Dalam ilmu pengetahuan alam, contoh ekosistem adalah salah satu hal yang sering disebut. National Geographic menyebutnya sebagai area geografis di mana tumbuhan, hewan, dan organisme lain hidup berdampingan dengan berbagai elemen abiotik lain seperti cuaca (kelembaban, suhu), dan lanskap (batuan, perairan, dan lainnya).
Kesemuanya menciptakan hubungan yang saling bertautan dan tidak bisa dipisahkan, sehingga menciptakan keseimbangan. Lalu, apa pentingnya keseimbangan tersebut bagi kehidupan manusia? Mari cari tahu lebih banyak.
BACA JUGA: 12 Cara Tumbuhan Melindungi Diri Saat Terancam Musuhnya
1. Komponen ekosistem
Setelah tahu definisinya, ini saatnya Sedulur paham apa saja yang masuk sebagai bagian dari ekosistem. Komponen ekosistem adalah sebagai berikut.
- Komponen biotik antara lain flora dan fauna, tak peduli seberapa besar ukuran mereka
- Komponen abiotik antara lain kelembaban, suhu, batuan, tanah, daratan, perairan, batuan, mineral, dan lain sebagainya.
2. Cakupan ekosistem
Meski terlihat sangat besar, ekosistem bisa dimulai dari hal yang sangat kecil. Misalnya ekosistem sawah, kolam air, danau, atau sepetak tanah. Ukuran memang tidak bisa dijadikan acuan mengingat organisme mikroskopis pun memiliki kontribusi dalam sebuah ekosistem.
Ekosistem-ekosistem kecil tersebut kemudian membentuk ekosistem yang jauh lebih besar, sebagai contoh Gurun Sahara, Laut Hitam, hingga Samudera Hindia misalnya. Ekosistem satu gurun atau satu samudera akan berbeda dengan gurun dan samudera lainnya. Ini karena berbagai faktor terutama temperatur, iklim, cuaca, dan lanskap alam yang juga berbeda.
Sebagai contoh ekosistem di Gurun Sahara tidak akan sama dengan Gurun Atacama. Begitu pula ekosistem Pegunungan Andes tidak akan sama dengan Pegunungan Alpen. Bahkan persamaan temperatur tidak jadi jaminan bahwa ekosistem di satu tempat sama dengan tempat lainnya. Misalnya saja Antartika dan Arktik yang ternyata sangat berbeda.
BACA JUGA: 6 Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan Hidup
3. Beda ekosistem dengan bioma
Saat belajar ekosistem, Sedulur mungkin akan bertemu dengan istilah bioma. Bioma sendiri adalah wilayah geografis tempat organisme hidup. Misalnya seperti yang sudah disebut tadi, gurun, samudera, laut, pegunungan, tundra, dan lain sebagainya. Bioma berhenti pada tempat, beda dengan ekosistem yang juga mengamati hubungan dan interaksi antara organisme biotik dan abiotiknya.
4. Macam-macam bioma
Menurut National Geographic, bioma dibagi menjadi 5 tipe.
- Akuatik yaitu bioma laut maupun air tawar seperti danau dan sungai
- Padang rumput merupakan wilayah daratan datar yang ditumbuhi rumput. Di wilayah tropis, mereka dikenal dengan nama savana
- Hutan adalah daratan yang ditumbuhi pepohonan. Di wilayah yang dingin seperti belahan bumi utara, ia disebut taiga. Hutan di wilayah beriklim temperate (sedang) dan tropis pun berbeda
- Gurun merupakan area daratan yang curah hujannya sangat rendah sehingga kering. Tidak selalu panas, gurun bisa memiliki temperatur yang rendah
- Tundra adalah bioma yang berupa daratan berselimut salju dan hampir tak bisa ditinggali. Hanya ada beberapa organisme yang bisa hidup di wilayah ini. Tundra dibagi dua, arktik (taiga dan daratan di Kutub Utara serta Selatan dan alpine (terletak di puncak gunung dan pegunungan, daratan dengan ketinggian ekstrim).
Kelima bioma di atas turut menjelaskan jenis-jenis ekosistem yang ada di bumi. Sedulur tinggal mencari kaitan dan interaksi antara organisme dengan lanskap yang ada di dalam bioma tersebut. Contoh kaitannya misalnya terumbu karang yang gundul karena temperatur air laut yang naik atau turun drastis. Bisa juga penurunan jumlah populasi beruang kutub karena melelehnya daratan di Kutub Utara. Ini karena jumlah organisme di Samudera Arktik turut berkurang dan membuat mangsa beruang kutub ikut langka.
