Not merupakan salah satu media yang wajib dipelajari saat mempelajari musik. Para musisi yang memainkan musik, membutuhkan notasi yang harus dimainkan. Jika musisi tersebut tidak hafal notasinya, maka not balok adalah solusinya.
Supaya bisa lebih paham terkait pengertian, sejarah, jenis, hingga bagaimana cara membacanya, simak ulasannya di sini. Pahami dulu dasarnya supaya ketertarikan dan minat pada musik bisa terasah dan Sedulur dapat menjadi ahli di bidang ini.
BACA JUGA: 12 Alat Musik Papua Beserta Penjelasan dan Contohnya
1. Pengertian not balok
Notasi musik merupakan hal yang umum dalam sebuah karya musikal. Secara pengertian sendiri, not musik merupakan sistem yang digunakan untuk menuliskan karya musik. Standar dari notasi musik yang ada saat ini adalah notasi balok. Setiap not yang ditulis selalu melambangkan durasi dan tinggi nada saat dimainkan.
Tinggi nada yang ada pada not digambarkan dengan cara vertikal dan durasi atau ritme digambarkan dengan cara horizontal. Selain itu, durasi pada nada biasanya diperlihatkan dalam bentuk ketukan. Istilah ini berasal dari Bahasa Belanda, yaitu noten balk dengan arti yang sama.
Sebuah notasi yang menggunakan lima garis horizontal untuk memposisikan titik nada. Oleh karena itu, di dalam notasi balok yang menjadi dasarnya adalah sistem paranada bergaris lima. Ketika membaca not balok, kita perlu mengenal apa itu tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang akan digunakan. Selain itu, not ini akan ditempatkan pada paranada serta dibaca dari kiri ke kanan.
2. Sejarah
Membicarakan sejarah notasi balok tidak akan terlepas dari sejarah musik itu sendiri. Musik sendiri telah dikenal ribuan tahun lalu di peradaban umat manusia. Karena musik bagian dari budaya dan kesenian umat manusia. Di setiap zamannya dan di setiap peradaban selalu ada perubahan dan pergeseran dari setiap budaya dan seni, termasuk dalam hal ini musik.
Dalam peninggalan sejarah, tercatat di peradaban kuno seperti Romawi, Mesir, Yunani dan China telah mengenal musik sebagai bagian dari kesenian dan kebudayaan. Permainan musik dari setiap peradaban memiliki ciri khas dengan komposisi musik yang berbeda.
Bangsa Yunani kuno dikenal sebagai pencipta musik dengan komposisi lengkap, dengan istilah Seikilos Epitaph. Bahkan, peninggalan komposisi musik lengkap sudah terukir di batu nisan yang ada di Turki yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-1. Setelah kemunculan komposisi musik lengkap, muncullah notasi yang hampir sama dengan “sol-fa” atau solmisasi barat yang di mana memakai huruf A hingga huruf G.
Tanda not balok i yang hampir sama dengan”sol-fa” tumbuh di zaman kekaisaran Bizantium (Byzantine). Kekaisaran tersebut tumbuh dan berkembang pada zaman kekaisaran Romawi. Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan notasi “sol-fa” hampir sama dengan “notasi Boethian”. “Notasi Boethian” adalah notasi yang ditemukan dan dikembangkan oleh seorang filsuf Romawi yang bernama Boethius, ia mengembakan notasinya sekitar abad ke-6.
Selain itu Boethius merupakan orang pertama yang menggunakan 14 huruf abjad dalam membuat notasi. Perlahan tapi pasti notasi musik terus mengalami perkembangan dari gereja-gereja yang ada di negara bagian eropa. Awal-awal kemunculan notasi musik di Eropa digunakan untuk melakukan paduan suara di gereja.
Pada masa itu, notasi diposisikan pada bagian atas kata atau suku kata dari teks sebuah lagu yang akan dinyanyikan. Perkembangan notasi musik yang terjadi pada masa itu dikenal dengan sebutan Plainchant atau Gregorian Chant. Pada masa itu juga untuk menentukan tinggi dan rendah dari suatu nada hanya berasal dari nada sebelumnya saja.
3. Perkembangan
Seiring dengan berkembangnya waktu, notasi balok pun berkembang. Permasalahan yang ditemui dalam perkembangan notasi terus mengalami perbaikan dan penyempurnaan, salah satunya dengan cara menggunakan garis 1 nada di bagian awal hingga menggunakan garis paranada sebanyak 4 buah.
Berbicara tentang garis paranada yang terdiri dari 4 buah, maka selalu terhubung dengan Guido dari Arezzo. Beliau merupakan seseorang yang sudah ahli dalam bidang teori musik pada masa itu. Bahkan, Guido juga diyakini sebagai penemu yang pada masa itu menggantikan notasi neumatik.
