Kelenjar Getah Bening: Gejala, Penyebab & Cara Mengobatinya

Kelenjar getah bening merupakan kelenjar yang berguna untuk menyaring cairan dari sistem jaringan limfa. Kelenjar ini dapat mengalami pembengkakan yang seringkali dikaitkan dengan gejala sebuah penyakit yang serius. Pembengkakan kelenjar getah bening terjadi ketika kelenjar membesar sebagai reaksi terhadap banyaknya sel kekebalan tubuh yang diproduksi untuk melawan zat asing yang berbahaya.

Posisi kelenjar getah bening ada di seluruh tubuh. Akan tetapi, kelenjar ini biasa dirasakan pada bagian ketiak, bawah rahang, leher samping, selangkangan, dan di atas tulang selangka. Saat berada pada keadaan normal, kelenjar ini memiliki ukuran sebesar kacang, namun saat membengkak, kelenjar ini dapat berubah seukuran buah ceri.  

Bagaimana gejala, penyebab, dan cara mengobati pembengkakan pada kelenjar getah bening? Simak informasi pada artikel berikut, ya!

BACA JUGA: Kadar Kolesterol Normal dan Penyakit yang Bisa Ditimbulkan

Pengertian  

kelenjar getah bening
iStock

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai filter untuk mencegah dan melawan infeksi akibat bakteri, virus, maupun zat berbahaya lain yang mencoba masuk ke dalam tubuh. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil dan memiliki sel daya tahan tubuh yang merupakan bagian dari sel darah putih yang disebut limfosit.

Kelenjar getah bening juga berguna untuk menyaring cairan dari sistem jaringan limfa. Saat tubuh terkena infeksi, maka kelenjar ini akan membengkak untuk memberikan sinyal pada tubuh. Hal ini karena tubuh memproduksi lebih banyak sel kekebalan sehingga terjadi pembengkakan. Namun, kelenjar ini akan segera mengempis secara otomatis pada ukuran semula saat infeksi sudah mereda.

Letak kelenjar getah bening

kelenjar getah bening
iStock

Kelenjar getah bening berada di seluruh bagian tubuh, namun beberapa bagian yang dapat dideteksi antara lain adalah.

  • Dagu
  • Ketiak
  • Leher
  • Pangkal paha
  • Belakang telinga
  • Bagian belakang kepala

BACA JUGA: 15 Manfaat Daun Sirih Cina untuk Berbagai Macam Penyakit

Penyebab

Amandel
iStock

Kelenjar getah bening penyebabnya sangat bermacam-macam. Kelenjar ini dapat membengkak karena kondisi yang mudah diobati maupun kondisi yang menandakan penyakit serius. Efek samping obat tertentu seperti obat anti kejang dan obat pencegah malaria juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening yang mudah diobati contohnya karena infeksi virus dan bakteri, seperti saat mengalami pilek, infeksi telinga, ataupun infeksi gigi. Sementara itu, pembengkakan yang disebabkan karena sebuah tanda dari penyakit serius contohnya adalah penyakit campak, mononukleosis, tuberkulosis, sifilis, dan abses gigi. Tidak hanya itu, pembengkakan kelenjar ini juga bisa menandakan adanya penyakit autoimun seperti lupus dan dan rheumatoid arthritis.

Penyebab lain terjadinya pembengkakan pada kelenjar ini adalah ketika seseorang terserang HIV/AIDS serta beberapa jenis kanker, termasuk limfoma (kanker sistem limfatik) dan leukemia (kanker darah). 

Faktor risiko

kelenjar getah bening
iStock

Adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening dapat dipicu oleh kondisi-kondisi sebagai berikut. 

  • Infeksi virus.
  • Jenis kelamin pria.
  • Bertambahnya usia.
  • Paparan bahan kimia.
  • Pernah mengidap kanker.
  • Riwayat keluarga atau genetik.
  • Masalah pada sistem kekebalan tubuh.
  • Pola hidup tidak sehat yang dijalani. Sebagai contoh mengonsumsi makanan penyebab kelenjar getah bening, seperti daging berlemak, makanan cepat saji, dan makanan yang terlalu banyak mengandung protein hewani.

BACA JUGA: Penyakit Ejakulasi Dini, Kenali Penyebab, Gejala & Mengobatinya

Diagnosis 

kelenjar getah bening
iStock

Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit serius saat terjadi pembengkakan pada kelenjar, maka harus dilakukan diagnosis awal. Pemeriksaan awal ini akan dimulai dengan wawancara medis mengenai gejala yang dirasakan yang dilanjutkan dengan memeriksa riwayat penyakit, seperti riwayat sakit kanker, riwayat konsumsi obat, bahkan riwayat aktivitas seksual.

Dokter biasanya juga akan melakukan pemeriksaan terkait pada sifat benjolan yang ada. Seperti keras lembeknya, kecil besarnya, bergeser atau tidaknya, dan sakit tidaknya benjolan. Hal ini karena benjolan yang lembek, dapat bergeser, dan sakit biasanya disebabkan oleh infeksi. Sementara benjolan yang keras, tidak sakit, dan tidak dapat bergeser disebabkan oleh kanker pada kelenjar tersebut.

