surat almulk

Surat Al-Mulk atau Almulk adalah surah dalam Al-Qur’an ke-67 yang memiliki 30 ayat. Surat yang satu ini turun setelah At-Tur dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah. “Al-Mulk” sendiri berarti kerajaan atau kekuasaan, yang menjelaskan tentang Allah SWT sebagai penguasa bumi dan langit serta rahasia di dalamnya.

Surat Al-Mulk juga bisa disebut “At Tabaarak” yang memiliki arti Mahasuci. Surat ini akan menyelamatkan orang yang membacanya di hari kiamat kelak. Selain itu, menjadi permohonan kepada Allah SWT agar diselamatkan dari siksa api neraka.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang surat Almulk 1 30 beserta keutamaannya. Jadi langsung saja, mari kita bahas selengkapnya!

BACA JUGA: Surat Ar Rahman: Ayat 1-78, Arab, Latin dan Terjemahannya

-->

Surat Almulk full

surat almulk
pexels

Sebelum tahu keutamaannya, apakah Sedulur sudah tahu surat Almulk latin, arab, dan juga artinya? Jika belum, maka berikut ini bacaan surah yang perlu Sedulur ketahui.

  1. تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ

tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīr

Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

  1. ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

  1. الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ

allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr

Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

  1. ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ

ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr

Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.

  1. وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ

wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īr

Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

  1. وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

wa lillażīna kafarụ birabbihim ‘ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr

Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

  1. اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ

iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,

  1. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ

takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr

Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”

  1. قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ

qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr

Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.”

  1. وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ

wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr

Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”

  1. فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ

fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īr

Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

  1. اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ

innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

  1. وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ ‘alīmum biżātiṣ-ṣudụr

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

  1. اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr

Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.

  1. هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

  1. ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ

a amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr

Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

  1. اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ

am amintum man fis-samā`i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr

Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.

  1. وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ

wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr

Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

  1. اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ

a wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

  1. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ

am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr

Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

  1. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ

am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī ‘utuwwiw wa nufụr

Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

  1. اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

a fa may yamsyī mukibban ‘alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan ‘alā ṣirāṭim mustaqīm

Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

  1. قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ

qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn

Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

  1. قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụn

Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

  1. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn

Dan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”

  1. قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ

qul innamal-‘ilmu ‘indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīn

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

  1. فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ

fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda’ụn

Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.”

  1. قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ

qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ‘ażābin alīm

Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

  1. قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa ‘alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn

Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

  1. قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ

qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īn

Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering, maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

BACA JUGA: Al-Quran Surat Al-Hajj Ayat 7, Kepastian Datangnya Kiamat

Keutamaan surat Almulk

1. Mendapat pertolongan di hari kiamat

surat almulk
pexels

Keutamaan yang pertama, yakni datangnya pertolongan dari Allah SWT. Jadi kelak di hari kiamat, Allah SWT akan memberikan syafaat bagi hambanya melalui Rasulullah SAW. Tidak hanya itu, surah ini juga akan memberikan syafaat bagi orang yang suka membaca dan mengamalkannya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Bahwasanya suatu surat di dalam Alquran mempunyai 30 ayat, yang memberikan syafaat kepada pembacanya sehingga diampuni oleh Allah dosa orang itu, yaitu: Tabarakallazi bi yadihil mulk, Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan.” (HR Abu Dawud).

2. Menyelamatkan dari siksa kubur

surat almulk
pexels

Sebelum penentuan tempat manusia antara surga atau neraka, manusia akan menjalani siksa kubur dulu. Ya, setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama di dunia. Perlu diketahui, siksa kubur itu bisa sangat pedih, terutama bagi orang-orang yang amalannya belum siap. Nah, salah satu amalan yang bisa menyelamatkan dari siksa kubur adalah membaca dan mengamalkan surat Al-Mulk.

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Allah azza wajalla menghindarkannya dari azab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rasulullah SAW (masih hidup) menamainya ‘al-Mani’ah’ (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabullah, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan.” (HR. Nasa’i).

3. Menaikkan derajat dan menghapus kejelekan

surat almulk
pexels

Keutamaan surat Al Mulk sebelum tidur bagi umat muslim yakni akan ditinggikan derajatnya dan dihapuskan kejelekannya. Allah SWT telah menetapkan, bahwa orang yang membaca surat ini akan mendapat 30 kebaikan, 30 ampunan, dan ditinggikan 30 derajat.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Bahwasanya aku tidak menjumpai di dalam kitab Allah suatu surat yang terdiri 30 ayat. Barangsiapa membacanya ketika akan tidur, maka dengan pembacaan itu Allah menetapkan 30 kebaikan baginya, dihapuskan 30 kejelekannya, ditingkatkan baginya 30 derajat, dan Allah mengutus seorang malaikat dari para malaikat untuk mengembangkan sayapnya untuknya dan menjaganya dari segala kejahatan hingga ia bangun. Surah ini dapat menolak siksa kubur dan mahsyar, yaitu Tabarakallazi bi yahdihil mulk.” (HR. Ad Dailami).

4. Mendapat pertolongan di hari kiamat

surat almulk
pexels

Tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang tahu kapan datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim hendaklah kita menyiapkan amalan sebanyak-banyaknya agar tidak menyesal di hari kiamat kelak. Nah, surat Al-Mulk ini akan memberikan pertolongan atau syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.

Sebagaimana hadis Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Bahwasannya satu surat dari kitab Allah yang isinya 30 ayat, dapat memberikan syafaat pada seseorang pada hari kiamat, mengeluarkannya dari neraka dan memasukkannya ke surga yaitu surat Tabarak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

BACA JUGA : Bacaan Surat Al Falaq Arab, Terjemahan & Keutamaannya

5. Disayang Rasulullah SAW

surat almulk
pexels

Bagi umat muslim, salah satu keutamaan membaca surat Al-Mulk yakni disayang oleh Rasulullah SAW. Selain hamba yang bersholawat, beliau juga sangat menyayangi hambanya yang gemar membaca dan mengamalkan surat Al-Mulk. Surat Almulk ini juga mampu membawa ketenangan hati bagi orang yang membaca dan menghafalkannya.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Saya gemari supaya surat ini (Tabarakal lazi bi yadihil mulk ) terdapat di setiap hati orang mukmin.” (HR. Al Hakim).

6. Mendapatkan pahala berkali lipat

pexels

Allah SWT akan melipatgandakan pahalanya hingga 10 kali bagi siapa pun yang rutin membaca dan menghafalkan surat Almulk. Bahkan, pada saat kita membaca Al-Qur’an, Allah SWT akan memberikan 1 huruf dengan 10 ganjaran kebaikan.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata, bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

7. Dijauhkan dari maksiat

pexels

Orang yang taat kepada Allah SWT, adalah orang yang yakin akan keberadaan-Nya dan menjalankan amalannya walau tidak ada yang melihat. Nah, hal tersebut telah disebutkan dalam surat Almulk. Jadi dengan rajin membaca surah ini, maka akan menjauhkan Sedulur dari maksiat karena selalu mengingat Allah SWT.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai surat Almulk. Ya, mungkin Sedulur mencari keutamaan surat Al Mulk untuk jodoh. Namun ternyata hal itu kurang tepat karena keutamaan tersebut bisa ditemukan dalam surat Ar-Rahman.

Seperti yang telah kita ketahui, surat Yasin Alwaqiah Arrahman Almulk itu mempunyai banyak sekali keutamaan yang luar biasa. Walaupun begitu, bukan berarti surah dalam Al-Qur’an yang lain tidak memiliki keutamaan, lho.