Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan seseorang, baik secara langsung atau tidak langsung. Konsumsi dapat berupa pemakaian barang hasil produksi, seperti makanan dan pakaian.
Konsumsi memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak lepas dari faktor yang mempengaruhi konsumsi tersebut. Meskipun penting, kegiatan konsumsi ini tidak hanya berdampak positif, namun juga memiliki dampak negatif. Nah, bagaimana pengertian konsumsi dan contohnya beserta ciri-ciri, fungsi, dan faktor yang mempengaruhinya? Simak artikel berikut ini, ya!
BACA JUGA: Aktiva adalah: Pengertian, Sifat, Jenis dan Contohnya
Pengertian konsumsi adalah
Konsumsi adalah suatu tindakan manusia yang dilakukan untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan dari suatu benda, baik secara langsung atau tidak langsung sebagai sarana pemuas kebutuhan.
Konsumsi merupakan bentuk kegiatan ekonomi selain produksi dan distribusi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga disebutkan bahwa pengertian konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi seperti bahan pakaian, makanan, dan sebagainya.
Konsumsi serta kegiatan konsumsi sebenarnya merupakan hal yang berbeda, namun keduanya masih berkaitan. Konsumsi merupakan tindak yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seorang individu maupun kelompok, sementara kegiatan konsumsi merupakan bagian dari pendapatan rumah tangga yang digunakan oleh seseorang dalam membiayai pembelian berbagai macam barang dan jasa serta kebutuhan lain.
Seseorang yang memakai barang atau jasa yang tersedia atau dalam kata lain menjadi pelaku konsumsi disebut sebagai konsumen. Pelaku konsumsi ini dapat berasal dari rumah tangga dalam sebuah keluarga, pemerintah, dan industri atau perusahaan.
Konsumsi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Pasalnya, keduanya memiliki keterkaitan dan dipengaruhi oleh faktor yang sama, seperti faktor sosial, besar kecilnya pendapatan atau penghasilan, selera atau gaya hidup, adat istiadat, harga barang atau jasa yang akan dibeli, serta jumlah anggota keluarga dan tingkatan pendidikan.
Dalam penerapannya, kegiatan konsumsi meliputi empat teori, yaitu teori konsumsi siklus hidup, teori pendapatan relatif, teori pendapatan permanen, dan teori konsumsi Keynes.
Meskipun berbeda-beda, pada dasarnya keempat teori konsumsi sama-sama membahas tentang bagaimana kegiatan konsumsi terjadi pada suatu rumah tangga atau individu, yang dipengaruhi oleh berbagai macam hal sesuai dengan teori konsumsi.
Pengertian konsumsi menurut para ahli
Agar Sedulur lebih memahami tentang apa arti konsumsi, simak pengertian dari para ahli berikut ini.
- Menurut T. Gilarso, pengertian konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.
- Menurut Gregory Mankiw, pengertian konsumsi adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Dalam hal ini yang dimaksud dengan barang adalah barang rumah tangga yang sifatnya tahan lama, meliputi perlengkapan dan kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama,meliputi makanan dan pakaian. Sementara pembelanjaan jasa yang dimaksud adalah barang yang tidak berwujud konkret, seperti contohnya adalah pendidikan.
- Samuelson dan Nordhaus menyatakan bahwa konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan guna memenuhi pembelian barang dan jasa untuk mendapatkan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan. Konsumsi disini digolongkan menjadi dua, yakni konsumsi rutin dan konsumsi yang bersifat sementara.
- Konsumsi yang bersifat rutin memiliki arti sebagai pengeluaran yang dilakukan untuk pembelian barang atau jasa secara berulang-ulang selama bertahun–tahun. Sedangkan konsumsi yang bersifat sementara adalah setiap tambahan pengeluaran yang sifatnya tidak terduga dalam konsumsi rutin.
- Menurut Muhamad Abdul Halim, konsumsi adalah pengeluaran kebutuhan rumah tangga yang mencakup pengeluaran yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan jasa sebagai kebutuhan hidup sehari-hari dalam suatu periode tertentu.
BACA JUGA: Surel adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Membuatnya
Tujuan konsumsi adalah
Tujuan kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Seperti pada masyarakat tradisional, kegiatan konsumsi biasanya akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tujuan konsumsi ini biasanya akan mengikuti suatu pola. Pola konsumsi adalah berbagai macam informasi yang memberikan gambaran mengenai jenis, jumlah, dan frekuensi bahan kebutuhan atau jasa yang dikonsumsi setiap hari oleh kelompok masyarakat tertentu.
Fungsi konsumsi adalah
Diketahui bersama bahwa konsumsi adalah aktivitas pada manusia yang mengurangi dan menggunakan kegunaan barang dan jasa secara bertahap dan simultan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepuasan seseorang. Kegiatan ini memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus
Menurut fungsi ini, hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa sekaligus adalah pada barang-barang yang habis pakai atau barang-barang yang tidak dapat bertahan lama.
