Karya sastra dibagi dalam beberapa jenis, salah satu yang cukup populer adalah novel. Mengutip Ensiklopedia Britannica, novel adalah prosa yang memiliki jumlah kata dan kompleksitas tertentu dengan cerita yang berkutat pada pengalaman manusia. Biasanya, ada korelasi di tiap babnya dengan latar tempat dan waktu yang spesifik.
Novel dibagi lagi menjadi beberapa genre seperti sains fiksi, romantis, fiksi sejarah, horor, filosofi, eksperimental, dan lain sebagainya. Untuk tahu lebih jauh tentang pengertian novel menurut para ahli dan berbagai elemen di dalamnya, Sedulur bisa tengok beberapa poin bahasan berikut.
BACA JUGA: Cerita Nonfiksi: Kenali Jenis, Ciri dan Cara Membuatnya
Ciri-ciri novel
Setelah tahu pengertian novel, mari menengok beberapa ciri novel yang membuat karya ini khas. Ciri-ciri novel adalah sebagai berikut.
- Ditulis dalam bentuk prosa yang ditulis secara runtut dengan sudut pandang yang jelas. Bukan bait-bait atau poin-poin.
- Memiliki jumlah kata tertentu, meskipun tidak ada angka pakemnya. Namun, novel biasanya berjumlah 100-1000 halaman.
- Bermuatan fiktif, meski beberapa bisa saja berjenis semi fiksi dengan beberapa muatan kisah atau kejadian nyata yang didramatisasi.
Elemen dalam novel
Novel memiliki elemen penting yang menjadi karakter khususnya. Mereka adalah plot, karakter, latar, dan sudut pandang. Berikut penjelasannya.
- Plot secara singkat adalah urutan kejadian yang saling bertautan. Melansir Masterclass, plot berkutat pada satu momen yang menimbulkan pertanyaan. Bisa berupa interupsi dari rutinitas, titik balik, atau sebuah aksi. Plot berusaha menjawab interupsi tersebut dalam prosesnya sehingga biasanya diakhiri dengan resolusi atau kesimpulan. Plot bisa berupa perjalanan, tragedi, perjuangan, komedi, dan lain sebagainya.
- Karakter adalah elemen yang harus ada dalam karya fiksi, termasuk dalam novel. Karakter boleh saja bukan manusia, hewan juga bisa dijadikan karakter di novel. Masih melansir Masterclass, ada setidaknya tujuh tipe karakter yang bisa dicantumkan dalam novel, yaitu protagonis (lakon atau tokoh utama), antagonis (antihero, tokoh jahat utama), love interest (sosok yang menjadi pasangan atau taksiran sang lakon), confidant (sidekick atau teman protagonis), tritagonis (penengah antara lakon dan antagonis), deuteragonist (sosok yang berada di pihak lakon), tertiary (karakter yang mendominasi latar cerita tetapi tidak memiliki kontribusi langsung dengan karakter utama), foil (karakter yang berfungsi untuk memberikan dimensi pada sifat karakter utama).
- Latar adalah tempat dan waktu di mana plot berlangsung. Keberadaannya juga sangat penting dan bisa memengaruhi sifat tokoh dan alur cerita.
- Sudut pandang adalah cara novelis membawakan narasinya. Ia bisa menggunakan sudut pandang orang pertama (aku), kedua (kamu, Anda), dan ketiga (mereka atau nama tokoh). Identitas karakter seperti usia, gender, dan pengalaman akan berpengaruh dalam penulisan sudut pandang.
BACA JUGA: Cara Membuat Daftar Pustaka Mudah & Rapi, Beserta Contoh
Struktur plot dalam novel
Plot dalam novel memiliki struktur tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Mengingat novel berjenis naratif, struktur novel adalah orientasi, komplikasi, klimaks, evaluasi, resolusi, dan bisa saja ditambahkan koda (reorientasi).
- Orientasi adalah perkenalan karakter, latar, dan awal masalah. Nama lain orientasi adalah eksposisi.
- Komplikasi adalah saat konflik atau masalah mulai menyeruak. Ada interupsi dalam rutinitas sang lakon, misalnya serangan monster, peperangan yang memaksa sang lakon mengungsi atau ditarik menjadi relawan.
- Klimaks adalah puncak plot, di mana terjadi konflik yang pelik dan seakan tak ada jalan keluarnya. Lakon berada di persimpangan jalan atau nyawanya terancam.
- Evaluasi adalah ketika konflik atau masalah mulai surut, tetapi lakon belum benar-benar bebas dari ancaman. Bagian ini berusaha menggambarkan konsekuensi dari aksi sang lakon saat menghadapi klimaks di bagian sebelumnya.
- Resolusi adalah akhir dari cerita.
- Koda (reorientasi) adalah kesimpulan dan pesan tambahan dari novelis yang mencoba menyarikan apa saja yang sudah terjadi dan pelajaran apa yang bisa diambil. Tentunya tetap menggunakan sudut pandang karakter yang ia pakai sebelumnya.
Jenis-jenis novel
Selain novel standar yang biasa kita temukan. Ada beberapa jenis yang cukup spesifik dan terasa berbeda.
- Novella adalah novel yang jumlah halamannya cukup sedikit. Biasanya sekitar 100 halaman, bisa kurang atau lebih sedikit.
