Sejarah Bedirinya Kerajaan Majapahit Hingga Keruntuhannya

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara, yang berdiri antara abad ke-13 dan ke-16. Dalam sejarah, Majapahit dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar, bahkan wilayahnya kekuasaannya mencakup hampir seluruh wilayah Nusantara.

Pendiri kerajaan majapahit adalah Raden Wijaya, menantu Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Puncak kesuksesan kerajaan ini, yakni pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Di masa tersebut, Majapahit berhasil menaklukkan Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Papua, Tumasik (Singapura), dan beberapa pulau di Filipina.

Sumber sejarah kerajaan Majapahit bisa ditemukan dalam kitab Negarakertagama, Kitab Kidung, prasati, Pararaton, dan juga berita Cina. Nah, jika Sedulur ingin tahu secara lebih mengenai kerajaan tersebut, langsung saja simak informasi yang ada di bawah ini.

BACA JUGA: Silsilah Keluarga Kerajaan Inggris Beserta Pewarisnya, Lengkap!

Sejarah singkat Kerajaan Majapahit

kerjaan majapahit
pexels

Konon, awal mula terbentuknya Kerajaan Majapahit ini, terjadi setelah keruntuhan Kerajaan Singasari akibat Pemberontakan Jayakatwang tahun 1292 Masehi. Raden Wijaya yang berada di bawah tekanan, kemudian melarikan diri. Ia menerima bantuan dari Arya Wiraja selama pelariannya.

Setelah itu, Raden Wijaya kemudian membuat desa kecil bernama desa Majapahit di hutan Trowulan. Nama Majapahit sendiri, diambil dari nama buah Maja dengan rasa pahit yang tumbuh di area hutan, terkait dengan Historia.

Seiring dengan berjalannya waktu, desa tersebut terus berkembang dan Raden Wijaya diam-diam berhasil merebut hati penduduk dari Tumapel dan Daha. Niat balas dendam Raden Wijaya pun terbantu lebih cepat saat pasukan Khubilai Khan tiba pada tahun 1293.

Nah, usai mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang pasukan Khubilai Khan karena tidak mau tunduk pada kekuasaan kaisar Mongol. Penobatan Raden Wijaya sebagai raja, dilakukan pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 atau tanggal 10 November 1293. Itulah cikal bakal lahirnya Kerajaan Majapahit.

Sebagai seorang raja, Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama Raden Wijaya telah disematkan untuk menghormati pamannya yang menjadi pendiri Kerajaan Singasari, serta para leluhurnya di Singasari.

Masa kejayaan Kerajaan Majapahit

pexels

Walaupun sering terjadi pemberontakan pada tahap awal, kerajaan Majapahit berhasil tumbuh menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Masa kejayaan dari kerajaan ini terjadi saat dipimpin oleh Hayam Wuruk (1350-1389 M).

Kejayaan Majapahit juga tidak luput dari peran penting Gajah Mada, Sang Maha Patih yang berhasil menumpas habis segala pemberontakan dan bersumpah untuk menyatukan Nusantara. Selama 39 tahun berkuasa, Hayam Wuruk dan Gajah Mada berhasil membuat Majapahit menguasai seluruh wilayah Nusantara bahkan semenanjung Malaka.

Sumpah Palapa yang dikeluarkan oleh Gajah Mada pun dilaksanakan. Itu membuat letak geografis Kerajaan Majapahit meliputi Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Maluku, Sulawesi, Papua, Kepulauan Nusa Tenggara, Tumasik (Singapura) serta sebagian Kepulauan Filipina.

Tidak hanya itu, kerajaan ini juga menjalin hubungan dengan Kamboja, Burma Selatan, Cina, Siam, Vietnam, dan Campa (Thailand). Majapahit juga mempunyai armada laut yang sangat tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala.

Berkat kekuatan dan juga strategi militer yang dimilikinya, Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayah kekuasaan. Jika dilihat dari segi ekonomi Kerajaan Majapahit, kerajaan tersebut mampu menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dengan ekspor garam, lada, dan kelengkeng.

Sumpah Palapa

kerajaan majapahit
pexels

Seperti yang tadi sudah dikatakan, Sumpah Palapa merupakan janji politik yang diucapkan oleh Gajah Mada saat pelantikannya sebagai Maha Patih. Berikut ini bunyi dari Sumpah Palapa yang dimuat dalam kitab Pararaton:

“Sira Gajah Mada Pepatih amangkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: ‘Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman ingsun amukti palapa.'”

Politik dan sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit

kerjaan majapahit
pexels

Kerajaan Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur, baik itu dalam hal politik dan juga pemerintahannya. Pada umumnya, raja memegang kekuasaan tertinggi. Namun dalam melaksanakan pemerintahan, raja akan dibantu oleh berbagai badan atau pejabat.

Rakryan Mapatih atau Patih Mangkubumi adalah jabatan yang paling penting. Patih Mangkubumi akan menduduki tempat sebagai perdana menteri. Bersama raja, Patih Mangkubumi akan menjalankan kebijaksanaan dari pemerintahan.

