Pondasi Tapak: Pengertian, Fungsi, Kelebihan & Kekurangannya

Pondasi tapak merupakan salah satu jenis pondasi yang ada dalam dunia konstruksi. Pondasi secara umum biasanya digunakan untuk menopang bangunan yang berdiri di atasnya. Tidak sembarang pondasi dapat digunakan pada berbagai bangunan. 

Nah, salah satu jenis pondasi yang umum dibangun pada wilayah Indonesia adalah pondasi tapak. Ini adalah jenis pondasi yang melebar pada bagian bawahnya. Biasa digunakan untuk bangunan berstruktur besar dengan tinggi 3 hingga 4 lantai. Pondasi jenis tapak berada pada tanah yang lunak dengan kedalaman kurang dari 3 meter.

Dengan kemampuan dan bentuk tersebut, tidak heran jika pondasi tapak menjadi favorit bagi kontraktor, ahli konstruksi, dan mereka yang menginginkan bangunan besar. Berikut merupakan ulasan singkat mengenai pondasi telapak. Yuk, langsung simak!

BACA JUGA: 12 Desain Rumah Industrial, agar Hunian Semakin Keren

Membangun sebuah bangunan

Freepik

Seorang ahli konstruksi perlu menimbang banyak hal sebelum mulai mengembangkan sebuah bangunan. Contohnya adalah mempertimbangkan kedalaman sebuah tanah yang harus memadai untuk menghindari pergerakan tanah lateral dari bawah. Kemudian, kedalaman tanah untuk pondasi haruslah berada pada level di bawah perubahan volume tanah musiman guna menghindari pembekuan tanah, pencarian, atau gangguan dari akar tanaman.

Selain itu, memilih pondasi yang aman terhadap rotasi, pergeseran, dan gelinciran tanah sangatlah penting untuk keselamatan penghuni bangunan. Sistem pondasi dalam bangunan perlu dibuat sebaik mungkin untuk menghindari ancaman korosi serta berbagai ancaman kerusakan lain yang disebabkan oleh zat kimia yang telah ratusan bahkan jutaan tahun berada dalam tanah.

Pemilihan pondasi bangunan

Freepik

Lebih lanjut lagi, ahli konstruksi dan kontraktor juga perlu memilih pondasi yang dapat beradaptasi dengan perubahan konstruksi bangunan dan kondisi lapangan selama proses pembangunan berlangsung. Pemasangan pondasi harus mengingat aspek biaya untuk mengurangi jumlah total biaya yang dikeluarkan dalam proses pembangunan. Pergerakan tanah wajib menjadi pertimbangan seorang ahli konstruksi agar bangunan dapat berdiri tegak dan baik dalam jangka waktu lama. Paling penting, pembangunan konstruksi harus mempertimbangkan lingkungan sekitar dan meminimalkan limbah yang akan dibuang.

Proses konstruksi dari sebuah pondasi pun tidak boleh luput dari kehati-hatian dan pengawasan. Apabila sampai teledor, maka risikonya adalah masalah fatal yang akan datang cepat atau lambat di kemudian hari. Setiap bangunan memiliki spesifikasi pondasi berbeda-beda. Spesifikasi tersebut menyesuaikan dengan berat serta desain struktural dari bangunan tersebut. Semakin rumit sebuah bangunan, maka semakin rumit pula pondasi yang dibutuhkan.

Pengertian pondasi tapak

Masterumah

Pondasi tapak adalah jenis pondasi yang bentuknya seperti telapak kaki. Apabila dilihat dari strukturnya, pondasi ini berbentuk melebar di bagian yang paling bawah. Pondasi jenis ini terbentuk dari bahan beton bertulang dengan komposisi meliputi batu kerikil, semen PC, pasir beton, batu pecah berukuran 2 cm sampai 3 cm, papan kayu sebagai wadah cetak, dan besi beton. Bagian bawah yang dibuat lebar bukanlah tanpa arti. Detail pondasi tapak dapat menguatkan bangunan hingga ke dalam tanah dengan baik.

