Insecure merupakan suatu hal yang manusiawi dan wajar jika seseorang mengalami rasa malu, takut, ataupun tidak sanggup untuk melakukan suatu hal. Semua orang pasti pernah mengalami hal tersebut. Istilah ini semakin banyak digunakan untuk seseorang yang mengalami ketakutan yang berlebihan.
Ketakutan tersebut biasanya terjadi karena dirinya merasa tidak pantas dan malu jika dibandingkan dengan orang lain yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki. Istilah yang menjadi tak terpisahkan dalam keseharian ini memiliki banyak penafsiran. Lalu, apa arti insecure yang sebenarnya?
BACA JUGA: Apa Itu Star Syndrome? Ini 20 Ciri & Cara Mengatasinya
1. Apa itu insecure?
Istilah ini merupakan salah satu kata dalam Bahasa inggris. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, insecure adalah perasaan yang tidak aman dan ketakutan yang dimiliki oleh setiap manusia selama hidupnya. Hal tersebut merupakan lazim dialami oleh seseorang dan menjadi salah satu istilah yang tidak spesifik serta general pada beberapa emosi.
Beberapa kasus menjelaskan bahwa istilah kekinian ini bisa diliputi dengan ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu. Hal ini mengakibatkan kepercayaan diri yang cenderung menurun dan akan mendorong seseorang untuk menjauh dari kehidupan sosial serta memilih untuk mengasingkan diri untuk sementara.
Manusia yang pada dasarnya membutuhkan privasi juga butuh untuk melakukan interaksi sosial dengan yang lainnya. Rasa tidak percaya diri ini akan semakin menjadi ketika seseorang memutuskan untuk mengasingkan diri.
2. Korelasi insecure dengan media sosial
Kebiasaan mengakses media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, bahkan WhatsApp bisa menjadi pemicu adanya kondisi insecure yang dimiliki seseorang. Seperti yang diketahui bahwa media sosial menjadi ajang memperlihatkan berbagai macam momen bahagia seperti sudah memiliki pekerjaan yang diidamkan, bertunangan, menikah, bahkan memiliki momongan.
Hal tersebut bisa menyebabkan seseorang yang belum mengalami tahap tersebut akan merasa tidak percaya diri dan akan membandingkan kehidupan orang lain dengan diri sendiri. Padahal, kehidupan orang lain yang diperlihatkan di media sosial belum tentu sama dengan kenyataannya. Apapun yang dibagikan seseorang di media sosial hanyalah sebagian kecil dalam kehidupan.
Mereka hanyalah manusia biasa, sama seperti diri sendiri. Ada berbagai hal menyenangkan dan pahit yang pastinya dialami dalam hidup. Hal tersebut merupakan lazim dan wajar dialami oleh seseorang, terutama bagi yang sedang mengalami quarter life crisis.
Jika dirasa media sosial membuatmu merasa tidak percaya diri dan overthinking, ada baiknya untuk membatasi penggunaanya dalam sehari. Jangan terlalu sering mengakses media sosial untuk kesehatan mental yang lebih baik. Tanamkan juga pikiran bahwa hidup itu seperti roda yang berputar, kadang ada sedih dan bahagia.
BACA JUGA: 12 Arti Mimpi Pacar Selingkuh, Pertanda Baik atau Buruk?
3. Sering mengalami ketakutan yang berlebihan
Seseorang jarang menyadari rasa takut dan cemas tersebut karena sebenarnya hal tersebut merupakan normal dan bisa dialami oleh siapapun. Ketika adanya perubahan dan sejumlah gejala yang terjadi saat seseorang mengalami insecure artinya adalah seseorang terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan, bahkan pada hal kecil sekalipun.
Cari bantuan ahli seperti psikolog atau psikiater jika dirasa gangguan rasa takut tersebut semakin tidak sehat dan mengganggu pikiran kita. Periksakan diri sendiri untuk mengetahui apa penyebab dari rasa tersebut, sehingga rasa takut dan tidak percaya diri yang dialami menjadi berkurang.
4. Sering membandingkan diri dengan orang lain
Gejala lain dari rasa takut dan tidak percaya diri secara berlebihan adalah seringnya membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kehidupan orang lain akan dirasa jauh lebih baik dari dirinya sendiri jika seseorang mengalami kondisi ini. Ungkapan yang tepat dan menggambarkan arti insecure adalah rumput tetangga yang selalu terlihat lebih hijau dari rumput halaman rumah sendiri.
Seseorang akan cenderung tidak melihat adanya kelebihan pada diri sendiri ketika membandingkannya dengan orang lain. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kepercayaan diri yang semakin menurun karena merasa bahwa diri sendiri penuh kekurangan dan tidak memiliki kelebihan sama sekali.
