Apakah tanda-tanda overthinking ini ada di kamu? Cari tahu segera!
Pikiran yang berlarut-larut yang didominasi oleh penyesalan dan kekhawatiran terhadap sesuatu yang berlebihan adalah dua tanda bahwa seseorang sedang overthinking. Seperti ini contohnya:
Coba kemarin aku bilang begini, pasti keadaan nggak akan jadi runyam.
Kalimat di atas adalah salah satu akibat overthinking yang bisa saja menghantui pikiranmu. Bila terjadi terus-menerus, tentu saja hal ini tidak akan baik untuk kesehatan mentalmu.
Dalam ulasan ini, penjelasan tentang arti overthinking, pandangan menurut ilmu psikologi, dan dampaknya adalah pembahasan utamanya. Untuk itu, kamu perlu lebih aware dengan tanda ini bila terjadi padamu maupun orang terdekatmu.
BACA JUGA: 8 Tes IQ Singkat dan Jawabannya untuk Asah Otak Kamu
Apa itu overthinking?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, overthinking artinya ketika seseorang memasuki tahap pemikiran yang berlebihan dan berlarut-larut. Saking berlarutnya, bisa sampai mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-harinya.
Ketika hal ini terjadi kepada seseorang, bukan penyelesaian masalah yang akan didapatkan. Tapi justru malah muncul persoalan baru. Pasalnya masalah yang dipikirkan terlalu berlarut dan akan timbul cabang masalah yang semakin tidak ada penyelesaian dan ujungnya.
Hal ini menunjukkan bahwa arti overthinking sendiri adalah lampu kuning yang harus diwaspadi. Pasalnya, gelisah berlebihan ini bisa menyebabkan depresi dan juga gangguan kecemasan, lho. Suasana hati pun jadi ikut tidak stabil.
Gejala overthinking
1. Tidak fokus mencari solusi ketika ada masalah
Salah satu tanda bahwa kamu adalah seorang overthinker adalah ketika ada masalah yang melanda, pikiran tidak fokus mencari solusi. Orang yang terlalu banyak berpikir akan lebih fokus terhadap hal lain di luar masalah yang seharusnya tidak usah dipikirkan. Ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental ataupun juga pada masalah yang sedang dihadapi.
2. Sulit mengambil keputusan
Gejala lain dari overthinking adalah sulit membuat keputusan. Orang yang terlalu banyak berpikir membuat masalah yang dihadapi tidak kunjung selesai karena sibuk untuk menelaah masalah tersebut. Akibatnya, seseorang akan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan berakibat buang-buang waktu.
3. Merasa tidak yakin terhadap keputusan yang diambil
Tanda dari seorang overthinker selanjutnya adalah merasa tidak atau kurang yakin terhadap keputusan yang telah diambil. Orang yang mengalami banyak berpikir susah sekali move on dari suatu pikiran. Akibatnya, ia terus bertanya-tanya tentang dampak dari keputusan yang diambil. Orang dengan sikap yang seperti ini cenderung suka menyalahkan diri sendiri atas apapun yang terjadi.
Apakah overthinking termasuk mental illness?
Dikutip dari Jurnalposmedia, overthinking termasuk ke dalam gangguan mental atau gangguan psikologis yang dapat mengakibatkan kecemasan yang berlebihan terhadap penderitanya. Istilah ini juga bisa disebut dengan paralysis analysis. Sementara itu, Eli Marlina sebagai dosen di UIN Bandung mengatakan bahwa mereka yang punya psychosomatic rasa sakit pada fisik karena kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya stres dan depresi.
Overthinking juga berakibat pada gangguan mental lain yaitu OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Contoh dari kaitan tersebut adalah ketika seseorang sedang sakit dan percaya bahwa sakit yang dialaminya adalah kanker. Ia kemudian pergi ke rumah sakit dan dokter pun berkata bahwa tidak ada sel kanker yang ditemukan. Hal tersebut berarti seseorang terlalu banyak berpikir dulu tanpa tahu kebenarannya dan terus menerus mempercayainya.
Contoh lainnya ada pada ketika seseorang lupa apakah dirinya sudah mematikan kompor sebelum meninggalkan rumah. Ia pun teringat lagi dan bingung mengecek berkali-kali untuk memastikan.
Sebenarnya, itu adalah suatu bentuk kewaspadaan yang baik. Namun jika berlebihan, itu bisa menjadi tanda bahwa seseorang terlalu terobsesi terhadap sesuatu. Maka dari itu, overthinking bisa jadi salah satu yang erat kaitannya dengan gangguan psikologis OCD.
BACA JUGA: 8 Manfaat Permainan Lompat Tali Untuk Fisik & Mental Anak
Cara mengatasi overthinking
1. Fokus dengan solusi
Ketika sedang dihadapkan dengan suatu masalah, cobalah untuk fokus terhadap pemecahannya. Jangan memikirkan di luar pemecahan masalah karena pikiran akan ke mana-mana dan masalah tidak akan selesai malah tidak ada jalan keluarnya. Juga, jangan menyesali setiap keputusan yang sudah terjadi ketika dihadapkan dengan masalah. Sejatinya, tidak ada yang perlu disesali dengan keputusan tersebut.
2. Refleksi diri
Dalam sehari, luangkanlah waktu untuk kita merefleksikan diri sejenak. Cukup dengan waktu kurang dari 30 menit, fokuskan pikiran kemudian pikirkan kesalahan yang cukup mengganggu. Setelah itu, renungkan dan fokuskan dengan cara mengatasinya.
3. Mindfulness
Mindfulness merupakan kegiatan meditasi yang bisa melatih seseorang untuk fokus terhadap kegiatan yang dilakukan. Kegiatan ini tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan mental, tapi juga kesehatan jasmani.
4. Mencari distraksi
Supaya tidak terlalu sering melamun, cari kegiatan sebagai distraksi. Lakukan cara ini seperti dengan membaca buku, berolahraga, bermain game, mendengarkan musik, atau melakukan hobi lain yang bersifat menghibur agar bisa menghilangkan pikiran penat yang berlebihan.
Pada dasarnya, manusia perlu berpikir untuk pengambilan sebuah keputusan yang sedang dihadapi. Namun ketika kita berpikir secara berlebihan, itu dapat mengakibatkan hal-hal buruk yang dampaknya juga kita sendiri yang mengalaminya. Berpikir itu perlu, tapi sesuatu yang berlebihan seperti overthinking itu sebaiknya dihindari, ya.
Untuk menghindari overthinking, kamu bisa meluangkan waktu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di Aplikasi Super. Distraksi produktif ini memudahkanmu untuk memilih sembako yang habis stoknya di rumah. Dijamin bakalan seru dan waktu belanja jadi lebih efisien, deh.