Fase Bulan seringkali kita abaikan, padahal ternyata ada dampaknya pada lingkungan sekitar. Kita seringkali melihat bentuk bulan yang berubah-ubah juga, bukan? Itu merupakan salah satu ciri ketika bulan mengalami perubahan bentuk.
Misalnya, perubahan bulan hari ini akan ditunjukkan dengan bentuk bulan sabit yang sudah tidak asing kita lihat pada hari-hari biasanya. Namun, pada waktu lain bulan akan mengalami perubahan sesuai dengan letak posisinya mengitari bumi.
Selanjutnya, kita akan membahas fase-fase bulan dan penjelasannya. Ternyata, bulan sabit sendiri tidak hanya menjadi satu bentuk dalam fase perubahan ini. Ada beberapa jenis dengan penamaan bentuk bulan masing-masing yang muncul di waktu yang berbeda. Ini dia penjelasannya!
BACA JUGA: Proses Gerhana Matahari Beserta Jenis-Jenis dan Pengaruhnya
Pengertian
Bulan adalah satelit alami bumi yang ada dalam tata surya. Bulan yang sering kita lihat bercahaya ternyata tidak menghasilkan cahaya sendiri, melainkan dapat pantulan dari matahari. Jika kita mendekati bulan, dapat dipastikan di sana sebenarnya gelap.
Fase perubahan ini merupakan revolusi bentuk bulan yang terlihat dari permukaan bumi. Fase ini dipengaruhi oleh pantulan sinar matahari yang mengenai permukaan bulan. Dimana tiap pantulan yang terjadi itu berbeda-beda sehingga ada banyak pembagian fase yang bisa diketahui.
Setiap bentuk bulan masing-masing memiliki waktu 7 hari atau 1 minggu lamanya. Sehingga seluruh fase yang akan dijabarkan di bawah ini kurang lebih terjadi sepanjang 28 hari atau selama satu bulan. Fase ini kemudian terbagi menjadi delapan bagian yang akan dibahas satu per satu secara singkat berikut ini.
1. New moon (bulan baru)
Fase bulan baru atau new moon merupakan waktu ketika bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi. Momen ini memungkinkan terjadinya fenomena gerhana matahari. Cahaya matahari yang biasanya menyinari bumi akan terhalang oleh bulan. Akibatnya, bagian bulan yang menghadapi bumi menjadi tidak terkena cahaya matahari. Itulah mengapa pada waktu ini bulan tidak akan terlihat dari bumi.
Pada waktu ini, bulan terletak pada posisi yang hampir sejajar dengan bumi dan matahari. Kemudian karena tidak terlihat, banyak orang yang mengatakan ini sebagai bulan mati.
2. Waxing crescent (bulan sabit awal)
Setelah fase new moon, bulan akan bergerak meninggalkan konjungsi atau titik tengah antara matahari dan bumi. Momen ini juga dinamakan seperempat pertama hingga akhirnya mencapai bulan purnama. Posisi bulan dalam seperempat pertama terlihat dari permukaan bumi, namun hanya separuhnya saja.
Pertama di fase ini, cahaya matahari yang mengenai bulan tidak sampai setengahnya. Itu adalah alasan mengapa bulan terlihat berbentuk sabit pada waktu tersebut. Bulan sabit sendiri akan semakin besar hingga hari ke-15 dari bulan baru. Permukaan bulan yang utuh akan disebut sebagai bulan purnama.
3. First quarter (paruh awal)
Fase ini juga sering dinamakan fase setengah atau setengah bulan karena bulan yang terlihat dari permukaan bumi memang hanya setengahnya. Sedulur dapat melihat bulan setengah terang dan setengahnya lagi gelap. Posisi bulan adalah pada 90 derajat antara bumi dan matahari.
4. Waxing gibbous (cembung awal)
Kemudian bertemu dengan fase selanjutnya yang dinamakan waxing gibbous atau fase cembung awal. Pada fase ini, bulan berada sedikit di belakang bumi. Adapun bagian yang terkena cahaya matahari hanya 3/4 nya. Fase ini dapat Sedulur lihat ketika melihat bulan di langit dan bentuknya cembung, tidak seperti sabit yang tengahnya kurus.
5. Full moon (bulan purnama)
Memasuki fase bulan purnama, yaitu posisi ketika bulan terletak hampir segaris dengan bumi dan matahari. Tepatnya, posisi bumi ada di tengah antara matahari dan bulan. Dalam posisi ini, bagian bulan yang terkena sinar matahari adalah bagian permukaan bulan yang terang, sehingga bulan akan tampak penuh dan bulat menyerupai bentuk bumi yang juga bulat.
Bumi yang terletak di tengah-tengah menutupi cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan. Namun karena itu pula, bulan menjadi terlihat bulat sempurna. Pemandangan bulan purnama akan menghasilkan pemandangan yang indah di malam hari. Banyak orang yang seringkali mengabadikan momentum ini.
6. Fase waning gibbous (cembung akhir)
Bergeser dari bulan penuh atau purnama, dimana bulan perlahan akan kembali seperti semula dan mulai lagi dari new moon. Ia akan terus bergerak ke barat sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi. Hasilnya, bulan akan kembali terlihat cembung atau berbentuk bulatan 3/4 saja pada bagian bulan yang terlihat dari bumi.
BACA JUGA: 12 Urutan Zodiak & Cara Menentukan dari Tanggal, Bulan, Waktu Lahir
7. Third quarter (paruh akhir)
Third quarter merupakan fase ketika posisi bulan sudah mencapai 1/2 putaran. Pada fase ini, cahaya matahari menyinari setengah bagian bulan. Maka dari itu, jika dilihat dari bumi, bulan akan terlihat setengah lingkaran. Separuh bagian bulan tidak terlihat dan hanya gelap. Ini adalah fase menuju akhir, yaitu fase bulan sabit akhir.
8. Fase waning crescent (bulan sabit akhir)
Terakhir, adalah fase waning crescent atau bulan sabit akhir. Ini adalah fase akhir sebelum kembali pada new moon. Pada saat ini, bulan sudah hampir mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh. Setelah fase ini terlewati, maka akan muncul new moon ketika bulan ada pada posisi di depan bumi dan kembali tidak terlihat dari permukaan bumi. Fase akan kembali ke awal dan mengulang terus hingga ke fase terakhir ini.
Dampak perubahan bulan
Fase-fase yang dilalui oleh bulan tidak hanya berdampak pada penampilannya di permukaan bumi. Banyak kegiatan yang didasari oleh perputaran bulan ini. Salah satunya adalah pasang surut air laut. Pada wilayah yang mengalami bulan purnama atau full moon, jarak air laut dengan pusat bulan akan lebih dekat dibandingkan dengan jarak pusat bumi dengan pusat bulan.
Hal itu berpengaruh pada gravitasi bulan yang mengakibatkan daya tarik pada air laut yang lebih kuat. Dengan demikian, air laut menjadi lebih tinggi di permukaan bumi pada wilayah tersebut dan air laut menjadi pasang.
Tak sampai di sana, fenomena ini berpengaruh pada kegiatan sosial dan ekonomi manusia. Pasang surut air laut merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh para nelayan untuk berlayar. Itulah mengapa mengenal fase-fase pada perputaran bulan ini penting bagi sebagian orang karena sangat memengaruhi aktivitasnya.
Itu dia kedelapan fase bulan yang bisa kita kenali dari bentuknya. Tak hanya bentuk, perputaran bulan juga memiliki dampak pada kehidupan manusia di muka bumi. Semoga penjelasan ini bisa membantu Sedulur dalam mengenal alam kita dengan lebih baik.