Ketika sebuah benda dipukul pasti akan menghasilkan bunyi dan pantulan suara nyaring. Keluarnya bunyi dari benda yang dipukul ini, kerap dinamakan dengan gaung atau gema. Lantas apa itu pengertian gema dan gaung?
Gema dan gaung adalah istilah pantulan suara yang bisa ditangkap oleh telinga manusia. Kedua istilah ini sering muncul dalam mata pelajaran ilmu fisika. Sehingga jika Sedulur belum banyak mengetahui perbedaan pantulan bunyi gaung dan gema, maka kedua istilah ini dianggap sama.
Namun sebenarnya kedua istilah tentang bunyi ini memiliki perbedaan. Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dibuat. Munculnya gaung bisa disebabkan oleh penghalang gelombang dan memiliki jarak dekat dengan sumber suara. Sementara gema adalah bunyi pantul dan muncul setelah bunyi asli selesai diucapkan.
Biasanya gema terjadi ketika bunyi dibuat dari jarak jauh yang mana di bagian depannya terdapat benda seperti tebing atau bangunan gedung tinggi. Penasaran dengan perbedaan, contoh gema dan gaung serta bunyi gaung seperti apa, yuk simak dan pahami ulasan selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Konsep Hukum Newton: Bunyi, Rumus, & Contoh Penerapannya
1. Jarak
Perbedaan pertama dari gema dan gaung adalah jarak. Bunyi gaung adalah bunyi yang diterima sebelum sumber selesai diucapkan. Salah satu perbedaan yang bisa diketahui adalah jarak antara gema dan gaung itu berbeda. Gema lebih cenderung terjadi saat keadaan jarak yang besar. Baik ruangan sangat luas maupun tebing yang terlihat tinggi.
Pastinya untuk jarak pada gaung terjadi jika jarak antara sumber suara dengan dinding pantulan yang menyebabkan gema jauh. Sedangkan untuk sifat gaung cenderung terjadi dalam jarak yang kecil. Misalnya saat berada di ruangan sempit atau Sedulur berada di dalam gua. Pastinya jarak untuk gaung terjadi jika jarak antara sumber suara dengan dinding yang memantulkan bunyi dekat atau pendek.
2. Suara pantulan
Selain jarak, perbedaan dari gema dan gaung adalah dilihat dari suara pantulan. Bunyi gema akan muncul setelah sumber suara atau suara dimunculkan. Nantinya suara akan terdengar lebih jelas dan bisa terulang sebanyak dua kali. Sedangkan bunyi gaung adalah bunyi yang muncul saat sumber suara atau suara belum selesai dikeluarkan. Tak hanya itu, pantulan suara yang dihasilkan tidak terlalu jelas karena akan tertumpuk dengan suara asli.
BACA JUGA: 10 Macam Macam Tempo Serta Pengertian & Contohnya
3. Hasil pantulan
Tak hanya dilihat dari asal pantulan saja, perbedaan gaung dan gema bisa dilihat dari hasil pantulan. Pada bunyi gema yang muncul akan lebih terdengar lebih jelas. Mengapa bisa demikian, karena pantulan suara akan muncul setelah sumber suara selesai diucapkan atau mungkin diteriakan. Lain halnya dari bunyi gaung di mana suara pantulan bisa terdengar jelas sebab suara pantul datang sebelum sumber suara selesai dikeluarkan. Sehingga, suara akan bertabrakan dan pastinya menjadi kurang jelas.
4. Kecepatan pantulan suara
Perbedaan gema dan gaung bisa dilihat dari kecepatan pantulan suara yang muncul. Pada gema memiliki kecepatan pantulan lebih lambat dibandingkan dengan gaung. Kondisi ini terjadi jika letak sumber suara dengan penghalang suara seperti gedung bangunan, tebing atau bangunan lain suaranya jauh.
Jauhnya jarak pada gema ini membuat pantulan akan menjadi lebih lambat. Sedangkan pada gaung pantulan suara bisa lebih cepat muncul. Fenomena ini terjadi karena letaknya sumber suara dengan penghalang suara dekat. Sehingga dengan dekatnya jarak sumber suara dengan penghalang seperti gedung tinggi atau tebing, membuat suara lebih cepat terpantul.
BACA JUGA: Sebutkan Macam Macam Gaya & Contohnya dalam Kehidupan
5. Manfaat dan kerugian
Selain dilihat dari pantulan suara atau asal suara, perbedaan gema dan gaung adalah bisa dilihat dari manfaat dan kerugiannya. Dalam kehidupan sehari-hari, bunyi gema lebih bermanfaat. Sebab keberadaan bunyi gema mampu dimanfaatkan sebagai mengukur kedalaman sebuah laut. Sedangkan untuk gaung tidak begitu banyak memberikan manfaat dalam menunjang pekerjaan manusia.
Meski demikian dilansir dari laman Kompas, gaung banyak digunakan dalam produksi musik oleh para musisi untuk menciptakan ilusi suara. Di mana pendengar seperti mendengar langsung dan musik akan terasa nyata. Tak hanya digunakan dalam membuat ilusi suara, gaung digunakan dalam gedung teater. Interior pada langit-langit dan tembok teater diciptakan sedemikian rupa supaya bisa menciptakan gaung yang tidak saling tumpang tindih, melainkan saling menguatkan.
Sementara gema yang banyak digunakan untuk kedalaman laut, ternyata menerapkan sebuah rumus. Adapun rumus dalam menentukan gema kedalaman sebuah laut yaitu sebagai berikut.
Perambatan dari gelombang suara yang didengar akan menjadi dasar melihat seberapa dalam sebuah laut. Biasanya akan menggunakan rumus S=1/2.v.t
S = Kedalaman laut (meter)
V= Cepat rambat bunyi dalam air (p/s)
T = Jumlah waktu sejak bunyi asli dan dikirimkan sampai bunyi pantulan terdengar atau diterima (s).
6. Contoh gema dan gaung
Tak hanya soal perbedaan dan pengertian dari gema ataupun gaung. Secara contoh dari istilah pantulan bunyi ini juga memiliki perbedaan. Lantas apa saja contoh gaung ataupun gema yang wajib kita ketahui? Yuk simak beberapa contoh di bawah ini.
Contoh gema
Contoh pantulan suara saat berteriak di ketinggian, gunung atau tebing. Kemudian pantulan suara saat berteriak di gedung yang luas dan kosong. Terakhir adalah penggunaan radar.
Contoh gaung
Setelah contoh gema berikutnya adalah gaung. Beberapa contoh dari gaung misalnya adalah suara pantulan pada studio musik tanpa peredam suara. Lalu suara pantulan pada gedung bioskop tanpa peredam suara.
Demikian ulasan mengenai perbedaan gema dan gaung, hingga contoh dari kedua istilah dalam pantulan bunyi ini. Semoga ulasan di atas membuat kita sadar bahwa gema dan gaung juga memiliki perbedaan.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.