Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Raja, Masa Kejayaan & Keruntuhan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar dengan corak Buddha pada masanya. Kala itu, kerajaan ini berkuasa untuk mengendalikan jalur perdagangan pada Selat Malaka. Menurut sejarah, namanya diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “Sri” yaitu cahaya atau bercahaya. “Wijaya” yang diartikan sebagai kejayaan atau kemenangan.

Dengan begitu, arti dari namanya adalah kemenangan yang gemilang. Pada masanya, pemerintahan ini banyak memberikan pengaruh bagi nusantara. Puncak kejayaannya adalah ketika dipimpin oleh Raja Balaputradewa, yang berkuasa pada abad ke-9. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai Kerajaan Sriwijaya, mulai dari masa kejayaan hingga keruntuhannya.

BACA JUGA: Sejarah Bedirinya Kerajaan Majapahit hingga Keruntuhannya

1. Sejarah Kerajaan Sriwijaya

kerajaan sriwijaya
Kompas

Kerajaan Sriwijaya bercorak agama Buddha Mahayana dan lahir pada abad ke-7 Masehi. Pendirinya bernama Dapuntahyang Sri Jayanasa. Keterangan ini ditulis di salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur, Mendo Barat, Bangka.

Akan tetapi, kisah pendirian pemerintahan ini merupakan salah satu bagian yang cukup sulit dipecahkan oleh para peneliti. Sebab, dalam berbagai sumber yang ditemukan tidak terdapat struktur genealogis yang tersusun rapi antara raja.

Prasasti Kedukan Bukit (682 M) menyebutkan nama Dapunta Hyang dan prasasti Talang Tuo (684 M) memperjelasnya menjadi Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kedua prasasti ini merupakan penjelasan paling tua dan berisi tentang seseorang yang dianggap sebagai raja atau pemimpin dari pemerintahan ini.

Dalam prasasti ini juga dijelaskan bahwa Dapunta Hyang mengadakan sebuah perjalanan dengan memimpin 20 ribu tentara menuju Palembang, Jambi, dan Bengkulu dari Minanga Tamwan. Dalam perjalanan itu, beliau berhasil menaklukkan berbagai daerah yang strategis untuk melakukan perdagangan sampai Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur.

Dari Prasasti Kota (686 M) di Pulau Bangka, pemerintahan ini diperkirakan sudah berhasil menguasai Sumatra pada bagian selatan, Bangka dan Belitung, bahkan hingga Lampung. Bukti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa bahkan mencoba untuk melancarkan berbagai ekspedisi militer untuk menyerang Jawa dan dianggap tidak mau berbakti pada maharaja. Insiden ini terjadi pada waktu yang kurang lebih bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Holing atau Kalingga di Jawa Barat yang bisa saja terjadi karena adanya berbagai serangan oleh Sriwijaya.

2. Pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya

kerajaan sriwijaya
PintarPolitik

Letak Kerajaan Sriwijaya sebenarnya sampai saat ini masih terus diperdebatkan. Berdasarkan sebuah catatan yang tertulis pada Prasasti Kedukan Bukit, pusat pemerintahannya berada pada tepian Sungai Musi, Palembang.

Hal ini kemudian juga diperkuat oleh hasil penelitian George Coedes dan disebut sebagai Teori Palembang. Namun, terdapat penelitian terbaru yang dilakukan di Universitas Indonesia pada tahun 2013 menemukan banyak situs candi bercorak Buddha di Muaro Jambi. Diperkirakan, reruntuhan candi tersebut merupakan tempat tinggal para cendekiawan Buddha. Disebutkan bahwa dahulu Kerajaan Sriwijaya memang menampung banyak cendekiawan dan biksu Buddha.

BACA JUGA: Silsilah Keluarga Kerajaan Inggris beserta Pewarisnya, Lengkap!

3. Pendiri Kerajaan Sriwijaya

kerajaan sriwijaya
Okezone Nasional

Raja pertama dari Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang atau yang lebih dikenal sebagai Sri Jayanasa. Nama Dapunta sebagai raja dari pemerintahan ini didasarkan pada sebuah catatan I Tsing dan catatan yang terdapat pada prasasti seperti Prasasti Talang Tuo dan Prasasti Kedukan Bukit. Dalam catatan I Tsing dan prasasti yang menyertainya, disebutkan bahwa Dapunta Hyang menjadi raja Kerajaan Sriwijaya setelah melakukan perjalanan suci atau Siddhayatra menggunakan perahu. 