- Epistolary merupakan novel yang ditulis dengan teknik menulis surat. Surat ditulis dari satu karakter dalam novel ditujukan untuk karakter atau tokoh lainnya.
- Picaresque sebenarnya adalah genre dalam novel, tetapi merupakan jenis yang tertua di dunia. Ditandai dengan keberadaan tokoh utama yang biasanya laki-laki dan berasal dari kelas bawah, tetapi melewati sebuah perjalanan yang heroik.
- Buku kumpulan cerpen sering kali dimasukkan dalam kategori novel karena setelah dikompilasi membuatnya memiliki jumlah kata yang dirasa mencukupi untuk disebut novel. Cerpen juga berupa kisah fiktif dengan elemen dan struktur yang sama dengan novel, tetapi lebih singkat.
BACA JUGA: Struktur Teks Hikayat: Pengertian, Struktur, Kaidah & Contoh
Genre novel yang beredar
Novel adalah contoh karya sastra berbentuk prosa yang bisa ditulis dalam berbagai tema. Berikut beberapa genre populer yang sudah Sedulur sering temukan.
- Romantis, yaitu genre yang berfokus pada kisah cinta lakon-lakonnya. Contoh novel romantis adalah To All The Boys I’ve Loved Before, Ayat-Ayat Cinta, Dealova, Romeo and Juliet, Pride and Prejudice, Bridgerton, dan lain sebagainya.
- Aksi dan petualangan, yaitu genre novel yang plotnya dibangun dari perjalanan sang lakon yang penuh tantangan dan hambatan. Contoh paling terkenal dari genre ini adalah Life of Pi, The Lord of the Ring, dan Harry Potter.
- Klasik merujuk pada novel-novel legendaris yang diterbitkan pada tahun 1800-an sampai awal 1900-an. Mereka antara lain Little Women, Frankenstein Jane Eyre, Moby Dick, dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
- Misteri biasanya berkutat pada kasus kriminal atau pembunuhan yang penuh teka-teki. Karya paling tersohor dari genre ini adalah The Adventures of Sherlock Holmes dan berbagai karya Agatha Christie.
- Fantasi adalah genre novel yang mengandung unsur magis, mitologi, dan supernatural. Harry Potter bisa dikategorikan pula dalam genre ini. Contoh lainnya Piranesi dan Circe.
- Historical fiction yaitu genre yang mengambil latar peristiwa sejarah nyata, tetapi diceritakan lewat sudut pandang karakter fiktif. Misalnya saja All the Light We Cannot See yang mengangkat latar Perang Dunia II atau Pachinko yang mengambil latar okupasi Jepang di Korea tahun 1930-an.
- Horor dan thriller adalah jenis novel yang ditulis dengan tujuan membuat bulu kuduk berdiri lewat kengerian ceritanya. Penulis paling prolifik di genre ini adalah Stephen King dan Shirley Jackson yang karyanya banyak diadopsi jadi film dan serial.
- Literary fiction merujuk pada novel yang memiliki estetika dalam penulisannya. Biasanya mereka memang ditulis dengan pemilihan kata yang indah. Beberapa contohnya antara lain Where the Crawdads Sing dan A Little Life.
- Sains fiksi dan distopia adalah novel yang mengambil latar tempat dan waktu yang tidak nyata alias karangan penulis sendiri. Contohnya The Handmaiden, The Hunger Games, dan 1984.
- Magical realism adalah jenis novel yang memadukan realita dengan fantasi. Penulis yang sering meramu novel dengan genre ini adalah Haruki Murakami.
- Filosofi merupakan genre novel yang mengandung pemikiran atau gagasan filosofi tertentu. Misalnya saja karya-karya Franz Kafka, Paulo Coelho, dan Fyodor Dostoevsky. Meski fiktif, mereka sering menyelipkan nilai-nilai tertentu yang cukup spesifik dan menggelitik pikiran kritis pembaca.
Proses menulis novel
Meski merupakan kisah fiksi dan sebagian merupakan imajinasi penulis, sebuah novel melalui proses yang panjang. Seorang novelis biasanya harus melakukan riset mendalam untuk membangun latar dan menciptakan karakter. Apalagi jika novelnya terinspirasi dari kejadian nyata, maka diperlukan riset literatur dan lapangan tentang sejarah di masa tersebut. Bahkan wawancara dengan saksi mata dan orang-orang yang mungkin menginspirasi novelis untuk menentukan sifat tokoh-tokoh dalam novelnya.
Manfaat membaca fiksi
Novel atau karya fiksi juga memiliki banyak manfaat untuk pembacanya. Salah satunya adalah melatih imajinasi dan meningkatkan empati. Ini karena pembaca diajak untuk menyelami kehidupan sang tokoh dan masuk ke dunianya, mencoba memakai sepatunya saat berjalan. Mengingat novelis juga melakukan riset sebelum membuat novel, sering kali pembaca justru dapat banyak insight dan pengetahuan baru.
Tentunya dengan begitu, diharapkan awareness akan suatu isu pun meningkat dan pembaca termotivasi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fenomena yang disinggung dalam novel. Misalnya tentang gangguan mental tertentu, sejarah suatu negara, hingga isu sosial yang jarang diekspos.
Penjelasan tentang novel adalah dan contohnya sudah dibahas tuntas. Semoga bisa menjawab rasa penasaran dan menambah wawasan Sedulur.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!