Misalnya saja pada makanan dan minuman. Jika makanan dan minuman tersebut tidak segera dihabiskan dalam waktu sekaligus, maka bahan-bahan tersebut bisa jadi akan rusak, basi, dan kadaluarsa. Bahan yang telah rusak tersebut pada akhirnya tidak akan memiliki nilai guna lagi.
2. Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap
Sementara itu, hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap adalah pemakaian barang yang tidak habis dalam jangka waktu singkat.
Dalam hal ini, contoh konsumsi kategori ini adalah pakaian, mobil, motor, dan furniture rumah tangga seperti meja, kursi, dan lemari. Dikatakan bertahap karena untuk mengurangi nilai guna barang-barang tersebut, dibutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Memuaskan kebutuhan secara fisik
Fungsi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik. Sebagai contoh ketika seseorang mengonsumsi obat-obatan supaya memperoleh kecantikan, ketika seseorang membeli produk pelangsing supaya tubuh tetap ideal, dan ketika seseorang membeli pakaian bagus untuk terlihat cantik dan elegan.
4. Pemenuhan kebutuhan spiritual
Konsumsi tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik, namun juga mental atau spiritual. Hal ini karena tujuan utama dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental seseorang.
Contoh kebutuhan fisik tersebut adalah minum dan makan, serta olahraga. Sementara contoh kebutuhan spiritual atau mental adalah hiburan, membaca, beribadah, dan lain sebagainya.
5. Mendukung aktivitas produksi
Kegiatan konsumsi juga berguna untuk mendukung aktivitas produksi. Hal ini karena adanya keinginan manusia untuk mengkonsumsi produk barang dan jasa tertentu, dapat mendorong terjadinya aktivitas produksi.
Kedua aktivitas ini pada akhirnya akan saling menguntungkan seluruh pihak yang terlibat. Baik pihak yang memproduksi dan menginginkan keuntungan, ataupun pihak yang mengkonsumsi dan menginginkan kepuasan.
6. Membantu menyesuaikan rumusan Tarif Upah Minimum untuk pekerja
Aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat juga digunakan oleh pemerintah sebagai tolok ukur dalam menyesuaikan rumusan tarif upah minimum para pekerja. Tak hanya itu, aktivitas konsumsi ini juga bisa dijadikan acuan penentuan tarif pajak serta rasio anggaran belanja negara.
7. Sebagai titik awal dan akhir dari kegiatan ekonomi
Aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat juga berperan penting dalam kegiatan ekonomi. Hal ini karena aktivitas konsumsi berperan sebagai titik awal sekaligus titik akhir kegiatan tersebut.
Misalnya ketika seseorang menginginkan ponsel baru, maka ia akan membeli ponsel tersebut dan memulai suatu transaksi dalam kegiatan ekonomi. Setelah ponsel dimiliki dan keinginannya terpenuhi, maka kegiatan ekonomi secara otomatis akan berakhir pula pada titik itu.
BACA JUGA: Supplier adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi & Cara Kerjanya
Namun, tidak semua orang bisa mengenali jenis kegiatan konsumtif yang dilakukan jika belum mengetahui ciri-ciri dari kegiatan tersebut. Untuk itu, berikut ini merupakan ulasan mengenai ciri-ciri dari kegiatan konsumtif.
1. Dilakukan secara langsung
Ciri-ciri kegiatan konsumsi yang pertama yaitu kegiatan dapat dilakukan dengan secara langsung dengan tujuan untuk bisa memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, kegiatan konsumtif juga dilakukan untuk memenuhi segala hal yang terkait dengan kepuasan masyarakat.
Akan tetapi, pada dasarnya manusia tidak akan pernah merasa puas akan apa yang telah mereka miliki. Dengan kata lain, kepuasan ini tidak memiliki batas sesuai yang diharapkan karena masyarakat cenderung selalu ingin mencoba hal yang baru.
Sebagai contoh kecil dari hal tersebut, misalnya jika masyarakat telah memiliki sebuah motor namun juga ingin memiliki sebuah mobil. Maka pada saat memiliki mobil, ia sudah tidak akan menggunakan motor lagi.
2. Barang kegiatan konsumsi
Ciri yang kedua adalah mengenai barang kegiatan konsumsi. Untuk menggunakan barang konsumsi, maka terlebih dahulu seseorang harus melakukan pengorbanan seperti membeli barang tersebut di sebuah toko. Misalnya untuk mendapatkan tas, sepatu, baju, celana, atau hal lainnya, maka seseorang harus pergi ke toko untuk mendapatkannya.
Tidak hanya di toko, barang konsumsi juga bisa didapatkan dari warung-warung sekitar rumah. Contoh barang konsumsi yang bisa didapatkan di sekitar rumah, yaitu makanan atau minuman jadi, seperti bakso, nasi kuning, teh, mie ayam, jus, dan lain sebagainya. Di samping membeli barang, pelaku konsumsi juga harus menyiapkan biaya transaksi yang akan dijadikan sebagai nilai tukar menukar.