Memang membandingkan diri dengan orang lain bisa menjadi motivasi untuk terus berkembang dalam hal positif. Namun jika membandingkannya dengan kekurangan dalam diri sendiri, kepercayaan diri akan menurun. Akibatnya, hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan yang buruk dan berdampak pada kesehatan mental.
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda satu sama lain. Jika Sedulur merasa tidak percaya diri dengan apa yang dimiliki dan membandingkannya dengan orang lain, ingatlah bahwa kita masih memiliki kelebihan yang lainnya.
BACA JUGA: Apa Itu Fetish? Kenali Ciri Ciri dan Penyebabnya, Simak Disini!
5. Penyebab rasa insecure
Setelah memahami apa itu insecure, ada pula penyebab dari rasa tidak percaya diri terhadap orang lain tersebut. Salah satunya adalah seseorang yang pernah mengalami penolakan atau kegagalan sebelumnya. Dengan mengalami pengalaman tersebut, tentunya seseorang akan merasa dirinya memiliki banyak kekurangan yang menyebabkannya menjadi gagal.
Selain itu, seseorang yang pernah mendapatkan penilaian kurang baik dari orang lain juga bisa menjadi penyebab rasa tidak percaya diri yang dimilikinya. Penilaian kurang baik tersebut bisa muncul ketika seseorang sedang melakukan sosialisasi dengan orang lain. Akibatnya, ia akan menghindari kegiatan sosial karena merasa tidak percaya diri dan takut akan penilaian orang lain.
6. Insecure bisa berdampak bagi kesehatan mental
Terdapat beberapa faktor yang bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman terhadap dirinya sendiri. Salah satunya adalah trauma, terutama yang memiliki masalah pada penampilan dan pernah mengalami body shaming yang dilakukan oleh sekitarnya. Tingkat kepercayaan diri akan menjadi rendah jika mengalami hal tersebut.
Faktor lingkungan, hubungan sosial, serta ekonomi juga bisa menjadi dampak masalah tersebut bagi kesehatan mental. Setelah mengetahui insecure itu apa, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mengalaminya secara terus menerus dan tidak segera ditangani, akan menyebabkan gangguan kesehatan mental. Gangguan tersebut dapat berupa mengalami paranoid, gangguan makan, gangguan kecemasan, depresi, hingga gangguan kepribadian.
BACA JUGA: 7 Ciri Mental Breakdown, Gangguan Kecemasan & Tips Mengatasinya
7. Hindari semua pikiran negatif serta terima apapun hasilnya
Cara yang bisa dilakukan setelah mengerti apa arti dari insecure adalah dengan menghindari semua pikiran negatif dan mencoba untuk menerima apapun hasil yang akan diterima. Hal yang tidak sesuai dengan keinginan merupakan hal yang normal terjadi. Cobalah untuk menerimanya dengan lapang dada dan ikhlas. Jika Sedulur mengalami sesuatu hal yang membuat malu atau tidak percaya diri, terimalah dan jadikan sebagai pengalaman.
8. Atasi insecure dengan membangun harga dan keyakinan diri
Cara kedua adalah dengan membangun harga dan keyakinan diri serta berhenti menyalahkan diri sendiri jika mengalami suatu kegagalan. Kegagalan tersebut tidaklah menjadi suatu hal yang memalukan, namun menjadi suatu pengalaman yang bisa membuat diri menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Fokus dan nikmati segala proses yang terjadi dalam kehidupan. Jangan terlalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Ingat, hidup seseorang pasti berbeda dengan orang lain. Tak perlu memaksakan diri untuk mengikuti apa yang orang lain katakan, percaya diri saja.
BACA JUGA: 15 Jenis Phobia, Penyebab, dan Gejalanya yang Umum Terjadi
9. Jangan lupa untuk selalu meluangkan waktu bersama orang terdekat
Cara terakhir untuk mengatasi insecure adalah dengan selalu meluangkan waktu untuk bersama dengan orang-orang terdekat. Sebaliknya, jauhi orang yang membuat Sedulur merasa tidak percaya diri. Cara yang satu ini akan membuat seseorang menjadi lebih bahagia dan memiliki aura yang positif.
Setelah mengetahui insecure apa artinya serta beberapa penyebab dan cara mengatasinya, sekarang Sedulur sudah lebih mengerti, ya. Perlu diingat bahwa gangguan tersebut asalnya adalah dari diri kita sendiri, dan akan menghilang karena diri kita juga. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk selalu berpikir positif sehingga bisa terhindar dari perasaan yang tidak baik bagi kesehatan mental tersebut.
