Pengertian Sektor Esensial dan Kritikal Beserta Perbedaannya

Setelah adanya pandemi COVID-19, istilah dalam lingkungan usaha seperti sektor esensial dan kritikal makin populer. Apalagi setelah pemerintah memberlakukan PPKM darurat. Namun, apakah Sedulur sudah tahu pengertian dan perbedaan keduanya? Secara umum, sektor esensial adalah lingkungan usaha yang mendasar atau sangat perlu sekali dalam kehidupan masyarakat.

Sementara itu, sektor kritikal berarti lingkungan usaha yang terpenting. Biar makin paham, cek terlebih dahulu pengertian beserta macam-macam sektor esensial dan kritikal di bawah ini. Baca pembahasannya sampai selesai, ya.

BACA JUGA: Barang Komplementer: Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contohnya

Pengertian sektor esensial dan kritikal

sektor esensial adalah
Freepik

Sektor esensial dan kritikal adalah pengelompokan yang ada pada lingkungan bisnis. Selain kedua hal itu, ada pula yang dinamakan sektor non-esensial. Menurut KBBI, esensial berarti perlu sekali atau mendasar. Sementara kata sektor berarti lingkungan usaha.

Jadi, sektor esensial adalah kegiatan di lingkungan usaha yang paling mendasar dibutuhkan masyarakat. Materi esensial adalah semua kegiatan usaha yang penting dan membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat luas.

Sebaliknya, sektor non-esensial adalah lingkungan usaha yang sifatnya tidak terlalu penting. Biasanya lebih mengarah pada rekreasi atau hiburan. Sedangkan, sektor kritikal merupakan lingkungan usaha yang paling penting. Perusahaan yang bergerak di bidang logistik, transportasi, dan distribusi termasuk dalam sektor ini.

BACA JUGA: Motif Ekonomi: Pengertian, Sifat, Tujuan, Macam & Contohnya

Contoh sektor esensial dan kritikal

Freepik

Setelah memahami pengertian sektor esensial dan non esensial serta kritikal, kini saatnya mengetahui contohnya. Adapun contoh ini mengacu pada Perubahan Kedua Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Jawa-Bali. Berikut penjelasannya.

Sektor esensial

Sektor esensial adalah dan contohnya terbagi menjadi 5 bidang usaha, antara lain keuangan dan perbankan, pasar modal, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan, serta industri orientasi ekspor.

  • Keuangan dan perbankan meliputi asuransi, bank, pegadaian, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan yang berorientasi pada pelayanan fisik dengan pelanggan (customer).
  • Pasal modal dikhususkan yang berorientasi pada pelayanan dengan pelanggan (customer) dan berjalannya operasional pasar modal secara baik.
  • Teknologi informasi dan komunikasi meliputi operator seluler, internet, pos, data pusat, dan media terkait penyebaran informasi kepada masyarakat.
  • Perhotelan dikhususkan untuk yang tidak melayani penanganan karantina selama pandemi COVID-19.
  • Industri orientasi ekspor di mana pihak perusahaan perlu menunjukkan bukti contoh dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) selama 12 bulan terakhir atau dokumen lain yang menunjukkan rencana ekspor. Perusahaan juga wajib memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Sektor non-esensial

Contohnya adalah toko perdagangan yang tidak menjual benda-benda esensial. Dalam hal ini, benda esensial adalah benda yang ketersediaannya sangat mendasar bagi keberlangsungan hidup manusia seperti sembako. Nah, toko yang termasuk dalam non-esensial meliputi toko baju, perhiasan, elektronik, alat tulis, toko mainan, mebel, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Selain toko perdagangan, contoh sektor non-esensial lainnya adalah bioskop, pusat kebugaran, layanan kecantikan, tempat pijat, museum, galeri seni, dan tempat konser.

Sektor kritikal

Cakupan sektor kritikal lebih banyak dibandingkan sektor esensial. Selama pandemi COVID-19, sektor ini bisa beroperasi 100%. Contoh sektornya adalah sebagai berikut.

  • Kesehatan.
  • Keamanan dan ketertiban masyarakat.
  • Penanganan bencana.
  • Energi.
  • Logistik, transportasi, dan distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat.
  • Makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk untuk ternak atau hewan peliharaan.
  • Pupuk dan petrokimia.
  • Semen dan bahan bangunan.
  • Objek vital nasional.
  • Proyek strategis nasional.
  • Konstruksi infrastruktur publik.
  • Utilitas dasar seperti listrik, air, dan pengelolaan sampah

Itulah pengertian sektor esensial, non-esensial, dan kritikal beserta contohnya. Dari ulasan ini, Sedulur tidak akan kebingungan lagi terkait pengelompokan sektor-sektor usaha yang diterapkan di Indonesia. Semoga bermanfaat!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!