menurut sejarawan, budayawan, dan pakar kesenian tradisional Minangkabau, tarian ini telah ada sejak dari 800 tahun yang lalu.

Oleh karena itu, sangan sulit mengetahui siapa sebenarnya pencipta tari piring pertama kali. Pada awalnya tarian ini merupakan sebentuk ritual dan ucapan syukur kepada para dewa atas berkah dan hasil panen yang melimpah. Tarian ini sendiri hadir sebelum masuk dan tersebarnya Islam di Minangkabau. Ketika ritual dilakukan, masyarakat yang diwakili oleh para gadis akan membawa sesaji berupa makanan yang diletakkan di atas piring.

Piring yang berisi makanan tersebut kemudian dibawa dengan gerakan-gerakan sesuai irama musik pengiringnya. Tarian ini kemudian semakin tersebar luas saat kerajaan Sriwijaya jatuh ke tangan Majapahit pada abad ke-16. Penyebaran tersebut dibawa oleh rakyat Sriwijaya yang melarikan diri ke negeri-negeri Melayu sekitarnya.

Setelah agama Islam masuk ke Kawasan Minangkabau, tarian berubah fungsi dan tidak lagi ditujukan untuk memuja para dewa. Tarian ini bertransformasi menjadi kesenian dan hiburan masyarakat sehingga sering dipentaskan saat acara-acara adat Minangkabau.

Fungsi tari piring

fungsi tari piring
Antara News

Sebagaimana kesenian lainnya yang memiliki fungsinya, begitu juga dengan fungsi tari itu sendiri. Seperti penjelasan di atas, bahwa pada awalnya tarian ini berfungsi sebagai ucapan syukur kepada para dewa. Namun saat ini, tarian ini berubah fungsi dan menjadi lebih dekat dengan masyarakat karena biasa ditampilkan dalam acara pernikahan, khitanan dan pengangkatan sebuah jabatan tertentu.

Selain itu beberapa kegiatan masyarakat, tarian ini juga digelar saat panen raya terjadi. Di tengah perkembangannya, tari ini juga dilakukan untuk perayaan hari besar di Indonesia, seperti salah satunya digelar saat hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Makna dan nilai gerakan

makna
Katadata

Jika melihat gambar di atas, terdapat beberapa gerakan yang berbeda. Hal tersebut merupakan bagian dari pola lantai tari piring. Terdapat enam pola lantai tarian ini, yaitu spiral, berbaris, lingkaran besar dan kecil, vertikal, dan horizontal. Dari pola lantai tersebut menghasilkan beberapa gerakan yang berbeda.

Jika ditotal, terdapat 20 gerakan dalam tarian ini. Gerakan tersebut bukan tanpa makna dan nilai. Dalam gambar tari piring, beberapa gerakan mengandung makna dan nilai masing-masing. Berikut ini adalah makna dan nilai dari sebagian  gerakan-gerakan yang ada pada tarian khas Minangkabau satu ini:

1. Gerakan pasambahan atau persembahan merupakan gerakan pembuka yang dilakukan oleh penari. Gerakan ini bermakna sebagai bentuk syukur kedapa Allah SWT dan juga sebentuk permintaan dari para penari kepada setiap penonton agar saling menghargai dan tidak menganggu proses tarian yang akan dilakukan.

2. Gerakan singanjou lalai dibawakan oleh para penari perempuan. Gerakan yang tercipta dari tarian ini adalah gerakan lemah lembut dan gemulai. Ini dikarenakan gerakan singajuo lalai dimaknai untuk melambangkan suasana di pagi hari yang sejuk dengan ketentraman dan kedamaian.

3. Gerakan mencangkul terinspirasi dari para petani, dan sebagian besar gerakan dalam tarian ini melambangkan sebuah kebudayaan agraris atau pertanian yang merupakan basis dasar kehidupan masyarakat Minangkabau. Sebagaimana namanya, gerakan ini melambangkan para petani saat menyangkul dan mengolah tanahnya.

4. Gerakan menyiang diambil dari kegiatan petani di sawah yaitu menyiangi. Menyiangi sendiri merupakan kegiatan membersihkan sawah dari rumput-rumput liar atau gulma. Para penari juga menggunakan kegiatan tersebut dalam gerakan tari piring.

5. Gerakan membaung sampah adalah lanjutan dari kegiatan petani yang ada pada gerakan menyiang, yaitu membuang rumput atau sampahnya. Selain itu, gerakan ini juga memiliki makna, nilai serta pesan yang ingin disampaikan yaitu untuk senantiasa menjaga lingkungan dan kelestarian alam.