Dari contoh ekosistem di atas sudah jelas bagaimana organisme satu dengan yang lainnya saling terhubung lewat rantai makanan. Kemaslahatan mereka juga bergantung dari kondisi lanskap atau lingkungan. Perubahan temperatur dan anomali cuaca bisa mengancam keberlangsungan hidup organisme.
5. Fungsi ekosistem bagi manusia
Ekosistem memiliki peran penting dalam kemaslahatan manusia. Apa saja? Zommers, dkk. lewat makalahnya untuk United Nations University merangkumnya sebagai berikut.
- Sumber penghidupan, yaitu menyediakan makanan dan air
- Melindungi dari bencana seperti banjir dan wabah penyakit karena semua bahan baku obat tersedia di bioma tertentu, misalnya saja opium dan tanaman herbal lainnya
- Sebagai media hiburan dan spiritual
- Menjaga keberlangsungan rantai makanan
Ekosistem adalah sesuatu yang sangat berharga dalam IPA maupun kehidupan sehari-hari. Dampak dari kerusakannya sudah bisa Sedulur rasakan sendiri. Bila fungsi di atas tidak berjalan, tentu kehidupan kita pun ikut terdampak. Memang dampaknya tidak akan langsung, organisme di rantai terbawah yang akan merasakannya terlebih dahulu.
Perlahan kita mulai bisa melihat dampaknya dari perubahan sikap hewan. Seperti yang sudah mulai terjadi, misalnya mereka mulai masuk ke pemukiman warga karena memang kehabisan stok makanan di dalam hutan atau habitat asli mereka.
BACA JUGA: Teknologi Ramah Lingkungan: Pengertian, Contoh & Fungsinya
6. Ancaman terhadap ekosistem
Seperti yang sudah disinggung di poin sebelumnya, ekosistem bisa terancam karena perubahan suhu bumi dan faktor abiotik lainnya. Namun, ancaman yang terbesar sebenarnya datang dari manusia. Manusia berada di rantai makanan teratas karena berbagai fitur dan kelebihan yang ia miliki.
Namun, manusia berbeda dengan hewan dan tumbuhan yang senantiasa hidup dengan pemikiran self-sufficient yaitu memenuhi kebutuhan secukupnya. Manusia memiliki kecenderungan untuk mencari keuntungan lebih hingga akibatnya mengancam dan mengubah keseimbangan ekosistem.
Contoh nyatanya adalah eksploitasi hutan yang tidak terkontrol, aktivitas perkebunan dan pertanian yang merusak kualitas tanah dan terus menggusur keberadaan hutan, pembangunan bendungan yang menyebabkan ekosistem sungai terganggu, dan lain sebagainya.
Tidak hanya didasari sifat tak mudah puas, manusia juga cenderung memiliki percepatan pertumbuhan populasi yang sangat pesat. Melebihi kemampuan hewan dan tumbuhan hingga akhirnya membuat eksploitasi tak lagi terbendung. Sudah banyak contoh ancaman ekosistem yang disebabkan manusia.
Wilayah Amazon, mulai dari hutan dan sungainya sudah jadi bukti. Di ranah lokal, Sedulur mungkin sudah banyak membaca berita tentang penggundulan hutan untuk alih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Belum lagi alih fungsi sawah menjadi jalan tol dan lain sebagainya.
7. Peran yang bisa kita ambil untuk memperbaiki ekosistem
Restorasi kerusakan ekosistem bisa kita lakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Berikut beberapa hal yang bisa Sedulur ikut lakukan.
- Menghemat energi karena kebutuhan akan energi yang menyebabkan makin banyaknya PLTU dan PLTA yang merusak lingkungan. Bila memungkinkan cari alternatif energi yang ramah lingkungan seperti solar panel.
- Tidak mengambil keuntungan dari organisme lain. Utamanya yang hidup di alam liar dan tidak bisa dikembangbiakkan, seperti burung eksotis dan tanaman langka lainnya.
- Mencoba permakultur, yaitu sistem berkebun yang ramah lingkungan dengan tujuan self-sufficient bukan mencari keuntungan berlebih seperti industri. Permakultur bisa dilakukan di halaman rumah dengan menanam dan beternak untuk kebutuhan pribadi.
- Mengurangi limbah pribadi, terutama yang berbahan plastik. Dengan begitu, kita ikut mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah yang susah terurai.
- Berbelanja atau membeli produk dari pengusaha lokal dan kecil menengahuntuk mengurangi emisi gas serta mendukung ekonomi sekitar.
Penjelasan tentang ekosistem adalah dan contohnya di atas kiranya jadi wawasan baru buat Sedulur semua. Yuk, mulai dari diri sendiri dulu.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.