3. Barang dan jasa yang digunakan akan selalu berkurang
Ciri selanjutnya adalah barang dan jasa dari kegiatan konsumsi jika digunakan terus menerus, maka nilai yang dimiliki akan selalu berkurang bahkan habis. Barang-barang yang termasuk dalam hal ini adalah pakaian ataupun buku tulis.
Buku akan bisa habis jika digunakan terus menerus untuk menulis. Sementara pakaian juga akan berkurang nilainya jika digunakan dalam jangka waktu lama. Pakaian juga bisa rusak karena benang yang ada pada pakaian secara perlahan akan rapuh akibat sering dicuci atau terkena sinar matahari secara langsung.
4. Memiliki nilai yang bermanfaat
Ciri yang terakhir adalah barang atau produk dari kegiatan konsumsi selalu memiliki nilai yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun bermanfaat, penggunaan barang atau produk juga bisa menyebabkan nilai barang menjadi berkurang karena sering dimanfaatkan.
Perlu diketahui bahwa barang dari kegiatan konsumsi dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah barang yang nilainya akan habis untuk satu kali pemakaian saja, seperti makanan dan minuman. Kedua adalah jenis barang yang nilainya habis secara perlahan akibat pemakaian berulang, seperti pakaian dan buku.
Faktor yang mempengaruhi konsumsi adalah
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi, yaitu:
- Penghasilan, faktor ini memiliki pengaruh yang besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin besar penghasilan seseorang, maka ia akan semakin banyak mengkonsumsi barang atau jasa, begitu juga sebaliknya.
- Harga barang dan jasa, faktor ini juga dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang karena semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga sebaliknya.
- Jumlah keluarga, faktor ini juga berpengaruh karena keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan memiliki tingkat konsumsi yang semakin besar, begitu juga sebaliknya.
- Jenis kelamin, faktor ini juga berpengaruh karena kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda, sehingga akan sangat mempengaruhi tingkat konsumsi.
- Adat istiadat dan kebiasaan, faktor ini juga berpengaruh karena kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah terkadang bisa mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakatnya.
- Tingkat pendidikan, faktor ini juga sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, secara umum juga akan semakin tinggi tingkat konsumsinya, begitu juga sebaliknya.
- Selera dan gaya, faktor ini juga bisa mempengaruhi konsumsi karena sebagian orang yang memiliki selera dan gaya lebih baik, baik dalam hal berbusana maupun hal lainnya, akan memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi daripada mereka yang kurang memperhatikan gaya.
- Tingkat bunga, faktor terakhir ini menurut para ahli ekonomi klasik dipercaya dapat mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
BACA JUGA: FMCG adalah: Pengertian, Jenis Produk dan Contohnya
Contoh konsumsi adalah
Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh aktivitas konsumsi barang atau jasa yang sering dilakukan oleh masyarakat.
- Seseorang yang membeli daging sapi untuk membuat bakso sebagai lauk di rumah.
- Seorang ayah yang membelikan baju lebaran untuk keluarga menjelang hari raya.
- Seorang siswa yang membeli tas dan buku tulis untuk digunakan bersekolah.
- Seorang pria yang datang ke tukang cukur rambut ketika merasa rambutnya sudah terlalu gondrong.
- Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online ketika akan berangkat bekerja.
Dampak positif dan negatif perilaku konsumsi adalah
Kegiatan konsumsi atau perilaku konsumsi memiliki aspek positif serta negatif. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang individu atau rumah tangga dalam mengkonsumsi suatu barang dengan berpegangan pada pedoman motif ekonomi serta prinsip ekonomi.
Dampak positif dari perilaku konsumsi
Terdapat tiga aspek positif dari perilaku konsumsi, yaitu:
- Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi antara konsumen dan produsen.
- Dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian menjadi lebih maju.
- Bisa membuat arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat sebagai konsekuensi atas tindakan konsumsi yang berkelanjutan.
Dampak positif dari perilaku konsumsi bagi produsen yaitu dapat meningkatkan produksi barang atau jasa yang dijual, seementara dampak positif perilaku konsumsi bagi konsumen yaitu terpenuhinya semua kebutuhan hidup. Selain itu, sikap konsumtif dari konsumen juga dapat mendatangkan permintaan yang besar sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dampak negatif dari perilaku konsumsi
Selain dampak positif, perilaku konsumsi juga memiliki dampak negatif, yaitu:
- Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat membuat seorang individu menjadi boros.
- Sifat tidak hemat atau boros tersebut dapat menyebabkan seorang individu terjebak hutang piutang berkepanjangan.
- Perilaku konsumsi yang berlebihan akan menurunkan minat atau motivasi seseorang untuk menabung, sehingga mengakibatkan sumber dana investasi pada bank menurun.
Demikian informasi mengenai pengertian konsumsi beserta ciri, fungsi, dan faktor-faktornya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur semua dalam memahami apa itu konsumsi dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.