Motif Ekonomi: Pengertian, Sifat, Tujuan, Macam & Contohnya

Alasan yang membuat seseorang melakukan suatu tindakan ekonomi disebut dengan motif ekonomi. Terdapat berbagai macam alasan yang bisa digunakan seseorang untuk bisa memenuhi kebutuhan, mendapatkan keuntungan, dan lain sebagainya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi, maka biasanya akan muncul kebutuhan yang lainnya.

Tujuannya sendiri cukup sederhana, yaitu untuk mencapai suatu kemakmuran. Penting bagi setiap individu untuk mengetahui motif ekonomi apa saja beserta macam dan contohnya, supaya kebutuhan ekonomi bisa terus seimbang. Maka dari itu, simak selengkapnya berikut ini, ya!

BACA JUGA: Pengertian Oligarki Beserta Ciri dan Contohnya

1. Pengertian motif ekonomi

motif ekonomi
Unsplash

Motif ekonomi adalah suatu alasan yang membuat seseorang menjadi terdorong untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi supaya bisa mencapai kemakmuran. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok yang bertujuan untuk memperoleh barang dan atau jasa untuk memenuhi semua kebutuhan di dalam hidupnya. 

Sebagai contoh, ada seorang petani yang rajin dan tekun bekerja supaya panen yang diperoleh bisa berhasil dengan baik. Contoh lainnya adalah seorang pengusaha yang mempromosikan produknya di berbagai media supaya bisa dikenali calon pembeli dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi. 

Hal ini juga yang menjadi dasar suatu tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi sendiri merupakan sebuah usaha manusia supaya bisa memenuhi kebutuhan dan keperluan yang sifatnya tidak terbatas. Tentunya, hal ini didasari dengan segala pertimbangan yang baik dan berdasarkan oleh skala prioritas supaya bisa mencapai kemakmuran. 

Kebutuhan merupakan keinginan yang ada dalam diri manusia dan menuntut untuk selalu dipenuhi seperti minum, makan, berpakaian, perumahan, pendidikan, dan lain sebagainya. Manusia yang telah berusaha untuk bekerja memperoleh pendapatan, itu artinya dirinya sudah melakukan suatu tindakan ekonomi, karena manusia bisa menggunakannya untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Manusia berusaha untuk mencukupi kebutuhannya mulai dari kebutuhan yang paling mendasar (kebutuhan sandang, pangan, dan papan) sampai ke kebutuhan yang lebih tinggi (kebutuhan penghargaan, keamanan, harga diri, dan aktualisasi diri). 

2. Motif ekonomi menurut para ahli

motif ekonomi
Unsplash

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tindakan ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan dari motif dan prinsip ekonomi. Jadi, bisa dikatakan bahwa hal ini akan dipengaruhi oleh prinsip dari seseorang. Terdapat beberapa pengertian dari hal ini berdasarkan para ahli, seperti:

Robbins

“Motivation is the process that accounts for an individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal.”

Robbins berpendapat bahwa motivasi adalah suatu proses yang bisa menjelaskan kesediaan dan usaha dari seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Tentunya, hal ini sesuai dengan kemampuan dan intensitas dari seseorang dalam mencukupi segala kebutuhannya. 

Loudon dan Della Bitta

“Motive as an inner state that mobilizes bodily energy and directs it in selective fashion toward goals usually located in the external environment.”

Pengertian tersebut memberikan penjelasan bahwa motif adalah suatu keadaan yang bisa menggerakkan energi serta tenaga jasmani yang ada dalam diri seseorang. Selain itu, hal ini juga bisa mengarahkan secara selektif menuju satu tujuan yang biasanya terdapat pada lingkungan eksternal. 

Schiffman dan Kanuk 

“Motivation can be described as the driving force between individuals that impels them to action.”

Schiffman dan Kanuk menjelaskan bahwa motivasi bisa digambarkan sebagai suatu bentuk kekuatan penggerak antara berbagai individu yang mendorong seseorang untuk bisa bertindak. Tentunya, kekuatan penggerak itu bisa timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi. 

3. Sifat motif ekonomi

motif ekonomi
Unsplash

Berdasarkan sifatnya, motif ekonomi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

  • Motif eksentrik merupakan sebuah motivasi yang asalnya dari faktor luar individu, yang kebanyakan merupakan kebutuhan pendukung. Pada dasarnya, intrinsik dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti pergaulan, pekerjaan dan keluarga. 
  • Motif Intrinsik merupakan sebuah motivasi yang asalnya dari dalam diri individu itu sendiri tanpa ada pengaruh atau dorongan dari luar. Pada dasarnya, intrinsik mencakup kebutuhan dasar manusia yang sifatnya adalah primer.  

