Mengenal Tanaman Palawija yang Banyak Ditanam Petani

Tanaman palawija adalah jenis tanaman yang banyak dibudidayakan petani di Indonesia setelah padi. Tanaman semusim yang ditanam pada lahan kering ini biasanya ditanam pada saat musim kemarau tiba.  

Tanaman palawija memiliki tempat tumbuh yang berbeda satu dengan lainnya. Ada yang cocok di dataran rendah, ada pula yang hanya cocok di dataran tinggi. Selain tempat, beberapa tanaman juga membutuhkan musim yang sesuai, seperti hanya cocok saat musim hujan atau musim kemarau saja. Tertarik mengetahui informasi lengkap mengenai tanaman palawija adalah dan contohnya? Simak artikel berikut ini.

BACA JUGA: 9 Manfaat Keladi Tikus, Tanaman Herbal sebagai Obat Kanker

Pengertian palawija dan klasifikasinya

tanaman palawija adalah
iStock

Tanaman palawija adalah tanaman semusim pada lahan kering yang biasa ditanam petani saat musim kemarau. Umumnya, tanaman palawija berupa kacang-kacangan, serealia selain padi, dan umbi-umbian semusim. Tanaman palawija artinya secara harfiah adalah tanaman kedua, yang mana istilah palawija singkatan dari “phaladwija” dalam bahasa Sansekerta.

Menurut keterangan dalam Jurnal ICT 17(1), palawija adalah tanaman semusim yang dibudidayakan di lahan kering serta tanah Latosol dengan kandungan pH sekitar 4,5 – 6,5 menyesuaikan jenis palawija yang ditanam. Selain itu, palawija juga bisa dibudidayakan pada jenis tanah Regosol karena memiliki kandungan pH yang mirip.

Tanaman palawija biasa ditanam pada lahan yang tidak tergenang oleh air. Misalnya pada tegalan, guludan sujan, dan sawah pada saat musim kemarau. Jika praktik budidaya yang dilakukan benar, tanaman jenis ini juga bisa dibudidayakan pada lahan gambut. 

Meskipun bisa di lahan gambut, namun budidaya yang dilakukan harus memperhatikan beberapa aspek, yakni meliputi varietas tanaman, pengaturan air,  penataan lahan, pengolahan lahan, dan pemupukan yang tepat untuk menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik.

Menurut sistem klasifikasinya, tanaman palawija dibagi menjadi dua kelompok. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.  

  1. Tanaman palawija pada dataran rendah 

Kelompok pertama adalah tanaman palawija yang ditanam di dataran rendah, yakni pada lembah dan kaki gunung. Jenis palawija yang cocok dibudidayakan pada wilayah ini adalah kedelai, jagung, dan kacang panjang, yang sebenarnya juga bisa ditanam di dataran sedang. 

  1. Tanaman palawija pada dataran tinggi 

Kelompok kedua adalah palawija yang ditanaman di dataran tinggi. Jenis palawija yang bisa dibudidayakan pada wilayah ini adalah kentang dan wortel. Kedua jenis palawija ini membutuhkan daerah dengan ketinggian lebih untuk bisa tumbuh dengan baik. 

Penanaman palawija tentu saja harus memperhatikan jenis tanaman dan tempat tumbuhnya. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan kebutuhan tanaman terkait dengan nutrisi dan kondisi lingkungan yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. 

Ciri-ciri tanaman palawija adalah

tanaman palawija adalah
iStock

Beberapa ciri-ciri palawija adalah sebagai berikut:

  1. Merupakan tanaman semusim. 
  2. Dapat tumbuh di lahan masam yang memiliki pH sekitar 4,5 hingga 6,5. 
  3. Seringkali ditanam pada saat musim kemarau karena tidak terlalu banyak membutuhkan air. 
  4. Memiliki jenis yang sangat banyak, dimana sebagian besar adalah tanaman pangan pengganti padi. 
  5. Memiliki morfologi yang berbeda antara satu dengan lainnya sesuai dengan jenis tanamannya. 

BACA JUGA: 18 Tanaman Hias Indoor yang Sehat dan Mudah Dirawat di Rumah

Manfaat dan tips menanam tanaman palawija adalah

tanaman palawija adalah
iStock

Beberapa manfaat yang bisa Sedulur dapatkan saat menanam tanaman palawija adalah sebagai berikut:

  • Dapat meningkatkan produktivitas lahan dan menjaga ketahanan pangan.
  • Sebagai sumber makanan yang mengandung gizi beragam yang dibutuhkan tubuh.
  • Dapat mengisi lahan kosong, seperti lahan bekas tanaman sebelumnya atau lahan bekas hutan yang tidak terpakai.
  • Dapat membantu memutus dan mengendalikan serangan hama atau penyakit yang terjadi pada tanaman sebelumnya. 
  • Dapat membantu menstabilkan pH untuk menjaga kesuburan tanah.
  • Digunakan untuk rotasi tanaman, yakni menjadi tanaman kedua yang ditanam setelah tanaman utama panen.
  • Digunakan untuk rotasi tanaman jika musim dan iklim tidak menguntungkan untuk menanam beberapa komoditas pangan.
  • Meningkatkan jumlah mikroba baik untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Misalnya, tanaman kedelai merupakan palawija yang termasuk tanaman legume dengan kemampuan menghasilkan bintil akar yang berperan untuk mengikat nitrogen bebas di dalam tanah.