Prosedur kesehatan yang biasanya dilakukan untuk memastikan diagnosis pembengkakan kelenjar, yaitu:

  • Melakukan pemeriksaan darah lengkap. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kesehatan pasien secara menyeluruh, termasuk infeksi dan leukemia.
  • Melakukan biopsi. Metode ini dilakukan ketika penyebab pembengkakan kelenjar adalah adanya kanker, sehingga sampel kelenjar akan diteliti di laboratorium.
  • CT Scan dan pemeriksaan X-ray. Kedua metode pemindaian ini digunakan untuk menentukan lokasi infeksi atau tumor.  

Gejala

kelenjar getah bening
iStock

Pembengkakan kelenjar merupakan kondisi ketika kelenjar yang berisi limfosit mengalami pembesaran ukuran. Gejala atau ciri-ciri kelenjar getah bening yang biasanya dirasakan adalah sebagai berikut.

  • Badan terasa lemah.
  • Selalu berkeringat di malam hari.
  • Kelenjar terasa keras saat ditekan.
  • Demam yang tidak kunjung mereda.
  • Kelenjar membengkak tanpa sebab yang jelas. 
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Sakit tenggorokan sehingga menyebabkan sulit menelan atau bernapas
  • Kelenjar membengkak lebih dari dua minggu dengan ukuran yang semakin bertambah.
  • Jika gejala kelenjar getah bening di leher, ciri-cirinya ditandai dengan munculnya benjolan pada leher.

BACA JUGA: Penyakit Muntaber: Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Pengobatan kelenjar getah bening

kelenjar ketiak
iStock

Pengobatan pada penyakit kelenjar getah bening dapat dilakukan dengan dua cara. Cara mengobati kelenjar getah bening tanpa operasi dapat dilakukan jika pembengkakan yang terjadi tidak disebabkan oleh sesuatu yang serius. Tanpa operasi, pembengkakan akan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa hal yang dapat membantu mengatasi rasa tidak nyaman adalah sebagai berikut.

  • Istirahat yang cukup. Cara ini dapat membantu mengatasi penyakit dalam intensitas ringan dengan lebih cepat.
  • Kompres hangat. Caranya dengan membilas kain waslap dengan air panas lalu letakkan pada area yang bengkak.
  • Minum obat pereda nyeri. Dua contoh obat yang dapat digunakan adalah paracetamol dan ibuprofen.

Pengobatan yang kedua dilakukan jika penyebabnya adalah hal yang serius. Berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan.

  • Minum obat kelenjar getah bening, seperti obat pereda nyeri, antibiotik, obat kortikosteroid, atau obat kanker.
  • Minum obat-obatan untuk mengatasi peradangan seperti pada pengidap lupus dan rheumatoid arthritis.
  • Melakukan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi untuk pengidap berbagai jenis kanker.

Setelah sembuh, sebenarnya tidak ada pantangan kelenjar getah bening. Namun, alangkah baiknya jika pasien tidak mengkonsumsi makanan sembarangan yang dapat memicu pembengkakan kelenjar, seperti makanan berlemak, makanan cepat saji, dan makanan yang mengandung banyak gula.

Komplikasi

kelenjar getah bening
iStock

Jika pembengkakan kelenjar berhubungan dengan infeksi, maka komplikasi yang dapat terjadi seperti terjadinya abses atau kumpulan nanah di area tertentu. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan dokter karena dibutuhkan drainase insisional dan terapi antibiotik untuk mengatasinya. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah terinfeksinya kulit di bawah kelenjar yang membengkak.

Pencegahan

mencuci tangan
iStock

Sebagai upaya pencegahan agar kelenjar getah bening tidak terjadi pembengkakan diantaranya adalah:

  • Istirahat yang cukup.
  • Rajin mencuci tangan.
  • Perhatikan asupan nutrisi tubuh.
  • Pastikan kebutuhan cairan tercukupi.
  • Menghindari orang yang sedang sakit.
  • Rutin mendisinfeksi rumah atau ruang kerja.
  • Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
  • Jangan menyentuh mata dan hidung dengan tangan kotor.
  • Mulai pola hidup sehat dengan mengonsumsi makan bergizi dan rajin berolahraga.

BACA JUGA: 12 Ciri-ciri Penyakit Maag Kambuh & Pertolongan Pertamanya

Kapan waktu yang tepat untuk periksa?

kelenjar getah bening
iStock

Jika pada sebagian besar kasus, kelenjar yang bengkak akan kembali pada kondisi normalnya. Namun, jika terjadi beberapa gejala berikut, sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter.

  • Keringat di malam hari.
  • Demam yang tidak kunjung hilang.
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
  • Kelenjar membengkak sangat besar dengan tiba-tiba.
  • Kelenjar terasa keras atau tidak bergerak saat ditekan.
  • Mengalami pembengkakan di lengan atau selangkangan.
  • Daerah sekitar kelenjar berubah menjadi kemerahan atau keunguan dan terasa hangat saat disentuh.
  • Kelenjar membengkak selama lebih dari 5 hari pada anak-anak atau 2 hingga 4 minggu pada orang dewasa.

Nah, itulah informasi mengenai kelenjar getah bening beserta gejala, penyebab, dan cara mengobatinya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur untuk lebih menambah wawasan serta menjaga pola hidup sehat. Jangan takut periksa ke dokter jika memang diperlukan, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.