BACA JUGA: Tujuan MEA Beserta Pengertian, Ciri Ciri & Manfaatnya

4. Tujuan dibentuknya motif ekonomi

motif ekonomi
Unsplash

Melihat pada pengertian yang sebelumnya telah dijelaskan, maka bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir dari motif ekonomi tentunya supaya seseorang atau individu bisa mencapai kemakmuran dan bisa memenuhi segala macam kebutuhan dan keperluannya. Beberapa tujuan berdasarkan pemenuhan kebutuhan manusia bisa diketahui lebih lanjut sebagai berikut:

a. Memenuhi kebutuhan primer

Kebutuhan primer memiliki tujuan untuk memenuhi segala kebutuhan pokok yang menjadi alasan dari kegiatan yang seseorang lakukan. Tentunya, setiap individu akan berusaha untuk melakukan berbagai macam tindakan yang bisa memenuhi tiga kebutuhan pokok utamanya. Hal itu meliputi tiga hal, yaitu sandang, pangan, dan papan. Alasan yang paling umum dari manusia adalah jika dirinya bertindak ekonomis dalam menyediakan sandang, pangan, dan papan bagi diri sendiri dan keluarganya. Contoh dari motif ekonomi untuk berbuat sosial adalah Patih yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga. 

b. Pemenuhan kebutuhan sekunder 

Kebutuhan sekunder meliputi kebutuhan pendukung dasar bagi setiap individu. Tentunya, kebutuhan ini bukan seperti kebutuhan primer yang sifatnya adalah mutlak. Alasannya, fungsi dari kebutuhan sekunder adalah sebagai penunjang kehidupan. Misalnya adalah koneksi internet, kendaraan, serta berbagai hal untuk mendukung kebutuhan dasar lainnya. Motif yang bisa mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan sekunder ini pada dasarnya adalah jika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. 

c. Memenuhi kebutuhan tersier

Tersier merupakan sebuah kata yang berasal dari “teririus” yang berarti ketiga. Seperti namanya, kebutuhan ini pada dasarnya tidak mempunyai keperluan mendesak yang tinggi dan memiliki fungsi untuk meningkatkan status sosial. Misalnya adalah rumah mewah, kendaraan mewah, liburan, dan lain sebagainya. Tujuan ini adalah suatu tingkatan paling rendah dari ketiga tujuan lain karena tidak mempunyai urgensi tertentu. 

5. Macam-macam motif ekonomi dan contohnya

motif ekonomi
Unsplash

Terdapat lebih dari 4 macam motif ekonomi yang bisa Sedulur pelajari supaya bisa mencapai kemakmuran dan mampu memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Berikut adalah berbagai macam dan contohnya:

Motif sosial

Motif sosial merupakan semua hal yang mendorong manusia untuk melangsungkan tindakan ekonomi, terutama karena hendak menolong sesama. Contohnya adalah pada sejumlah wilayah, tingkat kemiskinan makin lama makin bertambah. Kondisi itulah yang menjadikan seseorang menjadi tergerak untuk saling membantu sesama. Keinginan yang ada untuk membantu sesama ini bisa digolongkan dalam suatu tindakan yang dilandasi dengan alasan sosial. 

Motif mendapatkan penghargaan

Penghargaan yang didapatkan dari orang lain dapat memberikan suatu kepuasan tersendiri, termasuk bagi seluruh pelaku kegiatan perekonomian. Contoh motif ekonomi penghargaan adalah seorang seniman melukis pemandangan yang sangat menakjubkan untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain. Penghargaan itu bisa berupa pujian, apresiasi, ataupun dalam bentuk uang. Bisa juga seorang pengusaha yang sudah mendapatkan laba atau keuntungan yang banyak dan berusaha untuk mendapatkan kepuasan lain, yaitu pengakuan yang didapatkan dari konsumen bahwa produknya bisa diterima dengan baik. 

Motif kekuasaan ekonomi

Alasan untuk mendapatkan kekuasaan ekonomi merupakan keinginan manusia yang telah makmur, namun masih ingin melakukan tindakan karena adanya dorongan untuk mendapatkan kekuasan pada berbagai kegiatan usaha. Terdapat berbagai pengusaha yang sudah mempunyai berbagai cabang perusahaan dan akan terus mengembangkan usahanya serta tidak takut akan ancaman dari pesaing. Alasannya, karena mereka mempunyai keinginan untuk menguasai pasar. 

Motif politik

Alasan politik memiliki contoh seorang pejabat yang melakukan kampanye supaya bisa menduduki berbagai jabatan penting pada lembaga DPR/MPR. Berbagai macam cara pun akan mereka lakukan supaya bisa mendapatkan apa yang diinginkan. 

Motif untuk memenuhi kebutuhan

Seorang individu yang ingin melakukan kegiatan ekonomi pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidup. Supaya bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka semua orang harus mempunyai kebutuhan, baik berupa jasa maupun barang yang harus dipenuhi.

Motif mendapatkan keuntungan

Seorang individu yang memenuhi kebutuhan hidupnya memiliki latar belakang adanya motif untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Alasan ini adalah sebuah dorongan yang timbul dengan tujuan supaya mendapatkan tambahan manfaat, baik berupa uang ataupun barang. Dengan mendapatkan keuntungan, kekayaan yang dimiliki seseorang diharapkan bisa bertambah serta cukup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan lebih baik.