Dalam sebuah catatan yang cukup terkenal dan berjudul Micrologus. Catatan itu berisi tentang menyanyi dan suatu cara untuk mengajarkan Gregorian Chant, serta membahas tentang komposisi musik polifonik. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa Micrologus ini sudah ada sekitar tahun 1025 atau 1026 Masehi.
Guido juga memunculkan solfage buatannya sendiri yang terdiri dari 6 not yang terkenal dengan nama hexachord. Adapun 6 not yang dimaksud, yaitu ut, re, mi, fa, sol, la. Kemudian, seiring dengan perkembangan zaman, not ut, di beberapa negara diubah menjadi do. Selain itu, jumlah not juga ditambahkan menjadi tujuh dengan ditambah not ti (si) oleh banyak orang. Hingga pada akhirnya, not yang kita kenal menjadi “solmisasi” tujuh nada.
Bahkan “solmisasi” tujuh nada sudah digunakan di banyak negara dan menjadi standar dalam memainkan sebuah musik. Tidak hanya pengubahan pada not dan penambahan pada not Guido saja, tetapi musik yang terus berkembang membuat notasi balok atau not balok yang sudah lama juga ikut berkembang.
Perkembangan lainnya terjadi pada garis paranada yang di mana sebelumnya hanya 4 garis saja, kini sudah menjadi 5 garis paranada. 5 garis paranada ini merupakan garis paranada yang kita kenal dan kita gunakan hingga saat ini. Meskipun, Guido diyakini menjadi penemu dari not balok, tetapi sangat disayangkan nama beliau tidak terlalu dikenal oleh sebagian orang. Hal ini dapat terjadi karena pada masa itu, penemuan terhadap not Guido ini sangat kurang dipublikasi.
4. Penemu not balok
Sebagaimana yang telah Sedulur simak dalam penjelasan di atas, bahwa penemu dari not balok adalah Guido dari Arezzo, dikenal juga dengan naman Guido Aretinus. Diperkirakan lahir pada tahun 991 atau 992 Masehi dan dikenal juga sebagai seseorang yang ahli dalam teori musik.
Namun, beberapa catatan sejarah, ada yang mengatakan bahwa Guido berasal dari Italia dan ada juga yang bilang berasal dari Perancis. Jika dilihat berdasarkan karya-karya yang telah diciptakan atau dibuatnya penggunaan bahasanya cenderung mengarah ke bahasa Italia.
Bukan hanya sebagai ahli teori musik saja, tetapi Guido adalah seorang biarawan Benediktin yang berasal dari Arezzo. Beliau belajar di Biara Benediktin atau pada masa itu dikenal dengan nama Pomposa Abbey. Kecintaannya pada musik, juga ia tuangkan dengan cara mengajar menyanyi.
Hingga pada tahun 1025, ia merasa mengalami ketidakcocokkan dengan beberapa “orang” yang ada di gereja, sehingga ia memilih keluar dari gereja. Meskipun, sudah keluar dari gereja, tetapi Guido masih mengajar menyanyi di sekolah katedral milik seorang Uskup dari Arezzo.
Ketika di Pompisa, Guido mulai melakukan pengembangan terhadap cara baru dalam menulis Gregorian Chant. Ia menggunakan garis paranada sebanyak 4 garis serta menggunakan clef. Setiap Gregorian Chant ditulis ulang kembali oleh Guido dan dipersembahkan kepada Paus Yohanes XIX.
Terdapat perbedaan dari setiap jenisnya. Kita ambil contoh dalam not balok gitar dan piano, terdapat beberapa perbedaan dalam membaca titik nada menggunakan not tersebut. Karena membaca not ini merupakan sebuah kemampuan yang dibutuhkan kedisiplinan untuk menguasainya.
5. Jenis-jenis not balok
Agar Sedulur lebih memahami lagi tentang not balok, berikut ini terdapat beberapa jenis dari notasi balok itu sendiri:
1. Not penuh (whole)
Jenis notasi balok yang pertama adalah notasi penuh atau whole. Notasi penuh memiliki nada dengan empat ketukan serta digambarkan dengan lambang bulatan kosong.
2. Not 1/2
Jenis notasi balok kedua adalah notasi satu per dua atau setengah, dengan lambang 1/2. Dalam notasi ini masih dilambangkan dengan bulatan kosong dan tiang di bagian atasnya. Notasi ini memiliki jumlah nada dengan dua ketukan.
3. Not 1/4
Digambarkan dengan bulatan hitam dan tiang di bagian atasnya. Notasi ini memiliki jumlah nada satu ketukan. Notasi ini dianggap merupakan notasi paling mudah untuk dipelajari dan sering dijadikan bahan ajar bagi setiap musisi yang hendak belajar membaca notasi.
4. Not 1/8
Not satu per delapan (1/8) Adalah jenis notasi dengan jumlah nada 1/2 ketukan. Not satu per delapan dilambangkan dengan bulatan hitam dengan tiang dan satu bendera di bagian atasnya.