Karena bentuknya yang melebar di bawah, pondasi tapak sering digunakan pada rangka bangunan yang bertingkat 2 atau 3. Pondasi tapak rumah 2 lantai dianggap lebih stabil dan mampu menahan beban berat yang luar biasa. Proses pengerjaannya membutuhkan waktu dan tenaga lebih ketimbang pondasi biasa karena harus ditancapkan hingga ke dalam bagian tanah yang keras.

BACA JUGA: 25 Desain Ruang Tamu Minimalis, Wujudkan Rumah Idaman

Fungsi pondasi tapak

pondasi tapak
Bintoro Build

Terdapat beberapa fungsi dari pondasi tapak, namun secara garis besar, pondasi ini berperan sebagai tumpuan berdirinya sebuah bangunan. Pondasi jenis ini lebih unggul jika dibandingkan dengan pondasi cakar ayam. Perbedaan pondasi tapak dan cakar ayam memang terletak pada fungsinya. Untuk membangun rumah, pondasi tapak lebih ideal dibandingkan cakar ayam. Beberapa fungsi dari pondasi tapak adalah sebagai berikut.

  • Menopang bangunan agar tetap stabil ketika terjadi penyesuaian bentuk tanah sehingga bangunan tidak mudah runtuh walaupun berada di wilayah dengan kontur tanah yang labil.
  • Menahan beban beban hidup (live load) dalam fungsi bangunan yang sudah ditentukan sebelumnya.
  • Apabila terjadi gempa bumi, bangunan menjadi lebih aman, stabil, dan tidak mudah runtuh dibandingkan dengan bangunan yang menggunakan pondasi biasa.
  • Menahan beban bangunan secara horizontal agar struktur dalam bangunan tidak mudah bergeser dari tempatnya.
  • Menahan berat total dari bangunan yang dibuat di atasnya.

Jenis-jenis pondasi tapak

Depositphotos

Ada beberapa jenis-jenis pondasi tapak yang dibagi sesuai dengan besar dan tinggi sebuah bangunan. Jenis-jenis tersebut adalah pelat, gabungan, dinding, setempat, dan tiang pancang. Berikut merupakan penjelasan singkat dari jenis-jenis pondasi tersebut.

  • Pondasi pelatdigunakan untuk menahan beban kolom dan dinding pada suatu bangunan. Pondasi tersebut memiliki ukuran tapak yang tergolong besar. Dapat membantu bangunan berdiri lebih seimbang, stabil, dan tidak mudah bergeser walaupun didirikan pada tanah yang labil.
  • Pondasi gabungan, memiliki nama lain yaitu kantilever. Jenis pondasi ini terdiri dari 2 buah pondasi yang kemudian digabungkan oleh balok peningkat. Pondasi ini sangat cocok digunakan pada bangunan yang memiliki 2 kolom sekaligus.
  • Pondasi dinding, digunakan untuk menyokong beban yang terdapat pada dinding suatu bangunan. Hebatnya, pondasi ini tidak terbatas menyokong 1 dinding saja, namun juga dapat menahan bagian dinding-dinding lain. Sangat cocok diterapkan pada bangunan di tanah yang miring seperti lereng gunung.
  • Pondasi setempat adalah nama lain pondasi tapak kolom. Tidak ada perbedaan pondasi tapak dan setempat karena itu hanya sebutan lainnya. Biasanya, pondasi ini berbentuk bujur sangkar dan berguna sebagai peningkat efektivitas pada suatu ruang dan menjaga keseimbangannya.
  • Pondasi tiang pancang, berfungsi meneruskan beban bangunan pada struktur yang ada di bawahnya.