6. Prinsip motif ekonomi

Unsplash

Prinsip ekonomi merupakan prinsip yang umumnya lahir karena adanya kontradiksi antara sumber daya yang terbatas, diikuti oleh keinginan atau selera manusia. Apabila terjadi kelangkaan yang kemudian didasarkan pada kegiatan produksi, konsumsi serta distribusi, maka akan menjadi sebuah prinsip. 

BACA JUGA: Startup: Pengertian, Contoh dan Bedanya dengan Bisnis Biasa?

7. Ciri motif ekonomi

Unsplash

Berikut adalah beberapa ciri motif ekonomi dan contohnya:

Ekonomis

Disadari ataupun tidak, setiap manusia juga telah mempunyai kebiasaan untuk bertindak ekonomis. Contohnya adalah dengan membandingkan antara pemasukan dan pengeluaran. Tak sedikit individu yang tak hanya memperhitungkan hal itu saja, termasuk dalam memperhitungkan rugi dan untung serta selisih harga yang juga menjadi bahan pertimbangan. Masalah selisih 500 rupiah saja bagi sebagian umum orang bisa mempengaruhi sebuah keputusan untuk bisa membeli produk jasa atau barang yang ditawarkan. Apalagi, jika harganya memiliki selisih nominal yang cukup besar seperti 15 ribu.

Rasional 

Salah satu ciri yang sebenarnya merupakan hal yang wajar dan lumrah adalah rasionalitas. Rasionalitas juga bisa membantu seorang individu untuk bisa memikirkan dan mempertimbangkan masalah kepuasan maksimal yang akan dirasakan. 

Kebanyakan orang mengetahui bahwa ketika mempunyai kebutuhan dan keinginan, maka akan lebih memperhitungkan sesuatu yang mempunyai manfaat dan kepentingan jangka panjang. Mungkin juga, di antara para pembaca yang memperhatikan tentang cara berpikir rasional sebelum memenuhi kebutuhan, serta ingin membeli produk jasa dan barang yang didasari dengan manfaat atau harganya. Namun, ada juga yang lebih mementingkan masalah kepuasan dan rasa yang aman. Misalnya adalah ketika Lucinta memilih untuk membeli tas A walaupun tidak bermerek luar negeri. Meskipun begitu, dari segi kenyamanan sangat baik dan daya tampungnya pun sesuai. Maka dari itu, Lucinta memilih untuk membeli tas A dibanding tas B.

Skala prioritas 

Ciri selanjutnya dari prinsip motif ekonomi adalah mempunyai skala prioritas. Telah diketahui bahwa manusia merupakan suatu individu yang bisa mempunyai berbagai macam keinginan. Apabila dituruti, maka keinginan tersebut tidak akan ada habisnya. 

Misalnya adalah seseorang yang kaya, mereka tidak akan pernah untuk merasa cukup. Ada saja keinginan dan barang dengan harga tinggi yang tetap ingin untuk dibeli. Contoh inilah yang menggambarkan bahwa manusia mempunyai berbagai macam keinginan yang beragam.

Oleh karena itu, sangat penting untuk kita membangun pribadi yang bijak. Caranya adalah dengan membuat skala prioritas. Jadi, kita semua dapat membeli berdasarkan barang, kebutuhan, dan bersifat memberikan banyak manfaat dan kepuasan yang maksimal. 

8. Contoh motif ekonomi

Unsplash

Ada beragam motif ekonomi contoh yang sebenarnya sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah sebagai berikut:

Motif ekonomi seorang petani 

Contoh yang pertama adalah aktivitas seorang petani dalam menggarap sawah. Mereka tekun untuk menanam benih, memupuk, dan menyiraminya sampai tumbuh besar. Dari hasil bercocok tanam itu, kemudian akan dipanen dan dijual ke pasar atau tengkulak. 

Memperjualbelikan dari hasil kreativitas 

Jika Sedulur mempunyai hobi dan kreativitas, maka hal ini bisa dimasukkan dalam salah satu contoh motif ekonomi. Contohnya adalah yang hobi memotret atau mendesain produk. Kemudian, dari karya itu bisa dijual di berbagai platform seperti shutterstock dan sebagainya. 

Motif ekonomi pedagang di pasar

Contoh dalam lingkup pedagang di pasar adalah aktivitas para pedagang disana. Sebenarnya, bukan hanya pedagang pasar saja, ada pula pedagang kaki lima, pedagang yang menjual produk atau jasanya di berbagai platform digital, dan lain sebagainya. 

Jika disimpulkan, motif ekonomi merupakan suatu alasan atau motivasi yang bisa membuat seseorang melakukan apapun sebagai tindakan ekonomi. Pastinya, semua kegiatan yang dilakukan oleh seseorang memiliki alasan tersendiri. Alasan itulah yang sering disebut dengan motif. Semoga menambah wawasan Sedulur, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!