Selain itu, ada juga dewan pertimbangan yang bernama Batara Sapta Prabu. Struktur kekuasaan tersebut diberlakukan di pemerintah pusat. Sedangkan untuk setiap daerah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit, juga dibuatkan pula struktur yang mirip.

BACA JUGA: 15 Tempat Bersejarah di Indonesia Terpopuler, Wajib Dikunjungi!

Raja Kerajaan Majapahit

pexels

‎Berikut ini silsilah Kerajaan Majapahit:

  • Raden Wijaya (1293-1309 M)
  • Sri Jayanagara (1309-1328 M)
  • Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M)
  • Hayam Wuruk (1350-1389 M)
  • Wikramawardhana (1389-1429 M)
  • Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M)
  • Prabu Brawijaya I (1447-1451 M)
  • Prabu Brawijaya II (1451-1453 M)
  • Prabu Brawijaya III (1456-1466 M)
  • Prabu Brawijaya IV (1466-1468 M)
  • Prabu Brawijaya V (1468 -1478 M)
  • Prabu Brawijaya VI (1478-1489 M)
  • Prabu Brawijaya VII (1489-1527 M)

Dimanakah pusat Kerajaan Majapahit?

pexels

Sebagai sebuah kerajaan yang besar pada saat itu, Majapahit tercatat telah melakukan pemindahan pusat pemerintahan sebanyak tiga kali. Dan ketiga pusat pemerintahan tersebut, tetap berada di wilayah Jawa Timur. Berikut ini penjelasannya.

Mojokerto

Ibu kota atau pusat pemerintahan Majapahit yang pertama ada di kota Mojokerto. Pada saat itu, ibu kota diperintah oleh raja yang pertama, yaitu Kertarajasa Jayawardhana alias Raden Wijaya. Lokasi dari pusat pemerintahan tersebut, konon berada di tepi Sungai Brantas.

Trowulan

Kemudian pusat pemerintahannya berpindah di masa kepemimpinan raja yang kedua, Sri Jayanegara. Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan dari Mojokerto ke Trowulan. Untuk saat ini, kota tersebut berjarak 12 km dari kota Mojokerto. Pusat pemerintahan Majapahit di Trowulan berjalan dalam waktu yang cukup lama.

Daha

Daha atau yang saat ini disebut sebagai Kediri, merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit. Kepindahan pusat pemerintahan ke Daha berkaitan erat dengan masalah internal dalam kerajaan serta ancaman dari kerajaan Demak, yang merupakan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit

pexels

Diyakini, runtuhnya kerajaan majapahit disebabkan oleh peristiwa wafatnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Sejak saat itu, para penerusnya tidak ada yang mampu menjadi kekuasaan Majapahit yang baik, karena luasnya kerjaan tersebut. Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang mendorong runtuhnya Kerajaan Majapahit, di antaranya seperti berikut.

  • Banyak wilayah yang melepaskan diri dari Majapahit.
  • Adanya konflik perebutan takhta kerajaan.
  • Terjadinya Perang Paregreg.
  • Pengaruh Islam di Jawa yang semakin berpengaruh.

Dan pada tahun 1527 M, Kekuasaan Majapahit benar-benar berakhir, setelah berhasil ditaklukkan oleh pasukan Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak. Saat itu, wilayah Majapahit yang tersisa diambil alih oleh Kesultanan Demak.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

pexels

Situs Trowulan

Sebagai salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan Majapahit, ada banyak situs yang ditinggalkan di Trowulan. Dia antaranya seperti prasasti Wurare, Sukamerta, Kudadu, Prapancasapura, Balawi, Canggu, Parung, Karang Bogem, Biluluk, dan Katiden.

Candi

Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Candi Brahu, Candi Pari, Candi Wringin Branjang, Candi Minak Jinggo, Candi Wringin Lawang, Candi Penataran, Candi Sukuh, Candi Jabung, Candi Cetho, Candi Surawana, Candi Kedaton, Candi Rimbi, dan Candi Sumberjati.

Prasasti

Prasasti Sukamerta, Prasasti Kudadu, Prasasti Wringin Pitu, Prasasti Wurare, Prasasti Prapancasapura, Prasasti Parung, Prasasti Balawi, Prasasti Biluluk, Prasasti Katiden, Prasasti Karang Bogem, dan Prasasti Canggu Prasasti Jiwu.

BACA JUGA: Sejarah Kerajaan Makassar, Masa Kejayaan & Peninggalannya

Mungkin hanya itu beberapa hal tentang Kerajaan Majapahit yang bisa dijelaskan pada kesempatan ini. Ya, walaupun telah runtuh beradab-abad lalu, sampai saat ini masyarakat modern tetap bisa menyaksikan sisa-sisa peninggalan kerajaan tersebut.

Perlu untuk Sedulur ketahui, Kerajaan Majapahit juga menjadi cikal bakal terbentuknya Indonesia kita tercinta. Selain dari segi wilayah, salah satu hal yang menonjol adalah bendera merah putih yang terinspirasi dari bendera Majapahit.