Lalu, Dapunta membawa ribuan armada dan prajurit untuk kemudian menaklukkan berbagai daerah di wilayah Lampung, Bangka, Palembang, dan Jambi. Berbagai catatan juga menyebutkan bahwa Dapunta mencoba untuk menyerang beberapa kerajaan yang terdapat di Pulau Jawa.

4. Raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Sriwijaya

The Full Frontal

Telah diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya raja terkenalnya adalah Balaputradewa. Namun, masih banyak raja-raja lainnya yang pernah menjabat menjadi raja di pemerintahan ini. Akan tetapi, struktur genealogis raja-rajanya banyak terputus dan hanya didukung oleh berbagai bukti yang dianggap para peneliti kurang kuat. Berikut adalah daftar raja yang diduga kuat pernah memerintah.

  • Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M) 
  • Indrawarman (702 M) 
  • Rudra Wikrama (728-742 M) 
  • Sangramadhananjaya (775 M) 
  • Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M) 
  • Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)
  • Dharmasetu (790 M) 
  • Samaratungga/Rakai Garung (792 M) 
  • Balaputradewa (856 M) 
  • Sri Udayadityawarman (960 M) 
  • Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961 M) 
  • Hsiae-she (980 M) 
  • Sri Cudamaniwarmadewa (988 M) 
  • Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M) 
  • Sri Marawijayottunggawarman (1008 M) 
  • Sumatrabhumi (1017 M) 
  • Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M) 
  • Sri Dewa (1028 M) 
  • Dharmawira (1064 M) 
  • Sri Maharaja (1156 M) 
  • Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M)

5. Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Inilah Jambi

Raja yang dianggap Kerajaan Sriwijaya berada di puncak kegemilangannya pada abad ke-8 dan ke-9 adalah Raja Balaputradewa. Pada dasarnya, pemerintahan ini mengalami masa kekuasaan yang cemerlang sampai ke generasi Sri Marawijaya.

Penyebabnya adalah raja setelah Sri Marawijaya telah disibukkan dengan peperangan melawan Jawa pada 922 M dan 1016 M. Kemudian, dilanjut dengan perlawanan dengan Kerajaan Cola India pada tahun 1017 hingga 1025 Raja Sri Sanggramawijaya berhasil ditawan.

Pemerintahan ini menguasai Selat Malaka pada masa kekuasaan Balaputradewa sampai dengan Sri Samarawijaya. Selat Malaka merupakan jalur utama perdagangan antara Cina dan India. Tak hanya itu, mereka juga berhasil memperluas kekuasaannya sampai Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka, Belitung, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan, seperti yang dilansir dari buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara karya Deni Prasetyo. Agar keamanan terjaga, maka pemerintahan tersebut membangun armada laut yang kuat. Sehingga, berbagai kapal asing yang ingin berdagang merasa aman dari gangguan perompak.

BACA JUGA: Sejarah Kerajaan Makassar, Masa Kejayaan & Peninggalannya

6. Masa keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

kerajaan sriwijaya
Muria News

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa di daerah Palembang, Sumatra Selatan. Kebesaran tersebut kemudian mengalami kemunduran sejak abad ke-11. Awalnya adalah serangan besar yang dilakukan oleh Raja Rajenda Coladewa dari Cola yang berhasil melawan salah satu raja tersebut.

Kemudian, pada abad ke-13 salah satu kerajaan taklukan Sriwijaya, Kerajaan Melayu, berhasil dikuasai Singasari, kerajaan dari Jawa yang dipimpin oleh Kertanegara. Kemudian, Kertanegara berhasil menjalin hubungan baik dengan Melayu melalui Ekspedisi Pamalayu.

Namun, Sriwijaya mulai melemah dan tidak bisa berbuat apa pun guna mencegah negara yang berhasil ditaklukkan untuk menjalin hubungan dengan saingannya di Jawa. Sampai kelemahan ini dimanfaatkan oleh Kerajaan Sukhodaya dari Thailand di bawah kuasa Raja Kamheng. Kemudian, wilayahnya yang berada di Semenanjung Malaysia direbut dan Selat Malaka pun bisa dikontrol. Akhirnya, pada abad ke-14 pemerintahannya benar-benar runtuh.

Nah, itu dia berbagai fakta menarik mengenai Kerajaan Sriwijaya mulai dari pusat pemerintahan, kejayaan, sampai keruntuhannya. Tak ketinggalan dengan peninggalan sejarah yang menjadi bukti kekuasaannya seperti Candi Muara Takus, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Kedukan Bukit, dan lain sebagainya. Semoga bisa menambah pengetahuan Sedulur mengenai sejarah di Indonesia, ya!

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.