6. Gerakan menyemaiMasih dengan gerakan yang terinspirasi dari kehidupan para petani, selanjutnya adalah gerakan menyemai. Gerakan ini bermakna harapan sebagaimana petani yang tengah menyemai benih pada yang ditanam dan berharap akan panen dengan hasil yang baik dan berkualitas.

7. Gerakan lainnyaSebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat 20 total dari gerakan di tarian ini. Berikut ini adalah daftar gerakan selanjutnya selain 6 gerakan yang telah dijelaskan di atas:

  1. Gerakan memagar
  2. Gerakan mencabut benih
  3. Gerakan melepas kesal
  4. Gerakan mengantar juadah
  5. Gerakan menyabit padi
  6. Gerakan mengambil padi
  7. Gerakan menggampo padi
  8. Gerakan mengangin-anginkan padi
  9. Gerakan mengirik padi
  10. Gerakan menumbuk padi
  11. Gerakan gotong royong
  12. Gerakan menampi padi
  13. Gerakan menginjak pecahan kaca

BACA JUGA: Tari Payung: Kenali Sejarah, Asal Makna & Propertinya, Lengkap!

Properti tari piring

Properti tari piring
Gramedia

Untuk menunjang kesenian tarian ini, terdapat beberapa peralatan dan properti tari piring yang digunakan. Berikut ini adalah daftar dari peralatan dan properti yang digunakan:

  1. Piring adalah properti utama dalam tarian ini. Piring tersebut diletakkan di atas tang penari, masing-masing penari membawa dua piring di tangan kanan dan kiri.
  2. Terdapat beberapa alat musik yang digunakan , mulai dari bana, gong, saluang, talempong dan sebagainya serta dilengkapi dengan saluang dan talempong yaitu alam music yang terbuat dari logam.
  3. Properti lainnya pada tari piring yaitu damar. Damar digunakan dengan cara diberi lubang sehingga ujung jari tengah tangan kanan dan kiri bisa dimasukkan ke dalam lubang tersebut.
  4. Properti terakhir pastinya kostum, kostum zaman dulu seperti kostum pencak silat dengan celana berwarna hitam. Namun, supaya semakin meriah saat ini kostumnya beraneka warna. Kostum khusus tersebut memiliki nama baju kurung yang terbuat dari beludru atau satin dengan motif bunga, tari piring juga menggunakan kain kodek yang mirip dengan sarung.

Keunikan tarian

Keunikan tarian
Suara

Tarian asal Minangkabai ini sendiri memiliki keunikan, dengan makna dan nilai gerakan sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Berdasarkan penjelasan yang telah Sedulur baca di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi keunikan dari tarian khas Sumatera Barat satu ini. Apa saja keunikan tersebut, berikut ini daftarnya:

  1. Keunikan tari piring yang pertama adalah dengan menggunakan piring sebagai properti utama, hal ini juga yang membuat nama tarian ini disebatkan kata “piring” sebagaimana properti utamanya.
  2. Memiliki gerakan tarian yang unik, yaitu dengan meletakkan piring di kuda telapak tangan dan digerakan secara memutar dan diayunkan mengikuti ritme irama musik. Perlu latihan yang panjang agar piring tidak jatuh dan memiliki genggaman tangan yang kuat.
  3. Alat musik pengiring yang beragam, mulai dari bana, gong, saluang, talempong dan sebagainya. Tarian ini diiringi oleh irama musik panayuhan yang biasanya memainkan lagu Takhian Sai Tiusung dan Takhi Pinghing Khua Belas. Perpaduan gerakan dan musik yang unik menjadikan tarian ini tiada duanya.
  4. Terdapat suara denting cicin dan piring yang memperkaya dan membuat tarian ini semakin khas dan unik
  5. Keunikan yang paling membuat penonton tercengang adalah menari di atas pecahan piring. Untuk melakukan gerakan ini juga diputuhkan latihan agar telapak kaki tidak terusuk atau terluka oleh pecahan piring itu sendiri.

Itulah penjelasan lengkap terkait tari piring yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Salah satu tarian tradisional yang memperkaya nilai kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Indonesia meruapakan negara yang besar dan luas, karena memiliki banyak raga kebudayaan dan kesenian tradisional yang perlu dilestarikan oleh kita sebagai generasi penerus.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.