Ukuran pondasi telapak

Depositphotos

Setelah memahami jenis-jenis yang ada pada pondasi telapak, Sedulur bisa mulai menentukan ukuran pada jenis pondasi yang nantinya akan dipakai. Diperlukan presisi yang tingkat tinggi pada saat menghitung kedalaman dan ukuran pondasi tapak.

Pondasi tapak dapat memiliki ukuran yang beragam. Tetapi, standar ukurannya biasanya terletak pada kedalaman 1,5 meter hingga 2 meter, dengan lebar plat kurang lebih 60 cm, 80 cm, atau 100 cm. Sedangkan, untuk diameter ukuran besi yang dipakai biasanya berkisar pada 13 mm hingga 16 mm.

BACA JUGA: 12 Model Kanopi Baja Ringan untuk Garasi & Teras Rumah

Kelebihan dan kekurangan pondasi tapak

pondasi tapak
Masterumah.id

Layaknya bagian-bagian lain pada sebuah bangunan, pondasi jenis telapak ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan tersebut, Sedulur dapat melakukan pertimbangan tentang jenis pondasi mana yang akan dipakai untuk membangun rumah.

Kelebihan pondasi tapak

  • Pondasi hanya perlu ditancapkan ke bagian tanah yang keras, tanpa perlu menggali jauh lebih dalam lagi.
  • Pondasi dapat menahan beban hingga empat lantai tingginya.
  • Pondasi termasuk jenis yang bertahan lama, awet, tidak mudah rusak, dan tidak mudah runtuh.
  • Pemasangan pondasi akan jauh lebih sederhana ketimbang jenis pondasi lain apabila pengecoran dilakukan langsung pada lubang galian pondasi.
  • Biaya yang diperlukan untuk membuat pondasi jenis telapak tergolong murah dan terjangkau oleh banyak kalangan.

Kekurangan pondasi tapak

  • Proses pengerjaannya yang harus hati-hati, teliti, dan tidak bisa dilakukan sembarang orang kecuali oleh ahli konstruksi.
  • Karena dibutuhkan pengerjaan dengan presisi dan kehati-hatian tinggi, maka prosesnya akan lama. Selain itu, proses untuk kering sampai bisa dipindahkan ke lubang pondasi juga membutuhkan waktu yang tidak singkat.
  • Sisa beton yang terletak pada luar pondasi yang telah tercetak harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum dilepas dari cetakan, dipindah ke lubang galian, dan digunakan untuk menjadi pondasi bangunan.
  • Kontraktor, ahli bangunan, dan pemilik bangunan perlu bersabar karena proses pengerjaannya yang memakan waktu cukup lama.
  • Waktu pengerjaan setidaknya berkisar selama 28 hari atau hampir sebulan.

Biaya yang diperlukan untuk pondasi tapak

pondasi tapak
Depositphotos

Di samping kelebihan dan kekurangannya, konstruksi pondasi tapak dapat memakan biaya yang tidak banyak, namun juga tidak sedikit. Berikut merupakan rincian kasar dari biaya yang perlu Sedulur siapkan untuk membangun pondasi model tersebut.

  • Kawat untuk mengikat besi: Rp20.000 per kilogram.
  • Pasir hitam: Rp300.000 per meter kubik.
  • Batu kerikil dengan ukuran yang sama: Rp93.000 per 0,4 meter kubik.
  • Semen: Rp65.000 per sak.
  • Cetakan papan kayu: Rp25.000 per lembar.
  • Rangka beton besi lonjoran: Rp20.000 per lonjor.

Itulah pembahasan mengenai salah satu jenis pondasi dalam dunia konstruksi yaitu pondasi tapak. Pondasi tersebut sangat cocok digunakan pada bangunan yang memiliki tinggi sekitar 3 atau 4 lantai, dibangun di wilayah dengan jenis tanah lunak dan labil, serta bangunan yang dibangun pada tanah miring seperti di lembah, bukit, atau gunung. Semoga artikel ini dapat membantu proses perencanaan bangunan yang Sedulur lakukan, ya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!