5. Not 1/16
Jenis selanjutnya yang bisa diaplikasikan not balok piano adalah not satu per enam belas atau not 1/16. Not ini memiliki jumlah nada sebanyak 1/4 ketukan. Not ini juga dilambangkan dengan bulatan hitam dengan tiang dan dua bendera di bagian atasnya.
6. Not 1/32
Jenis notasi balok terakhir adalah not satu per tiga pulu dua, atau not 1/32. Notasi ini memiliki jumlah nada 1/8 ketukan, serta not ini digambarkan dengan bulatan hitam dengan tiang serta tiga bendera di bagian atasnya. Pada prinsipnya semakin banyak notasi nada, semakin rumit nada yang dimainkan.
6. Simbol dasar notasi
Selain jenis-jenis di atas, terdapat beberapa simbol dasar notasi yang perlu Sedulur pahami, hal ini penting diketahui untuk membaca notasi balok itu sendiri. Berikut ini beberapa simbol dasar notasi yang dimaksud:
- Staf: Staf terdiri dari lima baris dan empat ruang. Masing-masing garis tersebut dan setiap spasi mewakili huruf yang berbeda, yang pada gilirannya mewakili sebuah nada. Garis dan spasi tersebut mewakili not bernama A-G, dan urutan not bergerak menurut abjad ke atas paranada.
- Treble Clef: Ada dua kunci not balok utama yang dapat digunakan untuk membiasakan diri; yang pertama adalah kunci musik treble. Kunci musik treble memiliki ornamen huruf G di sisi paling kiri. Gerakan bagian dalam G mengelilingi garis “G” pada tongkatnya.
- Clef Bass: Garis antara dua titik clef bass adalah garis “F” pada staf clef bass, dan ini juga disebut sebagai kunci F. Kunci bass menandakan register musik yang lebih rendah, jadi jika instrumen Sedulur memiliki nada yang lebih rendah, seperti bassoon, tuba, atau cello, lembaran musik Sedulur akan ditulis dalam kunci bas. Not yang lebih rendah pada keyboard Sedulur juga dinotasikan di kunci bas.
- Notes: Notes yang ditempatkan pada staf memberi tahu surat not mana yang harus dimainkan pada instrumen kami dan berapa lama untuk memainkannya. Ada tiga bagian dari setiap not, kepala not, batang, dan bendera
Berikut ini merupakan bagian penting bagi Sedulur yang ingin belajar notasi balok, selain mengetahui kunci dan melihat contoh not balok, Sedulur tentu harus tahu seperti apa cara membaca not itu sendiri. Berikut caranya:
BACA JUGA: Alat Musik Melodis: Pengertian, Fungsi dan Contohnya
1. Pelajari simbol dasar notasi
Langkah pertama membaca notasi adalah dengan mempelajari simbol dasar notasi itu sendiri. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Sedulur telah bisa mengetahui terdapat beberapa simbol dasar notasi. Hal tersebut penting untuk dipelajari, karena musik terdiri dari beberapa simbol yang mengandung komponen dasar untuk membaca musik.
2. Ambil ketukan
Cara membaca notasi balok yang kedua adalah dengan mengambil ketukan, untuk memainkan musik ketukan adalah sebuah barometer untuk memainkan musik itu sendiri. Ukuran saat membaca notasi balok adalah ketukan, disajikan pecahan angka seperti not 1/16, 1/32 dan lain sebagainya.
Angka teratas memberi tahu Sedulur berapa banyak ketukan ke suatu ukuran, ruang staf di antara setiap garis vertikal (disebut batang). Angka bawah memberi tahu nilai not untuk satu ketukan, detak kaki Sedulur saat mendengarkan.
3. Memainkan melodi
Cara membaca yang ketiga adalah dengan memainkan bagian melodinya. Sebuah tangga nada dalam not balok terdiri dari delapan nada berurutan, seperti contoh tangga nada C mayor, terdiri dari C, D, E, F, G, A, B, C. Interval antara nada pertama tangga nada C mayor dan yang terakhir adalah contoh oktaf.
Skala C mayor sangat penting untuk dilatih karena begitu Sedulur menurunkan skala C, tangga nada mayor lainnya akan mulai masuk ke tempatnya. Setiap not dari tangga nada C mayor sesuai dengan tombol putih di keyboard.
4. Mainkan secara rutin
Setelah Sedulur mengetahui dasar dan cara membacanya, Sedulur perlu berlatih secara rutin, hal tersebut semata hanya untuk membiasakan diri dengan bacaan notasi balok dan membuat Sedulur semakin mahir lagi. Dengan begitu, setelah mahir Sedulur bahkan bisa sampai pada tahap menguasainya tanpa harus membaca notasi balok itu sendiri.
Itulah tadi penjelasan terkait not balok. Semoga dari penjelasan lengkap di atas Sedulur bisa lebih paham lagi terkait dunia musik dan bisa menjadi pemantik bagi yang ingin mempelajari musik lebih jauh lagi.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!