Sementara itu, beberapa tips saat menanam palawija adalah menyiapkan beberapa hal berikut ini. Pertama memilih varietas unggul dan menentukan waktu dan pola tanaman yang tepat. Kedua, mengolah lahan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan mengatur pengairannya. Terakhir, melakukan perawatan tanaman, seperti pemupukan dan pengendalian OPT dan panen dengan cara yang benar.

Perbedaan palawija dan hortikultura

tanaman palawija adalah
iStock

Palawija tidak sama dengan hortikultura. Perbedaan diantara keduanya adalah sebagai berikut:

  • Palawija merupakan tanaman kedua atau tanaman hasil pertanian kedua setelah tanaman pokok padi. Sementara hortikultura adalah tanaman perkebunan yang dibudidayakan dan dikonsumsi segar.
  • Palawija bisa digunakan sebagai pengganti makanan pokok, sementara hortikultura tidak.
  • Palawija digunakan petani untuk mendapatkan penghasilan tambahan disamping menanam tanaman pokok, sedangkan hortikultura merupakan tanaman utama dan sumber penghasilan utama.
  • Contoh palawija antara lain jagung, singkong, kedelai, ubi jalar, dan kacang tanah. Sementara contoh hortikultura adalah buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman obat, tanaman rempah-rempah, dan tanaman hias. 
  • Tanaman palawija dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, sedangkan tanaman hortikultura dimanfaatkan dalam keadaan segar dan tidak bertahan lama karena mudah rusak.

5 contoh tanaman palawija adalah

Contoh tanaman palawija adalah sebagai berikut.

1. Jagung

tanaman palawija adalah
iStock

Jagung merupakan salah satu tanaman palawija yang banyak ditanam oleh petani. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada daerah tropis dengan penyinaran cahaya matahari paling sedikit 8 jam perhari maupun subtropis pada lahan dengan ketinggian 1000-1800 mdpl dan memiliki ketinggian optimum pada 50-600 mdpl. 

Tanaman ini bisa dijumpai pada daerah dengan minim air dan saat memasuki musim kemarau. Tanaman dengan tajuk yang tinggi dan daun sejajar memanjang ini memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok pengganti padi yang biasanya diolah menjadi nasi jagung.

Dalam upaya menghasilkan tanaman jagung berkualitas, dibutuhkan teknik budidaya yang benar dengan perawatan yang benar-benar diperhatikan. Tanaman ini mudah terserang hama dan patogen tanaman sehingga budidayanya harus sesuai dengan syarat tumbuh dan dirawat dengan baik. 

2. Singkong

tanaman palawija adalah
iStock

Contoh selanjutnya adalah singkong. Tanaman yang sangat familiar digunakan sebagai makanan pengganti nasi ini memiliki kandungan serat dan vitamin yang cukup tinggi. Selain itu, cara budidayanya yang mudah juga membuat banyak petani yang memilih menanamnya.

Tanaman ini dapat ditanam hanya dengan menancapkan batangnya ke tanah atau menggunakan perbanyakan vegetatif berupa stek batang. Bagian penting yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah umbinya, sehingga Sedulur harus mencabut ketika memanennya. 

Singkong dapat diolah menjadi berbagai menu makanan dengan berbagai teknik memasak. Selain direbus atau digoreng, singkong juga diolah menjadi tepung yang nantinya digunakan untuk membuat kue tradisional. Tak hanya umbinya, daun singkong juga dapat diolah menjadi sayur dan makanan lezat seperti rolade. 

BACA JUGA: 14 Jenis Tanaman Toga Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan

3. Kedelai

tanaman palawija adalah
iStock

Contoh tanaman palawija berikutnya adalah kedelai. Tanaman yang termasuk kelompok kacang-kacangan ini memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga biasa diolah menjadi makanan sehat, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai.

Tanaman yang tumbuh di dataran rendah hingga sedang pada saat musim kemarau ini biasanya dibudidayakan pada lahan berketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di lahan yang cukup air namun tidak terlalu basah. 

Tanaman ini biasanya ditanam pada sawah irigasi pada awal hingga pertengahan musim kemarau. Sementara ketika memasuki awal hingga pertengahan musim hujan, kedelai hanya akan ditanam pada lahan tegalan.

4. Kacang hijau

tanaman palawija adalah
iStock

Tanaman palawija yang juga masuk pada kelompok kacang-kacangan adalah kacang hijau. Tanaman yang biasa dibudidayakan di lahan tegalan dan sawah ini tanah terhadap kekeringan dan memiliki umur sekitar 60 hari hingga akhirnya bisa dipanen.  

Produktivitas tanaman ini relatif tinggi dan tidak banyak hama dan penyakit yang menyerang. Kacang hijau biasa diolah menjadi berbagai makanan karena mengandung gizi yang cukup lengkap seperti protein, karbohidrat, serta vitamin A dan B.

5. Gembili

tanaman palawija adalah
iStock

Contoh tanaman palawija yang terakhir adalah gembili. Tanaman ini merupakan umbi yang hampir mirip dengan ubi jalar dan singkong karena mengenyangkan dan dapat digunakan sebagai makanan pengganti nasi. Cara mengolahnya juga sangat mudah, yakni dengan cara direbus dan langsung disajikan. 

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tanaman palawija adalah tanaman semusim yang ditanam pada lahan kering dan biasanya ditanam pada saat musim kemarau sebagai pengganti padi. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! 

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.